NovelToon NovelToon
Putri Modern Pembawa Keberuntungan

Putri Modern Pembawa Keberuntungan

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno / Ruang Ajaib
Popularitas:74.4k
Nilai: 5
Nama Author: Yulianti Azis

Mei Lan, seorang gadis cantik dan berbakat, telah hidup dalam bayang-bayang saudari kembarnya yang selalu menjadi favorit orang tua mereka. Perlakuan pilih kasih ini membuat Mei Lan merasa tidak berharga dan putus asa. Namun, hidupnya berubah drastis ketika dia mengorbankan dirinya dalam sebuah kecelakaan bus untuk menyelamatkan penumpang lain. Bukannya menuju alam baka, Mei Lan malah terlempar ke zaman kuno dan menjadi putri kesayangan di keluarga tersebut.

Di zaman kuno, Mei Lan menemukan kehidupan baru sebagai putri yang disayang. Namun, yang membuatnya terkejut adalah gelang peninggalan kakeknya yang memiliki ruang ajaib. Apa yang akan dilakukan Mei Lan? Yuk kita ikuti kisahnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Azis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berlatih

Setelah kepergian Nyonya Lao dan Qing Fu, suasana di rumah sederhana keluarga Qing perlahan tenang kembali.

Qing Rong masih tampak murung, sementara kedua putranya, Qing Wei dan Qing Dao, membantu membereskan sisa sarapan yang sempat tertunda karena keributan tadi.

Qing Mei duduk di kursi kayu yang sudah tua, memperhatikan keluarganya dengan mata lembut.

Hatinya terasa hangat sekaligus perihmelihat keluarganya hidup susah, sementara keluarga besar mereka hidup dalam kenyamanan dan kesombongan.

Begitu semuanya selesai, Qing Rong menghela napas pelan. “Baiklah, Wei, Dao. Hari ini kita ke pasar dan ke hutan saja seperti biasa. Kita butuh kayu bakar dan beberapa koin untuk makan malam nanti, dan Mei'er istirahatlah di rumah,” katanya lembut, sambil menepuk-nepuk baju lusuhnya.

Namun, baru saja ia melangkah, suara Qing Mei terdengar tegas. “Tidak perlu, Ibu. Hari ini dan seterusnya kita tidak perlu pergi ke mana pun.”

Ketiganya menoleh bersamaan.

Qing Wei mengerutkan kening. “Apa maksudmu, Mei’er? Kalau kita tidak mencari kayu atau ke pasar, lalu apa yang akan kita makan nanti malam?”

Qing Dao menimpali dengan nada cemas. “Benar, Mei’er. Meskipun hari ini kita memiliki simpanan beras dan ikan. Tapi untuk esok hariny?”

Qing Mei tersenyum tipis. Ia berdiri, lalu menatap mereka satu per satu dengan sorot mata yakin. “Kak Wei, Kak Dao, Ibu mulai hari ini, semuanya akan berubah. Kita tidak akan terus hidup seperti ini.”

Qing Rong terdiam, tidak mengerti.

Sampai akhirnya Qing Mei mengangkat tangannya pelan, dan dengan cahaya redup keemasan keluar sebuah kantong kulit ke meja kayu.

Clink!

Suara logam beradu terdengar jelas saat kantong itu terbuka sedikit. Di dalamnya, koin-koin emas memantulkan cahaya hangat ke seluruh ruangan.

Ketiganya langsung membeku.

“A–apa itu?” Qing Rong berbisik dengan mata melebar.

“Koin emas,” jawab Qing Mei tenang.

Qing Wei menatap adiknya tak percaya. “Mei’er, darimana kau mendapatkan semua ini?! Jangan bilang kau mencurinya!”

Qing Mei menggeleng cepat. “Tentu saja tidak! Mei’er tidak akan melakukan hal buruk seperti itu.”

