NovelToon NovelToon
CINTA SEJATI

CINTA SEJATI

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Hamil di luar nikah / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Clarissa19

Javier dan Jihan, 2 pasangan yang sudah menjalin hubungan sejak duduk di bangku sekolah menengah atas itu terpaksa harus kandas karena tidak mendapatkan restu dari orang tua Javier.
" jika mereka tidak menerima mu, maka aku akan pergi. kita akan pergi bersama jauh dari mereka"
" tidak Javier, kita tidak akan melakukan itu"
" kita akan melakukannya"
" kamu harus menikah dengan wanita pilihan keluarga mu"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ep 9

malam sudah tiba, namun Javier belum juga pulang dari rumah Jihan. Bahkan pria itu nampak sangat betah bermain dengan Naira. Sudah seperti Baby sister saja.

Jihan dan Irfan sudah beberapa kali menyindir agar Javier pulang, tapi sepertinya Javier tidak tersindir sama sekali. Menyebalkan memang.

Jam makan malam tiba, Jihan akan mengajak Naira untuk makan malam. Dia berharap Javier akan segera pulang. Jujur saja dia risih ada Javier disini. Jihan takut jika orang tua Javier tahu dan malah menuduh Jihan.

" sayang, ayo makan malam dulu" ujar Jihan lembut pada Naira.

namun nampaknya Javier salah paham. Dia malah berdiri mengajak Naira untuk makan malam " ayo cantik, mommy sudah memanggil untuk makan malam" ujar Javier Santai tidak canggung sama sekali.

" Daddy mana mom?" tanya Naira tidak menemukan daddy-nya.

" Daddy sudah menunggu di meja makan" jawab jihan.

Mereka bertiga berjalan ke ruang makan. Javier ikut menumpang makan malam Disana, padahal tidak di ajak. sudah seperti orang miskin yang tidak punya rumah saja.

" kau belum pulang juga?" tanya Irfan yang sudah tidak tahan lagi dengan tingkah Javier.

Bagaimana tidak? sudah dari sore sampai jam 8 malam pria itu masih betah disini. Bahkan Javier duduk di kursi meja makan tepat di samping Jihan. CK! Ingin sekali Irfan menyeret Javier keluar.

" apa itu sopan santun yang di ajarkan di sekolah mu?" tanya Javier menatap Irfan.

" CK! Tidak sadar diri " gumam Irfan lirih namun masih dapat di dengar oleh Javier.

Ngomong soal sopan santun padahal Javier sendiri tidak punya sopan santun. bahkan Javier tidak tahu adab bertamu. Memangnya ada orang yang bertemu seperti Javier? datang tidak di undang, di sindir tidak peka.

Setelah makan malam selesai, Naira di bawa oleh baby sister ke kamar untuk tidur. Kini hanya tersisa mereka bertiga di ruang tamu.

" avi, aku dari tadi sudah sangat bersabar menghadapi kamu karena ada Naira" ujar Jihan menatap Javier muak " sekarang cepat pergi dari rumah kami dan jangan pernah kembali" usirnya tegas.

" dengar, sayang " ujar Javier lembut menatap Jihan " aku masih pacar kamu karena kita belum pernah putus. Dan aku disini sedang berjuang untuk memperbaiki hubungan kita"

" hubungan apa yang kau maksud?" tanya Irfan yang tidak tahan lagi melihat tingkah Javier" hubungan kalian sudah lama berakhir sejak hari dimana Jihan meninggalkan mu"

Javier beralih menatap Irfan dengan tatapan tajam " gw bakal lakuin apapun demi dapatin Jihan kembali " ujarnya tidak main main.

Irfan menatap Javier tidak kalah tajam " sekalipun dengan cara mengorbankan Naira?"

" Naira tidak akan menjadi korban, aku akan menjadi ayah tiri yang baik untuk dia " ujar Javier tanpa ragu.

Tapi jelas bukan itu yang Irfan maksud. tapi masalah yang lebih besar dari pada itu. Irfan yakin Javier bisa menerima Naira dengan baik, tapi orang tua Javier? jelas mereka akan melenyapkan Naira.

" pulang Javier!" ujar Jihan menatap tajam Javier. tangan Jihan terkepal kuat menahan amarahnya bahkan rahangnya ikut mengeras.

