Cerita hanya fiksi dari author yang ingin menemani kegabutan kalian, jangan cari bacaan berfaedah disini karena ga akan ada😁
Larisha Mevia mahasiswi cantik berusia 19 tahun itu mengalami kemalangan saat Dev Limson yang merupakan kekasihnya harus meninggal dunia ketika tengah bersamanya.
Lebih parahnya lagi! Tuan Lan seorang milyarder yang memiliki banyak bisnis legal maupun bisnis ilegal, dia laki-laki berusia 40 tahun yang merupakan ayah dari Dev Limson, Tuan Lan yang sangat arogan dan terkenal sangat kejam terhadap siapapun.
Tuan Lan menganggap Larisha adalah penyebab Dev Limson anaknya harus meregang nyawa diusia muda. Dendam membara dalam diri Tuan Lan dan sumpahnya akan membuat hidup Larisha menderita bahkan melebihi sebuah siksa kematian, membuat Tuan Lan menjadikan Larisha sebagai Tawanan Kamar Tuan Lan.
Lalu apakah Larisha berhasil untuk keluar dari jerat kekejaman Tuan Lan? Ikuti ceritanya tanpa skip, oke🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopi_sopiah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
Laluna pun memutar kursi rodanya menghadap Tan, untuk pertama kalinya Laluna mau menatap wajah Tan. Laluna sejenak terdiam saat memandangi wajah Tan dihadapannya! Tubuhnya yang atletis, serta wajahnya yang tampan mempesona, ditambah brewok yang menambah ketampanannya membuat Laluna menelan salivanya.
"Cepat ganti pakaianmu!" kata Tan.
Laluna pun tersadar akan kegilaan pikirannya yang sudah kacau mengagumi ketampanan laki-laki yang sudah menjadikannya tawanan.
"Apa kau bilang? Kakakku akan menikah? Ini gila, kak Risha tidak mungkin mau menikah dengan Tuanmu itu!" kata Laluna.
"Aku tidak meminta pendapatmu! Aku bilang cepat ganti pakaian mu, atau aku yang akan menggantikan pakaian mu!" kata Tan.
"Kau dan Tuan Lan mu itu adalah laki-laki breng sek! Kalian tidak mempunyai hati nurani!" kata Laluna lalu membalikkan kursi rodanya dan menangis karena kasihan dengan nasib kakaknya.
Sepanjang perjalanan menuju kediaman Tuan Lan! Laluna terus menangis karena tak terima Larisha akan dinikahi laki-laki yang usianya sangat terpaut jauh dengan Larisha, apalagi Tuan Lan sangat kejam terhadap Larisha, Laluna tidak dapat membayangkan kemalangan apa yang akan terjadi selanjutnya pada Larisha.
Tan yang melihat Laluna terus menangis, hanya bersikap cuek dan tidak menatapnya sama sekali! Sesampainya di kediaman mewah Tuan Lan, Laluna dan Tan pun turun dari mobil. Laluna yang memakai kursi roda didorong menuju ke salah satu kamar untuk menunggu instruksi dari Tuan Lan kapan dia boleh keluar.
"Apa kau akan kembali mengurungku di kamar ini? Katakan dimana kakakku? Ba jingan!" kata Laluna.
"Diamlah nona! Aku sedang sibuk, kau tetaplah disini!" kata Tan lalu pergi setelah mengunci pintu kamar yang ditempati Laluna.
Sementara Larisha yang tidak mengetahui apa-apa tentang kehebohan yang sedang terjadi didalam rumah mewah ini, santai-santai saja didalam kamar sambil melihat pemandangan dari atas balkon lantai lima rumah itu.
Tak lama, Tuan Lan tiba di kediamannya! Tan menyambutnya keluar dari mobil.
"Bagaimana persiapannya Tan?" tanya Tuan Lan.
"Sudah selesai semuanya Tuan! Besok pagi hampers-hampers itu pun akan mulai dibagikan," kata Tan.
"Kalau begitu aku akan ke kamar dan menyeret gadis itu untuk bersanding denganku!" kata Tuan Lan.
"Baik Tuan!" kata Tan.
Tuan Lan naik ke lantai lima rumahnya untuk menemui Larisha, sesampainya didalam kamar terlihat Larisha tengah berdiri didekat balkon kamarnya! Rambut panjangnya terurai, dan tertiup angin malam menambah kecantikan Larisha semakin sempurna. Tuan Lan pun langsung menepis pikiran akan kecantikan Larisha, dan kembali fokus akan kebenciannya.
Tuan Lan menghampiri Larisha, namun Larisha acuh saja dan engga untuk menengoknya!
"Cepat ikut denganku!" kata Tuan Lan.
"Baik!" kata Larisha singkat.
Larisha pun mengikuti Tuan Lan dari belakang tanpa tahu dia akan dibawa untuk apa.
"Kita akan menikah malam ini!" kata Tuan Lan dengan santai.
