NovelToon NovelToon
Ikrar Cinta Ustadz Irsyad

Ikrar Cinta Ustadz Irsyad

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Poligami
Popularitas:5.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: picisan imut

(follow Instagram aku: @Picisan_Imut94)

Rahma Quratta Aini gadis berusia 23 tahun ini terus menyesali keputusan orang tuannya saat menerima pinangan dari pria pesantren yang belum pernah ia temui sebelumnya sedangkan dirinya belum bisa menerima kematian calon suaminya yang meninggal akibat kecelakaan satu minggu sebelum momen pernikahan mereka berlangsung.

selama menjalani pernikahan itu Irsyad benar-benar harus berjuang Extra untuk mendapatkan hati Rahma sepenuhnya, dan di saat Rahma mulai mencintai Irsyad, cinta keduanya kembali di uji, dengan permintaan seorang kakek yang meminta Irsyad untuk menikahi cucunya yang cacat itu sebelum ajal menjemput kakek tersebut, akankah Irsyad benar-benar akan menikahi Aidha dan mem poligami Rahma?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon picisan imut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

khitbah dari ustadz Irsyad

Setelah menerima panggilan telfon dari Kyai Khalil dengan mata berbinar Pak Akmal menemui istri ibu Ratih, ia mengabarkan kalau malam ini ada seorang ustadz yang akan meng khitbah Rahma dan siap menikahinya jumat ini juga.

Dengan sedikit ragu istrinya itu menemui putri semata wayangnya itu, ia melihat Rahma masih pada posisinya, duduk di atas ranjang sembari memeluk bantalnya.

"Rahma?" Panggil ibunya yang kini udah duduk di sebelah putrinya itu, perlahan Rahma pun menoleh, matanya masih sembab dan pipinya masih basah akibat air matanya itu.

"Iya bu?" jawab Rahma serak.

"Rahma, maafkan ibu dan bapak ya, mungkin ini terlalu terburu-buru, namun ini cara tepat untuk mengobati hati yang hilang kau harus mendapatkan hati yang baru agar hidup mu lebih semangat lagi nak." ucap Ibunya itu, dengan tatapan bingung Rahma tidak mengerti.

"Maksud ibu?" tanya Rahma.

"Nanti malam, ada seorang Ustadz yang akan meng khitbah mu, kau tetap akan menikah jumat ini, namun dengan pria yang berbeda." Deeeeeeeeggg mendengar itu mata Rahma membulat.

"I...ibu, Ibu dan ayah ini apa-apaan sih? Rahma tidak mungkin bisa menikah dengan pria lain selain mas Fikri bu, apa lagi pria itu seorang ustadz." Seru Rahma yang sedikit kesal.

"Rahma dengarkan ibu, Ustadz Irsyad itu pria baik, dia pasti bisa membuat mu bahagia nak percaya sama ibu ya,"

"Tidak! Rahma tidak mau bu." Pekik Rahma yang kembali membenamkan wajahnya ke bantalnya sembari terisak.

"Ibu tau ini berat bagi mu Rahma, namun ini yang terbaik untuk mu, dan pihak keluarga Fikri juga sudah merestui itu nak, bahkan mereka yang memberi ide untuk tetap mencarikan jodoh untuk mu, agar kau tidak terus-terusan seperti ini." ucap Ibunya itu sembari mengusap punggung yang tengah bergetar itu.

"Bu, Rahma itu bukan wanita soleha, tidak berhijab, bagaimana bisa seorang ustadz mau menikahi wanita seperti Rahma? Terlebih Rahma tidak mengenalnya, Rahma tidak mau bu" ucap Rahma yang masih bersikukuh menolaknya.

"Rahma, ustadz Irsyad juga tidak mengenal mu, dia bersedia menikahi mu dan berusaha mencintaimu nak."

"Itu tandanya pernikahan ini tanpa cinta antar satu sama lain, bagaimana bisa ibu berfikir kami akan bahagia?"

"Rahma, jangan terus seperti ini, percaya pada ibu dan bapak, Pak kyai Khalil tidak akan salah memilihkan jodoh untuk mu." ucap ibunya itu mengakhiri perdebatan kecil antara ibu dan putrinya itu.

