NovelToon NovelToon
Dipaksa Menikahi Tuan Duda

Dipaksa Menikahi Tuan Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Duda / Lari Saat Hamil / Penyesalan Suami / Pelakor jahat
Popularitas:18.3k
Nilai: 5
Nama Author: Ly_Nand

🌶Boleh Skip Part Boncabe🌶

Niat hati bekerja menjadi guru bimbel untuk menambah pendapatannya, justru Rini berada di situasi rumit yang membuatnya terjebak pada duda dingin yang juga dosen di kampusnya.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
"ingat, pernikahan ini hanya demi Adam. jangan harap ada cinta atau pun hubungan suami istri yang sebenarnya." Kalimat menusuk dari suami yang baru dinikahinya seketika membuatnya kecewa.
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Meski tak dianggap bahkan kehadirannya seolah antara ada dan tiada dimata suaminya. Rini terus menjalankan tugasnya sebagai istri, kecuali hubungan ranjang.

Namun di suatu malam,

"Mas... tolong hentikan. Kamu sadar aku siapa?"
Pria itu terus menjamah seluruh tubuh Rini, bahkan semua pakain Rini telah disobek dan dibuang entah kemana.
"Aku tahu kamu istriku sekarang. Lakukan saja kewajibanmu untuk melayaniku" tak ada suara dengan kelembutan.
"Mash..." Rini merasakan sakit saat bagian intinya ditrobos.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ly_Nand, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

4. Amel Bergosip

Baru empat hari Rini rutin ke rumah untuk menjalankan tugasnya sebagai guru les Adam, tapi sepertinya lebih tepat kalau disebut teman bermain Adam, hubungan mereka terjalin sangat baik.

Adam sering merengek ingin ikut bila waktunya Rini pulang. Tante Bella sampai heran dengan cucunya yang bisa sedekat itu dengan Rini. Karena biasanya Adam termasuk anak yang sulit didekati.

"Kak Rini, besok kesini lagi kan?"

"Maafkan kakak ya... Kakak kesini hanya senin sampai jum'at. Besok hari sabtu, kakak ada pekerjaan lain yang harus dilkukan."

"Yah... Berarti kita besok tidak bertemu dong." wajah kecewa Adam membuat Rini merasa tidak nyaman.

"Apa Adam lupa? Kakak kan sudah janji mau ajak Adam jalan-jalan di hari minggu."

"Ah iya, Adam ingat. Kakak mau ajak Adam bermain dengan banyak teman kan?"

"Benar sekali, dua jempol untuk Adam yang hebat" Rini mengacungkan dua jempolnya sambil tersenyum lebar.

"Kita jadi pergi, kan?"

"Tentu saja, Oma sudah meminta izin pada Papa Adam. Dan Papa Adam sudah mengizinkan."

"Hore... Hore... Hore..." Adam melompat kegirangan.

"Adam senang?"

"Iya, Adam senang kak"

"Kalau begitu Adam tidak boleh sedih saat kakak pulang. Kakak kan bisa main lagi ke sini."

"Baiklah... Adam tidak akan sedih, asalkan kak Rini mau ke sini lagi."

"Pasti kak Rini ke sini lagi. Kalau gak kesini bisa-bisa kakak kangen dengan pipi yang menggemaskan ini." Rini mengusap lembut pipi chuby Adam, membuat si pemilik pipi senyum. Adam merasa sangat nyaman dengan Rini karena perlakuannya yang lembut dan membuat Adam nyaman.

Rini membawa Adam turun karena sudah waktunya bagi Rini untuk pamit pulang.

"Sudah selesai, Rin?" Tanya Tante Bella saat melihat kedatangan Rini dan cucunya.

"Sudah, tante. Rini jug harus segera pulang karena ada janji mau bantu teman mengerjakan revisi skripsi."

"Terimakasih banyak untuk hari ini." Ucap Tante Bella pada Rini.

"Oh iya Tante. Untuk hari minggu nanti, tante bisa berangkat dengan Adam dari rumah langsung ke lokasi. Tidak apa-apa kan tante?"

"Bagaimana dengan kamu? Apa tidak bareng dengan kita?"

"Tidak tante, kebetulan malam minggu saya ada acara disana dan menginap juga. Jadi kita bisa langsung bertemu di lokasi saja."

"Baiklah, kalau begitu."

"Kalau begitu saya permisi pulang, tante" Rini menjeda untuk berpamitan kepada Adam "Anak hebat, kakak pulang dulu ya... Kita ketemu lagi hari minggu."

"Siap, Kak. Tidak boleh batal ya..."

"Pasti"

...****************...

Rini sudah berada di kafe Brian, kakak Amel, karena sudah memiliki janji dengan Amel.

"Hai Rin, Selamat datang." seperti biasa Brian sudah menyambutnya di dekat pintu masuk.

"Hai kak Brian. Amel sudah di dalam?"

"Sudah, masuklah, dia berada di kursi seperti biasa"

"Kalau begitu Rini permisi ya kak."

Rini melangkah menuju ke tempat dimana Amel sudah menunggunya.

"Hai, Mel. Maaf ya lama, biasa lah, bos kecil harus dibujuk dulu sebelum ditinggal."

"Nempel banget si bos kecil. Ck... Kayaknya kamu sudah pantas jadi ibu."

"Untuk jadi ibu harus nikah dulu, Mel....."

"Ya udah, nikah aja. Beres kan..."

"Emang nikah segampang itu."

"Gampang lah... Tuh ada Kak Brian yang siap lahir batin buat jadi suamimu. Langsung Gas aja gak pakai lama."

"Gas Gas aja, emang motor main gas gas saja..."

