AXELINO VANDER DRAVION, adalah seorang mafia berpengaruh dan terkenal di seluruh penjuru dunia dengan kekejaman nya. seorang Axel tak luput dari julukan seorang mafia iblis kejam dan sangat tidak mau kenal dengan apa itu cinta, namun ketika Axel bertemu dengan bocil tengil cantik dengan mata nya yang indah mampu memikat seorang Axel. siapakah gadis yang mampu membuat seorang Axel tertarik tersebut?
yukk, baca novel aku biar bisa tahu gimana cerita nyaa...!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yinndyx, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 11 MIIM
"Mommy bermalam saja di sini jika mau" ucap Axel kepada Riana.
"Bagaimana sayang?" Tanya Riana kepada suami nya.
"Untuk malam ini tidak bisa sayang, aku masih ada pekerjaan" jawab Alex kepada istri nya.
"Yahhh, ga bisa" balas Riana dengan mengerucutkan bibir nya.
"Tidak apa mom, lain kali mommy bisa kapan saja bermalam di sini kapan pun mommy mau" ucap Axel menenangkan hati mommy nya.
"Hm yasudah kalau begitu, tapi sayang aku ingin makan malam dulu di sini sebelum kita pulang ya?" Rayu Riana kepada Alex.
"Lagian kan jarang juga kita berkumpul begini apalagi Vincent ada di sini kan jarang banget loh untuk vinvin ke sini" lanjut nya kembali untuk meyakinkan suami nya.
Vincent yang mendengar nama nya di pergunakan untuk merayu hanya bisa menatap malas dan tersenyum terpaksa apalagi onti nya tak henti henti nya memanggil nya dengan sebutan vinvin.
"E-ehhh, seperti nya kita melupakan seseorang" ucap Riana dengan serius.
Semua orang mengerutkan dahinya selain Axel. ya Axel sudah mengetahui apa maksud dari sang mommy.
"Aku sudah menghubungi nya dan mungkin akan segera datang" ucap Axel dengan wajah datar nya.
Semua orang menatap ke arah Axel dengan tatapan penuh pertanyaan.
"Ck, apa kalian selemot itu?" Ketus Axel ketika melihat Daddy dan sahabat nya seperti kebingungan.
Dan tak lama kemudian suara klakson mobil membuyarkan tatapan Alex,Jack, Vincent kepada Axel dan langsung melihat ke arah pintu besar itu dan menunggu nya hingga terbuka.
Dan Samuel datang dengan masih menggunakan jas putih dokter nya. Dan ketika sudah di ambang pintu langsung saja dia ingin berlari menuju ke atas namun di urung kan nya karena mendengar suara wanita yang sangat ia kenal.
"SAMMM" teriak Riana.
"Onti" gumam Sam dan langsung saja mendekat ke arah mereka.
Alex Jack dan Vincent "OHHH" seketika bibir mereka membentuk O dengan anggukan pelan.
"Kenapa? Apa ada yang sakit?" Tanya sam dengan serius.
Mereka semua tertawa terbahak bahak kecuali Axel karena memang ini semua rencana nya untuk mengerjai sam. Sedang kan Sam tentu saja bingung, dan tidak menyadari jika ada Vincent di samping Jack.
"Sudah duduk lah tidak ada yang sakit" ucap Vincent membuyarkan tatapan tajam dokter Samuel.
"APA?!!" teriak Samuel menghadap Axel.
Dia ingin segera marah kepada Axel namun ada sesuatu yang aneh menurut nya dan,,
"VINVIN?" Ucap samuel langsung menghadap ke arah Vincent.
"Apa? Terus saja memanggil dengan panggilan jelek kalian itu" ucap Vincent yang kesal.
Dan mereka semua kembali tertawa bersama sama.
"Hufttt, yasudah setelah makan kita pulang ya" ucap Alex.
"Ok, terima kasih sayangg" ucap Riana dan,,
Cupp,,
Riana mengcup rahang suami nya dengan kecepatan kilat.
