NovelToon NovelToon
Duri Dalam Pernikahan

Duri Dalam Pernikahan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Poligami / Cintamanis / Patahhati
Popularitas:13.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: D'wie

Istri mana yang terima bila diduakan dengan orang yang ditolongnya? Apalagi alasannya karena untuk membungkam mulut orang yang mengatakannya mandul. Hingga akhirnya sang suami melakukan perbuatan yang sangat dibencinya.

"Baiklah, aku beri kau 2 pilihan, terima Ima dan anaknya, atau ..." Nafas Adnan tercekat saat hendak melanjutkan ucapannya.

"Aku pilih yang kedua, BERPISAH." potong Aileena cepat tanpa basa-basi membuat Adnan bagai tersambar petir di siang bolong.




'Hebat banget kamu, Mas. Kamu lebih memilih menjandakan istrimu sendiri demi janda lain.' lirih Aileena Nurliah.

***

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch.11 Memeriksakan kandungan

Tak terasa hari telah berganti hari, perasaan Aileena kini telah lebih baik. Mendung dalam hatinya perlahan dapat ia atasi. Beruntung ia dikelilingi orang-orang baik sehingga luka menganga di hatinya tidak makin melebar.

Hari ini adalah sidang pertama proses perceraian Aileena dan Adnan. Ia tak menyangka, akhirnya hubungan yang ia jalin sekian tahun itu akan kandas di tengah jalan. Banyak suka duka yang telah mereka lewati bersama. Tidak sedikit pula kenangan indah yang telah mereka lalui. Namun kini, semua tinggallah kenangan, kenangan manis kini menjadi kenangan miris. Kisah cinta yang awalnya manis kini berakhir tragis.

Dengan langkah pasti Aileena ditemani Khanza masuknke ruang persidangan. Matanya menyapu ke sekeliling, tapi ia tak kunjung menemukan sosok pria penghancur kebahagiaannya itu.

"Sayang ..." panggil seseorang. Aileena menoleh ke belakang saat merasakan bahunya ditepuk oleh seseorang. Tampak wanita paruh baya tersenyum lembut ke arahnya. Aileena pun membalas senyum itu tak kalah lebarnya.

"Mama ..." Lalu Aileena menggamit tangan wanita itu dan mencium punggung tangannya. "Mama mau temenin mas Adnan?" tanya Aileena penasaran saat melihat kehadiran Santi di ruang persidangan. Persidangan sebentar lagi dimulai, tapi Adnan tak kunjung menunjukkan batang hidungnya.

"Untuk apa nemenin anak nggak berguna itu. Mama ke sini justru mau dampingi kamu." ujar Santi sumringah membuat mata Aileena berkaca-kaca.

"Ma ... makasih ya udah sayang banget sama Ai padahal Ai bukan menantu mama lagi." ujar Aileena yang sudah terisak.

"Kamu memang bukan menantu mama lagi, tapi bagi mama kamu udah mama anggap seperti putri mama sendiri, sama seperti Rere. Selain itu, kamu itu ibu dari calon cucu mama, jadi sudah sewajarnya Mama menyayangi kamu." tutur Santi . Aileena pun langsung berhambur ke pelukan Santi karena merasa terharu.

"Ai, sidangnya udah mau dimulai, kamu duduk di sana gih!" ujar Khanza. Aileena pun mengangguk dengan tatapan menuju ke kursi yang harusnya diduduki Adnan. "Sepertinya dia tidak hadir. Hal itu justru bagus, Ai, jadi putusan proses perceraianmu akan cepat keluar."

"Semoga aja, Za. Lebih cepat selesai, lebih bagus. Aku juga khawatir, kalau sering bertemu, dia bakal tau tentang kehamilanku dan membatalkan gugatan perceraiannya." bisik Aileena di telinga Khanza. Bagaimana pun, Santi adalah ibu Adnan, ia tak mau kata-katanya menyakiti hati mantan ibu mertuanya itu.

