NovelToon NovelToon
Obsession For Mrs.Seaggel

Obsession For Mrs.Seaggel

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Nikahmuda / Duniahiburan / Identitas Tersembunyi
Popularitas:854
Nilai: 5
Nama Author: venn075

menceritakan tentang seorang gadis mantan penari ballet yang mencari tahu penyebab kematian sang sahabat soo young artis papan atas korea selatan. Hingga suatu ketika ia malah terjebak rumor kencan dengan idol ternama. bagaimana kisah mereka, yukkk langsung baca saja

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon venn075, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4

Hari ini adalah hari pertama Cassi sebagai CEO di perusahaan cabang ayahnya, Seaggel Corporation, di Seoul. Dia telah menunggu hari ini selama bertahun-tahun, dan akhirnya, dia telah siap untuk memulai kehidupannya sebagai seorang eksekutif.

Cassi bangun pagi-pagi, merasa sedikit gugup dan bersemangat. Dia mandi dan berpakaian dengan rapi, memilih gaun bisnis yang elegan dan profesional. Setelah sarapan, dia berangkat ke kantor, merasa siap untuk menghadapi tantangan baru untuknya.

Cassi tiba di kantor 5 menit sebelum jam masuk kantor. Saat Cassi berjalan ke ruang kerjanya, semua mata pegawai terfokus pada dirinya. Mereka tidak bisa tidak memandangnya, karena kecantikan Cassi benar-benar menarik perhatian.

Seorang pegawai wanita, yang duduk di dekat ruang kerja Cassi, tidak bisa tidak mengagumi kecantikan Cassi. "Wah, dia benar-benar cantik," katanya kepada rekan kerjanya. "Saya tidak pernah melihat seseorang yang secantik itu."

Seorang pegawai pria, yang sedang berjalan di lorong, juga tidak bisa tidak memandang Cassi. "Dia benar-benar elegan," katanya kepada dirinya sendiri. "Saya tidak tahu bagaimana dia bisa menjadi CEO yang efektif dengan penampilan seperti itu."

Namun, tidak semua pegawai memiliki pandangan yang sama tentang Cassi. Seorang pegawai senior, yang telah bekerja di perusahaan selama bertahun-tahun, memiliki pandangan yang lebih realistis. "Dia mungkin cantik, tapi yang lebih penting adalah apakah dia bisa menjadi CEO yang efektif," katanya kepada dirinya sendiri.

Meskipun demikian, kecantikan Cassi tidak bisa dihindari. Semua pegawai tidak bisa tidak memandangnya, dan beberapa di antaranya bahkan tidak bisa tidak mengaguminya. Namun, hanya waktu yang akan menunjukkan apakah Cassi bisa menjadi CEO yang efektif dan memimpin perusahaan ke tingkat yang lebih tinggi.

Cassi masuk ke ruang kerjanya, yang telah disiapkan dengan rapi oleh asisten pribadinya. Dia duduk di kursi kerjanya, merasa sedikit lebih nyaman, dan memulai hari kerjanya dengan membaca laporan keuangan perusahaan.

Setelah beberapa jam membaca laporan, Cassi memanggil para karyawan senior untuk rapat. Mereka semua berkumpul di ruang rapat, dan Cassi memulai rapat dengan mengucapkan terima kasih kepada mereka semua atas kerja keras mereka.

"Mulai hari ini, kita akan memulai era baru di Seaggel Corporation," kata Cassi dengan percaya diri. "Kita akan fokus pada inovasi dan pengembangan, serta meningkatkan kualitas layanan kita kepada pelanggan."

Para karyawan semua mendengarkan dengan saksama, dan beberapa di antaranya mengangguk setuju. Cassi kemudian membagikan tugas-tugas kepada mereka, dan rapat berakhir dengan suasana yang positif.

Setelah rapat, Cassi kembali ke ruang kerjanya, merasa sedikit lebih lelah tetapi juga lebih puas. Dia tahu bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan, tetapi dia juga tahu bahwa dia telah siap untuk menghadapi tantangan tersebut.

Dengan semangat yang tinggi dan tekad yang kuat, Cassi memulai kehidupannya sebagai CEO di Seaggel Corporation, siap untuk membawa perusahaan ke tingkat yang lebih tinggi.

-----

Beberapa hari kemudian.

Stadion Seoul Olympic Stadium atau juga dikenal sebagai Seoul Sports Complex, dengan kapasitas 69.950 penonton. Stadion ini merupakan bagian dari kompleks olahraga yang besar dan telah menjadi tuan rumah bagi berbagai acara olahraga internasional. Biasanya juga menjadi tempat konser bagi para penikmat musik.