Axel dan sahabat nya hanya bisa menggelengkan kepala nya ketika melihat keromantisan dua insan tersebut.
*****
Malam pun tiba,,
Axel yang sibuk akan pekerjaan nya lantas melupakan keberadaan Aurora yang kini berada di mansion milik nya.
"Hufttt, bagaimana bisa aku melupakan nya. Bagaimana kalau mommy melihat nya" gerutu Axel.
Tiba tiba pintu di ruang kerja nya terbuka dan masuk lah Alex Daddy nya Axel.
Axel yang mendengar suara pintu terbuka lantas membalikkan kursi kebanggaan nya. Dan mengangkat sebelah alis nya.
"Ada apa dad?" Tanya Axel yang kini sudah berdiri dari duduk nya dan ber pindah untuk mengajak sang Daddy untuk berbincang.
Alex pun mengekori putra dan mendudukkan bokong nya di kursi.
"Daddy tahu" ucap Alex dengan tiba tiba.
Axel mengerutkan dahinya. "Tahu apa?" Tanya Axel kepada Daddy nya.
Alex langsung menarik sudut bibir nya. "Siapa dia?" Tanya nya kembali.
Axel tentu langsung mengerti apa yang di maksud oleh Daddy nya. Dan Axel hanya diam dan tidak bergeming sedikit pun.
"Apa dia tawanan mu?" Tebak Alex dengan menuangkan wine ke gelas.
"Bukan" jawab Axel dengan kepala menunduk.
"Axel, jika dia bukan wanita mu tetapi juga bukan tawanan mu, kau tidak bisa mengurung nya semau mu. Daddy lihat dia anak baik baik" ujar Alex dengan serius.
"Hm, aku akan melepas kan nya tetapi tidak sekarang" jawab Axel dengan santai nya.
Alex hanya bisa menggelengkan kepala nya.
"Sudah, ayo turun mommy sudah menunggu di meja makan. Dan untuk gadis itu apa kau akan mengajak nya makan bersama kita?" Tanya Alex.
Axel menatap Daddy nya dan menggeleng pelan.
"Aku akan menyuruh maid untuk membawa kan makanan untuk nya" ucap Axel dan langsung beranjak dari duduk nya.
*****
Di dalam kamar Aurora masih ter tidur nyenyak di balkon.
"Huammm" Aurora menguap pelan.
Secara perlahan Aurora membuka mata nya. Dan langsung mengucek mata nya yang terasa sembab akibat terlalu lama menangis.
"Ck, udah gelap aja." Gerutu nya ketika melihat langit yang sudah gelap. "Hufttt, pasti kalo izin pulang ga di bolehin karena udah malam, terus kapan pulang nya dong, kerjaan ku gimana. Ahkkk gatau ah pusing" kesal Aurora.
Aurora berjalan menuju kamar mandi dan langsung membersihkan tubuh nya. Sekitar 15 menit lama nya ia berkutat di kamar mandi akhirnya Aurora pun keluar dengan menggunakan handuk.
"Ahkkk, astaga aku kira siapa" teriak Aurora ketika melihat Bella yang sudah membawakan baju dan makanan untuk nya.
"Astaga Bella untung saja kau membawakan baju untukku, aku sampai melupakan nya karena tadi aku sudah membasahi baju ku" ujar nya kini langsung mengambil baju dari tangan Bella.
Bella yang melihat tingkah Aurora yang seperti anak kecil hanya bisa menggelengkan kepala nya dan tersenyum.
"Hati hatii nona", ujar Bella ketika melihat Aurora berlarian menuju walk-in closet.
Setelah selesai memakai pakaian nya Aurora langsung keluar dan masih melihat masih ada Bella yang berdiri di kamar nya.
"Nona jika selesai segera makan dan minum obat yang sudah saya bawa kan" ucap Bella kembali mengingat kan Aurora.
"Iyaaa Bella bawellll" balas Aurora dengan malas.
"Pfttt, ahahaha nona lucu sekali" ucap Bella dengan di iringi tawa nya. "Yasudah saya keluar dulu ya non, permisi" lanjut nya dan segera keluar dari kamar Aurora.
