NovelToon NovelToon
Kesempatan Kedua

Kesempatan Kedua

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Penyesalan Suami
Popularitas:58.4k
Nilai: 5
Nama Author: Miss Yune

DALAM PROSES REVISI


"Lebih baik, kau mati saja!"

Ucapan Bram membuat Cassandra membeku. Dia tidak menyangka sang suami dapat mengeluarkan pernyataan yang menyakiti hatinya. Memang kesalahannya memaksakan kehendak dalam perjodohan mereka hingga keduanya terjebak dalam pernikahan ini. Akan tetapi, dia pikir dapat meraih cinta Bramastya.

Namun, semua hanya khayalan dari Cassandra Bram tidak pernah menginginkannya, dia hanya menyukai Raina.

Hingga, keinginan Bram menjadi kenyataan. Cassandra mengalami kecelakaan hingga dinyatakan meninggal dunia.

"Tidak! Kalian bohong! Dia tidak mungkin mati!"

Apakah yang terjadi selanjutnya? Akankah Bram mendapatkan kesempatan kedua?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Yune, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

02. Di Ambang Kematian

Bram merenung setelah kepergian Cassie dari hadapannya. Dia tahu telah menodai pernikahan mereka dengan kehadiran Raina. Akan tetapi, dari dulu dia sudah menegaskan pada perempuan itu kalau tidak mungkin dia mencintai Cassie.

Teringat ucapannya yang sangat kasar, dia mengatakan kalau lebih baik Cassie mati saja. Wajah Cassie saat itu terlihat sangat terluka karena ucapannya.

"Ah, sudahlah. Tidak mungkin dia mati, kan? Perempuan itu pasti tidak akan membiarkanku hidup dengan tenang!" Bram menggelengkan kepalanya.

Namun, ketika sedang membaca beberapa laporan. Sebuah panggilan masuk ke dalam ponselnya.

Bram mengernyit, melihat nomor asing yang tertera di layar ponselnya. Jantungnya tiba-tiba berdegup lebih cepat, namun dia mencoba menepis rasa cemas yang merayapi pikirannya. Dengan ragu, dia mengangkat panggilan itu.

"Halo?" suaranya terdengar datar, tetapi ada kegelisahan yang tersembunyi di baliknya.

"Pak Bramastya?" suara di seberang terdengar serius. "Kami dari Rumah Sakit Harapan. Kami ingin memberitahukan bahwa istri Anda, Cassandra Wijaya, mengalami kecelakaan dan saat ini sedang dalam kondisi kritis. Kami harap Anda bisa segera datang."

Ponsel nyaris terjatuh dari genggamannya. Mata Bram melebar, dan napasnya tercekat. "Apa? Tidak mungkin...!"

Tanpa berpikir panjang, dia langsung bangkit dari kursinya, meraih kunci mobil, dan melangkah cepat keluar dari kantornya. Dalam perjalanan ke rumah sakit, pikirannya dipenuhi dengan gambaran wajah Cassie—wajah yang selalu menampilkan sorot sedih setiap kali dia mengabaikannya. Rasa bersalah mulai menghantam dadanya. Benarkah dia yang telah mengutuk Cassie hingga perempuan itu kini berada di ambang kematian?

Begitu tiba di rumah sakit, Bram berlari menuju ruang gawat darurat. Matanya liar mencari sosok yang bisa memberinya kepastian.

"Di mana istri saya? Cassandra Wijaya!" suaranya hampir bergetar saat bertanya kepada perawat di meja informasi.

Perawat itu segera mengarahkan Bram ke ruang ICU. Langkahnya terasa berat ketika dia melangkah masuk. Di balik kaca besar yang memisahkan pasien dan pengunjung, dia melihat Cassie terbaring di ranjang rumah sakit.

Tubuhnya dipenuhi selang, wajahnya pucat, dan nyaris tidak bergerak. Alat-alat medis berbunyi monoton, menandakan bahwa kehidupan Cassie masih menggantung di ujung tanduk.

Tiba-tiba dokter dan petugas kesehatan berbondong-bondong menuju ruangan yang membuat Bram kebingungan. Dia berusaha bertanya tentang kondisi Cassie.

"Maaf, Pak. Kondisi pasien sedang kritis, kami harus segera melakukan tindakan," ujar salah satu petugas yang bisa ditanya. Kemudian, mereka membawa Cassie ke ruang operasi.

