Seorang wanita bernama Nairiya yang saat ini berusia 23 tahun yang merupakan seorang pianis di acara pernikahan temannya itu tiba-tiba mendapatkan tugas dari bayangan malaikat untuk menyelamatkan temannya yang akan menikah itu.
Namun Nairiya malah terluka parah akibat menyelamatkan temannya itu, rupanya temannya itu lah yang memiliki niat jahat kepadanya.
Bayangan malaikat itu meminta Nairiya untuk mengembalikannya ke dalam pohon dan ternyata setelah kembali ke dalam pohon, seorang pria bernama Leonardo yang diduga adalah bayangan malaikat itu akhirnya sadar dari komanya dan mengingat semua kejadian itu.
Apakah bayangan itu akan meninggalkannya sendirian? Atau membantunya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Carmellia Amoreia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CHAPTER 18 - DATING TIME
Saat di jam 15.00 sore yang artinya sudah jam 3 sore, sesuai dengan janjinya Eldrik kepada Veirena yaitu berjalan-jalan ke sebuah pantai yang akan ia tepati hati ini.
Aku yang saat itu sedang duduk bersantai di sebuah kursi kayu yang ada di balkon lantai dua rumahku dengan lantai keramik silver yang berhadapan dengan rumah salah satu tetanggaku yang memiliki nuansa sederhana dan modern juga memiliki lantai dua dengan warna temboknya kuning cream dan pagar rumahnya yang berwarna coklat muda serta beberapa tanaman bunga melati yang tertata rapi di depan rumahnya tersebut dengan beberapa tanaman gantung yang berada di atas tersebut membuat rumah itu menjadi lebih enak dipandang.
Di saat itu, aku yang sedang santai bersandar di kursi kayu itu sambil melihat pemandangan langit terang berwarna biru dan awan-awan putih yang memiliki bentuk bergumpal lembut di atas langit dengan perlahan bergerak karena ditiup angin serta terlihat juga tiga atau empat orang yang berjalan dengan gerobaknya mengelilingi kompleks ini untuk berjualan, mulai dari makanan sampai tukang jahit baju.
Cuaca di saat itu lumayan adem dan sejuk, angin bertiup cukup kencang namun meskipun begitu tidak ada tanda-tanda akan hujan ataupun mendung hari ini.
Aku pun merapikan rambutku yang baru saja ikut berantakan karena tertiup angin yang kencang ke arahku sambil berkata kepada langit dengan tersenyum.
"Ahh sepertinya hari ini kamu senang sekali rupanya haha" kataku dengan nada yang terdengar sangat ceria itu.
Tak lama setelah aku merapikan rambutku kembali, tiba-tiba aku melihat di depan rumahku terlihat seorang pria yang sedang berdiri di depan rumahku dengan mobilnya itu.
Setelah melihat untuk lebih lama, akhirnya aku menyadari jika pria itu adalah Eldrik karena fitur wajahnya dan gestur tubuhnya yang terlihat sama dengan Eldrik.
Terlihat ia sedang menunggu Veirena di depan rumah dengan mobil hitam miliknya untuk mengajaknya ke pantai. Aku yang dari balkon lantai dua melihatnya tengah menunggu kakak perempuanku itu pun segera berjalan masuk kembali ke dalam rumah untuk memberitahu Veirena yang saat ini sedang berada di dalam kamarnya yang juga ada di lantai dua itu.
Tiba-tiba saat aku ingin memberitahu ceceku itu yang berada di dalam kamarnya, ia langsung berjalan keluar dari kamarnya dan berkata kepadaku dengan nada bicaranya yang lembut.
“Aku mau pergi dulu ya ke pantai bareng pacarku, kamu makan sayur yang banyak ya”
Saat itu Veirena sedang mengenakan gaun indah sepanjang betis dan berwarna kuning muda yang bernuansa musim panas dengan lengan pendek dan terdapat hiasan mutiara di bagian pinggang serta beberapa berlian di bagian lengan dan ujung bawah gaun selain itu juga dihiasi dengan sebuah pita yang telah di kepang di bagian perut sehingga gaun itu semakin terlihat menarik. Ia juga mengenakan sepatu sneakers berwarna putih dan topi pantai kecil yang berwarna cream itu.
Aku pun langsung tersenyum kepadanya yang sudah berpakaian dengan cantik itu dan mengangguk saja lalu memujinya dan berkata kembali kepadanya, “Kamu cantik banget ce, oh iya hati-hati ce”
Veirena menoleh ke arahku dengan lembut lalu menjawab sambil mengelus rambutku dengan halus, “Makasih banyak ya"
"Ciee yang habis ini mau kencan malam hahaha" kataku sambil menoleh ke arah kakakku itu dengan raut wajah yang meledek serta nada bicara yang terdengar seperti candaan.
Veirena yang hendak berjalan turun tangga pun langsung menoleh ke arahku dan membalasku kembali dengan mengatakan, "Eh apa sih? Ini namanya ngedate sore tahu. Kalau kamu kapan punya pacar?"
Setelah ia membalasku, ia langsung tersenyum lebar dan merasa puas akan kata-katanya itu yang berhasil membuatku yang sebelumnya sedang tersenyum meledek tiba-tiba terdiam sebentar dan menatapnya kembali lalu menjawab dengan tertawa kecil yang terasa nyesek itu.
