NovelToon NovelToon
ARCANUM: Perjalanan Menuju Takhta Bintang

ARCANUM: Perjalanan Menuju Takhta Bintang

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Romansa Fantasi / Epik Petualangan / Akademi Sihir / Transmigrasi
Popularitas:620
Nilai: 5
Nama Author: Ilhamkn

Tema cerita: Fantasi, Petualangan, Pedang dan Sihir

Update 1-2 Bab/hari, setiap jam 20:00 WIB.

Caelum Aurelius adalah seorang penyihir dan peneliti dari sebuah organisasi bernama Arcana, sebuah organisasi sihir yang telah berdiri sejak abad pertengahan di bumi dan merupakan salah satu organisasi sihir tertua.

Pada suatu malam Caelum mencoba melakukan penelitian untuk "melintasi dinding realitas". Namun percobaan tersebut mengalami kegagalan yang mengakibatkan Caelum terlempar dalam dimensi hampa.

Saat Caelum tersadar dia melihat pemandangan asing disekitarnya.

"Berdasarkan pengamatan awal, lokasi ini tidak identik dengan satupun wilayah yang ada di bumi, terutama bulannya" sambil menatap ke arah langit, Caelum melihat 2 Bulan yang bersinar berdampingan.

Dan semuanya dimulai dari sini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ilhamkn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25: Spell Caster

pertamapert terampil Caelum membuat setiap pola dan menyusun rune di atas perkamen seakan dia telah melakukannya berkali-kali, ini merupakan salah satu kelebihan yang dia miliki, yaitu cepat beradaptasi dan menguasai sesuatu.

Nyonya Maerin hanya melirik sekilas sedangkan untuk tetua yang lain hanya menilai untuk saat ini, Lira memasang wajah tegas begitupula Nina, dan Sullivan memiliki pandangan yang mirip dengan Florence, yaitu rasa bosan.

Setelah perasaan yang sangat lama tersebut, Caelum sebenarnya hanya membutuhkan waktu lima menit untuk menyelesaikan menggambar rune.

Setelah selesai, Caelum kembali meninjau gambar rune untuk memastikan tidak ada kesalahan, setelah itu dia menyerahkannya kepada tetua Maerin.

"Nyonya Maerin saya sudah selesai" melihat sekilas ke arah susunan rune yang di buat oleh Caelum, Elarion mengangkat kedua alisnya sedangkan Xavier dan Lianna hanya terdiam.

Maerin memperhatikan setiap detail dari gambaran rune yang dibuat oleh Caelum, awalnya dia melihat gambar itu dengan tatapan biasa kemudian dia mengerutkan alisnya.

"Apakah hanya ini?"

"Ya.. Nyonya Maerin"

Mendengar jawaban meyakinkan dari Caelum, Maerin semakin mengerutkan alisnya, namun bukan waktunya untuk mengomentari hal itu, dia kemudian menyalurkan namanya kedalam perkamen dengan waktu yang sangat cepat, berbeda dengan yang Caelum lakukan.

Inilah keuntungan seorang penyihir.. Caelum hanya bisa bergumam dalam hati, bagaimanapun dia tidak bisa langsung menyalurkan mana tanpa melakukan meditasi sebelumnya.

Saat mana mulai mengisi perkamen dan menyalakan semua simbol rune, seketika cahaya yang terang namun stabil muncul dan melayang di dalam ruangan, Mearin yang memperhatikan itu seakan melihat sesuatu yang berbeda, dia mengulurkan tangannya untuk mengarahkan bola cahaya tersebut dengan mengontrol mana disekitar, dan tebakannya benar, bola cahaya itu bisa dikendalikan dan di arahkan sesukanya.

Melihat hal tersebut semua orang di dalam ruangan memasang ekpresi yang berbeda-beda, ada yang merasa kagum, ada yang merasa kaget, ada yang merasa heran, dan lain-lain. Namun, Caelum memiliki pemikiran dan fokus yang berbeda.

"Ternyata bahan yang mahal dapat bertahan lebih lama" dia melihat perkamen yang memanggil mantra cahaya itu nampak masih utuh tanpa terbakar sedikitpun seperti yang dia miliki saat melakukan percobaan terakhir kali.

Setelah selesai bermain-main dengan bola cahaya itu, Maerin segera membatalkan mantra dan berdehem.

"Itu tidak berbahaya, aku bisa menjaminnya namun.. " mendengar kata terkahir, jantung Caelum mulai berdebar, bagaimanapun jawaban yang akan keluar adalah yang menentukan keadaannya selanjutnya.

"Aku belum pernah melihat beberapa pola yang kau gambar, serta rune yang kamu gambar lebih sederhana namun efisien, saya mengundang anda untuk melakukan beberapa diskusi setelah rapat ini jika tidak keberatan" Mendengar jawaban itu, Caelum merasa lega dan ketegangan yang dia rasakan sebelumnya bagaikan menguap di udara di gantikan oleh rasa senang karena dia bisa bertanya lebih banyak kepada Maerin secara langsung, Adapun soal latihan dengan Elvarin akan dia pikirkan setelahnya.