" oke, aku akan pulang" ujar Javier mengangkat kedua tangannya menyerah. lalu dia berdiri untuk pergi. namun sebelum pergi dia menyempatkan diri untuk mengecup bibir Jihan sekilas. " bye sayang, good night" ujar Javier tersenyum manis lalu segera pergi.

Jihan memejamkan matanya untuk meredakan emosinya. perlahan dia bernafas lega karena Javier sudah pergi.

" aku minta maaf fan, aku benar benar minta maaf" ujar Jihan merasa bersalah pada Irfan. Tidak seharunya ini semua terjadi, Irfan pasti sakit hati.

Irfan menghampiri Jihan " stttt" ujarnya meletakkan jari telunjuk pada bibir Jihan menandakan menyuruh Jihan untuk diam " ini bukan salah kamu, tidak ada yang salah disini" ujar Irfan lembut.

disini memang tidak ada yang salah. Jihan sudah melakukan hal yang benar. dia sudah menghindari Javier sebisanya, namun nyatanya Javier yang tidak ingin menghindar.

Javier juga tidak bersalah karena dia tidak tahu apa apa tentang kejadian sebenarnya. dia tidak tahu bahaya apa yang akan di tanggung Jihan dan Naira jika dia terus memaksa takdir.

∆∆∆∆∆

Javier tiba di rumahnya. Saat dia melewati ruang santai ternyata ada Tasya di sana yang sedang menonton sambil memakan cemilan dan segelas wine di depannya.

" kapan Lo pulang?" tanya Javier menghampiri Tasya.

" tadi jam 6" jawab tanya menoleh sekilas pada Javier.

Tasya baru saja kembali dari bali. sudah dua hari dia disana sajak Javier pulih dari demamnya. dan tadi jam 6 dia kembali ke Jakarta.

" gimana? Berhasil?" tanya Tasya.

" baru juga mulai" jawab Javier lalu mencomot cemilan Tasya.

" gimana hasil permulaan nya?" tanya Tasya penasaran.

Javier menghela nafas panjang" gw nggak tahu kenapa dia seperti ketakutan kalo di dekat gw"

Padahal seharusnya tidak harus sampai seperti itu juga. Kenapa Jihan harus takut? Javier tidak pernah kasar pada jihan meskipun Javier sedang marah.

Seharusnya Jihan bisa lebih santai meskipun kenyataannya Jihan sudah tidak mencintainya ataupun masih mencintainya. Menurut Javier hubungan mereka masih ada kemungkinan untuk di lanjut kembali dengan cara Jihan bercerai dengan Irfan dan Javier bercerai dengan Tasya.

soal Naira? Javier akan dengan senang hati merawat Naira seperti anaknya sendiri. lagian dia dan Naira juga nampak cocok.

" gw curiga sama bokap Lo" ujar Tasya tiba tiba.

" sekarang jelas nggak ada urusan lagi sama bokap gw sya. Mereka cuma mau kita nikah dan itu sudah terjadi " ujar Javier.

" tapi feeling gw mengatakan Jihan ketakutan pas dekat sama Lo itu pasti ada sangkut-pautnya sama bokap Lo" ujar Tasya yakin.

sudah 5 tahun dia menikah dengan Javier dan tentunya sangat sering bertemu dengan orang tua Javier. dari Tasya lihat karakter luar bokap nya Javier sih Tasya yakin jika pria paruh baya itu masih memantau Javier atau mungkin malah memantau Jihan dan keluarga kecilnya.

" entah lah, gw pusing" ujar Javier lalu bangkit dari duduknya " jangan bergadang" ujar Javier memperingatkan Tasya yang memang hobi bergadang.

" siap kapten" jawab tasya sambil memberi hormat.

Javier berjalan menuju tangga untuk masuk ke kamarnya. begitu tiba di kamarnya, Javier Lansung berganti baju dan bersih bersih lalu merebahkan dirinya di atas kasur.

Javier merasa lega karena hari ini dia dapat melihat Jihan dalam waktu yang lama. bahkan mereka makan malam di satu meja yang sama.

" dia masih saja cantik seperti dulu" ujar Javier mengingat kembali wajah cantik Jihan " apa lagi Naira yang sangat mirip dengannya"

" Naira benar benar Jihan kemasan sachet "

Naira sangat mirip dengan Jihan kecil dulu. Javier pernah melihat foto Jihan saat kecil dan itu sangat mirip dengan Naira.

1
Desmeri epy Epy
lanjut
Desmeri epy Epy
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!