Hasta dan Jesan menjalin hubungan tanpa di ketahui kedua orang tua Hasta karena sang Mama yaitu Sarah tidak merestui hibungan mereka karena status social yang mana Jesan hanya anak yatim piatu. Akan tetapi, Hasta tetap bertahan sampai tiga tahun lamanya membuat Sarah curiga dan mencari tau keberadaan Jesan hingga Sarah melakukan kekerasan pada Jesan hanya untuk menyuruhnya menjauhi Hasta.
Sarah menjodohkan Hasta dan Anjani sampai mereka menikah, tetapi pernikahan Anjani seperti di neraka baginya karena selama lima tahun mereka menikah Hasta tidak pernah sekalipun membalas cinta Anjani dan memilih kembali bersama dengan Jesan yang selama lima tahun tidak bertemu dan akhirnya mereka dipertemukan lagi. Lalu Hasta memutuskan menikah dengan cinta pertamanya.
Bagaimana kah nasib pernikahan Anjani, apakah gadis itu menerima jika suatu saat dirinya mengetahui pernikahan kedua suaminya?
happy reading😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka Nawa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21 ( Dia pantas menerima pukulan dari ku )
“Jesan,” gumam Andrew yang baru saja datang ia melihat Jesan di gendongan Hasta langsung saja pria itu menghampiri mereka berdua.
“Ada apa dengannya, hah!” pekik Andrew merasah marah pada Hasta.
“Nanti aku jelaskan lebih baik sekarang kita bawa Jesan ke rumah sakit,” jawab Hasta.
Tidak ada pilihan lain selain membawa Jesan kerumah sakit terlebih dahulu barulah Andrew tau apa yang sebenarnya terjadi pada adiknya yang kini bersimbah darah membasahi kedua kakinya.
Anjani pergi ke kediaman Nugraha untuk memberitahukan apa yang terjadi hari ini pada Sarah dan kebetulan Vanes juga berada di rumah. Sedangkan Adnan ia berada di kantor karena Rama memberitahu ada sedikit masalah di kantor karena Hasta tidak pernah ke kantor dengan alasan yang membuat Adnan terkejut, tetapi Adnan tidak tidak bisa berbuat apa-apa karena memang dari awal putranya sudah menolak hanya karena Anjani mengancamnya menjadikan Hasta terpaksa menerima Anjani karena berpikir Jesan sudah tiada.
Siapa sangka mereka masih berjodoh walaupun mungkin situasinya sangat rumit membuat posisi Jesan di anggap salah karena ia telah merebut suami orang lain.
“Apa kau sedang bercanda, Anjani? Bukan kah kau tau jika Jesan sudah tiada karena kebakaran itu?” tanya Sarah.
“Aku tidak bercanda, mah. Karena aku baru saja memergoki mereka di apartemen suami ku. Parahnya lagi mereka sudah menikah dan itu dilakukan tanpa sepengetahuan ku, mah, hiks,” isak Anjani.
Sarah terkejut dan juga meradang. Bisa-bisanya putranya nekat melakukan ini pada Anjani. Sia-sia usaha Sarah untuk melenyapkan Jesan saat itu. Sarah dan Vanes saling menatap seolah saling bertanya satu sama lain.
“Sudahlah, kak. Nanti kalau abang pulang kita akan tanya dan memastikan juga kalau abang akan secepatnya menceraikan Jesan itu dan kembali sama kaka,” janji Vanes.
“Aku tidak yakin karena saat ini Jesan sedang mengandung anak nya bersama Hasta,” lirih Anjani.
“Apa?! Kurang ajar memang ya gadis itu. Wanita murahan dan tidak tau diri. Kau tenang saja sayang, lebih baik kau pulang saja dulu biar mama yang akan mengurus Hasta nanti. Mama tidak terima kau diperlakukan seprti ini hanya Karena gadis miskin itu!” geram Sarah dan Anjani pun memilih kembali ke rumah berharap pernikahan mereka bisa kembali baik-baik saja dan Hasta mau menceraikan Jesan.
