NovelToon NovelToon
System Pengasuh: Bangun Shelter & Lindungi Yuki

System Pengasuh: Bangun Shelter & Lindungi Yuki

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Zombie / Time Travel / Sistem / Penyelamat
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: F R E E Z E

Di tengah dunia yang terbelah antara realita modern dan kiamat zombie, Shinn Minkyu—seorang cowok berwajah androgini dengan pesona misterius—mendadak mendapatkan sebuah sistem unik: Sistem Pengasuh.

Dengan kemampuan untuk berpindah antar dunia, Shinn berniat menjalani hidup damai... sampai seorang gadis kecil lusuh muncul sambil dikejar zombie. Namanya Yuki. Imut, polos, dan penuh misteri.

Tanpa ragu, Shinn memutuskan untuk merawat Yuki layaknya anaknya sendiri—memotong rambutnya, membuatkannya rumah, dan melindunginya dari bahaya. Bersama sistem yang bisa membangun shelter super canggih dan menghasilkan uang dari membunuh zombie, keduanya memulai petualangan bertahan hidup yang tak biasa.

Penuh aksi, tawa, keimutan maksimal, dan romansa menyentuh saat masa lalu Yuki perlahan terungkap...

Apakah Shinn siap menjadi ayah dadakan di tengah kiamat? Atau justru… dunia ini membutuhkan keimutan Yuki untuk diselamatkan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon F R E E Z E, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31: Kejutan dari Masa Lalu

Pagi itu, suasana shelter agak beda dari biasanya. Udara masih sejuk, tapi semua orang kayak tegang—terutama Shinn.

Dia duduk di meja dapur, menatap data yang dia bawa dari Zona Hitam semalam. Di layar mini tablet-nya, wajah Elia muda dengan label “Subjek A – Anak Harapan” masih terpampang jelas.

Yuki lagi duduk di sebelahnya, sibuk mainin potongan roti jadi bentuk boneka.

“Papa Shinn, kenapa mukanya murung? Kamu mimpi buruk, ya?” tanya Yuki sambil nyodorin boneka rotinya.

Shinn langsung senyum tipis dan mengelus rambut Yuki, “Enggak, Papa cuma lagi mikirin sesuatu. Tapi kamu lucu banget, bikin boneka dari roti.”

Yuki ketawa kecil, “Biar rotinya nggak bosan.”

Elia masuk ke dapur bawa dua cangkir teh hangat. “Sarapan dulu, kalian. Hari ini kita punya tamu.”

Shinn mengerutkan kening. “Tamu? Siapa?”

Elia naruh teh di depan Shinn. “Orang dari Shelter Gabungan Wilayah Selatan. Katanya ada info penting soal sinyal yang kita temuin.”

Beberapa Jam Kemudian – Ruang Tengah Shelter

Tamu yang datang itu namanya Kapten Rael, pria tinggi dengan mata tajam dan bekas luka panjang di pipinya. Dia pakai armor lapis baja ringan, khas pasukan regional.

Shinn, Elia, dan bahkan Yuki duduk di sofa sambil memperhatikan.

“Langsung aja,” kata Rael, “Data yang kalian temuin di Zona Hitam... ternyata juga muncul di dua titik lain. Ada jejak eksperimen Anak Harapan di tiga wilayah berbeda.”

Shinn menyipitkan mata. “Dan semuanya aktif lagi?”

Rael mengangguk, “Kami curiga ada organisasi bayangan yang coba hidupin kembali program itu. Dan... kami yakin satu dari tiga target utama mereka adalah... Yuki.”

Elia langsung refleks menarik Yuki ke pelukannya. “Apa maksudmu?”

“Yuki satu-satunya anak hasil kelahiran alami dari subjek eksperimen,” jelas Rael. “Genetiknya bisa jadi kunci buat... vaksin. Atau... kontrol zombie mutasi.”

Shinn berdiri. “Kalau mereka sampai tahu lokasi kita—”

“Makanya aku datang,” potong Rael cepat. “Kami mau bantu lindungi Yuki. Tapi juga butuh kerja sama kamu, Shinn.”

Shinn menatap Elia. Elia hanya mengangguk pelan. “Kalau demi Yuki, kami siap.”

Malam Harinya – Di Kamar Yuki

“Yuki, kamu dengerin, ya,” kata Shinn pelan sambil duduk di samping tempat tidurnya. “Mulai besok, kita latihan bareng. Biar kamu makin kuat.”

Yuki mengangguk pelan, “Karena ada orang jahat, ya?”

“Bisa dibilang gitu,” jawab Shinn. “Tapi jangan takut. Selama kamu sama Papa Shinn dan Mama Elia, kamu aman.”

