ISTRI CANTIK SANG MAFIA

"dad, aku akan menemani Chaterine ke kamar dulu."ujar Samuel dan menarik pelan tangan Chaterine, Dion yang melihat raut wajah Leon yang kesal tersenyum miring.

"angel, lebih baik kamu juga istirahat, pasti kamu sudah lelah. kamar kamu seperti biasa ya sayang." ujar mommy Jovinka kepada angel yang tengah bersandar pada sofa.

"hmm, angel mau ke kamar dulu. besok ada kelas pagi." pamit angel dan di angguki oleh orang tua nya, Roger juga pergi bersama sang kakak untuk ke kamar nya.

"kalian juga bisa istirahat, ini juga sudah sangat larut." ujar Axel dan di angguki mereka semua, Kim dan kepala pelayan mengantarkan mereka ke dalam kamar mereka.

Chaterine yang sudah tertidur pulas karena pengaruh obat yang di berikan oleh sang kakak membuatnya lebih baik. sedangkan angel yang tidak bisa tidur pun memutuskan untuk keluar dari kamar dan mencari udara di luar sebentar.

saat ingin melangkah keluar, angel di kejutkan oleh Leon dan para sahabat nya yang juga ingin keluar. angel menatap wajah mereka dengan tatapan kesal, apalagi saat bertemu dengan tunangannya yang sudah membuatnya sangat kesal beberapa hari ini.

angel tidak menghiraukan kedatangan mereka, justru angel terus berjalan menuju gazebo dan menyandarkan punggungnya. angel bertambah kesal saat menyadari jika mereka juga sedang ke arah nya.

"ini sudah malam, kenapa kamu masih belum tidur?." tanya dion yang mencoba mendekati kembali tunangannya. angel membuka matanya dan menatap wajah Dion dengan tatapan tajam dan kembali memejamkan matanya.

"bukan urusanmu." jawab angel ketus dan tidak ingin mendengarkan perkataan mereka, akhirnya angel pun memutar musik.

Dion yang melihat sikap acuh tunangannya mengusap wajahnya dengan kasar, sedangkan yang lainnya menahan tawa mereka.agar tidak pecah.

"angel, kami ingin bertanya sesuatu kepada mu?." ujar Hans yang mewakili teman nya,

"huff... mau tanya apa? aku tidak punya banyak waktu untuk membicarakan yang tidak penting. aku juga tidak tertarik untuk bergabung bersama kalian,lebih baik cepat." ujar angel dan mematikan musik yang baru ia putar di handphone nya. dan menatap mereka dengan serius.

"soal orang yang menghadang mu tadi?." ujar Leon yang mulai serius dengan pembicaraan mereka, angel pun yang sudah mengerti arah pembicaraan mereka pun hanya menarik nafas dalam-dalam.

"mereka bukan pembunuh bayaran, melainkan salah satu organisasi mafia yang tak lain musuh dari uncle dan papa. sepertinya mereka juga sudah lama mengincar Chaterine kemungkinan besar sudah ada yang mengetahui identitas asli uncle atau mungkin uncle tidak sengaja menyinggung mereka." ujar angel dengan tenang, ia sendiri juga bingung kenapa sepupunya bisa berurusan dengan mafia, angel sendiri sudah tahu identitas keluarga nya maupun keluarga tunangan nya itu.

"apa kamu yakin jika mereka bukan pembunuh bayaran."

"iya aku yakin, lagi pula di jas mereka juga ada lambangnya. dan lambang itu seperti tengkorak." ujar angel yang masih ingat dengan jelas lambang pria bertopeng itu.

Leon yang mendengar nya pun terkejut, bisa mereka menargetkan keluarga calon tunangannya.

"apa hanya itu saja yang ingin kalian ketahui, atau masih ada hal lainnya?."tanya Angel, ia merasa mereka tidak hanya ingin membahas tentang pria bertopeng itu namun masih ada yang lainnya.

"bagaimana dengan Chaterine menurut mu angel?." ujar Alvin dengan memandang wajah angel dengan serius.

"apa maksudmu?."tanya Angel yang tidak mengerti dengan apa yang di katakan oleh Alvin, dan menaikkan satu alisnya.

"maksud ku, apa Chaterine bisa berkelahi atau bermain dengan senjata?." ujar Alvin yang lebih rinci, sedang kan angel menaikkan satu alisnya menatap wajah Alvin yang seperti nya ingin mengoreksi tentang diri Chaterine.

"aku tidak tahu, karena dari kecil uncle melarang nya untuk belajar bela diri. tapi Chaterine dari kecil tinggal bersama dengan kakek dan itu tidak menutup kemungkinan nya bahwa ia bisa bela diri. jika soal senjata, Chaterine memang di ajari sama kakek, tapi setelah meninggalnya kakek aku tidak tahu lagi, apakah dia masih bisa atau tidak." jawab angel yang mencoba ingat-ingat tentang masa kecilnya bersama dengan Chaterine.

"apakah ada ciri khas dari Chaterine saat memegang senjata?." tanya Leon yang serius perkataan dari angel. entah mengapa ia merasa jika calon tunangannya tidak lah semudah yang ia bayangkan.

"seingat ku waktu kecil, Chaterine selalu memutar terlebih dahulu senjata yang ia pegang, entah itu pistol atau panahan." jawab angel yang sedikit tidak yakin dengan apa yang ia bicarakan, karena angel sendiri hanya menghabiskan waktu sebentar bersama Chaterine saat kecil.

"ada apa?." imbuhnya, angel merasa jika mereka sedang mencurigai sepupunya.

"entah mengapa aku merasa jika Chaterine juga terjun ke dunia mafia?."ujar Leon dengan jujur, kemudian ia memalingkan wajahnya menatap ke arah angel, angel yang di tatap tajam oleh Leon pun menyipitkan matanya.

"apa kamu bisa membantu ku angel?." tanya Leon penuh harap.

"apa?."

"bantu aku mencari kebenaran nya, apakah Chaterine seorang mafia atau bukan?." ujar Leon, ia tidak tahu harus meminta bantuan kepada siapa lagi selain kepada angel.

"baiklah, tapi aku tidak bisa berjanji! tapi jika Chaterine memang seorang mafia, uncle dan yang lainnya harus mengetahui nya. ini akan membahayakan Chaterine jika ia terjun ke dunia mafia." jawab angel yang merasakan hal yang sama, entah mengapa akhir-akhir ini sepupunya banyak berubah, terutama cara dia memandang seseorang yang berada di sekitar nya.

"terima kasih"

"hmm"