Tiba-tiba Brian mendatangi meja mereka membawakan makanan dan minunan.

"Makanlah dulu sebelum belajar, supaya belajarnya juga lebih bisa fokus"

"Terimakasih, kak" Ucap Rini saat Brian meletakkan makanan di depannya.

"Makan lah, aku tinggal ke mejaku"

Brian pergi dan seperti biasa Rini tidak menyiakan makanan didepannya.

"Tuh, kan. Kak Brian selalu perhatian sama kamu. Apa lagi yang bikin kamu ragu dengan kakakku?"

"Diamlah... Aku ingin fokus makan supaya pekerjan kamu tidak selesai terlalu malam."

"Ck, dasar Rini."

Selesai makan, mereka segera menyelesaikan pekerjaan agar tidak selesai hingga kemalaman. Disini Rini hanya membantu, yang banyak mengerjakan tentunya Amel, karena memang ini pekerjaan Amel.

Setelah beberapa jam berlalu akhirnya mereka menyelesaikan tugas itu.

"Wah... Akhirnya selesai. Semoga tidak ada revisi lagi."

"Amin..."

"Eh ngomong-ngomong kamu masih ingat Alisa gak?"

"Nama Alisa di dunia ini banyak, Mel. Yang kamu maksud Alisa mana? Alisa tukang Jamu, Alisa Tukang pijat apa Alisa tukang cireng keliling?"

"Oh iya, maksudku Alisa yang suka pakai baju kurang bahan di kelasku."

"Oh... Yang bikin kamu nangis bombay tujuh hari tujuh malam?"

"Ck, kok bagian itu yang diingat sih. Ingat yang keren-keren aja lah... Jangan diingat part kebodohanku dulu."

"Ha... Mana mungkin aku lupa, cerita itu bisa jadi momen penting buat kamu, momen buat warning kamu biar gak gila karena cinta lagi."

"Ck, itu cuma masa lalu. Sekarang kalau dia mau berbuat apapun dengan mantanku yang gak berkelas itu aku persilahkan dengan tangan terbuka. Mau sampai jungkir balik bareng juga silahkan. Aku sudah gak peduli."

"He... Pinterrrrr, sudah benar-benar move on ceritanya."

"Pasti dong!!! Sudah tidak boleh gila lagi, ngapain menangisi penghianat? Cari Cowok lain aja. Masih banyak cowok keren di dunia. Eh, kembali ke pembahasan. Jadi si Alisa itu satu dospem sama aku. Dan ternyata dia ngelakuin hal gila."

Rini mengerutkan dahinya. "Hal gila apa?"

"Sesuai dengan sifat gatelnya yang mendarah daging, dia coba menggatal ke dospem kita. Gila kan?"

"Kalau itu lebih dari gila."

"Apa lagi pak Yoga dikenal sebagai Dosen yang disiplin dan tegas. Gila aja dia mau coba-coba main api. Kebakar beneran deh"

"Emang apa yang terjadi?"

"Awalnya mau dikeluarin dari kampus, tapi gak tahu gimana ceritanya dia hanya diberi peringatan dari kampus. Waktu kejadian sebenarnya pak Yoga juga sudah marah besar. Anak manajemen sudah tahu semua gimana pak Yoga gak pernah respon cewek-cewek yang sering keganjenan. Hebatnya tuh Pak Yoga gak kayak mantan somplakku yang dikasih godaan dikit langsung booking kamar."

"Kamu mau coba kayak gitu? Kali aja kamu mau coba deketin dosen yang katanya paling ganteng di fakultas Bisnis."

"Ih, ogah. Mode sesat itu, gak boleh ya... Cari jalan lurus aja. Meski pak Yoga itu duda dan level gantengnya sebelas dua belas dengan Lee Min Ho, tapi itu akan merusak harga diri seorang Amelia Putri kesayangan bapak Hadi Wijaya."

"Duh, pinternya anak pak Hadi Wijaya satu ini. Kalau aku cowok, aku pacarin kamu."

"Ck, Pak Hadi Wijaya punya anak Cowok, tuh disana, gantengnya udah kayak Artis korea. Pacarin aja, pasti dijamin bikin bahagia."

"Gayamu kayak agen biro jodoh"

Mereka masih menikmati kesenangan dengan tertawa bersama tanpa tahu hal besar sebentar lagi akan merubah hari penuh tawa mereka.

1
Yoon niimaa
Luar biasa
partini
good
Reni Anjarwani
lanjut thor
partini
partner kerja ,,?
bukan partner ranjang ?
ok ok kalau ketemu face to face ga sengaja kamu berani to the point langsung ngmng ke dia jangan lagi lagi berbuat seperti itu
good job ra
Reni Anjarwani
lanjut thor
Rita Murwanti
kasian bgt si Rini Dean kesambet apaan sich thor
Rita Murwanti
Dien kenapa thor kesambet ya
partini
Rin jangan diem Bae atuh,,langsung tanya ma suami biar clear
jangan Kya rea di Pendem sendiri nangis sendiri Weh ,jangan myek2 jadi wanita be strong
Rita Murwanti
lanjut thor semangat ya
Reni Anjarwani
lanjut
Rita Murwanti
bab awal okey
Keisha Alindya
berat mana sama rindu yg siap di tanggung Dilan Mel? /Facepalm/
Mimi Rifani
lanjut
Keisha Alindya
bagus thor
lanjut /Good/
Keisha Alindya
mampir thor
kelihatannya bagus
Ly_Nand: terimakasih😊👍
Boleh kasih masuka juga kok!
Biar othornya bisa evaluasi untuk karya selanjutnya.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!