"Haha kapan-kapan" jawabku dengan nada yang terdengar lebih pelan dari sebelumnya sambil tersenyum dengan perasaan yang tidak nyaman.
Lalu setelah Veirena mendengar jawabanku, ia pun berjalan mendekati ke arahku dan menjawabku kembali kali ini dengan nada yang lebih ramah dari sebelumnya.
"Ya udah kalau gitu, good luck cari pacar baru" jawab Veirena dengan tatapan matanya yang halus sambil mengelus kedua bahuku itu dengan tersenyum lebar.
Aku pun menjawabnya kembali dengan tersenyum, "Semoga dapat ya"
Lalu Veirena pun langsung meninggalkanku dan berjalan menuruni tangga untuk menemui kedua orang tua yang saat ini berada di lantai satu dan meminta izin untuk pergi berjalan-jalan dulu ke pantai bersama dengan pacarnya itu.
Saat di lantai satu, Veirena pun berjalan ke ruang tamu dan melihat ibu dengan ayah sedang berjualan online di sana. Ibu kami yang terlihat sedang memulai siaran langsung di sebuah toko online dan mempromosikan semua produk jualan rajutan mereka dengan suara yang nyaring serta ayah kami yang terlihat sedang membantu ibu berjualan dengan menulis pesanan yang masuk dari siaran langsung tersebut.
Tanpa menunggu lama, Veirena pun langsung meminta izin dengan suara yang pelan kepada mereka, “Ayah, Ibu aku izin ke pantai dulu ya, mau jalan-jalan dulu”
Ayah kami pun langsung menoleh ke arah sumber suara lalu tersenyum melihat Veirena dan berkata kepadanya, “Oke baik nak, hati-hati ya nanti akan aku kasih tahu ke ibu”
“Oke ayah, aku duluan ya” jawab Veirena sambil tersenyum kepada ayahnya itu.
Ayah pun tersenyum kembali kepadanya dan melambaikan tangan kanannya kepadanya.
Veirena pun akhirnya berjalan keluar rumah dan menemui pacarnya itu yang telah menunggu sejak tadi di luar rumah kami. Saat Veirena sudah berada di depan pagar rumah, ia melihat mobil hitam milik pacarnya tersebut sudah terparkir rapi di depan rumahnya sembari menunggu Veirena.
Ia pun langsung mencari pacarnya itu lalu tiba-tiba pacarnya yang bernama Eldrik itu muncul dari belakangnya dan memberikannya sekuntum bunga mawar berwarna merah muda kepadanya.
Saat Veirena menghadap ke belakang, ia pun melihat kekasihnya itu sedang memberikannya sekuntum bunga mawar sambil tersenyum bahagia. Veirena pun langsung tersenyum lebar dan berkata kepadanya, “Ah cantik banget bunganya, ini kamu beli sendiri?”
“Iya, aku tahu kamu punya kebun bunga yang indah tapi aku ingin memberikan ini kepadamu dari lubuk hatiku yang terdalam” jawab Eldrik sambil tersenyum lebar melihat ke arah Veirena.
Veirena pun memegang kedua tangannya Eldrik lalu berkata kembali kepadanya dengan nada yang terdengar sangat bahagia itu, “Oh My God, aku suka banget. Sayang banget deh sama kamu”
“Ahh aku juga sayang sama kamu” jawab Eldrik sambil memeluk Veirena dengan erat.
Setelah mereka berdua selesai berpelukan, Veirena pun mengambil sekuntum mawar merah muda itu dan berjalan menuju mobil hitamnya Eldrik lalu mereka berdua pun masuk ke dalamnya.
Di dalam mobil hitamnya Eldrik terdapat hiasan pewangi khusus untuk mobil yang memiliki wangi lavender yang bercampur dengan wangi melati serta sebuah boneka kelinci rajut berwarna ungu muda yang sedang memakai baju berwarna biru tua yang dirajut oleh ibu Veirena sendiri terlihat tergantung dengan rapi di depan bersama dengan pewangi itu. Boneka rajut itu merupakan pemberian dari Veirena kepada Eldrik di hari ulang tahunnya Eldrik pada tahun lalu.
Terlihat Eldrik sedang duduk di kursi supir sambil memasangkan seatbelt nya lalu memutar lagu favorit Veirena di radio yang ada di sana.
Veirena pun bertanya kepada Eldrik dengan wajah yang penasaran menatap ke arah Eldrik yang sedang sibuk mencari lagu favoritnya Veirena di radio itu, “Hari ini kita mau ke pantai apa sayang?”
“Ada deh, nantinya kamu juga akan tahu sendiri” jawab Eldrik sambil tersenyum menoleh ke arah Veirena.
Setelah ia berhasil menemukan lagu favoritnya Veirena, ia pun segera memutarkan lagu itu dengan suara yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Tak lama, Veirena pun mulai menyadari jika lagu yang saat ini sedang diputar adalah lagu kesukaannya. Ia pun langsung bertanya kepada Eldrik dengan penasaran.
“Eh ini lagu favorit aku! Kamu tahu dari mana?” tanya Veirena sambil menatap Eldrik dengan penasaran.