NovelToon NovelToon
Pewaris Untuk Om Khan

Pewaris Untuk Om Khan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Lari Saat Hamil / Hamil di luar nikah / Anak Kembar / Menikah Karena Anak
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: fania Mikaila AzZahrah

Setiap perempuan yang berstatus seorang istri pasti menginginkan dan mendambakan memiliki seorang keturunan itu hal yang wajar dan masuk akal.

Mereka pasti bahagia dan antusias menantikan kelahirannya, tetapi bagaimana jadinya kalau seorang anak remaja yang berusia 19 tahun yang statusnya masih seorang gadis perawan hamil tanpa suami??

Fanya Nadira Azzahrah dihadapkan pada situasi yang sangat sulit. Dia harus memilih antara masa depannya ataukah kehidupan dan keselamatan kedua saudaranya.

Apakah Caca bersedia hamil anak pewaris Imran Yazid Khan ataukah harus melihat kakaknya mendekam dalam penjara dan adiknya meninggal dunia karena tidak segera dioperasi??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fania Mikaila AzZahrah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 15

“Ya Allah, ibu mana yang tega membuang anaknya yang sudah dikandung dengan susah payah selama sembilan bulan lebih, malah disuruh untuk membuang anak itu karena alasannya dia terlahir perempuan. Tuan Muda Imran dan nyonya Selina memang sudah gila,” kesal Rendy dalam hati.

Caca bersimpuh di kakinya dokter Rebecca yang diamanahi oleh nyonya Maryam menangani kesehatan calon bayinya Imran bersama dengan Caca.

“Dokter, aku hanya meminta padamu untuk merahasiakan keberadaan putriku sedang kedua anak kembarku yang cewek tetap aku akan menyerahkan kepada tuan Muda Imran,” pintanya Caca yang masih berlutut di kakinya Dokter Rebecca meskipun kesulitan melakukanya karena perutnya yang besar sehingga dia kesulitan untuk berlutut.

“Oh Tuhan bagaimana kalau nanti Nyonya Maryam mengetahui kalau kami bekerjasama pasti karir kedokteran saya yang menjadi taruhannya. Tetapi, saya tidak tega dan sedih melihat perempuan ini harus kehilangan anaknya padahal sudah capek-capek dan berkorban demi melahirkan mereka,” monolog dokter Rebecca.

Dokter itu menatap terlebih dahulu ke Rendy sebelum mengiyakan permintaannya Caca.

Sedangkan Rendy yang ditatap menganggukkan kepalanya karena dia juga tidak menyetujuinya dan menyukai keputusan Imran dan Selina yang menginginkan membuang anak mereka jika terlahir sebagai anak cewek.

“Baiklah, saya setuju dan bersedia membantu kau tapi kamu harus pintar-pintar menyembunyikan kebenaran ini dari siapapun terutama Bu Maryam dan Imran,” pinta Dokter Rebecca.

Caca tersenyum karena keinginannya dikabulkan oleh dokter itu dan setuju bekerjasama dengannya.

“Syukur Alhamdulillah, makasih banyak sudah membantuku,” ucapnya Caca.

Usia kandungannya Caca sudah empat bulan ketika melakukan pemeriksaan USG di rumah sakit itu.

Sejak dari itu pula, Caca dan Rendy bertekad untuk menyembunyikan kebenaran kalau Caca hamil anak kembar tiga sekaligus dan salah satunya adalah berjenis kelamin perempuan.

Setelah menebus beberapa obatnya dan vitamin yang paling bagus untuk Caca dan calon bayi kembarnya mereka menuju ke rumah karena tidak diijinkan pergi ke tempat lain lagi selain ke rumah sakit.

Keduanya sudah berada di dalam mobil menuju ke rumahnya Imran yang tidak terlalu jauh dari tempat Caca memeriksa kondisi kehamilannya.

“Apa Lo sudah yakin dan mantap untuk membesarkan anak Lo dalam kondisi dan keadaan yang masih seorang gadis? Gimana kalau suatu saat nanti ada yang menganggap anak Lo anak haram dan mempertanyakan statusnya?” tanyanya Rendy yang ingin mengetahui tanggapannya Caca mengenai masalah dikemudian hari.

Rendy berusaha untuk memberikan pemahaman kepada Caca yang terbilang masih sangat muda dan mungkin saja karena terburu-buru memutuskan segalanya yang masih labil dalam berpikir dan bertindak.

Caca melirik sekilas ke arah Rendy yang fokus mengendarai mobilnya,” gue sudah yakin dan mantap untuk menjaga dan merawat darah dagingku sendiri. Gue nggak peduli dengan pandangan orang-orang kepadaku karena sedari awal gue sudah siap menanggung segala konsekwensinya yang bakal terjadi kepadaku dimasa depan.”

