NovelToon NovelToon
Bukan Pernikahan Biasa

Bukan Pernikahan Biasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: Desnisa

"Saya tidak merasa terjebak dengan pernikahan ini.Kamu tau,tak ada satu pun di dunia ini yang terjadi secara kebetulan.Semua atas kehendak Tuhan.Daun yang jatuh berguguran saja atas kehendak Tuhan.Apalagi pernikahan kita ini,terjadi atas kehendak-Nya."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desnisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 2

Galang mendekat ke kosan Salma yang kelihatan masih sepi.Biasanya hari Minggu begini para penghuninya yang mayoritas pekerja kantoran,akan bangun agak siangan.Beberapa kali Galang mencoba menghubungi ponsel Salma tapi masih belum aktif.Dari gesture tubuhnya terlihat sekali kalau pria itu resah dan cemas.

"Nak Gaga." Panggil seorang wanita paruh baya yang merupakan ibu pemilik kos-kosan dan beliau sudah mengenal Galang.

"Bu." Dengan sopan Galang menyalami wanita berpakaian daster batik itu.

"Saya nyari Salma bu,apa dia masih tidur?"

"Salma sudah pamitan sama ibu sejak tadi habis subuh.Katanya mau pulang ke kampungnya.Apa dia tidak memberi tau nak Gaga?"

Galang menjawab pertanyaan ibu kos Salma dengan senyuman.Hari ini seharusnya dia melamar gadis pujaan hatinya itu bersama orang tuanya.Tapi kenyataannya,baru saja kemarin dia menikah dengan wanita pilihan mami dan papinya.

"Baiklah bu,kalau gitu saya pamit dulu." Galang kembali menyalami wanita yang sebenarnya heran melihat tingkah pemuda di depannya itu.

Ibu kos itu sudah tau hubungan Salma dan Galang.Dua tahun lalu,sejak Salma menjadi penghuni kosannya.

Galang masuk kedalam mobil,berniat hendak menyusul Salma ke kampungnya.Namun pria itu bingung bagaimana cara menjelaskan semuanya pada Salma dan keluarganya.

Cukup lama Galang duduk di belakang kemudi sambil sesekali mencoba menelepon Salma.Namun ponsel wanita itu tidak aktif juga.Diketiknya pesan untuk Salma,terlihat kalau pesan yang telah terkirim itu centang satu.Galang memukul stir mobil dengan kesal kemudian menelungkupkan kepalanya lama di sana.Kejadian kemarin talah memporak-porandakan hidupnya.

***

"Jam berapa acara pertunangannya di mulai?" Tanya Elang pada Salma yang duduk di bangku tengah bersama Mila,saat mereka berhenti di rest area.

"Habis Isya mas ." Jawab Salma sembari membuka pintu mobil.

"Ini masih jam sembilan pagi,berarti kita masih punya banyak waktu.Kita sarapan dulu dan beli oleh-oleh buat orang rumah." Elang membawa Salma dan Mila yang merupakan teman satu kosan Salma,sarapan bubur ayam.

Mila sengaja Salma ajak,dia tidak ingin hanya berduaan di dalam mobil bersama Elang.Dan juga untuk menghindari omongan negatif dari orang di kampungnya.

Setelah menempuh perjalanan hampir empat jam,mereka sampai dikampung halaman Salma yang berada di Bogor tepatnya kampung Situ Udik Cigamea.

Seharusnya bisa ditempuh dengan waktu dua jam kalau tidak macet.Akhir-akhir ini,kota Bogor selalu macet tak kenal waktu dan hari.Mau malam tau siang,mau hari libur atau hari kerja tetap macet.

Elang memarkirkan kendaraanya di bawah pohon mangga yang pohonnya hampir mati,banyak daunnya yang menguning dan berguguran.Hari memang sedang masuki musim panas,terlihat dari aktifitas warga yang bolak balik berjalan mengambil air dari kali Cigamea.

Salma turun dari mobil,dan melihat ibunya yang biasa di sapa emak jalan tergopoh-gopoh menghampirinya.Ada keponakannya yang ikut nyusul dari belakang.

"Neng,emak pikir nggak jadi datang.Habis emak telepon-telepon nggak diangkat sama eneng.Mak dan bapak sangat kuatir." Emak mengambil tas jinjing yang ada di tangan Salma dan memberikannya pada cucunya untuk di bawa masuk.

Tapi kemudian menatap heran dan penuh tanya dalam hatinya,mengapa yang turun dari mobil hanya Elang yang dikiranya Galang,Salma dan Mila saja.Tidak ada orang tua Galang atau yang lainnya.Keluarga Salma sudah mengenal Mila,karna gadis itu sudah beberapa kali Salma ajak ke kampungnya.Terakhir bersama Galang dua minggu yang lalu.

