PROSES REVISI TYPO DAN TANDA BACA!!!
Jin Lien adalah seorang Jenderal Muda yang sangat berbakat. Di usianya yang ke-21 tahun, dia telah menyelesaikan banyak misi berbahaya.
Jin Lien dibesarkan oleh Kakeknya yang saat ini telah menjadi pensiunan Militer. Dia sedari kecil telah dididik dengan cara militer hingga membuatnya menjadi Jin Lien yang saat ini. tidak hanya mempelajari Strategi Militer tapi juga mempelajari Ilmu kedokteran. di waktu luangnya dia juga mempelajari cara menjadi pengusaha sukses, puisi, Kaligrafi. karena itulah, Jin Lien tidak memiliki banyak teman, dia hanya bergaul dengan rekan sesama Prajurit.
Suatu hari, dirinya menjalankan misi yang akhirnya merenggut nyawanya, dan hari itu juga dirinya yang tidak pernah tersenyum, untuk pertama kalinya menampakkan senyum manis nan tulus.
..
Saat membuka matanya lagi, Jin Lien tidak berada di tempat yang seharusnya. melainkan di Jaman dan Masa yang berbeda serta di dalam gendongan seorang Pelayan yang menangisi seorang Wanita cantik yang tidak lagi memiliki Napas.
Dia menebak jika dirinya yang sekarang merupakan seorang bayi yang berusia 1 tahun dan memiliki nama yang sama dengannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Askaori, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AGA 11
Jin Lien memasuki halaman miliknya di kediaman Ye. Menilai dekorasi yang terlihat, dia tersenyum karena sesuai dengan selera miliknya, tidak mewah ataupun kekurangan.
Memasuki kamarnya, senyum semakin lebar. Tidak hanya ranjang yang terlihat elegan, tapi juga kamar tersebut penuh dengan buku yang entah apa.
Ada dua meja di kamar tersebut dan masing-masing di atasnya ada tumpukan kertas kosong.
Jin Lien terus menilai kamar barunya ini, pandangannya berhenti pada peta Kerajaan Nancheng yang tergantung di dinding yang berdekatan dengan salah satu meja.
Dia mendekati dinding tersebut dan mengamati setiap lokasi yang ada di peta.
"Peta Kerajaan Nancheng di sini begitu lengkap, tidak seperti yang dulu aku lihat di kediaman Jenderal Jin." monolognya terus menjelajahi lokasi di setiap peta.
Jin Lien tersenyum saat telah menemukan lokasi yang diinginkannya untuk melatih 1000 prajurit elite miliknya.
Dia mengambil dan mulai membaca beberapa buku lalu tersenyum jahat. Jin Lien kembali mengamati peta dan menemukan wilayah yang rawan untuk disusupi oleh musuh. Jin Lien dengan cepat mengambil kuas dan mulai menyalin peta tersebut.
Menandai setiap wilayah yang rawan disusupi itu. Seringai keji tergambar di bibirnya sangat kontras dengan wajah bulat dan kekanakan miliknya.
"Aku tidak akan membiarkan musuh menyusup begitu saja ufufufufu."
Seringai jahat yang terbentuk di bibir mungilnya itu jatuh di mata Mu Jing Yu yang mengawasinya dalam bayang-bayang.
Mu Jing Yu bahkan sampai bergidik melihat seringai jahat itu.
"Dia masih tiga tahun dan pemikiran serta seringai yang ditunjukan olehnya sudah sangat menyeramkan. Bagaimana jika dia telah dewasa?"
Mu Jing Yu tidak ingin memikirkannya lagi dan langsung pergi dari acara mengawasi Jin Lien. Dia bergegas ke halaman milik Niu'er dan ingin mengetahui apa identitas asli Niu'er.
Jin Lien saat ini sangat fokus dalam menyalin peta dan menandai lokasi yang mudah disusupi serta jebakan yang akan di tempatkan..
"Lotus kecil, apakah bahan pembuat ranjau tersedia?"
"Ya master, bahan semua lengkap. Ada juga ranjau yang telah jadi."
"Itu bagus."
Setelah menanyakan sesuatu yang dibutuhkannya, Jin Lien Kembali fokus menandai setiap titik yang sangat rawan itu.
Senyum puas kembali terlukis di bibir mungil miliknya. Dia memutuskan untuk mengeringkan peta yang baru disalin nya itu.
Sambil menunggu peta tersebut kering, dia memasukan pakaian miliknya ke dalam lemari.
Hingga ketukan terdengar di luar. Jin Lien segera berlari keluar dan mendapati beberapa pelayan yang mungkin akan melayaninya.
"Salam nona bungsu."
"Kalian pelayan yang di tugaskan untuk berada di halamanku ya?"