Qing Mei menatap ibunya dengan lembut. “Ibu ingat! Pria tua yang sedang berkelana yang Mei'er tolong itu? Aku menolongnya waktu itu di jalan belakang bukit. Sebagai balasan, dia memberiku ini.” Ia mengangkat tangan, menampakkan cincin perak pucat di jarinya. “Cincin penyimpanan ruang.”

Ketiganya terdiam lagi, bahkan lebih lama kali ini.

Qing Dao yang biasanya tenang justru berseru, “Cincin penyimpanan ruang?! Itu ... itu benda yang sangat mahal! Hanya dimiliki bangsawan tinggi atau kultivator besar!”

Qing Wei mengangguk cepat. “Benar! Dan kau bilang orang itu memberikannya begitu saja padamu?”

Qing Mei menunduk sedikit, berpura-pura ragu. “Iya ... dia bilang ingin berterima kasih. Lagipula, dia tampak seperti orang yang tidak ingin dikenal. Aku juga tidak tahu siapa dia sebenarnya.”

Qing Rong menatap putrinya lama, sebelum akhirnya tersenyum kecil dan mengusap kepala Qing Mei dengan lembut. “Orang itu pasti orang baik dan kau juga, Mei’er. Kau memang berhati lembut.”

Qing Mei tersenyum, meski dalam hatinya terasa sedikit perih karena kebohongan itu. Ia tidak bisa mengatakan yang sebenarnya tentang gelang perak dan ruang ajaib miliknya. Semakin sedikit orang tahu, semakin aman mereka. Pikir Qing Mei.

Ia menarik napas lalu berkata mantap,

“Mulai sekarang, Ibu tak perlu bekerja keras lagi. Kak Wei, Kak Dao kalian juga tidak perlu ke hutan. Aku ingin kalian berdua mendaftar ke akademi tahun ini.”

Ucapan itu membuat ruangan hening seketika.

Qing Wei tertegun. “Akademi? Mei’er kau tahu sendiri, biaya pendaftarannya sangat mahal. Kita bahkan makan saja susah.”

Qing Dao menambahkan lirih, “Benar lagipula, kami tidak bisa berkultivasi. Apa gunanya masuk akademi?”

Namun Qing Mei hanya tersenyum kecil. “Itu dulu. Sekarang berbeda.”

Ia merogoh cincin ruangnya lagi dan mengeluarkan dua botol kecil dari batu giok. Saat tutupnya dibuka, aroma spiritual yang lembut langsung memenuhi udara.

Qing Rong dan kedua putranya menatap botol itu dengan takjub.

“A–apa ini?” tanya Qing Wei ragu.

“Pil pembersih tulang,” jawab Qing Mei pelan. “Dengan ini, dantian kalian akan terbuka. Kalian bisa mulai berkultivasi.”

Suara itu seperti petir di siang bolong bagi keluarga kecil itu. Qing Dao melongo, sementara Qing Rong menutup mulutnya, tidak percaya.

“P–pil pembersih tulang?! Itu barang langka, Mei’er! Dari mana kau mendapatkannya?” seru Qing Rong dengan panik.

Qing Mei menjawab dengan senyum lembut, “Aku membuatnya sendiri.”

Kali ini ketiganya benar-benar tidak bisa berkata apa-apa, mendengar ucapan Qing Mei.

Qing Wei menatap adiknya dengan mata membulat. “K–kau bilang … kau membuatnya sendiri?! Tapi itu berarti .…”

Qing Rong segera menyadari sesuatu, wajahnya berubah tegang. Ia menatap putrinya tajam tapi penuh kekhawatiran.

“Mei’er dengarkan Ibu baik-baik.”

Suara Qing Rong gemetar saat ia menggenggam tangan anak gadisnya.

“Jangan ... jangan beritahu siapa pun tentang ini, mengerti? Tentang cincin, tentang pil, tentang semua yang kau miliki. Dunia ini berbahaya untuk orang sepertimu.”