Bram menelan ludah. Hatinya mencelos melihat kondisi perempuan yang selama ini selalu dia abaikan. Ini nyata. Cassie benar-benar mengalami kecelakaan. Dia tidak mati seperti ucapannya, tetapi keadaan ini jauh lebih buruk dari yang bisa dia bayangkan.

Tiba-tiba, seseorang menyentuh bahunya. Dia menoleh dan melihat Raina berdiri di sana, matanya juga dipenuhi kecemasan. "Bram... aku baru tahu soal Cassie. Aku ikut prihatin."

Bram menatap Raina tanpa ekspresi. Dulu, kehadiran perempuan ini adalah pelariannya. Raina adalah orang yang selalu dia pilih untuk berada di sisinya, bukan Cassie. Tetapi sekarang, melihat Cassie yang tak berdaya di hadapannya, Bram menyadari sesuatu yang selama ini dia abaikan.

"Ini salahku," gumamnya pelan. "Seharusnya aku tidak pernah mengatakan hal itu padanya. Seharusnya aku tidak pernah..." Kalimatnya menggantung, rasa sesak menyerangnya begitu saja.

Raina menggenggam lengannya, berusaha menenangkan. "Bram, jangan menyalahkan dirimu sendiri. Ini hanya kecelakaan—"

"Tidak," Bram memotong cepat. Tatapannya gelap dan penuh dengan rasa bersalah yang baru saja dia sadari. "Ini bukan hanya kecelakaan. Ini adalah akibat dari semua yang telah aku lakukan padanya."

Untuk pertama kalinya dalam hidupnya, Bramastya merasakan ketakutan yang begitu nyata—ketakutan akan kehilangan seseorang yang mungkin selama ini lebih berarti daripada yang dia sadari.

"Jadi, kamu masih bersama dengan jalang ini!" ucap sebuah suara yang membuat kedua orang itu menoleh.

Jessica Wijaya, adik dari Cassie menatap dengan sinis. Bram membalas tatapan mematikan itu, tetapi dia sadar diri kalau selama ini dialah yang memantik permusuhan di antara keluarga mereka.

"Dia bukan jalang! Jaga ucapanmu, Jessie!" tukas Bram yang masih membela Raina.

"Cih! Kalau kalian masih ingin berduaan di sini. Pergilah! Aku tidak ingin kakakku sadar dan melihat kalian bersama, sampai kapan pun aku akan membenci kalian," balas Jessie.

Wanita itu sudah memperingatkan beberapa kali pada Cassie kalau tidak mungkin Bram akan membalas cinta kakaknya itu. Akan tetapi, Cassie tidak peduli.

Keinginan Cassie untuk mendapatkan Bram lebih besar dari apa pun. Cassie dengan licik mengatur perjodohan dua keluarga mereka. Tentu saja, kedua orang tuanya mendukung hal tersebut.

Namun, apa yang didapatkan oleh Cassie setelah menikah?

Cassie terus saja diabaikan, dia tidak mendapatkan kasih sayang sebagaimana mestinya. Hanya dijadikan bayang-bayang oleh Bram. Cassie adalah istri yang tidak pernah dianggap dan diakui.

"Bram, lebih baik aku pergi saja," ujar Raina dengan ucapan parau.

"Tidak kau di sini saja!" cegah Bram dengan menggenggam erat tangan Raina.

Jessie tidak lagi mempedulikan kedua orang yang duduk di sampingnya itu. Dia sedang menunggu keajaiban datang. Kedua orang tuanya berada di luar negeri untuk perjalanan bisnis. Dia harusnya bisa menjaga Cassie, tetapi sang adik malah mengalami kecelakaan.

Seorang dokter keluar dari kamar dengan raut wajah tidak bisa terbaca. Seketika, mereka semua menegang. Sebelum, Bram menanyakan kondisi Cassie, Jessie telah lebih dulu bertanya.

"Bagaimana kondisi Cassie? Bagaimana dengan kakak saya? Dia selamat kan, Dok?" suara Jessie terdengar memohon, isak tangisnya tertahan.

Dokter di hadapan mereka menghela napas panjang sebelum menjawab dengan suara tenang namun penuh kehati-hatian. "Mohon maaf..."

***

Bersambung...