Aurora pun kembali berjalan menuju balkon dan tak lupa membawa makanan yang di bawa Bella, ya mau tidak mau Aurora harus makan karena memang perut nya belum terisi.
Aurora kembali menatap langit yang semakin gelap sambil menghabiskan makanan nya. Setelah selesai makan Aurora segera menelan obat nya yang terasa sangat pahit.
*****
Di meja makan
"Axel ayo dong sayang makan yang banyak" ucap Riana.
"Axel sudah kenyang mom" jawab Axel dengan malas.
"Ck, kamu tuh liat Jack dia bahkan belum selesai makan dia langsung mengunyah cemilan nya" ucap Riana.
Axel yang mendengar itu pun langsung mengerlingkan bola mata nya dengan malas.
"Itu kan Jack mom, dia kan memang suka dengan cemilan tidak sehat seperti itu" ketus Axel yang mulai malas.
"Heii, kak jangan asal bicara ini cemilan bukan cemilan murahan ya" timpal Vincent membela harga diri nya cemilan nya namun bukan untuk Jack.
Semua orang yang ada di meja tersebut tertawa bersama sama ketika mendengar ucapan Vincent.
Setelah selesai mereka semua kembali duduk di ruang keluarga dan berbincang bersama sama.
"Vinvin sayang, bagaimana dengan keadaan orang tua kamu?" Tanya Riana dengan lembut.
"Baik ontii, sebelum aku berangkat mereka menitipkan salam untuk kalian" balas Vincent dengan senyuman.
"Sam, bagaimana dengan pekerjaan mu? Onti lihat kamu semakin terkenal saja karena kehebatan dalam menyelamatkan pasien mu" tanya Riana kini dengan Samuel.
"Hehe, biasa saja onti aku hanya menjalankan tugas ku dengan baik." Balas nya dengan senyum bangga dengan diri nya.
"Dan Jack? Apa kau masih betah bekerja di bawah naungan Axel?" Tanya Riana kini kepada Jack.
Axel yang mendengar langsung menatap tajam ke arah Jack seakan akan ingin memakan nya hidup hidup.
"Tentu dong mommy besar aku selalu betah bekerja dengan tuan Axel" jawab Jack dengan senyuman manis.
Riana yang mendengar lantas langsung tertawa pelan dan menggeleng kan kepala nya.
"Sayang udah larut ayo kita pulang sebelum semakin gelap" ujar Alex.
"Hmm, yasudah deh. Mommy pulang dulu ya" ujar Riana kepada putra dan ketiga sahabat anak nya.
"Hm" jawab Axel
"Hati hati mommy besar and Daddy besar" ucap Jack dengan ikut berdiri akan menghantarkan mereka keluar.
"Iyaa Jack, dan vinvin sam onti pulang dulu ya. Jika tidak sibuk kalian bisa main ke mansion onti." Ucap nya dan langsung meninggalkan mereka semua.
"Aku juga akan pulang" ujar Samuel dan langsung beranjak pergi.
"Apa kau tidak akan bermalam di sini saja?" Tanya Vincent.
"Tidak aku masih harus bekerja" balas nya dan kembali berjalan keluar dari mansion Axel.
"Hufttt, akhirnya mommy pulang." Ucap Axel tiba tiba.
"Kenapa?" Tanya Jack dan Vincent secara bersamaan.
"Jangan bilang jika kau melupakan tugas kita untuk berangkat ke China malam ini jackk" tekan Axel kini melayang kan tatapan tajam kepada Jack.
Seketika Jack melebarkan bola mata nya dengan sempurna.
"Hehe" Jack tertawa kikuk.
"Saya akan menyiapkan semua nya tuan" jawab Jack langsung berlarian keluar mansion.
"Ck, ceroboh" gerutu axel.
"Ehem, kak? Aku boleh ikut kan?" Tanya Vincent dengan pelan.
"Hm" jawab Axel singkat.
"Yeayyy" jawab Vincent dengan kegirangan.
*
*
*