NovelToon NovelToon
Malam Petaka Berakhir Di Pelaminan

Malam Petaka Berakhir Di Pelaminan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / One Night Stand / Hamil di luar nikah
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: fania Mikaila AzZahrah

Tidak ada tanggal sial di kalender tetapi yang namanya ujian pasti akan dialami oleh setiap manusia.

Begitupun juga dengan yang dialami oleh Rara,gadis berusia 21 tahun itu harus menerima kenyataan dihari dimana kekasihnya ketahuan berselingkuh dengan sahabatnya sendiri dan di malam itu pula kesucian dan kehormatannya harus terenggut paksa oleh pria yang sama sekali tidak dikenalnya. Kehidupan Rara dalam sehari berubah 180 derajat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fania Mikaila AzZahrah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 21. Kebenaran Terkadang Menyakitkan

“Tidak mungkin! Ini pasti terjadi kesalahpahaman!?” Bara danial dengan apa yang terjadi saat ini.

“To-long lepasin tanganmu dari tubuhku, aku bu-kan tunangannya Bapak,” ratap Rara yang terduduk sambil bersandar ke tembok.

Kondisinya sangat kacau dan terus berontak dan teriak-teriak histeris seperti malam insiden naas itu.

“Argh! Tidak! Sakit. Aku mo-hon jangan lepasin sakit,” ratapnya Rara yang kembali mengingat betapa sakitnya ketika dimasuki oleh pria itu dengan paksa.

Padahal Bara tidak menyentuhnya hanya terdiam menatap nanar Rara yang semakin berontak seperti orang yang kerasukan saja.

“Astaghfirullah aladzim, ya Allah ternyata aku lah penyebab duka lara dan kehancuran yang dialami oleh istriku sendiri! Dengan tanganku ini lah yang menyebabkan istriku hidup dalam penderitaan,” sesalnya Bara.

Air matanya jatuh membasahi wajahnya, dia tidak menyangka jika perempuan yang menjadi korban rudapaksa yang pelakunya adalah dirinya sendiri ternyata korbannya adalah perempuan yang sudah berstatus sebagai istrinya.

Bara terduduk di tepian ranjangnya sambil mengusap wajahnya dengan gusar,” ya Allah, kenapa takdir begitu mempermainkan kehidupan kami!?”

Bara melihat Rara yang semakin menderita karena ingatan masa kelam itu kembali menghantui pikiran dan jiwanya, padahal niat hati ingin melaksanakan kewajibannya sebagai seorang istri. Tetapi, malah berakhir dengan teriakan histerisnya.

“Tolong jangan sentuh, aku mohon jangan lakukan itu kepadaku, aku mohon kasihanilah diriku,” ratapnya Rara yang menganggap kalau dia ingin diperkaos untuk kedua kalinya.

Bara berulang kali menarik nafasnya dalam-dalam kemudian membuangnya dengan cukup keras.

“Ya Allah, kenapa!? Kenapa malah jadi seperti ini? Jadi anak yang dikandung istriku adalah anak hasil dari kejahatanku sendiri!” cicitnya Bara.

Bara sangat terpukul dan menyesali perbuatannya kala itu. Karena kebodohannya dan terlalu naif ketika diselingkuhi oleh kekasihnya Keiza yang bertindak diluar batas.

Ia malah melampiaskan kemarahannya dengan minum-minuman keras beralkohol ketika di jalan akan ke kampung halaman Bu Hartati kala itu.

“Astaghfirullah aladzim, ya Allah ampunilah segala dosa-dosaku. Aku tidak ada niat untuk sengaja melakukannya,” ratapnya Bara.

Bara berjalan ke arah Rara yang terduduk seperti orang yang kehilangan akal sehatnya saja. Wajahnya yang awalnya cantik cetar membahana sekarang berubah menjadi berantakan. Rambutnya yang tergerai dengan rapi, saat ini sudah seperti sabuk kelapa.

“Sayang, Rara maafin Mas. Aku nggak berniat untuk melukaimu. Aku nggak ada maksud untuk menyakitimu, aku nggak pernah bermimpi untuk berbuat kurang ajar,” sesal Bara yang hendak ingin memeluk tubuh istrinya yang masih menangis sambil memeluk kedua lututnya.

