Tuan Putri dari kediaman Raja Qin yang ditinggalkan "Qin Shu-er" mendapat tekanan dari Ibu tirinya Selir Qin saat ini dan dipaksa pergi dari Kediaman Utama ke pegunungan Yang untuk menerima hukuman atas kesalahan yang tidak ia perbuat. Dalam keadaan kritis tanpa mendapatkan pengobatan ia dan pelayan nya menempuh perjalanan mematikan dan hampir kehilangan nyawanya. Hingga keduanya bertemu 3 dermawan misterius.
Disisi Lain Ibukota Kekaisaran Zhao terjadi kegemparan setelah mendapat kabar duka bahwa Jendral Besar Xu telah mati dimedan perang dan membawa kemenangan. Sang Kaisar terguncang akan kabar tersebut, sahabat satu-satunya kini telah meninggalkan nya. Sementara Kediaman Jendral Xu di Kota Zhengzhou masih tak percaya akan kabar tersebut. Satu-satunya keturunan Sah Jendral Xu "Xu Zhou" menentang sebelum raga sang ayah sampai ke Tanah Air ia tak akan pernah mengakui kabar tersebut. Namun hingga musim berganti jasad sang Ayah tak kunjung kembali, membuat Xu Zhou curiga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sirya Tillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kaisar Racun
1 Bulan Kemudian, Qin Shu-er dan Ming-er pelayannya masih di pondok Tabib Zhen di Gunung Fu. Entah bagaimana keduanya memutuskan untuk menetap disana, dan tentu saja atas izin Tabib Zhen dan 2 saudaranya.
Kondisi tubuh Qin Shu-er juga sudah pulih sepenuhnya, bahkan saat ini ia sudah mulai berlatih cara membuka meridian yang didapat dari buku Tabib Zhen. Sementara Ming-er kondisinya sangat memprihatinkan , ia meringkuk kesakitan menahan rasa panas dan dingin yang menusuk didalam tubuhnya.
"Argh!!! Grrrhh!!" erangan kesakitan Ming-er begitu mengerikan dapat dilihat bahwa ia begitu kesakitan. Namun anehnya Qin Shu-er tidak memberikan reaksi apapun, ia tetap tenang meditasi diteras pondok tanpa rasa khawatir sedikitpun.
Beberapa saat kemudian erangan Ming-er perlahan hilang, ia yang awalnya berlutut seraya meringkuk kini mulai berusaha berdiri hingga "AARRRGGGGGHHHHHH!!!!" ia berteriak dengan kuat seolah kekuatan ditubuhnya meluap seketika.
"Haaahhh......" helaan nafas Ming-er begitu panjang seakan ia telah menghilangkan beban terbesar dalam hidupnya.
"Masih ada 12 macam racun lagi yang harus kamu minum Ming-er..." ucap Qin Shu-er dengan tenang tanpa mempedulikan reaksi enggan dari Su Ming-er.
"Haih! Ini benar-benar tidak masuk akal. Mau berapa banyak racun yang Pak Tua gila itu masukkan dalam tubuhku?" keluhnya yang selama beberapa hari ini dipaksa minum racun oleh salah satu saudara Tabib Zhen.
"Kamu sendiri yang setuju untuk berguru kepada Kaisar Racun tapi sekarang kamu malah bilang dia Pak Tua gila dan mengeluh?" ucap Qin Shu-er yang masih memejamkan matanya dengan tenang
"Ya mana Ming-er tau jika pelajarannya akan seperti ini Nona...Dan juga ini semua karena ucapan Tabib Zhen yang berkata bahwa Ming-er kurang berbakat dalam beladiri tapi memiliki tubuh yang kebal terhadap racun makanya saat Pak Tua Rong itu menawarkan Ming-er menyetujuinya. "gerutunya dengan cemberut
Qin Shu-er tertawa kecil mendengar gerutuan pelayan kecilnya itu, meski enggan namun Su Ming-er tetap melakukan perintah gurunya dengan baik.
"Nona.. Apa anda tidak khawatir pada pelayan imut anda ini? Ming-er bisa saja mati keracunan?..." rengeknya setelah melihat Nonanya tertawa
"Untuk Apa aku khawatir, bagaimana pun Guru mu adalah Kaisar Racun, dia tentu tau batasan tubuh muridnya."ucap Qin Shu-er yang kemudian membuka matanya lalu menatap Ming-er.
"Kaisar Racun apanya dia hanya Guru Gila yang terobsesi meracuni muridnya" gerutu Ming-er namun tetap meminum racun selanjutnya
Qin Shu-er hanya bisa geleng-geleng kepala. Ia tau Su Ming-er juga ingin menjadi kuat. Selagi memiliki bakat maka hal tersebut harus di asah dengan benar. Dunia dimana yang kuat berkuasa dan yang lemah kehilangan nyawa ini membuat semua orang mau tak mau harus memiliki tekad kuat untuk menjadi kuat.