"Ya Nona bungsu." Jin Lien mengangguk menatap mereka satu persatu.
Yang datang ada 7 orang pelayan yang membuatnya cemberut dan mengutuk Ye Hong Zhuang dalam benaknya.
"Tunggu di sini!"
Jin Lien berlari masuk kedalam kamarnya dan mengeluarkan kopi hitam yang tidak lagi panas.
Ada senyum jahil di bibirnya, kemudian dia keluar dengan teko dan beberapa cangkir di tangannya.
Jin Lien menuangkan kopi hitam tersebut di tujuh cangkir yang tersedia. 7 pelayan yang baru datang sontak memandang 7 cangkir yang berisi kopi dengan ngeri.
Pasalnya mereka melihat cairan hitam pekat yang menurut mereka adalah racun yang sangat berbahaya.
"Aku bukan tidak mempercayai kalian. Namun, jika ingin melayaniku! Aku hanya butuh mereka yang setia padaku. Maka dari itu, silakan maju dan minum cairan hitam di cangkir! Masing-masing harus meminum satu cangkir full."
7 pelayan tersebut memandang permusuhan pada cangkir hitam, hingga 2 dari mereka segera kabur dari halaman Jin Lien. Jin Lien mencibir memandang mereka.
"Apakah halamanku untuk kalian datang dan keluar sesuka hati?" Jin Lien mengeluarkan belati kecil dari dimensi miliknya dan membidik dua orang pelayan yang kabur itu.
Slap
Slap
Belati yang dilempar Jin Lien menancap di punggung mereka di mana jantung berada.
Keduanya langsung jatuh tak bernyawa. Melihat hal itu, Jin Lien hanya memberikan tatapan dinginnya.
Jin Lien kembali memandang 5 pelayan yang tersisa, hingga dia dibuat tertegun oleh seorang pelayan yang mungkin seumuran dengan Niu'er maju tanpa ragu meminum kopi di cangkir.
Jin Lien tersenyum kecil dan memandang yang lainnya. 4 sisanya juga maju meminum cairan mencurigakan untuk mereka.
Di luar dugaan, ternyata cairan hitam bukanlah racun, tapi minuman yang sangat enak meskipun sedikit pahit.
"Siapa nama kalian?"
"Menjawab Nona bungsu, kami tidak memiliki nama."
"Baik jika begitu." Jin Lien menatap gadis yang maju terlebih dulu meminum kopi yang dia sediakan.
"Kau, namamu sekarang adalah Mo Yi! Kau akan mengurus semua keperluan pribadiku."
Mo Yi langsung berlutut dan berterimakasih. Tatapan Jin Lien kemudian jatuh pada 4 yang tersisa.
"Kau adalah Mo Er yang bertugas dalam menyiapkan pakaian dan perhiasan yang akan aku pakai." tunjuk nya pada pelayan yang tampak cantik dan terlihat anggun.
"Kau Mo San, tugasmu adalah mengelola keuangan milikku." gadis yang tampak lusuh segera berlutut dan berterimakasih.
"Kau Mo Shi dan Mo Wu, kalian bertugas untuk menyiapkan makanan untukku."
Segera 2 pelayan yang tersisa langsung berlutut dan berterimakasih.
"Ingat, hal yang paling aku benci adalah pengkhianat."
"Kami akan berjanji untuk setia pada anda nona bungsu."
"Bagus, kalian berlima bersihkan halaman ini! Aku tak ingin melihat 2 orang tak berguna itu."
"Ya."
Mereka segera melakukan apa yang diperintahkan oleh Jin Lien, Jin Lien sendiri melangkah mendekati mayat 2 pelayan yang ingin kabur.
Dia memeriksa seluruh tubuh mayat tersebut, hingga mendapat dua token identitas yang tampak mencurigakan.
"Hoo, Kerajaan Ming dan Kerajaan Zhou mengirim mata-mata ke kediaman Jenderal Ye." seringai jahat kembali menghiasi bibir mungil Jin Lien.
Dia melihat sekeliling dan mendapati beberapa prajurit. Jin Lien segera memanggil mereka.
"Kalian kemari!" Segera beberapa prajurit tersebut menghampiri Jin Lien.
"Apa yang anda butuhkan Nona bungsu?"
"Hancurkan kedua mayat ini! Jangan tinggalkan bukti apa pun!"
Prajurit tersebut tertegun menatap Jin Lien, tapi mereka dengan cepat sadar dan melaksanakan perintah Jin Lien.
"Kami akan melakukan sesuai perintah anda nona bungsu."
"Pergilah!" Jin Lien berbalik ke dalam halamannya dan memasuki kamar miliknya.
Dia mengambil gulungan peta dan segera pergi mencari Ye Hong Zhuang. Begitu dia keluar dari halamannya, beberapa prajurit melihatnya sedikit memberi hormat padanya.