Rara beringsut ke belakang, dia tidak ingin disentuh oleh suaminya.

“Stop! Jangan sentuh aku! Tubuhku sudah kotor, tidak suci lagi! Aku perempuan murahan! Aku perempuan nakal!” Teriak lantang Rara sembari mendorong tubuhnya Bara.

Bara terjengkang ke belakang karena Rara mendorongnya sekuat tenaga.

“Rara, maafin suamimu ini. Mas nggak bisa melihatmu dalam keadaan seperti ini. Mas sangat sedih dan menyesali perbuatannya Mas. Aku mohon berikan aku kesempatan untuk memperbaiki segalanya,” mohonnya Bara.

Rara tanpa disadarinya melayangkan tamparannya mengenai wajah suaminya beberapa kali.

Plak!! Plak!!

Suara tamparan itu terdengar keras dan bertalu-talu. Bara melotot saking terkejutnya karena Rara menamparnya dengan cukup kuat sampai tiga kali.

Bara memegangi pipinya yang terkena tamparan yang sedikit kebas, panas menjalar di kedua sisi pipinya hingga terasa ngilu dan sedikit perih. Tetapi, Bara tidak peduli karena memang dia pantas diperlakukan seperti itu.

“Gue akan memukulmu,rasakan pukulanku!” Geramnya Rara yang terus memukuli Bara yang tadinya hanya menampar sekarang dada bidangnya Bara yang jadi sasarannya.

Bara hanya terdiam dan tidak menghindar ketika istrinya memukul-mukulnya,” silahkan pukul asalkan kamu bisa memaafkanku. Aku nggak akan melawan ataupun mengelak. Pukul saja,” ucapnya Bara pasrah.

Rara menyudahi pukulannya ketika tangannya seolah mati rasa karena sudah lama memukul dan meninju Bara.

Rara mengangkat telapak tangannya ke arah Bara,” Mas, aku ini sudah kotor, aku wanita yang tidak pantas untuk kau cintai. Aku tidak layak untuk mendapatkan cintamu. Aku nggak…,” ucapannya terhenti karena Bara sudah memeluk tubuhnya Rara dan mendekapnya erat-erat.

“Jangan pernah sekali-kali kamu mengulanginya, Mas sedih dan hancur kalau kamu berbicara seperti itu. Ini semua terjadi karena kesalahan terbodoh yang pernah mas lakukan, aku mohon berikan aku kesempatan untuk memperbaiki dan membuat kamu bahagia,” bujuknya Bara.

Rara semakin mengeraskan suara tangisannya, untungnya kamarnya berada di lantai atas sehingga suaranya tersamarkan.

Seketika hujan turun dengan derasnya yang awalnya hanya gerimis rintik-rintik dan lama kelamaan berubah jadi semakin lebat.

Petir halilintar saling menyambar bersahutan, angin berhembus kencang hingga semakin menambah suasana yang semakin mencekam.

Rara mengeratkan pelukannya karena ketakutan mendengarnya dan keringat bercucuran membasahi wajahnya hingga ke sekujur tubuhnya.

“Mas, aku takut. Pria itu pasti akan kembali lagi mencariku. Aku takut dia melukaiku dan menculik anakku,” racaunya Rara yang masih dalam keadaan yang tidak baik-baik saja.

Bara mengusap punggungnya Rara yang gemetaran,” tidak akan ada lagi yang menyakitimu, nggak akan ada yang berani melukaimu, kamu nggak akan menderita lagi karena suamimu ini akan menjaga dan melindungimu. Mas mohon tenanglah dan berhenti menangis. Mas juga ikutan sedih kalau kamu seperti ini.”

Tidak terdengar lagi suara tangisannya, tapi masih terdengar sesekali suara isakannya.

“Kamu sabar yah, insha Allah semuanya akan kembali normal seperti dahulu. Mas akan membahagiakanmu sayangku. Mas berjanji tidak akan ada air mata duka tapi hanya ada air mata bahagia,” ucapnya Bara sambil mengusap air matanya Rara.