Terima kasih telah membaca. 🥰

1
Jeng Ining
hemmmmm, bru part 32 giliran Bram kecelakaan hebat di tengah perjuangannya ngedapetin hati Cassie kembali, akankah ada episode Bram amnesia dn melupakan Cassie😏
Chusnul Zazah
Astaghfirullah hal'adhiim berat banget cobaan cinta mereka, berpisah karena orang ketiga, dan sekarang rapuh karena kecelakaan?? mengulang kembali apa yg pernah Cassie alami kecelakaan dan kritis?? dan sekarang gantian Bram yg kritis?? 🤔😇😇
Chusnul Zazah
wow disinilah kedewasaan sikap diuji , cinta , kesetiaan dan kepercayaan terhadap pasangan, meskipun berat dan sulit karena banyaknya persoalan dan kekecewaan di masa lalu?? tapi demi keutuhan keluarga dan masa depan perusahaan , harus siap mengambil keputusan mendampingi pasangan dan kembali berjuang bersama?? atau berpisah sementara waktu dan berikan kepercayaan sama pasangan?? 🤔😇😇 keduanya sama berat untuk dijalani 🤔🤔
Neni marheningsih
mending pisah aja...nanti berjalannya waktu kalau jodoh juga kembali lagi, jangan terpaku dengan rasa cinta kalau ternyata masih ada rasa sakit dan takut terulang lagi, mending obati luka dulu dengan cara menjauh sejauhnya
Dwi ratna
udh atuh Cass mo balik⅔,mo engga² gtu jgn tarik ulur trz udh brp bab dtarik ulur,huf
Noveni Lawasti Munte
apaan dah si Cassie ini...menye2 ga tegas..sebenarnya ga setuju kalo balikan lg tp temanya udah GT ya sudahlah....
Miss Yune
lupa bab 2 blm kuganti... hehe. makasih kak
Nurul Syahriani
tadi jessi kakak, skrg jessi jadi adik 😅
Miss Yune: lagi revisi kak.
total 1 replies
Dwi ratna
nah gitu dong. ini Bru aq suka,pelakor hempaskan
Chusnul Zazah
Akhirnya Raina si ulat bulu menuai apa yg dilakukan selama ini, semoga penjara bisa membuat dia menyadari, akan kesalahannya.
Dan juga Bram sekarang sudah bisa bersikap tegas sama Raina & emaknya, setelah dia menyadari kesalahannya dan gak mudah menggapai hati cassie
Chusnul Zazah
Hati yg terluka begitu dalam, perlu waktu untuk berdamai dengan diri sendiri, meskipun rasa kecewa itu akan selalu hadir tapi belajar ikhlas dan menerima demi sang buah hati yg masih bersemayam dlm rahim,.. bumil jangan terus bersedih kasihan dekbaynya.
Dan kamu Bram memang harus sabar dan menunggu bumil untuk membuka hati lagi?? 🤔😇😇💪💪💪
vj'z tri
ku tungguuuuuuu dirimuuuu selaluuuu oooooooo 🎉🎉🎉🎉🎉
Chusnul Zazah
wow meski pilu dan sedih , tapi sweet juga cara Bram meraih hati Cassie??
semoga bumil kali ini bisa menjalani kehamilannya dengan happy dan kerjain Bram dengan ngidammu yg menyusahkan ya calon dekbay?? 🤔😇😇
Azizah az
Miss, tolong balas komen ku
Neni marheningsih
mulai ramai nih Thor....aku suka cessie yg sekarang..tegas dan dingin , jangan lemah hanya karena cinta jadilah wanita yg tangguh cessie
Dwi ratna
capek baca ya, perasaan kmren udh Cassie udh mau ngasi kesempatan skrg rubah lgi. plin plan bgd hah lelah jdinya
Chusnul Zazah
Gimana Bram syok gak dengan sikap dingin Cassie?? pasti syoklah masa enggak?? kamu pikir dg minta maaf semua sikapmu selama ini akan terhapus?? apalagi sekarang Cassie telah Hamidun lagi, pasti dia gak mau karena kehamilannya, apalagi karena rasa bersalahmu? bukan karena cinta ??
Selamat menikmati buah kebodohanmu? dan selamat berjuang menaklukan bumil yg sensitif karena hormonal dan rasa kecewanya padamu??? 🤔😇😇😇
Jengendah Aja Dech
❤️
Idha Rahman
aku sih yes
Dwi ratna
hadeuh Cass,kabur gk memperbaiki masalah. ntar tiba² udh gede aja anknya Bru diketemukan sma bpkny,ah basi lah klo kyk gtu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!