Mereka heran melihat Jin Lien yang membawa gulungan yang cukup besar.
Jin Lien tiba-tiba berhenti dan memukul dahinya.
"Astaga, aku tidak tahu di mana halaman Gege." dia kembali melihat sekeliling dan langsung memanggil salah satu prajurit yang menatapnya dengan aneh.
"Kau kemari!"
Segera orang yang ditunjuk Jin Lien menghampiri dirinya.
"Ada apa nona?"
"Antarkan aku ke halaman milik Gege!"
Prajurit itu tersenyum dan mengangguk.
"Silakan ikuti yang kecil ini, nona bungsu."
Jin Lien mengangguk dan mengikuti prajurit tersebut yang memasang senyum setiap saat.
Beberapa saat kemudian mereka sampai di halaman yang tampak megah dan berkelas.
"Kau boleh pergi!" Jin Lien tidak menatap prajurit itu lagi, tapi prajurit tersebut masih mengikuti Jin Lien dengan senyum yang masih menghiasi wajahnya.
Braaak
Dan dengan tanpa perasaan, Jin Lien menendang pintu kediaman milik Ye Hong Zhuang.
Membuat beberapa penjaga bayangan langsung bersiaga begitu pula dengan Ye Hong Zhuang.
"Gege, aku ada informasi penting yang ingin aku beritahukan padamu." bahkan prajurit yang mengantar Jin Lien telah kehilangan senyumnya dan memandang Jin Lien dengan aneh.
Mendengar suara kekanakan tersebut, Ye Hong Zhuang menghilangkan kewaspadaannya dan berjalan keluar di mana Jin Lien berteriak dan menendang pintu kediaman miliknya.
"Lien'er, kau bisa mengetuk pintu dan tidak harus menendangnya."
"Hehehe maaf, ini kebiasaan jika aku ingin cepat menyampaikan informasi." Jin Lien membungkuk meminta maaf, kemudian merentangkan kedua tangannya untuk meminta digendong.
Ye Hong Zhuang yang mengerti segera menggendong Jin Lien, dan segera prajurit yang mengantar Jin Lien tertegun hingga mulutnya agak terbuka.
Menyadari sosok lain selain Jin Lien, Ye Hong Zhuang melihatnya dengan pandangan geli, tapi wajahnya masih tetap acuh tak acuh.
"Komandan Xu, ikutlah bersama kami!"
"Ya, jenderal."
Jin Lien menatap prajurit tersebut yang ternyata adalah seorang komandan.
Ye Hong Zhuang segera menggendong Jin Lian menuju ruang belajar miliknya diikuti oleh komandan Xu. Penjaga bayangan yang selalu di sekitar Ye Hong Zhuang juga telah kembali tenang dan memasang senyum kecil.
Ketika sampai, Ye Hong Zhuang langsung duduk di kursi miliknya dan memangku Jin Lien.
"Informasi apa yang kau bawa?"
Jin Lien tidak menjawab, tapi mengeluarkan dua token yang merupakan token pengenal milik mata-mata kerajaan.
Dia menaruhnya di meja milik Ye Hong Zhuang.
Segera ruangan tersebut menjadi berat, bahkan komandan Xu memandang Jin Lien dengan rumit.
"Di mana kau mendapatkan ini Lien'er?"
"Aku mendapatkannya dari dua pelayan yang di tugaskan di halamanku. Aku hanya ingin melihat kesetiaan mereka padaku dengan memberi kopi pada mereka, tapi siapa yang mengira jika dua dari tujuh orang yang dikirim ke halamanku berniat kabur. Tanpa memberi mereka kesempatan untuk pergi, aku langsung membunuh mereka."
Ye Hong Zhuang menggeretakkan giginya, ternyata ada tikus yang berhasil masuk ke kediaman Ye.
"Kau membunuh mereka?"
"Ya, aku membunuh mereka komandan Xu." Komandan Xu kembali menilai Jin Lien yang menurutnya masih kecil dan usianya juga masih 3 tahun.
Di usia 3 tahun telah berani membunuh tanpa perasaan, bagaimana jika dia dewasa kelak?"
"Setelah membagi tugas untuk pelayan baruku, aku langsung memeriksa tubuh mereka dan menemukan kedua token ini. Mayat mereka juga sudah aku perintahkan pada prajurit untuk dimusnahkan tanpa meninggalkan bukti."
Ye Hong Zhuang tersenyum kecil dan mengacak rambut Jin Lien.
"Kerja bagus Lien'er. Lalu kertas apa yang kau bawa itu?"
"Ini..." Ketika Jin Lien ingin menjawab, mereka kembali mendengar suara milik Niu'er yang tampak marah dan penuh ancaman.