Rendy memperhatikan raut wajahnya Caca ketika berbicara, tidak terlihat sedikitpun keraguan disetiap kata yang terucap dari bibirnya.

“Baiklah karena Lo sudah yakin dan keputusan sudah final, aku pasti akan membantumu agar tidak ada yang mengetahui kalau Lo hamil anak kembar tiga. Semoga kedepannya Lo bisa jalanin hidup Lo dengan baik jika kontrak perjanjian kalian telah berakhir,” imbuhnya Rendy.

Bodyguard yang sudah dianggap Caca sebagai kakak kandungnya sendiri itu. Dia bangga dan salut dengan sifatnya Caca yang lebih dewasa dibanding dengan usianya yang otewe 20 tahun bulan depan itu.

Perbincangan mereka berakhir ketika mobil yang dikemudikan oleh Rendy telah sampai di dalam carport mobilnya Imran.

Selina dan Imran yang sedang duduk bersantai di sore itu di dalam ruangannya terkejut sekaligus bahagia mendengar kabar kalau Caca mengandung anak kembar.

“Alhamdulillah, aku tidak salah memilih kamu menjadi surrogate mother calon penerus keluarga besar Yazid Khan,” ucap Imran sambil memperhatikan foto USG 4D yang diberikan oleh Caca.

“Wow luar biasa ini sungguh diluar prediksi dan keinginan kami berdua yang hanya berharap mendapatkan satu bayi laki-laki malah diberikan dua sekaligus anak kembar. Aku nggak rugi dan nggak salah pilih kalau kamu yang menjadi ibu pengganti yang menerima donor sperma putraku,” ujarnya Selina yang tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.

Caca dan Rendy saling bertukar pandang dan tanpa banyak bicara kecuali mereka berdua ditanya.

“Ya Allah, maafkan aku yang sudah terlanjur berbohong menutup kebenaran ini. Demi masa depan dan hidupnya salah satu anakku, aku harus memilih jalan ini ya Allah. Ampunilah segala dosa-dosaku dan jangan biarkan mereka mengetahui kalau aku hamil kembar triple,” batinnya Caca.

“Nyonya muda Selina, Nyonya Besar Maryam bertanya kepada Anda katanya kapan Anda berangkat ke Singapura?” Ucapnya Rendy yang menyampaikan amanah dari mamanya Imran.

“Aku akan berangkat sore ini juga, tapi Mas Imran tidak ikut karena banyak pekerjaannya yang tidak boleh ditinggalkan begitu saja,” jawabnya Selina sambil memegangi perutnya karena sedikit bergeser dari tempatnya semula.

“Brengsek! Kenapa sih ini perut selalu saja goyang-goyang? Padahal ini perut palsu katanya yang paling bagus kualitasnya dari pada barang merek lain,” batinnya Selina yang duduk gelisah karena perut palsunya bergeser dari tempatnya semula.

Caca pergi dari hadapan kedua pasangan suami istri itu dan berjalan perlahan menuju ke arah belakang, dimana paviliun berada. Sesekali ia mengusap perutnya yang sudah semakin membuncit.

“Kamu adalah anak-anakku, bunda tidak menyangka kalau bunda hamil kalian bertiga sekaligus. Jadilah anak yang tangguh dan kuat penyayang dan pengertian,” cicitnya seraya mengusap perlahan-lahan perutnya.

Langkahnya terhenti ketika kembali melihat Emir berdiri di depan pintu masuk kamarnya dan kembali membawa buket bunga mawar berwarna putih dan sebuah kotak cokelat dan juga es krim.

“Assalamualaikum kak,” sapanya Caca yang sedikit lebih kalem lemah lembut dari biasanya.

“Waalaikum salam Fanya Nadira Azzahra calon pendamping hidupku,” balasnya Emir yang masih saja seperti itu ketika bertemu dengan Caca.

Caca tanpa sengaja melihat sebuah kotak cokelat dan es krim kesukaannya hingga kedua bola matanya membulat sempurna meskipun sudut kelopak matanya sedikit sipit.

“Kak apa isi kotaknya adalah es krim rasa vanila sama strawberry kan?” Tanyanya Caca dengan antusias.

Emir tersenyum tipis melihat kebahagiaan yang tergambar jelas di raut wajahnya perempuan muda yang dicintainya.

“Gue sengaja bawain makanan ini untukmu karena katanya orang hamil itu doyan makan makanan manis sama dingin jadi gue inisiatif beliin Lo. Semoga saja Lo menyukainya dan ada beberapa box susu khusus ibu hamil dan juga vitamin yang sangat bagus untuk Lo dan calon anakmu,” jelasnya Emir.

Bi Minah yang tanpa sengaja berjalan ke arah kamarnya mendengar percakapan mereka.

