Kinara seorang gadis tomboy yang baru saja lulus kuliah harus menerima kenyataan jika dirinya di jodohkan dengan seorang Duda yang seharusnya menikah dengan kakaknya, Adisty. Tapi kakaknya menolak dengan alasan harus bekerja di luar kota. Padahal alasan utamanya adalah karena dia mendengar gosip jika calon suaminya seorang Duda dan juga bisu.
Abizar seorang Duda yang akan di jodohkan. Dan dia juga terpaksa menerima perjodohan itu karena tekanan dari kedua orang tuanya. Padahal dia masih menunggu kedatangan dari mantan istrinya yang pergi meninggalkannya sudah lima tahun.
Akankah pernikahan mereka yang tanpa cinta itu bertahan. Akankah ada cinta di antara mereka? Bagaimana jika mantan istri Abizar datang?
Apalagi selain bersaing dengan mantan istri yang masih selalu di hati Abizar, Kinara juga harus bersaing dengan banyak wanita yang datang silih berganti mendekati suaminya.
Mampukah Kinara bertahan ataukah dia menyerah? Ikutin terus yuk ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yam_zhie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27
Kinara pergi dari dalam kamar hotel. Dia kesal kepada Abidzar yang membohonginya seperti itu. Dan bahkan pria itu malah santai menanggapinya.
"Kamu mau kemana Nara?" tanya Akbar yang kebetulan melintas saat kinara keluar dari lift dan mereka ada di lobby hotel.
"Oh, aku mau pulang." jawab Kinara.
"Loh mana pria yang bersamamu yang katanya suamimu itu Nara? Kalian tidak berbohong kalau suami istri kan?" tanya Akbar yang masih penasaran dan tak percaya jika Kinara menikah dengan pria culun seperti yang dia lihat tadi.
"Dia sedang turun ke bawah. Ada di belakang. Tuh dia orangnya." Kirana menunjuk dengan kode melalui matanya. Saat dia melihat keberadaan Abidzar yang ternyata mengejarnya.
"Kalau begitu aku pergi dulu ya." pamit Kinara. Tapi Abidzar tak mengikutinya lagi. Fokus Abidzar teralihkan saat melihat wanita yang sedang berada di lobby hotel bersama dengan seorang pria tua. Wanita itu bergelayut manja di tangan pria tua itu.
"Gladis..." seru Abidzar pelan.
Kemudian dia bersembunyi untuk melihat Gladis bersama dengan pria itu. Abidzar mengikuti mereka dari belakang. Dan saat berada di lorong menuju ke kamar hotel mereka. Terlihat mereka berc*uman panas. Ternyata kamar hotelnya berdekatan dengan kamar hotel yang dia sewa.
"Siapa pria yang bersama dengan Gladis? Apa dia sudah menikah lagi?" ujar Abidzar masih berdiri di depan pintu kamar miliknya sambil menatap ke arah pintu kamar Gladis. Kehadiran Gladis membuat dia lupa jika sekarang dia sedang mengejar istrinya yang marah dan meminta cerai darinya.
"Devin, cari tau tentang Gladis. Dia sekarang ada disini. Apa dia sudah menikah atau belum. Kalau perlu kamu sewa detektif baru untuk menyelidiki dia. Aku melihatnya saat ini ada di hotel yang sama denganku." perintah Abidzar kepada Devin.
[Baik Pak.] jawab Devin. Walau mengantuk karena Abidzar menghubunginya tengah malam. Tapi sebagai bawahan dia tetap harus melaksanakan tugas dari Abidzar.
"Kau kembali. Tapi kenapa kamu tidak mencariku Gladis. Apa kamu sudah melupakan aku dan menikah lagi? Selama ini aku menunggu alasan kamu pergi dan bercerai denganku." ujar Abidzar meremas kepalanya.
Hatinya terasa sakit saat melihat apa yang dilakukan Gladis tanpa malu di depan kamar hotel dengan pria tua itu.
Sedangkan di tempat lain, Kinara benar-benar pulang ke rumah dengan menggunakan Taxi. Kebetulan yang membuka pintu adalah Mama Clara yang masih belum tidur bersama dengan Papa Bastian. Mereka terheran karena Kinara pulang sendirian tanpa adanya Abidzar.
"Loh, kenapa kamu pulang sendirian? Mana Abi nak?" tanya Mama Clara cemas. Dia sudah khawatir jika mereka pasti sedang berantem atau ada sesuatu yang membuat Kinara kesal dan nekad pulang tengah malam.
"Ma, bisa kita bicara di kamar Mas Abi saja? Ibu dan Ayah masih tidur kan?" ujar Kinara tenang sambil tersenyum.
Mertuanya mengangguk dan mengikuti apa yang dikatakan oleh Kinara. Mereka duduk di sofa yang ada di kamar Abidzar. Kedua orang tua Abi terlihat sangat cemas.
"Nak, katakan apa yang terjadi? Kenapa kamu pulang sendirian tengah malam? Apa Abi menyakitimu?" tanya Mama Clara. Kinara menggeleng dan tersenyum.
