NovelToon NovelToon
CEO BUCIN

CEO BUCIN

Status: tamat
Genre:Tamat / Perjodohan / Balas Dendam / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:5.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: Isti Shaburu

Aberlie adalah seorang gadis yang menutupi kecantikan wajahnya dengan make up yang tebal karena paksaan dari ibu dan adik tirinya. Dijodohkan dengan tuan muda Hanoraga dari keluarga terkaya di kotanya. Namun, Aliva adik tirinya ternyata menyukai pria yang dijodohkan dengannya.

Saat malam pertunangannya Aberlie diberi obat oleh Aliva dan ia pun melarikan diri dari pertunangan tersebut. Namun nasibnya sungguh beruntung, mobil yang ia temui dan ia naiki di parkiran hotel ternyata adalah mobil pria yang akan bertunangan dengannya. Mahkotanya pun akhirnya hilang oleh tunangannya sendiri.

Saat pulang di waktu hujan ia bertemu dengan Aron adik tiri dari tunangannya dan menabraknya saat make upnya telah luntur. Aron mengira Aberlie adalah sang bidadari yang turun dari kayangan untuk dirinya. Berbagai cara dilakukan Aliva dan Aron untuk merebut Aberlie dan Bram agar mereka tak bersama.

Bagaimana kehidupan yang dijalani oleh Aberlie selama ini dengan topengnya? Dan pakah Aliva dan Aron akan berhasil memisahkan Aberlie dan Bram?

Follow IG: istikomah50651
Follow Fb: ISTI

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isti Shaburu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 11

Yah Bram selalu menganggap Haris sebagai adik sekaligus temannya,

apapun kesusahahn dan kebahagiaannya selalu ia bagi kepada Haris,

baginya selain nenek dan kakeknya yang sangat ia sayangi Bram juga menyayangi Haris melebihi adik adiknya sendiri,

bahkan Bram tak pernah menganggap adik adiknya ada selama ini.

"Apa kau mau makan sekarang?"

tanya Bram pada Aberlie setelah Haris pergi.

"Boleh, saya juga sudah sedikit lapar"

jawab Aberlie.

"Baiklah aku akan bawa makanannya kemari"

"Tidak perlu tuan eh Bram saya akan makan disana saja, saya bisa berjalan kesana, lagi pula saya hanya alergi, tubuh dan muka saya yang gatal, kaki saya bisa berjalan"

Aberlie menolak untuk makan di kasur.

"Baiklah aku akan menuntun mu ke sofa" Aberlie hanya bisa pasrah.

****

Sementara di kediaman Wijaya, Richard tengah bersiap siap akan kerumah sakit.

"Aliva, ayah akan pergi kerumah sakit, ayah harap kamu intropeksi diri di rumah, saat Aberlie pulang ayah ingin kamu sudah siap untuk meminta maaf pada kakakmu dan menyesali perbuatan mu, mengerti!"

"Tapi ayah...."

"Tidak ada kata tapi, kamu tidak akan tahu apa yang terjadi pada keluarga kita kalau sampai Aberlie kenapa napa, aku tak ingin mengambil resiko yang bisa menghancurkan apa yang ku punya hanya karena ambisi gila mu itu"

Richard masih geram dengan apa yang sudah Aliva perbuat.

"Kalau begitu ijinkan aku ikut denganmu untuk mengunjungi kakak ayah, aku ingin melihat ke adaannya"

Aliva memohon pada ayahnya agar mengajaknya kerumah sakit melihat ke adaan Aberlie.

Huh aku mau melihat seberapa parahnya kau sakit sampai sampai harus di rawat pula, Aliva.

"Baiklah, asal dengan satu sarat, kau harus meminta maaf pada kakakmu setelah sampai di rumah sakit nanti"

perintah Richard pada Aliva.

"Baiklah ayah 🙄" Aliva memutar mata jengah.