Karena cinta butanya pada Hasta Anjani merasa tidak bersalah sedikit pun atas apa yang ia lakukan pada Jesan yang mana menyebabkan Jesan pendarahan dan bisa saja ia kehilangan anaknya. Mencintai seperlunya, menyayangi seperlunya tanpa harus saling menyakiti dan tentunya jangan memaksakan cinta seseorang atau akan berakibat saling menyakiti satu sama lain. Apapun itu janganlah berlebihan kalau tidak ingin bernasib seperti yang di alami gadis yang hanya memikirkan perasaannya dan cintanya sendiri.
*
*
Bugh
Satu pukulan mendarat di pipi Hasta karena Andrew sangat marah mendengar penjelasan dari rekan bisnisnya itu. Hasta yang tersungkur ke lantai mencoba bangun, tetapi keduluan Andrew yang sudah berada di hadapannya dan langsung menarik kerah baju pria itu untuk bisa berdiri berhadapan langsung dengan Andrew yang menatapnya dengan mata tajamnya seperti ingin menghabisi Hasta.
“Bisa-bisa nya kau menikahi adik ku tanpa sepengetahuan ku! Siapa yang memberi mu izin, hah!” Andrew memukul kembali Hasta sampai ia tersungkur kembali dan kali ini membuat sudut bibir nya berdarah.
Seorang security dan para perawat yang melihatnya melerai perkelahian mereka berdua,”Tolong jangan berkelahi di rumah saki, pak,” peringat security tersebut.
Ceklek
Pintu ruang UGD terbuka dokter keluar menghampiri Andrew yang lebih dulu dekat dengan pintu,”Apa anda yang bernama Hasta?” tanya dokter.
“Bukan, saya Andrew kakak nya pasien. Boleh saya melihat adik saya? Bagaimana keadannnya dok? Tanya balik Andrew.
“Adik anda baik-baik saja. Syukurlah kandungannya selamat walaupun lemah tapi masih bisa bertahan. Saya akan memindahkan pasien terlebih dahulu ke ruang rawat,” ujar dokter.
“Baiklah, kalau begitu saya akan mengurus administrasinya dulu,” Andrew pergi meninggalkan Hasta yang masih terduduk di lantai.
Setelah selesai dipindahkan ke ruang rawat kini Jesan sedang menangis di hadapan suaminya karena melihat wajahnya yang babak belur dihajar sang kakak,”Pasti sakit ya, maafkan kakak, ya sayang,” lirih Jesan mengusap luka di sudut bibir suaminya.
“Aku memang pantas mendapatkan ini dari Andrew, sayang. Aku terima semua kemarahan kakak mu,” balas Hasta.
“Ya, dia memang pantas menerima pukulan dari ku!” sambung Andrew yang baru saja sampai dan menghampiri keduanya.
“kakak,” gumam Jesan.
Andrew menarik kursi dan duduk berhadapan dengan mereka berdua,”Kenapa kau lakukan ini padaku, Jesan. Kenapa kau sampai mau menikah dengan bajingan ini! Padahal kau tau kan dia sudah mempunyai istri!” marah Andrew dengan melipat kedua tangannya di dada.
“Jesan tidak salah. Di sini aku yang memaksa nya, kau tau kan aku tidak pernah mencintai Anjani. Dia yang memaksaku!” jelas Hasta.
Andrew terdiam dan menetralkan amarahnya karena ia tidak ingin kelepasan dan memukul kembali Hasta di hadapan Jesan. Jesan beralih mengenggam kedua tangan Andrew ia menjelaskan apa yang terjadi dari awal sampai akhirnya ia memutuskan untuk menikah dengan Hasta.
“Apa, Jesan? Kau tidak sedang bercanda kan?” ujar Andrew.
Jesan menggelangkan kepalanya pelan,”Tidak kak, kau penasaran kan siapa pelaku kebakaran lima tahun yang lalu. Aku mengatakan yang sebenarnya dan itu l;ah faktanya kalau memang mama nya Hasta dan adiknya adalah pelakunya,” terang Jesan.
