menikah muda menjadi mimpi buruk bagi dara gadis cantik yang baru saja lulus sma, karna perjodohan orang tuanya dia harus menikah diusia 18 th..
daniel pria matang dengan sejuta pesona mau tidak mau harus menerima perjodohan oleh orang tuanya karna di usia 29 th dia belum juga ada tanda tanda menikah..
bagaimana kisah dua anak manusia beda genarasi ini yuk baca selengkapnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yuni saras, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pamitan
'Bi kemana ayah sama ibu?' tanya Dara pasa asisten rumah tagganya karana saat sampe dimeja makan rumah terlihat sepi seprti tak berpenghuni.
'Ibu sama bapak pergi tadi padi non'jawab Bibi sopan.
Dibalas anggukan oleh dara.
Dara dan Daniel sarapan pagi bersama sebagai suami istri baru.
Tanpa ragu dara melayi daniel mengambilkan makan dan minum, seperti saat Ibunya melayani Ayah dimeja makan.
Membuat Daniel tersenyum bangga karna dia merasa diperhatikan dan diurus oleh istrinya.
'Hari ini abang ada acara kemana?' tanya Dara sambil makan.
'Gak kemana mana, kenapa?'
'Gak papa si, siapa tau punya agenda'
'Sebenarya hari ini kan kita mau pindah tapi Inu sama Ayah lagi gak dirumah jadi nanti saja kalo ayah sama Ibu sudah pulang, jadi hari ini kita dirumah aja sambil bermesraan' jawab Daniel kemudian mengedipkan sebelah matanya.
'Ihh abang kenapa jadi mesum gini si, perasaan dulu gak kaya gini deh' heran Dara
'Itu namanya mesra romantis sayang, bukan mesum, lagian kalo mesum sama istri sendiri gak papa juga malahan bagus tau' alasan Daniel
'Iya deh, awas aja ya abang kalo berani goda apa lagi sampe mesum sama wanita lain, dara potong ular naga abang' ancam Dara
'Sadis banget istri abang ini' goda Daniel
'Yaudah yu kita kamar lagi, tadi kayaknya raga kirim email buat Abang deh, ada hal penting katanya yang harus Abang urus'
'Hari pertama nikah udah kerja aja' gerutu Dara sambil berjalan bersama Daniel menujun kamar.
'Bukan begitu sayang, kan suamimu ini pemimpin jadi meskipun gak kerja di kantor tapi bukan berarti bisa sante sante dirumah kaya karyawan lainnya' jelaskan Daniel
'Yayayay dehh' pasrah Dara
seperti kata Daniel saat sudah didalam kamar daniel disibukan dengan leptopnya dan Dara dengan ponselnya.
Jam hampir sore Daniel baru menyelesaikan pekerjaannya,dilihatnya Dara yang ternyata tertidur sambil suduk dengan hp ditangan.
dan didekatinya dara dilihat dengan intens
'Cantik banget ternyata istri gw apalagi kalo lagi tidur gini, gak nyangka udah nikah dan jatuh cinta sama dia' monolog Daniel.
Kemudian mengambil ponsel dan memotret Dara yang sedang tertidur.
Tanpa mengganggu Dara Daniel pun ikut tidur disamping sang istri.
Malam hari saat selesai jam makan malam.
satu keluarga itu berkumpul di ruang keluarga, perbincangan ringan dan canda tawa terdengar sangan indah.
Hingga Daniel berusaha menyampaikan maksud dan keinginannya untuk pindah malam ini juga.
'Yah Bu, maaf sebelumnya malam ini saya dan Dara akan pindah karna lusa kita mulai beraktifits normal lagi' ucap Daniel dengan sopan.
'Inikan sudah malam kenapa gak besok pagi aja' saran Ibu Dara.
'Iya soalnya malam ini kita juga akan menginap dirumah mama papa besok baru pindah, gak papa kan Bu Yah' kali ini Dara yang bicara
'Kalo Ayah si gak papa, kalian kan sudah menikah memang lebih baik berumah tangga sendiri,lagian kan rumah kalian dekat bisa main kapan aja' bijak sang Ayah.
'Makasih yah' ucap Daniel
'ya Ibu juga terserah kalian aja, tapi kalo ada apa apa jangana sungkan minta tolong sama kita ya' ahirnya Ibu juga merestuinya meski sedikit terpaksa.
'Ya bu pasti' yakinkan Dara dengan tersenyum
Ahirnya perbincangan mereka harus berahir karna memang harus segera pergi.
Saat didepan pintu rumah sangat terlihat Ibu Dara yang sangat berat melepaskan anak satu satunya itu untuk pergi bersama suaminya.
Bagaimanpun Dara anak perempuan yang selalu manja dan menjadi keceriaan bagi rumah mereka.
'Ibu jangan sedih, Dara pasti bakal sering main kesini nanti saat pulang kuliah, lagian rumah kita juga deket dari sini' ucap Dara sambil memeluk Ibunya.
'iya Ibu gak akan sedih, kamu jaga diri baik baik jadi istri yang baik juga nurut sama suami kamu,penuhi semua tanggung jawab dan kewajiban kamu jangan lupa selalu kabari ibu' ucap Ibu panjang lebar.
Diangguki oleh dara.
setelah mereka pamit dengan banyak drama ahirnya mereka memasuki mobil menuju rumah Mama dan Papa Daniel.
......................