......................
Malam harinya Qin Shu-er masih ditempat yang sama tanpa beranjak sedikitpun namun tak ada kemajuan dalam pelajarannya membuat dia kebingungan sendiri. Tak lama seorang dengan topi jerami dan pedang ditangannya berdiri membelakangi Qin Shu-er dan berkata "Sia-sia saja. Semua sia-sia saja."
"Murid bodoh jadi tidak mengerti, bisakah Guru Fu Qin berbaik hati memberi arahan...." pinta Qin Shu-er dengan sopan
"Jalan utama dalam beladiri adalah dasar penting yang akan menentukan laju pertumbuhan para ahli beladiri kedepannya. Dan jalan utama itu adalah membuka meridian pertama kemudian kedua dan seterusnya. Jika diawal cara membuka meridian sudah salah maka jangan berharap untuk bisa membuka yang kedua, ketiga dan seterusnya." jelasnya sarkasme
Qin Shu-er cukup pintar untuk menyimpulkan ucapan Guru Fu Qin ia pun bertanya"Jadi maksud Guru caraku membuka meridian salah itu kenapa tidak ada kemajuan?"
"Itu benar " jawab Guru Fu Qin saudara Tabib Zhen itu
"Tapi tidak ada petunjuk lain di buku yang dimiliki Tabib Zhen kecuali buku ini? Bagaimana caraku menemukan cara yang tepat?"
"Semua orang punya tulang bakat elemen yang berbeda, pada dasarnya cara membuka meridian tidak dibukukan apalagi diperjual belikan. Keluarga terkemuka ahli beladiri selalu memberikan cara terbaik hanya pada pewaris nya dan memberikan cara biasa pada bawahan nya. Hal ini dilakukan agar pewaris mereka menjadi lebih kuat dari yang lain."
"Bukankah itu hanya keegoisan harga diri karena takut anak lain dari keluarga biasa lebih kuat dari keturunan mereka " gerutu Qin Shu-er secara terang-terangan mengkritik hal tersebut
Guru Fu Qin berbalik dan berkata "Itu benar, tapi juga salah"
"Shu-er masih tidak mengerti"
"Ada banyak cara dalam membuka meridian antaranya ada yang sangat ekstrem hingga mempertaruhkan nyawa. Selama ini para pelopor mencari tahu dan meneliti cara terbaik agar semua orang bisa berlatih beladiri dengan aman namun nyatanya setiap orang memiliki elemen, bakat dan tubuh yang berbeda jadi tak ada cara terbaik cuma ada cara yang cocok."
Qin Shu-er mengangguk pelan ia mulai mengerti maksud Guru Fu Qin.
"Jika Guru Fu Qin cari dalam buku tidak cocok dengan bakat Shu-er tentu Guru Fu Qin tau cara cocok untuk Shu-er bukan?" tanya Shu-er dengan hormat
"Itu benar "
Jawaban Guru Fu Qin membuat Qin Shu-er membuka matanya dengan lebar dan memiliki harapan untuk menjadi kuat.
"Harap Guru Fu Qin menerima Shu-er sebagai murid, Shu-er akan berlatih dan berusaha dengan baik agar membuat Guru Fu Qin bangga" seraya berlutut dengan hormat Qin Shu-er berharap Guru Fu Qin mau menerimanya. Ia tau, tak ada jalan lain untuk belajar ilmu dari seseorang kecuali menjadi seorang murid.
Guru Fu Qin melihat tekad dalam diri Qin Shu-er dan sebenarnya ia juga sudah berniat untuk mengambil Qin Shu-er sebagai murid satu-satunya yang mewarisi ajarannya. Hal yang tidak diketahui Qin Shu-er adalah bawah ia memiliki tulang bakat dewa yang diwariskan dari sang Ibu "Xiao Ning".
"Kudengar kau juga berguru kepada Pak Tua Zhen dalam hal pengobatan."
"Itu benar " jawab Shu-er mantap
"Kalau begitu setelah belajar dengan Pak Tua Zhen datanglah ke bukit belakang pondok mulai besok." sarkasnya lalu pergi meninggalkan Qin Shu-er.
Qin Shu-er yang pintar tentu mengerti maksud Guru nya. Ia merasa senang dan berkata " Murid Xiao Shu-er memberi salam kepada Guru..."
Lagi, Shu-er menggunakan marga sang ibu dari pada marga Sang Ayah. Sepertinya ia benar-benar bertekad untuk memutuskan hubungan darah antara mereka.
Apa yang akan terjadi selanjutnya?
...****************...
🫰🏻 Bersambung....🫰🏻
kangen sama cs buatan author apalagi cs x twin...pengen liat ke bar baran x kay sama bucinx kay ke cio 🥺🥺🥺
please author update yh cs yng twin itu😿😿😭😭😭