“Aku pikir menikah atau tidaknya aku dengan Tuan, itu sama saja bagiku. Jika mereka tau aku masih hidup pastinya mereka akan berusaha melenyapkan ku lagi,” sambung Jesan.
“Aku rasa mama dan Vanes sudah tau, Jesan. Pastinya Anjani datang ke rumah dan memberitahu kejadian tadi pada mama,” ucap Hasta yang mana membuat raut wajah Andrew dan Jesan menjadi panik.
“Terus, gimana ini, Tuan. Aku takut,” Jesan ketakutan dan menangis. Bukan karena ketakutan akan dirinya melainkan bayi yang ada di dalam kandungannya. Jesan takut terjadi apa-apa dengan bayinya.
Andrew memeluk Jesan membuat Hasta sangat kesal karena biar bagaimana pun Jesan bukanlah adik kandung nya,”Tenanglah, ada aku di sini,” ucap Andrew dengan sangat lembut.
“Tenanglah, Andrew masih ada aku suaminya di sini,” ketus Hasta yang mena membuat Jesan dan Andrew saling menatap.
Jesan melapaskan pelukannya pada Andrew,”Ga usah cemburu kali, aku juga tau kau suaminya,” seru Andrew.
*
*
“Lalu, apa rencana mu sekarang terhadap Anjani?” tanya Andrew.
Kini, keduanya berada di taman rumah sakit, Jesan sudah tertidur dan kamarnya di jaga oleh beberapa bodyguard Andrew karena takut terjadi seseuatu pada Jesan.
“Entahlah, yang pasti aku tidak ingin melanjutkan pernikahan yang penuh kepalsuan ini,” jawab Hasta.
“Apa selama menikah kau tidak pernah menyentuhnya?” Andrew ingin memastikan kejujuran Hasta yang mengatakan jika ia sangat setia dan hanya Jesan lah yang ada di hatinya.
“Tidak, setelah menikah kami juga tidak sekamar. Walaupun Anjani terus saja menggodaku dan mengajakku melakukan itu karena mama nya ingin sekali punya cucu. Tapi aku benar-benar tidak bisa. Dengan menikahi dia saja aku merasa sudah mengkhianati Jesan apalagi aku sampai tidur dengannya.
“Ngomong-ngomong kenapa kau tidak memperjuangkan cinta mu padanya?” pertanyaan Hasta dibalas senyuman oleh Andrew. Pastinya senyuman yang menyakitkan.
“Aku sudah berusaha datang ke rumahnya dan memintanya pada orang tuanya tapi dia menolak ku mentah-mentah. Anjani mengatakan jika dia mencintai pria lain cinta pertamanya jadi aku tidak bisa memaksanya,” terang Andrew.
“Sangat aneh ya, dia saja tidak mau dipaksa menerima mu tapi dia memaksa ku terus memaksa perasaan ku yang sampai kapan pun tidak bisa menerimanya. Anjani memilih tersakiti dari pada menerima cintamu yang aku liat sangat tulus,” ujar Hasta.
“Tulus atau tidak kalau dia menolak tidak akan ada artinya, Hasta. Kau beruntung karena cintamu berbalas. Sampai saat ini aku masih berharap Anjani menerima cintaku karena jujur hanya dia wanita pertama yang membuat ku jatuh cinta. Maaf jika aku menyimpan cinta inin pada istrimu sampai kapan pun,” ujar Andrew.
“Tidak, jangan katakan itu. Lagipula aku memang tidak pernah punya perasaan padanya. Kami bersatu hanya karena pernikahan. Jadi, kau bebas dan masih berhak mengejar cinta Anjani,” balas Hasta.
“Mungkinkah kesempatan itu masih ada? Anjani, kenapa kau tidak pernah mau mencoba menerimaku,” batin Andrew.
*
*
Bersambung.