Richard dan Aliva pun pergi menuju rumah sakit,

sesampainya di rumah sakit Richard dan Aliva langsung bergegas menuju ruangan dimana Aberlie di rawat,

namun ruangan itu hanya ada dua pasien dan satu brangkar kosong.

Richard pun bingung dan di lihat lagi papan nama ruangan yang ada di depan pintu kamar,

benar nama ruangannya namun mengapa Aberlie tak ada di tempat tidurnya, pikir Richard.

Richard langsung menuju meja recepsionis dan menanyakan kemana pasien bernama Aberlie yang berada di ruangan melati no tiga tersebut.

"Permisi mba pasien yang di ruangan melati no tiga atas nama Aberlie Cleva Wijaya kenama yah karena dia tidak berada di tempatnya?"

tanya Richard sedikit panik,.

"Sebentar yah pak saya cek dulu" jawab sang recepsionis.

"Tenang lah ayah, kakak mungkin sedang berjalan jalan keluar saja" Aliva menenangkan ayahnya.

"Maaf pak, pasien atas nama Aberlie Cleva Wijaya telah dipindahkan kelantai atas ruangan VIP no satu" jelas sang recepsionis.

"Baik mba makasih"

What ! si buruk rupa itu di pindahkan keruang VIP, ko bisa, sama siapa, Aliva bergumam penasaran sendiri dalam pikirannya.

Richard langsung menuju ke lantai VIP dengan menggunakan lift di ikuti oleh Aliva di belakangnya,

sesampainya di lantai itu Richard langsung mencari kamar no satu dan akhirnya ketemu.

ceklek...... Richard membuka pintu kamar itu dan ia terkejut karena di dalam ruangan itu ada Bram yang tengah menikmati makan malam bersama dengan Aberlie.

Tak kalah terkejutnya Aliva saat masuk ke dalam kamar itu menyusul ayahnya.

"Maaf tuan muda saya mengganggu anda makan malam, silahkan anda lanjutkan kembali makan malam anda, saya dan Aliva akan menunggu di luar sampài tuan muda dan Aberlie selesai makan malam"

Richard menunduk lalu menarik tangan Aliva untuk ikut dengannya keluar kamar itu.

Enak sekali si buruk rupa itu bisa makan malam bareng kak Bram berdua saja walaupun di dalam kamar rumah sakit, Aliva mendengus kesal.

Setelah setengah jam menunggu Richard mengetuk pintu kamar rawat Aberlie kembali.

"Tuan muda apakah anda sudah selesai, dan apakah saya sudah boleh masuk?"

tanya Richard mengetuk pintu kamar.

"Masuklah"

terdengar jawaban dari dalam kamar Richard pun langsung masuk di ikuti oleh Aliva.

"Tuan muda bagaimana kabar anda"

basa basi Richard mengusir kecanggungan di ruangan itu.

"Baik, duduklah tuan Wijaya"

tanpa menoleh ke arah Richard Bram menjawab sambil mengupas jeruk untuk Aberlie.

"Terimakasih tuan muda"

Richard duduk sambil menarik rangan Aliva yang masih mematung memperhatikan kamar rawat inap Aberlie.

Beruntung sekali si buruk rupa ini mendapat kamar rawat inap VIP yang sudah seperti kamar hotel bintang lima yang terkenal, batin Aliva kesal.

"Seperti itukah kalian mengurus calon nyonya masa depan Hanoraga?"

Bram bicara tanpa melihat ke arah Richard,

tangannya masih sibuk membersihkan jeruk yang telah di kupasnya dan menyuapinya ke mulut Aberlie.

"aaaaa...." Bram

Aberlie hanya bisa membuka mulut tanpa protes sedikitpun sambil melirik ke arah Aliva karena ia juga ingin memanas manasi Aliva.