Ketiganya segera keluar dan mendapati Niu'er dan beberapa prajurit di kediaman Ye menyeret 3 orang gadis yang tampak tak baik-baik saja
"Niu'er, siapa mereka?"
"Gege, mereka mata-mata." Niu'er melemparkan tiga token identitas pada Ye Hong Zhuang yang menggendong Jin Lien.
"Lagi?" Aura di sekitar Ye Hong Zhuang menjadi berat dan menekan.
"Apa maksud Gege dengan lagi?"
"Lien'er juga menemukan mata-mata di antara pelayannya, tapi telah mereka bunuh."
Niu'er mengangguk dan memandang ketiga wanita yang merupakan mata-mata dengan ganas.
Ye Hong Zhuang memandang Niu'er sejenak, lalu memerintahkan para prajurit untuk membawa ketiga gadis itu ke penjara.
Setelah itu mereka segera masuk ke kediaman Ye Hong Zhuang dan kembali melanjutkan diskusi.
Ye Hong Zhuang memijat keningnya dan menenangkan dirinya.
"Gege, masalah mata-mata. Tidak hanya mereka saja, ada lebih dari 20 orang yang merupakan mata-mata di Kediaman ini, tapi tenang, Gege, akan mendapati tubuh mereka di halamanmu."
Mereka bertiga seketika memandang Niu'er yang mengatakan ada lebih dari 20 mata-mata.
Niu'er menghela napas dan menjelaskan jika dia telah menginterogasi ketiga wanita itu, hingga mereka mengatakan dengan jujur.
Ye Hong Zhuang mengangguk, dan kembali memandang Jin Lien..
"Lien'er sekarang giliran mu menjelaskan isi gulungan besar ini."
Jin Lien mengangguk dan membuka gulungan yang tadi dibawa olehnya. Seketika terpampang lah salinan peta Kerajaan Nancheng dengan beberapa titik yang telah ditandai.
"Dengan melihatnya saja, aku yakin jika Gege dan Komandan Xu tahu apa ini."
Mereka berdua mengangguk dengan pasti dan memandang Jin Lien penuh tanya.
"Setiap wilayah yang aku tandai berdasarkan data yang aku lihat di buku yang berada di kamarku, adalah wilayah yang rawan disusupi oleh penyusup dari kerajaan lain."
"Buku apa?"
"Aku tidak tahu, yang jelas semua buku telah ada di kamarku."
Segera wajah Ye Hong Zhuang berubah serius.
"Komandan Xu, bawa peta yang digambar Lien'er! Kita akan ke halaman miliknya."
Segera mereka bergerak menuju halaman Jin Lien. Saat sampai, mereka masuk ke kamar milik Jin Lien yang berisi banyak buku yang tertata rapi serta beberapa buku yang tertumpuk di meja.
Ye Hong Zhuang mengerutkan dahinya bingung, seingatnya dia tidak menata banyak buku di kamar milik Jin Lien lalu dari mana asal buku ini?
Dia menurunkan Jin Lien dan mengambil salah satu buku di meja. Ye Hong Zhuang membacanya dengan serius.
Buku yang dibacanya tidak memiliki judul, tapi semua informasi dan kekuatan kerajaan Zhao tertulis jelas di sana.
Ye Hong Zhuang terus membaca hingga rencana penyusupan yang akan dilakukan oleh kerajaan Zhao.
Dia kemudian memandang Jin Lien dengan rumit.
"Aku yang menyiapkan kamar milikmu, sebelumnya tidak ada banyak buku, tap ini, aku melihat buku yang jumlahnya 2 kali lipat yang aku sediakan."
"Lalu buku lain dari mana asalnya?"
Jin Lien tampak berpikir sejenak, lalu mengamati ekspresi Ye Hong Zhuang.
"Tunggu, Gege apakah informasi di buku yang kau baca adalah informasi palsu?"
Ye Hong Zhuang menggeleng sebagai jawaban jika informasi itu asli.
"Informasi di dalam buku ini adalah asli, aku juga telah mengirim mata-mata untuk memeriksa situasi dan semua data yang didapat informan ku sama dengan yang tertulis disini, hanya saja informasi di dalam buku ini lebih lengkap."
Jin Lien tersenyum misterius, jika bukan Ye Hong Zhuang yang meletakkan semua buku di kamarnya, berarti ada sosok lain yang membantunya dari belakang, tapi siapa itu dia tidak tahu.
...
jangan lupa tinggalkan like dan komentar kalian gess, Vote juga ya hehehe
ga bosen 👍👍👍
sehat kah? kok lama nggak update perjalanan terakhir
ayo lanjut...
kapan dilanjut perjalanan terakhirnya...
beda dari yang lain