Yuki menatap Shinn dan tersenyum. “Aku mau jadi kuat biar bisa lindungi kalian juga.”

Shinn meremas tangan kecil Yuki. “Itu janjian, ya.”

“Janjian,” kata Yuki sambil mengangkat kelingkingnya.

Hari Berikutnya – Area Latihan Shelter

Shinn bikin program latihan ringan buat Yuki. Nggak yang berat-berat, cuma lempar bola, lari kecil, sama latihan refleks pakai sistem virtual.

Naya dan Reno juga bantu ngajar, bahkan bikin suasana jadi seru kayak game.

“Skor hari ini: Yuki dapat 820 poin!” seru sistem.

Yuki melonjak senang, “Yes! Aku menang!”

Naya angkat jempol. “Gila, anak sekecil ini refleksnya udah kayak ninja.”

Reno cuma senyum simpul. “Kayaknya lebih jago dari kamu, Nay.”

“Eh jangan bandingkan aku sama bocah super!”

Sementara itu, Shinn berdiri di pinggir arena, matanya tetap waspada. Ia sadar… waktunya makin mepet. Mereka harus siap sebelum “organisasi bayangan” itu benar-benar muncul.

Beberapa Hari Kemudian – Alarm Shelter Berbunyi

“PIIIIP—PERINGATAN! Objek tak dikenal mendekati perimeter!”

Shinn langsung lompat dari tempat duduknya. “Elia, bawa Yuki ke ruang bawah tanah. Sekarang!”

Elia langsung memanggil Yuki dan berlari.

Shinn, Naya, dan Reno keluar dengan senjata lengkap. Di luar, drone pengawas menyorot tiga sosok misterius berbaju hitam yang berdiri tepat di luar pagar listrik.

Mereka tidak bergerak.

Shinn maju beberapa langkah. “Kalian siapa?”

Salah satu dari mereka menjawab dengan suara pelan tapi dingin, “Kami cuma utusan. Bawa pesan.”

“Apa maumu?”

Pria itu membuka masker. Wajahnya pucat dengan bekas implan di leher.

“Kami datang untuk membawa Yuki.”

Shinn mengangkat senjata. “Salah alamat.”

Pria itu nyengir. “Kalau begitu, kami akan kembali... dengan pasukan.”

Mereka bertiga menghilang secepat datangnya, seperti bayangan.

Keesokan Harinya – Rapat Darurat

“Waktu kita udah nggak banyak,” kata Shinn ke semua penghuni shelter. “Kita bakal diserang.”

Rael yang datang malam sebelumnya mengangguk. “Kita harus siapkan pertahanan. Dan pindahkan anak-anak ke bunker bawah tanah.”

Elia berdiri, “Aku ikut bantu di dapur dan logistik.”

Shinn menatap semua orang. “Kita nggak akan kabur. Shelter ini rumah kita. Kita pertahankan.”

Semua mengangguk.

Yuki menarik ujung baju Shinn. “Papa... aku boleh bantu juga?”

Shinn berlutut, menatap matanya. “Boleh. Tapi tugas kamu jaga semangat semua orang. Bikin mereka tetap senyum, bisa?”

Yuki mengangguk kuat, “Siap!”

Penutup Bab

Di malam menjelang hari penyerangan, Shinn berdiri di atas atap shelter, memandangi bintang yang tertutup kabut.

Di sampingnya, Elia datang membawa dua cangkir teh.

“Besok… semuanya berubah, ya?” tanya Elia pelan.

“Ya,” jawab Shinn. “Tapi satu hal yang nggak akan berubah…”

“Apa?”

“Yuki akan tetap kita lindungi. Sampai akhir.”

Dan di kejauhan… siluet pasukan hitam mulai muncul di cakrawala, pertanda perang akan segera datang.

1
Selly AWP
like,subscribe,follow,iklan untukmu thor. semangat terus ya
Selly AWP
mama si cowok tampan 🤣
Selly AWP
Halo Thor aku sudah mampir ya. like and ads untukmu
Bintang Ray234🌸🌸
Hai kak, aku mampir dan ayo mmpir balik ke cs cinta yang diawali dengan permen + jnlp like&komen terima kasih🙏
F R E E Z E: okey... siap 🙏🏻
total 1 replies
Pakde
lanjut dong
Pakde
up dong
F R E E Z E: gass...🔥
total 1 replies
natanatasasa
kocak bener ya ampunn🤣🤣

mampir kak
F R E E Z E: okey/Good/
total 1 replies
Pakde
lanjut
F R E E Z E: siap...🤗
total 1 replies
🐌KANG MAGERAN🐌
mampir kak, semangat dr 'Ajari aku hijrah' 😊
Little Fox🦊_wdyrskwt
sudah semua iya jangan lupa mampir juga
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!