menceritakan tentang pernikahan paksa antara Latifa siswi kelas 2 sma dengan Sandi seseorang yang sangat populer di kalangan kaum hawa. Sandi adalah seorang mahasiswa tingkat akhir di unkversitasnya.
akankah kehidupan rumah tangga mereka baik-baik saja?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rill Ridho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu lagi
Sepulang dari pasar Latifa langsung pergi ke kamarnya untuk membersihkan diri.
"Selesai mandi, kamu bantuin mama ya! " Ujar Mita ya g diangguki oleh Tifa.
Mita pun membawa semua belanjaannya ke dapur. Di dapur ia melihat Jumi si pembantu sedang mencuci piring.
"Baru pulang bu? " Tanya Jumi.
"Iya Jum, pasarnya rame banget!" Mita meletakkan semua belanjaannya ke atas mini bar yang ada di dapurnya itu.
" Tolong bersihkan semuanya ya Jum, saya mau tukeran baju dulu dan kalau Tifa udah turun bilang tunggu bentar ya... Saya mau ajak dia masak bareng. "Kata Mita dan di angguki oleh Jumi.
Mita pun berlalu pergi ke kamarnya untuk membersihkan dirinya.
Sementara Tifa di kamarnya sibuk dengan ponselnya, ia tiba - tiba mendapat pesan dari para sahabatnya, mereka mengajak Tifa untuk pergi nonton.
" Gimana ya, aku udah janji sama mama buat bantuin dia masak. "Gumam Tifa.
" Kalau minta izin keluar pasti gak di boleh-in nih" Gumamnya lagi. Dengan terpaksa Tifa pun menolak ajakan Teman-teman nya itu.
Ia pun turun kebawah dan pergi kedapur, disana ia tidak menemukan mamanya dan hanya ada Jumi yang sedang membersihkan belanjaan mamanya tadi.
"Mbak Jum, mama mana? "
"Ibu lagi di kamar, non. Tadi ibu pesan, nyuruh non buat nungguin ibu turun. " Kata Jumi menyampaikan pesan Mita.
"Mama ke kamarnya dari kapan, mbak? "
"Belum lama lah non, non kan tahu sendiri kalau ibu itu sangat lama kalau mandi. "
Tifa pun tersenyum, "Ok mbak, kalau gitu aku nunggu sambil nonton TV aja ya" Kata Tifa dan diangguki oleh Jumi.
Dengan senang Tifa berjalan kembali ke kamarnya dan ia pun mengambil ponsel, dompet dan juga kunci mobilnya. Dengan gerakan cepat ia pun sudah keluar dari rumahnya dan menuju ke tempat kumpul para sahabatnya.
Sementara Mita yang baru selesai pun turun kebawah dan menghampiri Jumi. Ia mengernyit saat tidak melihat Tifa di sana.
"Tifa belum selesai Jum? " Tanya Mita.
"Udah, bu. Nona Tifa mungkin sedang nonton TV" Jawab Jumi. Mita pun pergi ke ruang keluarga dan dia juga tidak menemukan Tifa di sana.
Ting!
Ponselnya berdering, Mita pun melihat siapa yang mengiriminya pesan. Setelah membaca pesan itu, ia pun menggeleng dan mendengus kesal.
"Dasar anak bandel. "
___---___
Latifa masuk ke sebuah cafe dan di sana para sahabatnya sudah menunggunya.
"Sorry guys, butuh perjuangan besar untuk sampai kesini. " Latifa menarik kursi dan duduk di sebelah Zela.
"Kali ini lo lakuin apa lagi, buat lolos dari jeratan mama lo? " Tanya Zela.
"Gue kabur pas mama lagi mandi. " Mereka pun menggeleng mendengarnya.
"Kalian tahu gak, nyokap gue bangunin gue pagi-pagi cuma buat nemenin dia ke pasar. "
"Kenapa nyokap lo suka banget sih belanja di pasar, padahal toserba kan deket dari rumah kalian." Kata Hana.
"Jangan bilang kalau nyokap lo belanja ke pasar biar dapat harga murah" Sambung Zela.