Salma menyalim pada emaknya.Elang dan Mila pun melakukan hal yang sama.

"Maaf emak,HP eneng habis batre tadi di jalan." Salma memberi alasan apa adanya,padahal dia sengaja tidak mengaktifkan ponselnya untuk menghindar dari Galang.

"Ayo masuk nak Gaga,neng Mila.Nak Gaga sepertinya sekarang agak hitam ya?" Ucap emak sambil tertawa menatap wajah Elang.

"Ah iya mak,terimakasih." Elang melihat pada Salma yang juga sedang menatapnya.Tak lama kemudian keluar bapak dari kamar habis sholat dhuha.

Salma dan Elang mendekat untuk salim pada bapak.Sama halnya dengan emak,bapak pun memandang heran dan penuh tanya,mengapa tidak ada keluarga Galang yang ikut.

"Ayo duduk nak Gaga." Bapak pun tidak tahu bahwa pria muda yang sekarang ada di hadapannya adalah Elang adiknya Galang.Mungkin karna sudah tua,mata emak dan abah agak sedikit siwer.

Elang duduk diatas tikar yang telah terhampar.Sementara Salma dan Mila pergi kedapur.Salma membuatkan es teh manis untuk mereka.Terlihat kesibukan di dapur.Ada beberapa wanita terutama ibu-ibu,yang merupakan kerabat dan tetangga dekat membantu emak memasak didapur.Terukir senyum dan tawa di wajah-wajah bahagia mereka.

"Neng geulis,calon suaminya kasep pisan." Ucap salah satu ibu yang merupakan tetangga sebelah rumah Salma.

"Iya mak,nuhun." Salma tersenyum ramah dan berlalu membawa seteko es teh manis dan beberapa gelas diatas nampan.

Sebelum sampai keruang tamu,emak mencegatnya."Neng,habis itu ke kamar emak sebentar ya?" Salma hanya mengangguk.

"Neng,kenapa yang datang hanya kamu dan nak Gaga? Kenapa kedua orang tuanya tidak datang?" Tanya emak kuatir,saat Salma telah duduk di sisi ranjang disampingnya.

Seketika wajah Salma terlihat memucat,jantungnya terasa berhenti berdetak.Namun dia berusaha menetralisir nya dengan tersenyum tipis.

"Nanti mas Gaga aja yang menjawabnya mak,kita ke depan sekarang." Salma menggandeng tangannya emaknya ke depan,karna dia tak tau harus menjawab apa.

"Es teh manisnya di minum nak Gaga." Ucap emak begitu bergabung dengan bapak yang ngobrol serius dengan Elang.

"Iya mak,makasih." Elang tersenyum sambil mengangguk.

"Maaf sebelumnya pak,emak,begini...kedua orang tua saya berhalangan datang karna ada kerabat yang meninggal.Tapi nanti akan ada om dan tante saya yang hadir." Ucap Elang santai.

Sementara Salma memandang Elang dengan penuh pertanyaan.Mengapa pria itu tidak mengatakan yang sebenarnya.

"Tak apa nak Gaga,yang penting ada yang mewakilkan kedua orang tua nak Gaga." Bapak tersenyum sembari menyentuh pundak Elang,walau diwajahnya tersirat kekecewaan.

Masakan dan kue-kue yang begitu banyak untuk menyambut kedatangan keluarga Gaga,mau tidak mau akan dibagikan kepada para tetangga nantinya.

Salma masih menatap Elang.Dia paham bahwa kedua orang tuanya tidak tahu bahwa pemuda yang sekarang ada di hadapan mereka bukanlah Galang tapi Elang.Dan memang bapak dan emak belum tahu kalau Galang mempunyai adik yang sangat mirip dengannya.

Selesai ngobrol dengan bapak dan emak,Elang izin ke kamar mandi.Salma sengaja menunggu sampai pria itu keluar dari kamar mandi.Begitu keluar dia mengajak Elang ke samping rumah dan membawanya duduk diatas gonggo yang teduh oleh dedaunan pisang kepok.

"Mas,bagaimana ini? Bapak dan emak mengira kamu adalah mas Gaga.Terus,mengapa mas Elang tidak mengatakan saja semua yang sebenarnya?" Tanya Salma memelankan suaranya agar tidak ada yang mendengar.

"Nggak apa-apa,ini hanya untuk sementara saja.Lagi pula ini hanya bertunangan,bukan menikah.Saya tidak tega melihat wajah bahagia bapak,emak dan keluargamu harus menanggung malu.Setelah bertunangan,kita bisa mencari berbagai alasan untuk memutuskan pertunangan.Dan setelahnya kita bebas." Sahut Elang juga dengan suara pelan.