“Apa jangan-jangan Tuan Muda Emir benar-benar jatuh cinta kepada Caca? Tapi, Caca kan sudah menikah dan lagi berbadan dua juga. Apa tuan Muda Emir ingin menjadi pebinor yah?” cicitnya Bi Minah.

“Mereka pasangan yang sangat serasi sih tapi sangat disayangkan karena Caca sudah berkeluarga,” celetuk Pak Ado yang kebetulan menyaksikan kedekatan keduanya.

“Edede andaikan Caca janganmi cepat-cepat menikah pasti mereka bakalan berjodoh,” ceplosnya Daeng Acok.

“Kalian ada-ada saja mana mungkin Caca bisa jatuh cinta sama pria lain yang bukan kekasihnya ataupun suaminya,” sahutnya Rita.

“Hemph! Apa kalian ingin kembali gajinya disunat!?” Rendy tanpa sengaja melihat mereka berkerumun memperhatikan Caca dan Emir makan es krim bersama du taman belakang.

“Jangan dong Mas Rendy. Kalau dipotongmi seng lagi gajiku mau makan apa istri dan anakku di Makassar kodong,” protesnya Daeng Acok.

“Kita bubar saja dripada Nyonya Muda Selina mengamuk lagi, mendingin kita kembali bekerja,” ujarnya Bu Ratna tukang koki andalan di rumah itu.

Semuanya kembali ke kegiatan dan aktifitas sebelumnya. Sedangkan Rendy tetap berdiri di tempatnya semula memperhatikan dan mengawasi dari jarak jauh apa yang keduanya lakukan.

“Kamu berhak bahagia dek, tapi belum saatnya karena kamu sendiri yang memilih hidup seperti dan harus terikat dalam kontrak perjanjian dengan mereka,” cicitnya Rendy yang raut wajahnya masih saja seperti biasanya melempeng dan datar-datar saja sedatar tripleks.

Caca makan eskrim dengan lahap seolah dia baru saja menemukan makanan yang sangat enak dan lezat di dalam kehidupannya.

Emir menyeka sudut bibirnya Caca yang terdapat lelehan es krim,” kamu makannya pelan-pelan saja nggak usah terburu-buru kayak orang dikejar-kejar saja.”

“Hemph! Panggilan sapaannya sudah berubah nih bukan Lo dan gue lagi,” guraunya sambil megambil alih kotak tissu dari dalam genggaman tangannya Emir.

“Karena aku cinta dan sayang kamu dengan tulus dan nggak pernah menganggap kamu adik ataupun sekedar teman saja. Aku berharap suatu saat nanti kita akan bersatu menjadi pasangan suami istri,” imbuhnya Emir yang tidak terlihat ada nada bercanda didalam perkataannya.

Ucapannya Emir membuat Caca tersedak es krim rasa vanilanya, “uhuk… uhuk..”

Caca mengusap dadanya yang tersedak gara-gara mendengar perkataan dari pria yang selalu saja perhatian padanya meskipun Caca menganggap Emir sebagai sahabatnya doang tidak pernah berharap lebih karena mereka berbeda bibit bebet dan bobotnya.

1
Yani
Bagus Caca jangan lemah meng hadapi orang kaya Selina
Yani
Semoga aja anaknya Caca laki"
Yani
Ayo Emir selidiki ke curigaan mu
Nar Sih
mimpi mu emang bnr imran ,kau punya dua ank permpuan dri dua ibu ,seperti nya zacki sdh tergoda wanita lain nih
Yani
Apa adiknya Imran ?
Nar Sih
makasih kak udah up panjang
sunshine wings
kenapa Caca gak kenal???
siapa yaa???
🤔🤔🤔🤔🤔
sunshine wings
duh kasian banget ya Emir 🥹🥹🥹🥹🥹
sunshine wings
hah!!! ketahuan kan!!!! 😏😏😏😏😏
sunshine wings
Kan.. gak salah lagi.. 😘😘😘😘😘
sunshine wings
♥️♥️♥️♥️♥️
sunshine wings
Apa benihnya tuan muda Imran ya thor??? 🤔🤔🤔🤔🤔
sunshine wings
Aamiin3 🤲🤲🤲🤲🤲
sunshine wings
🥺🥺🥺🥺🥺
sunshine wings
Apakah ada jodohnya mereka author nemandangkan tuan muda Imran gak peduli keberadaannya Caca??? Huhhh! 😔😔😔😔😔
sunshine wings
Sakitnya hatiku author.. 😭😭😭😭😭
sunshine wings
Siapa ya??? 🤔🤔🤔🤔🤔
sunshine wings
duh! Gak kebayang gimana sakitnya bersalin ceasar dengan perasaan sakit hatinya bersamaan.. 😭😭😭😭😭
sunshine wings
🙄🙄🙄🙄🙄
sunshine wings
aku juga author 🤣🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!