Qing Mei tentu mengerti, karena setelah membaca kitab beladiri serta buku-buku tentang wilayah zaman ini. Qing Mei mendapati, jika alkemis sangatlah penting dan tentunya sangat langka.

Orang-orang yang berbakat akan diburu dan dijadikan sebagai bagian dari mereka. Jika itu seorang murid, dia akan dijadikan murid kesayangan di sebuah sekte akademi.

Qing Mei terdiam sejenak, lalu mengangguk perlahan. “Iya, Ibu. Mei’er mengerti.”

Qing Rong menghela napas lega, kemudian memeluk putrinya erat. “Kau anak yang luar biasa, tapi ingat bahkan kebaikan pun bisa membuat orang iri. Jadi hati-hatilah.”

Qing Mei membalas pelukan itu, senyum tipis muncul di wajahnya. “Jangan khawatir, Ibu. Mei’er tidak akan membiarkan siapa pun menyakiti keluarga kita lagi.”

*

*

Keesokan paginya.

Qing Mei berdiri di tengah halaman dengan tangan terlipat di dada, wajahnya serius seperti seorang instruktur militer. Di hadapannya, dua kakaknya Qing Wei dan Qing Dao berdiri tegak tapi tampak gugup.

“Baik,” ujar Qing Mei dengan nada mantap. “Mulai hari ini, kalian berdua akan berlatih bersamaku setiap pagi sebelum matahari naik. Tidak ada alasan, tidak ada malas-malasan.”

Qing Wei yang berwajah serius tapi lembut menghela napas. “Mei’er, kami ini sudah bukan anak-anak. Kau tidak perlu memperlakukan kami seperti tentara.”

Qing Mei menatapnya tajam, alisnya terangkat. “Kak Wei, kalau tidak tahan dengan latihan ringan, bagaimana bisa bertahan di akademi nanti? Dunia kultivasi tidak mengenal belas kasihan.”

Qing Dao terkekeh kecil, mencoba meredakan ketegangan. “Ha! Ha! Ha! Tenang saja Kak Wei, paling juga dia menyuruh kita berlari keliling halaman tiga kali.”

Mendengar itu, Qing Mei tersenyum tipis, senyum yang membuat Qing Dao menelan ludah.

“Lari tiga kali? Hmm .…” Ia melipat tangannya di belakang. “Kau benar, Kak Dao. Tapi kurasa lima belas kali akan lebih baik untuk pemanasan.”

“Apa?!” seru Qing Dao spontan, matanya melotot.

Qing Wei pun terkejut. “Mei’er! Lima belas kali? Halaman ini saja sudah besar!”

Qing Mei hanya menjawab dengan santai, “Kak Wei, Kak Dao, kalian ingin kuat atau tidak?”

Keduanya terdiam, lalu saling pandang, akhirnya menghela napas pasrah.

“Baiklah kami lari,” gumam Qing Wei.

“Kalau aku pingsan, tanggung jawab, ya,” keluh Qing Dao sebelum mulai berlari.

Melihat kedua kakaknya mulai berlari dengan langkah goyah, Qing Mei tersenyum tipis. Ia tak berniat menyiksa, tapi tubuh mereka perlu dibiasakan. Meski baru saja menelan pil pembersih tulang, tanpa latihan fisik, aliran energi di tubuh akan kacau.

Sementara itu, dari kejauhan, Qing Rong yang sedang menanam sayur dan kentang di tanah belakang menoleh sambil terkekeh kecil.

Melihat ketiga anaknya seperti itu membuat hatinya hangat. “Anak bungsuku itu benar-benar sudah berubah,” gumamnya lembut sambil membersihkan tanah di tangannya.

Setelah beberapa putaran, Qing Dao sudah terengah-engah. “Mei’er … aku … aku tidak kuat lagi!” serunya.

Qing Mei menatapnya datar. “Kak Dao, baru sepuluh putaran.”

“Sepuluh itu sudah banyak!” protesnya, menunduk sambil menumpu lutut.