Proses persidangan pun berlangsung sangat cepat , hal itu karena pihak penggugat tidak datang. Hakim pun menunda persidangan. Namun, bila pihak penggugat tidak datang kembali di sidang berikutnya, makan pihak pengadilan akan mengambil putusan Verstek.

Aileena terus berharap dalam hatinya agar Adnan tidak hadir dalam persidangan berikutnya. Sekuat-kuatnya Aileena, ia belum sanggup kembali bertatap muka dengan mantan suaminya itu. Belum lagi ia sekarang sedang mengalami fase morning sick dan perubahan hormon secara signifikan, ia takut ia justru lemah saat berhadapan dengan Adnan. Ia juga khawatir, pasti di persidangan selanjutnya perutnya akan sedikit membuncit, tentu hal tersebut dapat menimbulkan kecurigaan pada Adnan. Ia tak ingin kehamilannya dijadikan alasan untuk mereka rujuk. Ia juga tak mau menjadikan anak sebagai alasan untuk melanjutkan hubungan yang sudah kadung hancur. Bukannya ia menentang poligami, tapi hubungan yang diawali dengan cara yang salah takkan pernah berakhir baik. Selain itu, katakanlah ia egois, ia tak ingin diduakan. Ia hanya ingin menjadi satu-satunya ratu dalam rumah tangganya. Karena baginya, tidak ada sesuatu yang benar-benar adil di dunia ini. Kasih sayang orang tua pada anak-anaknya saja kadang dibumbui ketidakadilan walau tanpa sengaja begitu pula hubungan dalam rumah tangga. Ia tidak percaya seorang suami dapat benar-benar adil pada istri-istrinya karena manusia itu tempatnya salah dan khilaf. Walaupun tidak disengaja, tapi tanpa sadar ketidakadilan itu terjadi hingga perlahan memantik bara api diantara istri-istri yang makin lama makin membesar dan memusnahkan hubungan yang awalnya nampak indah dan berakhir petaka.

...***...

Tak terasa, sudah 1 bulan berlalu semenjak Aileena pertama kali mengetahui kehamilannya. Dan hari ini adalah jadwalnya untuk kontrol kandungan. Sepulang mengajar, ia terlebih dahulu mampir ke salah satu food court di sebuah mall yang letaknya tidak begitu jauh dari rumah sakit. Setelah makan, barulah ia akan memeriksakan dirinya ke rumah sakit .

Sesaat setelah memasuki food court itu, matanya sontak berbinar saat melihat aneka makanan yang terlihat begitu menggiurkan. Sambil memegangi perutnya, Aileena menghampiri satu persatu stand penjual makanan yang ada di sana. Ia pun memesan Suki tomyam, otak-otak Singapur, kebab Turki, sosis jumbo, dan secangkir besar jus alpukat. Aileena terkekeh sendiri membayangkan bagaimana ia akan menghabiskan makanan-makanan itu. Dengan membaca basmalah, ia pun segera melahap satu persatu makanan itu hingga tanpa sadar semuanya telah tandas.

"Wah, adek laper banget ya! Seumur-umur bunda, baru kali ini lho pesan makanan sebanyak ini, dimakan sendirian pula. Eh, bukan sendiri, sekarang kan bunda makan berdua sama adek. Adek sehat-sehat ya di dalam perut bunda. Terima kasih juga, adek nggak rewel. Bunda jadi tetap bisa makan sampai puas dan kenyang." ujar Aileena seraya mengusap perutnya yang mulai mengeras namun masih tampak rata.

Selesai makan, Aileena pun segera beranjak dari food court itu. Dengan mobilnya, ia pun pergi menuju rumah sakit. Ia telah membuat janji dengan dokter kandungannya. Dokter kandungannya itu ternyata teman SMA'nya dahulu. Jadi ia bisa lebih nyaman berkonsultasi. Walaupun ia seorang pria, tapi ia percaya pada dokter itu sebab selama masa sekolahnya, dokter itu memiliki kepribadian yang baik.