“Mas aku sangat malu kepadamu, aku nggak layak untuk mendapatkan cintamu,” cicitnya Rara yang masih terisak dalam tangisnya.

“Ya Allah, ternyata aku lah penyebab utamanya yang telah membuat dan menyebabkan istriku menderita kesakitan dan hidup dalam ketakutan,” batinnya Bara.

Bara masih memeluk tubuhnya Rara dalam posisi terduduk di atas lantai yang cukup dingin malam itu.

Lingerie berwarna pink itu sudah tidak terbentuk rapi karena basah gara-gara air mata bercampur dengan peluh keringat. Bara mengusap dengan penuh kelembutan dan kasih punggungnya wanita yang sudah halal disentuhnya.

Berselang beberapa menit kemudian, suara dengkuran halus terdengar dari bibir manisnya Rara membuat Bara bisa bernafas lega.

Bara menggendong tubuhnya Rara yang sudah tertidur pulas, ia menidurkan Rara di atas ranjangnya dengan sangat hati-hati.

Bara menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuhnya hingga ke leher karena cuaca malam ini cukup dingin dengan badai yang cukup ekstrim di luar sana seperti dengan badai yang dialami oleh Bara dalam jiwa, raga dan hatinya.

Bara mengecup keningnya Rara,” selamat tidur sayangku. Insha Allah, besok pagi kamu akan terbangun dalam keadaan yang lebih baik dari malam ini aku berjanji akan hal itu.”

Bara berjalan ke arah luar kamarnya setelah mengecek ulang suhu ac-nya. Dia ingin mengambil air putih dan menyeduh kopi karena dia saat ini butuh kopi untuk menenangkan dirinya.

Bara berjalan ke arah dapur, asisten rumah tangannya sudah tidur. Sehingga mau tidak mau kali ini dia yang memasak.

Bara menyeduh kopi tapi pikirannya tertuju kepada sang istri, dia masih danial dengan apa yang terjadi di dalam hidupnya.

“Ya Allah, takdir seolah mempermainkan kehidupan kami berdua dan tidak lama lagi anak kami akan lahir ke dunia ini karena kesalahan terbesar yang aku perbuat,” gumamnya.

Air matanya menetes membasahi pipinya, ia terduduk di kursi pantry sambil sesekali meniup kopi yang asapnya masih mengepul.

Bu Ratu tanpa sengaja melihat putra bungsunya terduduk dalam dapur di tengah malam itu.

“Apa yang terjadi kepadamu Nak? Kalau ada apa-apa jangan dipendam dalam hati katakan kepada Mama. Mungkin setelah berbicara perasaan dan pikiran kamu bisa lebih tenang, lega dan plong,” imbuhnya Bu Ratu.

Tanpa terduga Bara langsung berlutut di hadapan mamanya, air matanya tumpah ruah saking kacaunya kondisinya saat ini.

“Mama, aku sudah berdosa besar dan sudah banyak salah. A-ku adalah pria yang selama ini merenggut kesuciannya Rara dan anak yang ada dalam kandungannya adalah anak kandungku sendiri,” lirih Bara.

Tubuhnya Bu Ratu terhuyung dan bergetar hebat ke belakang saking terkejutnya mendengar kejujuran putranya.

“Aku adalah pria yang merudapaksa Rara di malam itu. Sore itu dimana Mama memintaku untuk menemui Tante Hartati di kampung dan malam itu aku mabuk-mabukan dan sedikit lost kontrol. Sama sekali tidak sadar kalau perempuan yang aku renggut kesuciannya adalah calon istriku sendiri,” ngaku Bara.

Air matanya jatuh membasahi pipinya, ketika mendengar pengakuan dosa dari anaknya.

Bara memperlihatkan tangannya ke atas, “Tanganku berlumur dosa besar, aku lah pria yang tidak punya hati nurani telah melakukan kejahatan yang sungguh sangat fatal, dengan tanganku ini aku menjamah tubuhnya tanpa perasaan dan akhirnya istriku mengalami trauma, dia sangat menderita karena diriku Mah.”

Bu Ratu memukul-mukul dada bidangnya Bara,” Bara Yudha Nugraha, Mama dan Papa tidak pernah mengajari kalian berbuat hal kurang ajar. Mama selalu mengajar kalian untuk menghormati dan menghargai seorang perempuan.”