Seoul malam itu terasa lebih hidup. Lampu-lampu kota berkilauan, seolah ikut merayakan penutupan tur konser Jihoon yang telah berlangsung berbulan-bulan. Di belakang panggung, suasana dipenuhi kesibukan para staf yang mondar-mandir, memastikan segala persiapan berjalan sempurna.

Di salah satu sudut, Jihoon duduk bersama manajernya. Wajahnya tenang, tapi senyumnya tak bisa disembunyikan — ada rasa lega sekaligus bangga. "Akhirnya sampai juga di Seoul," ucapnya pelan, menatap layar monitor yang menampilkan lautan lightstick di arena. "Kayaknya baru kemarin kita mulai di Bangkok…"

Sang manajer terkekeh kecil. "Cepat ya? Tau-tau udah final stage. Tapi jujur, aku senang akhirnya balik ke Seoul. Penutup yang pas."

Jihoon mengangguk. "Iya… Seoul selalu punya tempat sendiri. Banyak fans yang menunggu di sini."

Staf kreatif menghampiri, memberi arahan singkat tentang rundown malam itu. Tak ada yang berbeda secara konsep — tetap megah, tetap total — karena sejak awal Jihoon ingin semua kota punya kenangan yang sama indahnya. Baginya, konser ini bukan perpisahan, tapi perayaan.

"Selesai ini… kita masih ada beberapa jadwal variety show sama photoshoot, kan?" tanya Jihoon sambil menyeruput minuman hangatnya.

Manajernya mengangguk. "Iya. Gak ada jeda lama. Tahun ini masih panjang, Jihoon."

Sebelum naik ke panggung, Jihoon sempat berdiri sejenak, menarik napas panjang sambil menatap layar monitor. "Ayo, kasih mereka malam yang gak bakal dilupakan."

Dan ketika lampu panggung menyala, Jihoon melangkah keluar — bukan untuk mengucapkan selamat tinggal, tapi untuk menegaskan bahwa perjalanan ini masih panjang, dan dia akan terus kembali.

---

Malam itu, stadion penuh sesak oleh ribuan penggemar yang sudah menanti momen spesial — final konser Jihoon di Seoul. Namun, di antara lautan lightstick dan wajah-wajah penuh antusias, ada satu sosok yang tak terduga hadir — Cassi, ballerina muda yang dikenal elegan dan nyaris tak pernah muncul di keramaian publik, apalagi di acara sebesar ini.

Cassi datang dengan sangat sederhana, mengenakan hoodie oversized hitam dan masker yang menutupi hampir seluruh wajahnya. Rambutnya disembunyikan di balik topi, langkahnya ringan dan nyaris tanpa suara. Ia memilih duduk di tribun VIP paling pojok, seolah berharap kehadirannya tak disadari siapa pun.

Namun nama sebesar Cassi tak pernah benar-benar bisa bersembunyi. Seseorang dari barisan bawah menangkap siluetnya, lalu satu demi satu penggemar mulai menyadari kehadiran sang ballerina. Bisik-bisik kecil berubah menjadi kehebohan. "Itu Cassi, kan?!" "Beneran dia? Kenapa dia di sini?"

Media sosial meledak dalam hitungan menit. Foto-foto buram Cassi yang tengah duduk tenang di tribun langsung tersebar, tagar #CassiAtJihoonConcert meroket menjadi trending.

Ini pertama kalinya publik melihat Cassi hadir di konser seorang idol, dan tentu saja — konser itu milik Jihoon. Spekulasi liar mulai bermunculan. Apakah mereka dekat? Apakah ini sekadar kebetulan? Atau ada sesuatu yang lebih?

Sementara itu, di atas panggung, Jihoon tetap profesional, seolah tak menyadari kehebohan di tribun. Namun, beberapa mata jeli menangkap momen singkat ketika Jihoon menoleh ke arah tribun VIP dan tersenyum tipis — senyum yang sulit dimaknai biasa.

Setelah konser, manajer Jihoon hanya menjawab singkat ketika media mulai menggempur dengan pertanyaan. "Kami juga baru tahu Cassi hadir. Tapi itu urusan pribadi, kami menghargai privasinya."

Namun bagi publik, malam itu sudah cukup memunculkan babak baru dalam cerita Jihoon — dan mungkin, awal dari spekulasi panjang tentang Cassi dan hubungan di balik layar yang selama ini tak tercium siapa pun. Dan juga hal ini di kaitkan dengan hubungan mendiang soo young yang pernah di rumorkan dekat dengan ji hoon.

.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!