Tok tok tok ...

Aileena mengetuk ruangan berpintu putih itu kemudian membuka sedikit untuk melihat ke dalam.

"Hai, nggak ganggu kan!" sapa Aileena.

"Hai Na, masuk sini! Tenang aja, nggak ganggu kok. Kan aku udah bilang, kapan aja kamu mau datang, datang aja. Tapi pas ada jadwal kerja aku yah!" ucap Dokter bernama Radika itu.

Aileena terkekeh, "Ya kali, kalau lagi sendiri, kalau lagi ada gebetan kamu, kan gawat aku nyelong masuk aja." seloroh Aileena membuat Radika tersenyum simpul sambil menggelengkan kepalanya.

"Kamu sendiri lagi? Nggak ajak suami kamu?" tyanya Radika.

Aileena mengedikkan bahunya acuh, "Yang mau aku periksa itu anak dalam kandungan aku, bukan suami aku." ujar Aileena santai membuat Radika mengerutkan dahinya. Ia belum tahu perihal perceraian temannya itu. Tapi ia tak mau banyak bertanya karena itu diluar kapasitasnya.

"Ayo, kamu berbaring di sana! Kita akan melihat anak dalam kandungan kamu melalui monitor itu. "

Aileena pun mengangguk semangat, ia sudah tidak sabar ingin berjumpa dengan buah hatinya itu.

Dengan dibantu seorang perawat, Aileena pun melakukan USG. Aileena tampak sangat bahagia saat melihat anak dalam kandungannya tumbuh dengan sehat dan sempurna.

"Thanks ya, Dika. Aku seneng banget bisa liat perkembangan calon bayi aku. Oh ya, kapan ya aku bisa liat jenis kelaminnya?" tanya Aileena penuh semangat.

"Kandungan kamu baru jalan 8 Minggu, Na, jadi sekitar 2 bulan lagi kamu baru bisa melihatnya itupun kalau nggak ketutupan. Soalnya kadang ada baby yang malu-malu gitu jadi pas mau diliat melalui USG, dia malah meringkuk gitu kadang juga posisinya membelakangi, jadi nggak keliatan." ujar Radika.

"Wah, bisa gitu juga ya, Ka! Unik banget ya." ujar Aileena seraya mengusap perutnya.

Setelah berbincang sebentar dan menerima vitamin dari Radika, Aileena pun keluar dari ruangan serba putih itu.

Namun, saat ia hendak masuk ke dalam mobilnya, ia mendengar suara seseorang yang sudah menghancurkan rumah tangganya sedang memanggil dirinya. Lantas ia pun menoleh lalu tersenyum sinis.

"Mbak Aileena ..." panggil seseorang yang ternyata adalah Delima.

Aileena tersenyum tipis dengan salah satu ujung bibirnya terangkat, "Ya, ada apa?"

"Wah, nggak nyangka ya bisa ketemu di sini? Habis ngapain? Habis periksa keadaan rahim mbak ya? Udah lah mbak, nggak usah diperiksa-periksa segala, mandul ya mandul aja. Liat nih, perut Ima udah lumayan gede kan. Pasti mbak iri ya liat Ima bisa hamil anak mas Adnan, sedangkan mbak Ai nggak bisa " ujar Delima dengan nada mencemooh.

Aileena tetap bersikap tenang dan mendengarkan setiap cemoohan dari Delima dengan tangan terlipat di depan dada.

"Kasihan ya mbak Ai, 3 tahun menikah, malah nggak hamil-hamil. Suami pergi, anak nggak ada, orang tua udah tiada juga, Ck ... hidup mbak ternyata miris banget. Mbak sih padahal Mas Adnan udah nawarin tetap jadi istrinya padahal aku nggak masalah kok jadi yang kedua, asal kehidupan aku terjamin, aku nggak masalah." ujar Delima lagi. Darah Aileena seakan mendidih, ingin rasanya ia menampar wajah iblis betina itu, tapi ia tak mau mengotori tangannya. Biarlah tangan Tuhan yang membalas setiap perbuatan iblis betina itu.

