Arabela, terpaksa harus berlapang hati menerima kenyataan pahit. Perempuan cantik itu harus rela meninggalkan sang kekasih demi menuruti perintah keluarga untuk menikah dengan kakak ipar nya sendiri.
Adila, kakak kandung Arabela meninggal karena melahirkan seorang putri, hingga keluarga memutuskan untuk menikahkan arabela dengan Vano Herlambang,
bagaimana kisah Arabela dengan Vano? apakah mereka menemukan kebahagiaan atau sebaliknya??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Retmiduski, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 13. masih ragu
" jangan dulu , saya sendiri masih bingung dengan semua ini " tidak muda bagi seorang Vano dengan semua yang telah terjadi ini. Vano yang begitu mencintai dan menyayangi Dila , hingga perempuan yang dia cinta itu pergi meninggalkan nya untuk selamanya karena melahirkan putri mereka Alana.
Tidak sampai di situ, Vano pun di hadapi juga dengan situasi yang tidak bisa dia hindari. Menikah dengan adik ipar sendiri, satu satu nya adik perempuan Dila, Arabela. Gadis belia yang sudah dia anggap seperti adik nya sendiri, bahkan Vano juga ikut andil dalam menjaga Ara dulu nya.
" Baik pak, semua akan saya lakukan sesuai dengan bapak inginkan" ujar Andre paham dengan keadaan yang sedang di alami bos nya
Ddrrttt
Ddrrtt
Ddrrrtt
Drrtttt
Bunyi getaran ponsel milik Vano
" Ara " tertera nama Ara di layar ponsel tersebut
" Hallo "
[Papa Bram dan mama lagi di rumah mas ] bunyi suara Ara yang ada di sebrang sana
" Jadi kamu keberatan kalau mama dan papa ada di rumah" entah apa yang ada di pikiran Vano
[CK kamu ya mas, apa pikiran kamu selalu berisi negatif thinking terus ya? Aku ngabarin kamu karena mama papa mintak kamu pulang sekarang. Karena mereka mau makan siang bareng sama kamu] ujar Ara dengan tegas dan lugas
" Saya banyak pekerjaan, kamu sudah dewasa bukan ? Dan bisa mencari alasan untuk itu " ujar Vano kepada Ara
[ Oh jadi alasan mas banyak pekerjaan? Baiklah aku akan bilang jika mas Vano ngak mau makan bersama mereka] ancam Ara yang membuat Vano sedikit kesal
[Baiklah, ma pa ( berteriak) mas Vano ngak mau pul....]
" Ara , baiklah saya akan pulang sekarang" tuttttt Vano langsung mematikan sambungan ponsel nya
" Sial, saya harus pulang sekarang, kamu handle semua pekerjaan kantor"Vano langsung bangkit dari kursi kebesaran nya
" Baik pak " Andre menjawab dengan anggukan
" Seperti nya istri bos kali ini, memiliki kepribadian yang berbanding terbalik dengan mbak Dila yang penurut dan tidak mau membantah pak Vano " Andre mencabik kan bibirnya
" Seperti nya kali ini bos mendapatkan pasangan yang imbang dengan dirinya " ujar Andre setelah Vano keluar dari ruangan nya
***
" Seperti nya Vano memang tidak memiliki hati kepada mu , buktinya dia hanya biasa saja kau datang menemui nya " Kevin , sahabat Tika
" CK kali ini aku ngak akan nyerah Vin, aku akan buat Vano mencintai ku. Dila sudah meninggal, tidak ada lagi hambatan antara aku dan Vano " Tika mengalihkan matanya ke luar jendela kafe
" Seperti nya itu bukan cinta lagi melainkan obsesi mu yang menginginkan nya tik. Apa kamu lupa? Semua yang Dila miliki kau juga ingin memiliki nya salah satu nya Vano, namun sayang Vano tidak melirik mu sama sekali meskipun kamu sudah berusaha mulai dari sebelum Mereka menikah "Kevin mengingat kan Tika sebagai seorang teman
" Masa bodo dengan obsesi,yang aku tahu aku mencintai nya dan akan memiliki nya. Cukup sudah aku bertahan selama ini Vin, please" bahkan Tika memberi ekpresi seperti memohon jangan judge dia , dan tolong support apa pun yang ia lakukan kepada Kevin.