"Jika Nyonya Maerin mengatakan demikian maka kami meminta maaf karena menuduhmu sebelumnya, namun kami berharap agar anda tidak meninggalkan kota tanpa seorang diri" Xavier masih memasang ekspresi seperti biasa namun dari nada bicara dan sikapnya bisa dikatakan bahwa dia mengatakan itu dengan tulus.

"Sejak kapan mantra bola cahaya sederhana bisa digunakan seperti itu" pikir Sullivan sambil menggaruk dagunya, namun hal itu bukanlah hal penting yang harus dia pikirkan saat ini jadi dia memutuskan untuk fokus mempersiapkan pertemuan yang sebenarnya.

"Apakah dia sudah bisa menulis mantra di perkamen hanya dalam waktu beberapa hari" Lira juga memiliki pikiran yang campur aduk antara senang, dan penasaran.

"Caelum, karena apa yang kami ingin tanyakan padamu sudah selesai, kami akan melanjutkan pertemuan, kamu bisa keluar sekarang" Elarion masih memasang senyuman ramah dan mempersilahkan Caelum keluar. Dia tahu kalau pertemuan ini pada awalnya bermaksud untuk membahas soal reruntuhan dan maksud dia dipanggil mungkin hanya ingin menunjukkan kepada para tamu keluarga Eryndale bahwa kota Silvaren menerima manusia dan mengawasinya bukan bekerja sama. Mungkin Sullivan yang berada di balik ini, menilai dari responnya saat melihat Caelum di alun-alun siang tadi.

Setelah meninggalkan ruangan, Caelum bertemu dengan Velwen dan beberapa elf lain yang menuju ke arah ruangan pertemuan.

"Cael? apa yang kam lakukan disini" Velwen membawa beberapa perkamen dan buku, begitu pula elf dibelakangnya, terdapat 3 orang pria dan 2 wanita yang belum pernah Caelum lihat sebelumnya.

"Para tetua ingin menanyaiku tentang beberapa hal" Caelum mencoba menjelaskan secara singkat garis besarnya, karena tahu Velwen sedang terburu-buru.

"Melihat dari ekpresimu nampaknya itu bukan sesuatu yang buruk" Velwen kemudian berjalan dan menepuk bahu Caelum.

"Besok temui aku untuk membahas masalah tadi" Setelah berpisah dengan Velwen, Caelum segera berjalan keluar dari balai dan mendapati bahwa hari sudah hampir malam, cahaya matahari perlahan tenggelam dan digantikan oleh kelap-kelip cahaya bintang.

Caelum tahu bahwa ia tidak bisa menunda lebih lama. Jadi, saat ini dia akan akan mulai mempercepat rencananya. menggunakan benda non mana untuk mengukir simbol rune dan menjadi katalis mantra sampai dia bisa menggunakan sihir.

Dalam perjalanan pulang, Caelum menatap langit tanpa disadari, sebuah bintang yang bersinar di antara bintang lainnya, namun bintang tersebut terlihat lebih terang dimatanya, dan menawarkan sesuatu yang mirip dengan....

Kerinduan

Ia hanya menggelengkan kepalanya dan kembali berjalan menuju rumah.

Sesampainya dirumah, Caelum hendak menuju ke kamarnya namun segera di hampiri oleh Lin dan Syla.

"Cael, apakah semuanya baik-baik saja?"

"Apakah sesuatu yang buruk terjadi?"

Mereka berdua mengajukan berbagai pertanyaan tanpa henti, namun anehnya, kali ini Caelum tidak merasa tidak nyaman melainkan merasa bersyukur dengan pertanyaan mereka.

"Aku baik-baik saja, hanya memamerkan beberapa hasil belajarku" ia mencoba untuk bercanda dan mencairkan suasana.

"kami mendengar kamu di panggil oleh tetua jadi kami pikir sesuatu mungkin terjadi"

"Mereka memanggilku untuk beberapa hal yang tidak terlalu penting, namun tujuan utamanya bukan itu, jadi aku kembali lebih awal" Caelum lalu menjelaskan semua yang terjadi di dalam ruangan termasuk bagaimana Nina menatapnya. mendengar bagian itu Lin dan Syla tidak berhenti tertawa, setelah mengobrol selama beberapa saat Caelum kembali ke kamarnya dengan alasan untuk beristirahat. Lin dan Syla juga kembali untuk menyiapkan makan malam.

Di dalam kamar, Caelum mengambil catatan sigil dan kembali mempelajarinya, di bumi tidak ada yang disebut dengan bahan magis, semuanya adalah hasil ekstraksi dan bahan buatan, jadi dia percaya bahwa semua benda di dunia ini dapat dijadikan sebagai bahan utama karena perbedaan yang paling utama antara di bumi dan di dunia ini adalah, semua makhluk hidup terhubung dengan mana.

Caelum mengambil buku catatan baru dan menulis di lembar pertama.

..."Spell Caster"...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!