"Ma, tugas Nara menjadi istri Mas Bizar sudah selesai. Kinara sudah tau jika Mas Bizar selama ini menyamar menjadi pria culun. Dia adalah Pak Abi yang sama dengan CEO tempat Kinara bekerja." Jelas Kinara membuat raut wajah kedua orang tua di depannya merasa malu dan bersalah.
"Maafkan kami Nak. Ini semua demi keinginan Abi." jawab Mama Clara. Kinara menggeleng.
"Mama dan Papa tidak perlu meminta maaf. Karena bukan kesalahan kalian. Hanya saja Nara sedikit kecewa dengan maksud dan tujuan Mas Bizar menyamar menjadi pria culun seperti itu. Dia mengatakan jika dia ingin wanita yang sepenuhnya menerima dia apa adanya. Tapi dia sendiri tidak melakukan hal itu. Karena Mas Abi sampai sekarang masih menunggu mantan istrinya yang sangat dia cintai. Kinara tidak bisa bertahan lama dan berjuang sendirian jika Mas Bizar juga tak mau berjuang untuk melupakan wanita masa lalunya. Maaf Kinara menyerah." jelas Kinara membuat tangis Mama Clara pecah.
"Tugas Kinara sudah selesai. Sesuai dengan keinginan Mas Abi. Wanita yang Mas Abi cintai sudah datang. Dan sekarang saatnya Kinara pamit. Terimakasih karena sudah menerima Kinara dan menyayangi Kinara selama ini Ma, Pa. Walau kurang dari dua bulan menjadi istri Mas Bizar, tapi Kinara sangat bahagia berada di tengah-tengah keluarga kalian. Mungkin Kinara dan Mas Bizar bukan jodoh." tambah Kinara.
Hal itu membuat tangis Mama Clara semakin menjadi. Sedangkan Papa Bastian, terlihat dengan jelas kekecewaan dan kemarahan di wajahnya untuk sang anak. Yang tak bisa di beritahu. Jika Gladis bukanlah wanita yang baik-baik seperti yang dia tau selama ini.
"Jangan Nak. Mama mohon jangan pergi. Tetaplah disini. Mama yakin Abi juga mencintai kamu. Ya nak..." Mama Clara tak rela melepaskan Kinara. Kinara menggeleng.
"Tak ada cinta Mas Bizar untuk Nara Ma. Cintanya sudah habis untuk Gladis. Tadi setelah melihat Gladis tujuan Mas Bizar beralih. Mama lihat sendiri sampai sekarang Mas Bizar gak ada pulang kesini kan? Artinya Kinara bukanlah siapa-siapa dan tak berarti apa-apa untuk Mas Bizar. Mohon maaf kalau Kinara punya salah selama ini." jelas Kinara membuat Mama Clara tak bisa berkata-kata.
"Pa, apa boleh Kinara meminta tolong untuk mengurus berkas pembatalan pernikahan? Karena sampai sekarang Kinara juga masih suci." ujar Kinara kepada Papa mertuanya. Ucapan Kinara semakin membuat Mama Clara menangis. Marah kepada anaknya.
"Baiklah Nak. Maafkan atas semua kesalahan Kami. Hiduplah bahagia bersama orang yang mencintai kamu Nak. Walau Papa harap kamu akan tetap menjadi menantu Papa." jawab Papa Bastian. Kinara hanya tersenyum.
"Kinara juga izin untuk resign dari perusahaan Pa. mungkin besok Kinara akan pergi." ujar Kinara.
"Kamu mau pergi kemana Nak?" tanya Papa Bastian khawatir.
"Mencanangkan diri dan menguatkan kembali hati Kinara Pa. Boleh minta tolong titipIbu dan Ayah. Karena Kinara dengar Kak Adisty akan pulang. Dan dia pasti akan membuat Ibu dan Ayah kerepotan dengan kelakuannya." jawab Kinara.
"Jangan pergi Nak. Kamu ikut dengan Mama saja ya... Walau kamu membatalkan pernikahan kamu dengan Abi. Tapi kamu masih tetap anak Mama." cegah Mama Clara yang tak rela berjauhan dengan Kinara.
"Maaf Ma. Tapi Kinara perlu waktu untuk sendiri." jawab Kinara. Papa Bastian mengusap punggung istrinya.
"Pergilah Nak. sembuhkan luka hati yang di berikan oleh anak kurang ajar Papa. Padahal kamu menerima dia dengan penampilan culunnya tapi pria itu memang kurang ajar. Tapi setelah pergi, tetap hubungi kami. Agar kami merasa tenang." ujar Papa Bastian memahami keadaan menantunya.
"Terimakasih Pa..." jawab Kinara.
"Kapan kamu akan pergi Nak?"tanya Papa Bastian kembali.
"Pagi ini Pa. Karena Mas Bizar pasti belum akan pulang." jawab Kinara membuat hati kedua orang mertuanya sangat sakit, kecewa dan marah kepada anaknya.
"Baiklah. sekarang istirahatlah dulu masih ada waktu." ujar Papa Bastian sambil membawa istrinya yang tak berhenti menangis.