Qing Mei mendekat dan menepuk bahunya. “Baiklah, istirahat sebentar. Tapi mulai sekarang, kalian harus biasakan tubuh kalian. Kekuatan fisik adalah dasar dari semua teknik bela diri.”

Qing Wei yang masih berlari pelan menatap adiknya sambil tersenyum kecut. “Kau benar-benar seperti pelatih prajurit istana, Mei’er. Dari mana kau belajar semua ini?”

Qing Mei sedikit tersenyum, menatap ke langit biru sejenak. “Dulu, aku belajar diam-diam dengan seorang pria tua keras kepala.”

Qing Mei tidak bohong, saat menjadi Mei Lan sang kakek satu-satunya orang yang menyayangi dirinya, melatih Mei Lan dengan keras. Tanpa sepengetahuan keluarganya, Mei Lan diajari ilmu sang kakek miliki.

Bahkan, Mei Lan masuk ke universitas kedokteran atas kemauan sang kakek.

'Kakek, aku merindukanmu,' bisiknya dalam hati, mengingat kehidupan lamanya sebagai Mei Lan.

Setelah itu, ia mulai memperagakan beberapa gerakan dasar bela diri, tendangan lurus, langkah angin, dan sikap kuda-kuda.

Gerakannya cepat dan tepat, setiap pukulan menghasilkan desir angin yang membuat kedua kakaknya terpana.

1
Ariska26
waahhhh trnyata bestie nya ya,,, senang ath klo ada teman dri dunia modern
mama_im
waaahh gak nyangka ternyata sahabatan 😅😅😅
Zea Rahmat
akhirnya ada tmn km Mei dr dunia modern. . bisa koleb km nanti Mei sm mereka
Tiara Bella
ternyata temen²nya mei dr dunia modern.....
愛の光 (Ai no Hikari)
moga aja bpknya qingmei org yg baik. klw sm serakahnya kyk keluarga qing hah mengecewakan
Wahyuningsih
yaaah d gantung thor bikin penasaran aja kok tau ya mei dri masa depan d tnggu upnya thor yg buanyk n hrs tiap hri sehat sellu jga keshtn tetp 💪💪💪💪💪💪💪
Narimah Ahmad
mampir
Wahyuningsih
betul2 penuh dgn misteri n bikin orang penasaran dgn jln critanya d tnggu upnya kmbli yg buanyk thor n hrs tiap hri sehat sellu jga keshtn thor n tetp 💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪
Heni Setianingsih
Luar biasa
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Yulianti Azis: Makasih akak 🤗🤗
total 1 replies
Novara Krisnha
jn bilang sodara nya
vj'z tri
wow Chen pintar betul main drama nya 🤭🤭🤭🤭
vj'z tri
stopppp tahan disettt ,jangan nanti hancur lagi kalau Chen sentuh 😅😅😅😅😅
vj'z tri
wajahmu mengingatkanku pada kekasihku dulu wajahmu mengingatkanku pada masa laluku kekasih yang dulu hilang kini datang kembali pulang🤣🤣🤣🤣🤣🤣 tarikkk ses semongko 🎉🎉🎉
vj'z tri
Chen gak usah di suruh auto nempel 😅😅😅
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣 langsung di lamar depan ibu nya 🤣🤣🤣🤣🤣sat set lah
vj'z tri
ehm jangan lama lama peluk nya takut bocah tampan ngereog 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
tarik kata kata mu sekarang nona 😤😤😤😤🥱🥱
vj'z tri
ternyata Chen adalah putra mahkota yang menyamar sebagai rakyat jelata ,soal nya kalau aku bilang CEO yang menyamar nanti di komen author kejauhan kata nya 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
apa Chen hanya pura pura 🥱🥱🥱
vj'z tri
seperti nya Chen terkena racun yang membuat aliran energi nya berantakan jadi seperti bocah tampan yang menggemaskan 🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!