Tanpa menjawab apapun selain menangis Rahma terpaksa menerima itu, setelahnya ia tidak yakin kalau hatinya bisa sepenuhnya melayani Pria asing itu, bahkan wajahnya saja ia belum pernah melihatnya bagaimana bisa tiba-tiba pria itu menjadi suaminya dan tidur dalam satu ranjang bersamanya.

Malam itu pria yang bernama Irsyad dan Pak Kyai benar-benar datang, dengan keringat dingin dan perasaan gugup Irsyad duduk di sofa ruang tamu sederhana itu.

Ibunya Rahma datang dengan membawakan minuman dan beberapa kue kering di kaleng itu lalu menyuguhkannya pada dua tamu agungnya itu, setel berbincang basa basi cukup lama Kyai Khalil pun mengatakan maksud dan tujuannya.

"Supaya Afdol Pak Akmal, saya ingin menyampaikan sesuatu kalau saya ingin mengkhitbahkan Nak Rahma Quratta Aini untuk anak didik saya ini Irsyad Fadilah, putra dari Kyai Muktar ,Tegal Rejo magelang." Ucap Kyai tersebut, dengan Pak Akmal yang manggut-manggut sembari menyunggingkan senyum harunya.

"Saya tidak menyangka Ustadz Irsyad mau mempersunting putri bapak, bahkan siap menikahinya dengan jarak waktu yang sangat dadakan ini." ucap Pak Akmal sembari mengusap matanya yang basah.

"Iya Pak, saya mohon restu dari bapak, untuk menerima pinangan saya ini, saya siap menafkahi Rahma lahir dan batin, sekuat kemampuan saya" ucap Irsyad sembari menyunggingkan senyum.

"Terimakasih nak Irsyad terimakasih banyak, ohhh iya apa nak Irsyad mau bertemu dengan Rahma saat ini juga?" Ucap Pak Akmal menawarkan.

"Saya rasa tidak perlu Pak, biar saya melihatnya saat ijab qobul sudah terlaksana." ucap Irsyad.

"Ustadz yakin tidak ingin melihatnya dulu sebagai tanda ta'aruf pertama?" tanya Pak Akmal lagi.

"Tidak Pak, saya yakin seperti apapun wajahnya, saya akan tetap menerimanya" ucap Irsyad.

'Saya takut tidak bisa tidur akibat terus terbayang-bayang wajahnya jika aku melihatnya sekarang, terlebih Rahma belum halal bagi ku' Gumam Irsyad dalam hati.

"Ya sudah kalau begitu, tapi jujur saja, sebelum ini, putri kami tidak berhijab Ustadz, apa tidak apa-apa?" tanya Pak Akmal.

"Setelah ini, saya akan berusaha mengajaknya untuk menutup kepalanya itu dengan hijab Pak, jadi itu tidak masalah untuk saya" ucap Irsyad dengan kesungguhan hatinya, senyum merekah terlihat di bibir Pak Akmal, yang lantas memegangi tangan Irsyad sehingga membuat Irsyad terkesiap kaget.

"Terimakasih banyak Ustadz, terimakasih banyak telah menerima putri saya beserta kelebihan dan kekurangannya itu." tutur Pak Akmal bahagia.

"Pak, jangan seperti ini saya jadi tidak enak" ucap Irsyad yang merasa canggung, Pak Akmal pun melepaskan tangan calon menantunya itu.

"Baiklah Nak Irsyad kami dan keluarga sudah membicarakan hal ini pada Rahma sebelumnya, ya maaf walau sedikit berat namun Rahma tetap menerima lamaran ustadz Irsyad ini, jadi kami juga dengan sangat bahagia menerima khitbah dari Ustadz." tutur Pak Akmal dengan wajah berbinar.

Mendengar itu Irsyad pun turut berbinar, ia pun mengucap Syukur berkali-kali, dan berterima kasih pada Pak Akmal dan istrinya karena telah menerimanya.

Di sisi lain Rahma berdiri di balik pintu sembari memegangi dadanya, air mata yang sudah tak terbendung itu akhirnya berguguran sesaat saat ayahnya menerima pinangan seorang Ustadz yang sama sekali tidak ia kenal.