"Gila aja lo, kalian pikir nyokap gue seperti itu. Dia kepasar karena di sana ikannya seger seger dan katanya sekalian menjalin silahturahmi sama orang-orang" Jawab Tifa, bagaimana teman temanya bisa berpikir seperti itu. Asal mereka tahu saja kalau mamanya itu belanja selalu di harga paling tinggi, ia tidak mungkin mengatakan itu karena ia tidak ingin terkesan sombong.
"Lo udah makan kan? " Tanya Hana.
"Udah, tadi pagi gue sarapan nasi goreng dan sekarang masih kenyang." Balas Tifa.
"Tumben lo suka nasi pagi - pagi? " Tanya Hana heran, mereka berteman bukan setahun dia tahun tapi mereka sudah berteman selama 10 tahun.
"Gak tahu juga sih, tapi tadi pas liat ada nasi goreng di atas meja gue tiba-tiba pengen makan aja" Ucap Tifa.
"Baiklah kalau gitu kita cabut aja yuk, ntar kita kebutuhan telat"
"Yuk"
Mereka pun peninggalan cafe dan pergi ke mall terbesar si kota mereka, yang mereka lakukan pertama kali di sana adalah nonton, setelah itu mereka lanjut belanja pakaian, sepatu, tas dll.
Mereka benar-benar menikmati kebersamaan mereka, ini adalah kegiatan sekali seminggu yang wajib mereka lakukan. Karena cuma hari minggu mereka bisa keluar, selebihnya mereka habiskan di sekolah dan di rumah.
"Gila barang-barang di sini lucu-lucu semua, pengen beli tapi takut gak kepake semua. " Kata Zela yang sedang melihat -lihat aksesoris hp.
"Eh guys, gue ke toilet dulu ya, kebelet banget. " Latifa pergi keluar toko dan mencari toilet. Karena terlalu fokus dengan langkahnya ia pun tidak memperhatikan jalan di depan hingga ia tidak sengaja menabrak seseorang yang sedang berdiri si depannya.
"Awww... Kenapa berhenti mendadak sih? " Latifa mengusap kepalanya yang menabrak dada orang itu.
"Kamu tu yang jalan gak pake mata, malah nyalahin orang. " Ujar orang itu.
Latifa menatap orang itu kesal.
"Lo?... "Latifa menunjuk orang itu.
" Apa? Jangan sok kenal, minggir! Kamu ngehalangi jalanku! "Orang itu menggeser tubuh Latifa kesamping.
Latifa menatap orang itu kesala, " Awas aja kalau sampai ketemu lagi, gue cubit tu ginjal" Dengus Latifa.
Dengan hati kesal ia pun melanjutkan tujuannya ke toilet.
****
"Jum, coba liat deh, Tifa udah pulang atau belum! " Seru Mita pada Ijum.
Jumi yang sedang menatap makanan di atas meja pun mengiyakan dan pergi ke kamar Latifa. Setelah mengecek ri kamar Jumi juga kengecek gerasi tempat mobil nona mudanya itu.
"Belum pulang bu, mungkin sebentar lagi. " Kata Jumi kembali menghampiri Mita dan membantunya.
"Kemana sih tu anak, udah jam segini juga"kata Mita.
" Kalau boleh tahu, tamunya datang jam berapa, bu? " Tanya Jumi.
"Sepertinya sebentar lagi, tadi kata bapak mereka datangnya barengan" Jawab Mita.
"Kamu tolong susun ini di meja ya, ingat jangan sampai ada yang lupa! "
"Iya bu, setelah ini saya boleh ijin mandi tidak bu?"
"Boleh dong Jum, saya juga mau siap-siap"
Jumi mengangguk, ia menyelesaikan semua pekerjaannya. Badannya sudah sangat lengket dan asam, Jumi benar-benar sudah tidak nyaman dengan aroma badanya.
"Saya ke kamar dulu ya Jum, kamu juga mandi lah! "
"Baik bu"
-------------------------------------+TBC+---------------------------------