“Aku sangat takut Mah gimana kalau Rara mengetahui segalanya dan meninggalkanku,” Bara ketakutan dengan hal tersebut jika Rara tau apa yang sebenarnya terjadi.

Keduanya saling berpelukan dalam kesedihan yang teramat dalam. Bu Ratu bahagia, tapi lebih banyak sedihnya serta kecewanya.

“Kamu harus rahasiakan hal ini dari siapapun terutama Rara dan kedua orang tuanya. Kita akan mencari jalan keluar dan waktu yang tepat untuk menyampaikan kejujuran ini kepada Rara nantinya, tapi untuk saat ini akan semakin memperparah keadaan,” usulnya Ratu.

Bara hanya mendengarkan semua yang dikatakan oleh Mamanya tanpa menyanggah, memotong ataupun memprotes ucapan mamanya ini.

“Kamu harus memperbaiki kesalahanmu, berjuang dan berusahalah untuk menebus dosa kamu kepada Rara. Sebenarnya ini maksudnya Allah SWT mempertemukan kamu dalam keadaan yang tidak baik. Ambil hikmah dan pelajaran dari kejadian ini,” nasehatnya Bu Ratu.

Bara memeluk mamanya karena dalam keadaan apapun kalau dia memeluk mamanya kondisinya akan kembali lebih nyaman dan tenang.

“Perbanyak stok kesabaran dan kamu harus selalu menemani dan mendampingi Rara. Karena dia seorang wanita yang harus hamil di luar nikah pasti akan banyak tantangan dan rintangannya dari lingkungan sekitarnya. Bijaksana lah dalam menyikapi hal tersebut,” ucapnya Bu Ratu sebelum meninggalkan ruangan dapur.

“Makasih banyak Ma,” lirih Bara yang perasaannya sedikit membaik dan lega karena sudah berbicara dengan mamanya tempat ternyaman selain kepada Sang Maha Pemilik Kehidupan.

1
sunshine wings
😯😯😯😯😯
sunshine wings
jangan sesali apa yg sudah ditakdirkan untukmu Rara.. Setiap orang itu sudah ditakdirkan dengan porsi masing².. kita cuman dapat redho dan ikhlaskan.. Siapa kita untuk melawan takdir Allah ya kan .
sunshine wings
🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️😍😍😍😍😍
sunshine wings
👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻♥️♥️♥️♥️♥️
sunshine wings
Sabar ya Rara.. ikhlaskan.. kalaupun kamu tau kisah sebenarnya maafkanlah suamimu ya karna dia juga sudah berusaha mencarimu.
sunshine wings
Insha Allah Aamiin.. 💪💪💪💪💪🤲🤲🤲🤲🤲
sunshine wings
plong rasanya tp blom selesei.. masih ada Rara dengan traumanya.. 😔😔😔😔😔
sunshine wings
🥺🥺🥺🥺🥺
sunshine wings
nah.. nah.. nah..
sunshine wings
🤭🤭🤭🤭🤭
sunshine wings
iyaakan sebagai idola pada yg muda ♥️♥️♥️♥️♥️
sunshine wings
🥰🥰🥰🥰🥰🤲🤲🤲🤲🤲
sunshine wings
Aamiin yra 🤲🤲🤲🤲🤲
sunshine wings
tunggu dan lihat 💪💪💪💪💪
sunshine wings
pasti Allah kabulkan 🤲🤲🤲🤲🤲
sunshine wings
🥰🥰🥰🥰🥰
sunshine wings
kayak udah merasa d mulut.. 😋😋😋😋😋
Eva Karmita
dan sayangnya memang Bara yg ngadon 😅😅
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: hahaha 😂🤭
total 1 replies
sunshine wings
jangan pernah bosan melihat komen²ku ya author karna storynya seruuu amat!!!
semangat authir 💪💪💪💪💪♥️♥️♥️♥️♥️
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: malah komentarnya kakak' penyemangat aku untuk terus update 🥰🥰🥰🙏🏻
total 1 replies
sunshine wings
👍👍👍👍👍
peringatan yang cukup bagus author!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!