Ustadz Irsyad bersedia menggantikan mendiang calon suaminya yang seharusnya akan menikahinya jumat ini. Sulit di percaya memang, bagaimana bisa Ustadz itu tiba-tiba meminangnya, bertemu saja belum pernah, namun semuanya terpaksa ia Terima demi bisa tetap menjalani pernikahan ini karena persiapan sudah terlanjur di bentuk, dekorasi, katering, gedung pernikahan, dan jasa rias pengantin. Semua sudah di pesan dan tidak bisa di batalkan lagi.

Tepat dua hari setelah lamaran itu, Rahma sama sekali belum melihat wajah calon suaminya dengan sangat jelas selain dari Foto yang di berikan oleh orang tuanya.

Ya, besok adalah hari pernikahannya yang harus ia Terima dengan penuh keterpaksaan, malam ini saat Rahma akan menutup matanya, ia terkesiap saat ponselnya menyala dan mendapati sebuah pesan singkat dari seseorang yang tidak di ketahui namannya, dengan malas ia membuka dan membacanya.

(Assalamu'alaikum dek Rahma, ini mas Irsyad, maaf mas baru berani mengirimkan pesan singkat ini pada mu, jujur saja mas tidak bisa berhenti memikirkan mu malam ini, ya mungkin karena mas gugup hehehe.

Ade, mas harap saat ini ade juga merasakan kebahagiaan yang sama dengan mas, dan bisa menerima mas dengan sepenuh hati. Karena besok kau akan menjadi istri mas, oh iya kalau ade tidak berkenan membalas pesan singkat mas, tidak apa dek, istirahatlah dan sampai bertemu besok ya, calon istri ku.)

"Ck" Dengan malas Rahma melempar ponselnya tanpa membalas pesan singkat itu, ia pun memiringkan tubuhnya dan berusaha memejamkan matanya.

Sedangkan di sebrang, Irsyad tau pesan itu telah terbaca namun sudah setengah jam lamanya Rahma tidak membalas pesannya itu.

"Ya, mungkin dia masih malu-malu" Gumamnya lirih, ia pun terkekeh lalu meletakkan ponselnya ke atas meja dan mulai menengadahkan tangannya memanjatkan doa tidur, setelah selesai ia pun mengusap wajahnya dan merebahkan tubuhnya lalu memejamkan matanya berusaha tidur secepatnya.

1
Susi Rahmawati
Di dunia nyata ada gak siih suami macem ustad Irsyad klau ada mau doong punya suami kayak gitu 🤭🤭
M. Namikaze
rasane nyesek inget alm ayah&ibu, tambah nyesek baca komentar ibu ibu disini
M. Namikaze
bisa sama gini ya, pernah sekali waktu saya ngisi kultum tarawih, udahnya dirumah istriku bilang "td sengaja nyindir ya???"
pipi gemoy
perlu diberi pelajaran ayah Ulum n si pelakor😂👻
pipi gemoy
👍☕
pipi gemoy
geng angsa ternyata 😆😆😆😆😆😆😆
pipi gemoy
titip sama ortu Rahma saja👻
pipi gemoy
vote Thor ✌️
pipi gemoy
😂😂😂😂😂
pipi gemoy
hadir lagi Thor
novel ke 4 setelah
Herlina Lina
aamiin ya robbal'alamin
Herlina Lina
ya Allah😢
Herlina Lina
oo gini to ustadz irsyat lw lg cemburu
Herlina Lina
hehehe
Herlina Lina
suami jg begini,,apa emang bgtu ya para suami seneng liat istriny mkn bnyk😁
Herlina Lina
ky seseorang yg sangat q kenal🤔😁
Herlina Lina
kisahnya mirip2 ce maryam dan ustad akhri😊
Herlina Lina
jodohny ce maryam😊
Herlina Lina
anak sulungny adalah jodoh ce maryam😊
Herlina Lina
iya kak kdg para org2 tua d luar sana lw liat ortu baru sering bilang yg becus ngurus anak,gendong anak tu begini kalian tu lw gendong keliatan g nyaman,dll hrs ny d ksh arahan yg baik aja biar ibu2 baru g stres dg omongan nyeletuk mrk
nnti jg insting seorang ibu akan terbentuk scr alami
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!