Menjadi seorang dokter adalah cita-cita dari seorang Hana Aulia. Ia diberkahi wajah yang cantik dan otak cerdas, sehingga ia terima di salah satu Fakultas Kedokteran di salah satu Universitas yang terkenal.Suatu hari ibu Hana sakit dan tidak memungkinkan lagi untuk bekerja. Hana pun mengambil sebuah keputusan yang besar dalam hidup nya, ya dia terpaksa bekerja menjadi ART di sebuah keluarga yang kaya raya demi bisa melanjutkan kuliahnya kembali yang sudah semester akhir.
Aditya Wisnu adalah seorang pemuda tampan yang menganggap pernikahan adalah hal terakhir yang akan terpikir dalam hidupnya.Di usianya yang sudah memasuki 30 tahun belum ada satu wanita pun yang mampu menaklukan hatinya yang dingin, Tapi tidak demikian dengan mamanya yang selalu mendesak ia untuk segera menikah. Selalu berusaha mencarikan istri untuk putra bungsunya itu.
Akankah Hana bisa melanjutkan kuliah nya? apakah Aditya menemukan wanita yang bisa mengubah prinsip hidupnya dan mencairkan hatinya yang dingin?...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dina Melya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8 Hari Pertama (Part 3)
Setelah Aditya pergi ke kantor Hana kembali ke kamar untuk membersihkan. Hana merapikan ranjang, menyapu dan mempel lantainya, dan tidak lupa membersihkan kamar mandi.
Walaupun di rumah ini sudah ada ART yang khusus untuk bersih-bersih, tetapi khusus kamar nyonya dan tuan muda sudah menjadi tanggung jawab bibi dari dulu, dan sekarang berpindah menjadi tanggung jawabnya Hana.
Hana membantu mbak Sumi memasak makanan hanya untuk keluarga majikannya saja. Sedangkan untuk memasak makanan para pekerja di rumah ini tanggung jawabnya Mbak Sumi.
Selesai bersih-bersih Hana mengambil pakaian kotor Aditya yang di taruh pada sebuah keranjang yang terletak di samping pintu kamar mandi.
Hana membawa baju kotor ke tempat loundry yang berada di ruangan rumah paling belakang. Disana Mbak Tati sedang mencuci pakaian.
"Mbak ini pakaian kotor tuan muda. "
"Taruh di situ Hana, " jawabnya sambil menunjukkan sebuah keranjang di sebelah mesin cuci.
" Ohh ya, besok sepray tuan muda harus sudah di ganti ya, ingat setiap dua hari sekali sepraynya harus di ganti ya Hana, begitu juga dengan punya nyonya besar."
"Baik mbak, terimakasih yah sudah mengingatkan saya, " jawab Hana.
"Sama-sama, " balas Mbak Tati tersenyum pada Hana.
"Hana...sini... " panggil bibi.
" Ayo ikut bibi ke kamar, " ajak bibinya menggandeng tangan Hana dan ia pun mengikuti bibi masuk ke kamar.
"Hana kamu jaga diri baik-baik ya, hari ini bibi sudah harus balik. walaupun kita akan jarang bertemu kita kan masih bisa saling telponan seperti dulu. "
"Iya bibi, Hana akan melakukan yang terbaik bibi tidak usah khawatir, Hana nitip ibu dan adik-adik ya. "
"Iya sayang, pasti...bibi di hantarkan nyonya dan tuan ke stasiun kebetulan beliau juga mau pergi.
"Hari ini kamu dan Sumi tidak usah masak siang karena nyonya dan tuan makan di luar. Bibi pamit ya sayang."
Hana dan bibi saling berpelukan, ia ikut mengantarkan bibi nya sampai ke depan rumah dan masuk mobil majikan nya. Hana melangkah masuk setelah mobil yang membawa bibinya menghilang dari pandangan.
****
Di kantor Aditya.
"Apa agenda ku hari ini Al. "
"Pukul 10 nanti kita kedatangan tamu bisnis tentang pembangunan jalan tol di Kalimantan. Setelah makan siang kita akan mengunjungi proyek pembangunan Apartemen. "
"Bagaimana kabar pembangunan Hotel yang di Bali?.
" Insya Allah akan selesai sesuai target.
"Baguslah."
"Dit..! boleh aku bertanya sesuatu?
" Apa...!" jawab Aditya tanpa mengalihkan pandangannya dari berkas yang dibacanya.
"Soal Hana, " lanjut Aldo sedikit ragu.
"Kenapa memang," Jawab Aditya mengangkat wajahnya dan menatap Aldo tajam.
" Sorry kalau saya lancang, tapi kamu tidak akan memecatnya bukan?"
"Selama dia bekerja tanpa melakukan kesalahan tak masalah, aku menerimanya karena dia keponakan bik Santi. "
"Ok..., kalau begitu saya permisi." Aldo melangkah keluar dari ruangan Aditya menuju ke ruangannya.
****
Hana dan mbak Sumi sedang sibuk di dapur menyiapkan makan malam. Sebelum waktu magrib masuk mereka telah menyelesaikan pekerjaan nya.
Hana bergegas ke kamar Aditya untuk menyiapkan pakaian santainya, ia takut nanti ke buruh Aditya pulang bisa berabe pula urusannya.
Tiba di kamarnya Hana bergegas untuk mandi. Selesai mandi dan berpakaian Hana membaca Al-Quran sambil menunggu azan magrib.
Selesai sholat maghrib Hana turun ke dapur untuk menyiapkan makan malam, tiba di dapur ternyata mbak Sumi sudah ada sana, mereka saling membantu menyiapkan makan malam di meja makan. ketika hidangan hampir selesai tuan Wisnu dan nyonya Ratna tiba di meja makan.
"Hana, tolong nanti makan malam untuk Aditya kamu hantarkan ke kamarnya ya, hari ini ia pulang malam, nanti dia akan menelpon mu kalau sudah pulang, " jelas nyonya Ratna.
"Baik Nyonya, " Jawab Hana.
Setelah selesai Hana mohon pamit dan bergabung dengan pekerja yang lain untuk makan malam, dan ternyata mbak Sumi sudah berada di sana.
"Ayo Hana makan...!" panggil Mbak Tati.
" Iya mbak."
Semua pekerja di rumah memperlakukan Hana sangat baik, mereka makan sambil bercanda sesekali terdengar tawa dari para pekerja.
Dibagian belakang rumah adalah tempat untuk pekerja, disana terdapat kamar - kamar untuk pekerja, ruangan untuk menonton dan ruang makan. Para pekerja di rumah ini di perlakukan sangat baik dan sudah dianggap seperti keluarga.
.
.
.
.
Bersambung.