"Kami yakin anak yang ada dalam kandungan kamu itu anak mas Adnan?" tanya Aileena seraya menunjuk dengan dagunya.

Delima seketika gelagapan, "Ya iyalah, mbak Ai pasti mau menuduhku hamil anak orang lain kan? Anak dalam kandungan ku ini anak mas Adnan, jadi jangan sembarangan ngomong. Kami udah melakukan hubungan itu satu bulan sebelum ketahuan mbak. Harusnya mbak bersyukur, aku bisa kasi keturunan sama mas Adnan, bukan kayak mbak yang nggak bisa. Dasar mandul." Delima berdecih di depan Aileena.

"Jadi pelakor aja bangga. Bisa hamil dengan menjadi duri dalam pernikahan orang lain aja bangga. Ingat ya Delima iblis betina, Allah itu nggak tidur. Karma itu pasti ada. Kita tunggu aja kapan datangnya." ujar Aileena sinis.

Lalu matanya menatap lekat perut Delima, sebuah smirk terbit di bibir tipisnya. Entah apa yang ada di pikiran Aileena. Delima mendadak menjadi cemas. Tak mau kembali berdebat karena sudah ada beberapa pasang mata yang memperhatikan mereka, ia pun segera masuk ke dalam rumah sakit dengan tergesa.

...***...

...Happy reading 🥰🥰🥰...

1
muth yasin
😍😍😍😍💗💗💗📝🕋
Ida Sriwidodo
Ini si ceritanya . Aileena yang ngga tau apa2 menuai hasil oerbuatan papanya dan Anne yg menghianati Malika mamanya Fatur 😤🤦🏻‍♀️
muth yasin
Luar biasa
muth yasin
Lumayan
Ida Sriwidodo
Walaah.. jadi pen' komen disini..
Janjangan Delima mantannya Radika.. dan Doni kk nya Radika.. 😱😱😱
Julik Rini
Thor tugas Alin ngajar bagaimana cuti atau mengundurkan diri
Yuni Ngsih
Thooooor ceritramu bagus banyak contoh" untuk kehidupan nyata ,untuk diambil sisi positifnya ,teruskan karya" mu yg lebih greget lagi dan tetap semangat untuk ceritramu yg baru ....👍👍👍💪💪💪🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Yuni Ngsih
huh Thor itulah ceritramu yg bikin greget ,marah ,benci sm perannya si Doni ada manusia jahat seperti itu ,klw dah hilang baru tau rasa ,jadi nasibnya si Doni udah jatuh tertimpa tangga ....rasain ...😡😡😡
Sri Muryati
Luar biasa
Yuni Ngsih
Thooooor ceitramu bikin gemes & marah ada lk" seperti si adnan katanya pengacara kok sangat menyebalkan aduh Thor ceritramu sangat bagus banyak contoh" bg kehidupan nyata tapi syangnya Ailena yg punya ceritra kapan bahagianya ....untuk si adnan satu kata biadab ....😡😡😡tapi tetap semangat buatmu ....ya Thor 👌👌👌🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Yurnelis Ani
akhirnya mrk
Yati Alwayss Lealy
Kecewa
Yati Alwayss Lealy
Buruk
Jumi Eko
Luar biasa
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
ini sih kayaknya lebih ke cctv fatur ya wkwk drpd jd art 😂
Umi Chomsatur Rochmah
Luar biasa
Mariani SPd
baru menyesal kau Doni ...
Mariani SPd
makanya jgn ngomong dulu fiora sebelum melihat kenyataan hahaha
Mariani SPd
kasian kamu Nanda....
Mariani SPd
bagus kok Thor.... cerita nya gak harus tentang Fatur dan Ai...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!