Aku tau kamu sengaja kan kakak, awas ajah nanti jika waktunya tiba kak Bram menendangmu dari sisinya aku adalah orang pertama yang akan menertawakan mu,

Aliva kesal melihat Bram menyuapi buah pada Aberlie

Richard gugup tangannya mulai gemetar, ia bingung harus menjawab apa,

Richard takut manyinggung orang no satu di kota X itu.

"Maaf kan saya tuan muda karena saya yang tidak becus mengurus anak saya sampai Aberlie harua masuk rumah sakit seperti ini" masih dengan nada gugup Richard menjawab.

Hah apa maksud ayah bilang tak becus mengurus anaknya sampai si buruk rupa ini masuk rumah sakit, apa ayah sedang menyindir ku, atau ayah akan mengatakan yang sebenarnya pada kak Bram,

batin Aliva bingung dengan perkataan ayahnya.

"Setelah Aberlie keluar dari rumah sakit dia akan tinggal di kediaman Hanoraga tepatnya di rumah utama bersama nenek dan kakek"

jelas Bram yang sontak membuat mereka bertiga terkejut.

"Apa !"

Aberlie dan Aliva kompat menjawab bersama.

"Apakah tidak masalah jika Aberlie tinggal di rumah utama Hanoraga sebelum menikah, saya takut malah akan merepotkan keluarga anda tuan muda"

Richard menjawab ragu.

"Justru kaeena tinggal dengan kalian ini bisa jadi masalah yang seperti ini"

aura dingin Bram keluar membuat Richard semakin gemetar.

"Saya tidak ingin membuat nenek saya khawatir dan sedih jika ada sesuatu yang terjadi kepada calon cucu menantu masa depannya" lanjut Bram.

"Saya sudah mentolerir perbuatan yang hampir mencelakakan calon nyonya masa depan Hanoraga sekali yang berakibat penundaan pertunangan ini, dan sekarang terjadi lagi seperti ini yang membuat saya kecewa terhadap anda tuan Wijaya"

Richard bingung dengan perkataan Bram.

apa maksud dari perkataan tuan muda ini, aku tak mengerti maksud pembicaraannya, kejadian waktu di pertunangan apa, memang apa yang telah terjadi di acara pertunangan waktu itu, bukankah Aberlie yang melarikan diri dari pertunangan, pikir Richard bingung.

1
Venny Merliana
nice visual
Venny Merliana
nice strory 🤗🌹🤍
Febri Ana
ha ha ha
Febri Ana
mantaapp
Febri Ana
ha ha lanjuutt
Ma'rifa Iip
Kecewa
Ma'rifa Iip
Buruk
Mey Jun Susy Tpb
Luar biasa
Popocupcup
ngakak astaga hahahhaa
Popocupcup
katanya pintar tapi kenapa di telan wkwk konyol
Niafitriani Nia
Luar biasa
Lena Wong
👍👍👍👍👍👍👍👍
aya
orang jahat dan iri dengki kyak Alifah ini mendingan kasih ke om2 hidung belang saja
Venylia -
sangat bagus ceritanya keren 🙏
Susi Susilawati
Luar biasa
宣宣
hai Thor Salam kenal saya dari negara tetangga🇲🇾 .... meskipun ada sikit typo tapi ceritanya sangat menarik ......saya baru menemukan nya di beranda...
宣宣: sama2 Thor ☺️☺️☺️
Isti Shaburu: terima kasih akak sudah berkenan mampir🙏😊🤗
total 2 replies
Eve Vs
thor kok ga ada cerita dokter agam aku cek
Isti Shaburu: ada kok kak, judulnya romansa dokter ganteng dan pelayan cafe
total 1 replies
Samsia Chia Bahir
🤔🤔🤔😄😄😄😄😄
Samsia Chia Bahir
Bgitulah org2 yg hax melihat penampiln azzz, jdi masalahkaannn 🤔😝😝😝
Samsia Chia Bahir
Bagusx memang visual naruto thoorrr 😅😅😅😅😅😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!