Salma hanya menggeleng lemah."Terus,mas bilang akan ada om dan tante mas yang akan hadir,itu beneran?"

"Iya,ada om dan tante saya dosen di IPB,mereka tinggal di daerah situ.Nanti saya akan kesana,minta bantuan mereka."

Saat azan dzuhur berkumandang,bapak mengajak Elang untuk ke mushola yang letaknya di Lebak,jaraknya hanya setengah kilo dari rumah.Sepanjang jalan menuju mushola,banyak orang yang memperhatikan Elang yang berjalan berdampingan dengan bapak.Terutama para anak perawan dan emak-emak.

"Kasep pisan nyak calon salaki si Salma." Kalimat yang sama keluar dari hampir semua mulut wanita yang melihat Elang.

Selesai sholat,Elang berdiam diri sebentar di mushola.Sementara bapak pulang duluan.Memikirkan percakapannya tadi dengan bapaknya Salma.Elang tahu bahwa kedua orang tua dan keluarga Salma yang lain mengira bahwa yang ada di hadapan mereka itu adalah Galang.

Untuk sementara biarlah mereka semua menganggap Elang adalah Galang.Yang terpenting Salma dan keluarganya tidak sampai harus menanggung malu.Toh ini hanya bertunangan bukan menikah.Dan dia akan mencari berbagai alasan agar tali pertunangan mereka putus.Atau dia akan meminta pada Galang untuk menghadap dan menjelaskan semuanya pada keluarga Salma.

Elang menarik nafas panjang dan menghembuskannya secara perlahan.Kemudian berdiri dan berjalan pulang ke rumah Salma.

Sampai di rumah,terlihat di atas tikar makanan sudah terhidang.Ada bapak,emak,Salma,Mila dan beberapa orang keluarga dekat Salma telah duduk berkeliling siap untuk makan siang.

"Assalamu'alaikum..." Sapa Elang ramah seraya tersenyum.

"Waalaikumsalam..." Sahut semua yang hadir hampir berbarengan.

"Nak Gaga,perkenalkan ini wa nya Salma." Ucap bapak setelah Elang duduk.

Seorang pria yang kira-kira berumur enam puluh tahun tersenyum dan mengulurkan tangannya pada Elang.Dan Elang menyambut uluran tangannya dengan ramah.

"Saya wa Ramdhan...ini istri wa,namanya wa Imas." Kata wa Ramdhan menunjuk wanita yang duduk disebelahnya.

Elang kembali tersenyum dan menyambut uluran tangan istri wa Ramdhan yang bernama wa Imas."Kasep pisan euy..." wa Imas tertawa sembari menangkup wajah mulus dan tampan Elang.

Elang tersenyum bahagia dan terharu melihat dia disambut hangat oleh keluarga Salma.Sambil ngobrol mereka bersantap siang bersama.

1
ngatun Lestari
modus ah Helena... elang jaga hatimu ya .istrimu bentar lagi juga nyampe...ketemu, dan kuharap kalian bisa bersama dengan bahagia sampai mau memisahkan...tanpa drama ulat keket
ngatun Lestari
Salma, nanti ketemu suami kamu ya di rantau
ngatun Lestari
ayo...semangat menulis lagi.. lanjut
mukhlisar Sar
kalau begini untuk membaca bertahan tahan gak usah aja novel ini disini
ngatun Lestari: jangan berkomentar yang tidak baik, maaf.
menulis juga butuh ketrampilan dn ketenangan juga kecerdasan, kalo tidak suka mendingan tinggalkan saja tidak usah dibaca. tapi jgn komentar yg merugikan penulis, kasian sudah mengeluarkan energi dan waktu juga ide yg tidak mudah.
total 1 replies
mukhlisar Sar
karya yg sangat bagus dengan alur ceritanya membuat kita penasaran untuk melanjutkan untuk membacanya
ngatun Lestari
lanjut...
ngatun Lestari
kalo jodoh tak kan kemana...yakinlah itu
ngatun Lestari
lanjut dong.... seru ini
ngatun Lestari
semangat...cerita yg bagus.
Hary Nengsih
klo gakbada restu mending pidsh aja gak bakalan bahagia kedepan nya
Hary Nengsih
lanjut
Hary Nengsih
wah salma jd rebutan ya
Hary Nengsih
lanjut
Hary Nengsih
elang plin plan
Hary Nengsih
lanjut
Hary Nengsih
wah istri rasa pacar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!