Seketika raut wajah Larisha langsung berubah, langkah kaki Larisha terhenti dan tubuhnya gemetar mendengar dirinya akan dinikahi oleh laki-laki yang usianya sangat terpaut jauh, apalagi Tuan Lan bukanlah laki-laki yang Larisha bayangkan untuk menjadi sosok seorang suami, bagi Larisha Tuan Lan adalah sosok monster yang sudah menghancurkan hidupnya.
"Dengar Tuan, aku tidak akan pernah mau menikah denganmu!" kata Larisha.
Tuan Lan pun menoleh ke arah Larisha! Lalu mendekati Larisha dengan wajah kemarahan.
"Aku tidak bertanya kau mau atau tidak! Ikut denganku!" teriak Tuan Lan lalu menarik tangan Larisha untuk menyeretnya.
"Tidak! Lepaskan aku bede bah! Breng sek, kau laki-laki gila!" teriak Larisha yang terus melakukan perlawanan.
Tuan Lan semakin tersulut emosinya, dan semakin kasar menarik tangan Larisha! Karena tak ingin sampai dirinya harus menikah dengan Tuan Lan, Larisha menggigit tangan Tuan Lan yang mencengkram tangannya dengan sangat keras.
"Aaaaaaa, gadis sialan!" teriak Tuan Lan yang akhirnya melepaskan tangan Larisha akibat tangannya kesakitan digigit oleh Larisha.
Larisha segera berlari kearah balkon, disusul oleh Tuan Lan yang mengejarnya! Hingga pengejaran Tuan Lan terhenti, saat Larisha naik dan berdiri ditepian balkon lantai lima rumah mewah itu.
"Gadis gila! Apa yang kau lakukan? Cepat turun, jangan main-main denganku!" kata Tuan Lan.
"Untuk melawan laki-laki gila sepertimu, aku memang harus bertindak lebih gila lagi Tuan! Kalau kau maju, maka aku akan melompat dari atas sini!" ancam Larisha.
"Turun dan bicara denganku! Jangan buat aku kehilangan kesabaran!" bentak Tuan Lan.
"Aku yang sudah hilang kesabaran denganmu Tuan! Aku tidak pernah mengajak Dev untuk pergi ke Bar, sore itu Dev memutuskan hubungan kami entah karena apa, dan malam harinya dia meneleponku dalam keadaan mabuk, karena aku khawatir aku menjemputnya di Bar!" kata Larisha.
"Aku tidak akan percaya dengan mulut kotor mu itu!" kata Tuan Lan.
"Satu hal lagi Tuan, Dev adalah laki-laki yang sangat baik dan menghormati wanita, dia tidak pernah menyentuh ku, apalagi menodai ku! Kau tidak mengenalku sama sekali Tuan, aku tidak seburuk yang ada dipikiran mu!" kata Larisha.
"Cepat turun aku bilang!" bentak Tuan Lan.
"Aku lega sudah mengatakan kebenaran ini kepadamu! Terserah anda mau percaya atau tidak! Tapi lebih baik aku mati daripada aku harus menjadi isteri dari laki-laki kejam seperti dirimu Tuan!" teriak Larisha.
Larisha pun mulai berbalik dan hendak melompat, disaat Larisha berbalik itulah Tuan Lan langsung berlari kearah Larisha untuk menangkap tubuhnya. Larisha terus memberontak namun Tuan Lan sekuat tenaga menarik tubuh Larisha agar tidak melompat dari atas sana.
Tuan Lan pun berhasil menarik tubuh Larisha, dan mendekapnya agar Larisha bisa tenang dan tidak terus berusaha untuk melompat kembali.
"Lepaskan aku! Daripada aku terus menerus menjadi tawanan kamarmu! Lebih baik aku akhiri hidupku! Lepaskan!" teriak Larisha yang terus berteriak dan berusaha lepas dari dekapan Tuan Lan.
Tuan Lan membalikkan tubuh Larisha, menjadi menghadapnya, dan terus memeluk erat tubuh Larisha, hingga Tuan Lan yang tidak tahan lagi dengan teriakan Larisha yang meminta untuk dilepaskan! Menyumpal mulut Larisha dengan mulutnya.
Tuan Lan menci um bibir Larisha dengan paksa, melu mattnya secara lahap secara terus menerus! Membuat Larisha untuk saat ini tidak bisa lagi berteriak, tubuhnya pun tidak bisa lagi bergerak karena dekapan Tuan Lan begitu erat terhadap tubuhnya.
Meskipun sudah hampir kehabisan nafas, namun Tuan Lan tidak melepaskan ciu mannya, dia melu matt bibir ranum Larisha bagian bawah, lalu bergantian bibir bagian atasnya secara bergantian.
"Mmmthhhjhhh, mthhhhhhhh!" Larisha hanya bisa mengeluarkan suara seperti mulutnya sedang disumpal akibat ciu man itu sangat ganas sehingga tidak memberikan ruang bagi dirinya mengeluarkan kata-kata.
💃💃💃
Yuhuu udah dua kali di kiseu nih maak, semakin banyak bersentuhan akan semakin cepat jalan menuju bucin😀
Mau Likenya pokoknya ya maak, biar nanti sorean di up lagi bab selanjutnya 💃