" CK baiklah , lakukan apa yang ingin kau lakukan tapi ingat . Jika nanti dia menolak mu dan kau merasa semua yang sudah kamu lakukan sia sia jangan salah kan orang lain , Karena semua ini real kesalahan mu dan karena egois mu yang tinggi " ujar Kevin bersungguh sungguh
" Kali ini aku akan berhasil menjadikan Vano sebagai suami ku Vin, percaya lah tidak akan ada yang sia sia " ucap Tika dengan percaya diri
***
" Kenapa harus terburu-buru masuk kantor , apa kamu lupa baru kemarin baru menikah?" Ujar Astrid yang sudah duduk di meja makan
" Seharusnya sekarang kalian bulan madu , maaf ya Ra, karena keadaan dan kondisi dengan terpaksa kalian tidak bulan madu dulu" sambung Astrid
" Ngak apa mam, lagi pula Ara juga ngak ada niat dulu untuk bulan madu apa lagi dengan kepergian mbak Dila, semua kita masih bersedih dan merasakan kepedihan yang mendalam " ujar Ara mengingat Dila yang telah mendahului
" Mama beruntung memiliki kamu sebagai menantu kami Ra, kamu tahu mama menyayangi mu seperti mama menyayangi Dila " jujur Astrid kepada Ara.
" Sudah sudah ayok kita makan lagi, nanti keburu dingin atau karena kelamaan ngobrol nanti malam makan malam jadinya " canda papa Bram yang membuat dua wanita beda generasi tersebut tertawa . Namun lain dengan Vano yang tidak menghiraukan atau pura pura tidak menghiraukan obrolan mereka
" Vano , kapan resepsi pernikahan kalian ?"
"Uhuk Uhuk Uhuk " Vano tersedak saat minum karena mendengar kan ucapan Bram barusan
" Hati hati dong Van, gitu aja kok malah tersedak bikin kaget Alana saja " ucap Astrid menepuk nepuk kecil Alana
"Seperti nya untuk sekarang tidak perlu resepsi dulu pah , ma , iyakan Ra?" Ujar Bryan melirik Ara
" Ii iya mas , iya pah ma lagi pula kita masih dalam suasana bela sungkawa jadi rasanya tidak elok jika kita mengadakan resepsi pernikahan " Ara yang masih belum yakin dengan pernikahan nya dengan Vano , juga sedikit enggan jika melakukan resepsi pernikahan. Jika resepsi di adakan dengan otomatis semua orang akan mengetahui jika Ara sudah menikah.
Tentu Ara dan Vano masih membutuhkan waktu untuk menjalani semua ini.
" Baiklah mama dan papa akan memberi kalian waktu untuk saling mendekati diri dulu. Lagi pula mama dan papa kalian yang di bandung juga setuju untuk melakukan resepsi pernikahan di jakarta, dua bulan dari sekarang kita akan mengadakan resepsi pernikahan" ujar Astrid kepada Vano dan Ara.
Mau tidak mau tentu mereka berdua hanya mengangguk menyetujui. Lagi pula kedua orang tua mereka telah membuat rencana seperti nya , jadi percuma jika menolak
***
Di kota lain , ada seseorang lelaki yang lagi semangat semangat nya mencari modal untuk memperbesar usaha nya .
" Aku tidak boleh seperti ini terus , aku harus membuktikan kepada mereka semua jika aku juga bisa sukses seperti Vano tersebut. Setelah aku sukses aku akan merebut kembali apa yang menjadi milik ku " Andra berbicara bergetar di dalam kamar nya
" CK kamu ingin sukses dan semangat itu bagus dan hebat Andra, tapi tujuan mu untuk sukses seperti nya sedikit salah . Sukses lah demi diri mu sendiri dan masa depan mu bukan untuk merebut Ara. Ingat dia sudah bersuami dan itu Vano, lagi pula mereka menikah karena desakan kedua orang tua mereka lantaran untuk menjaga dan merawat bayi yang di tinggalkan Dila" Anton sebagai sahabat hanya bisa menasihati Andra
" Kamu tidak tahu apa yang aku rasakan , hati ku sakit dan Rapuh karena semua ini . Aku akan merebut Ara kembali " mata Andra menyala bagaikan api yang sedang menyala