Han Yu, yang dianggap berbakat kini di anggap sia sia setelah membangkitkan akar elemen petir bintang satu dan Spirit War batu retak warna putih. Membuat dirinya menjadi bahan ejekan banyak orang.
Namun, saat batu itu berubah menjadi energi yang memasuki tubuhnya, Han Yu merasakan pencerahan tentang kekuatan luar biasa dari Spirit War batu retak satu langkah menempuh jutaan mil, satu lambaian menghancurkan planet, dan satu pukulan membakar musuh.
Setelah tersadar, Han Yu tertawa bahagia, "Aku akan menjadi Dewa Perang tak terkalahkan!" Namun, orang-orang hanya bisa berkata dengan iba, "Kasihan, seorang jenius yang kini menjadi gila."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jin kazama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2. Waktu Akan Menjawab Semuanya.
Bab 2. Waktu Akan Menjawab Semuanya.
Upacara kedewasaan pun dimulai dengan penuh khidmat. Setiap anak, berpakaian tradisional yang melambangkan kebanggaan suku mereka, berbaris dengan rapi di bawah sinar matahari pagi. Raut wajah mereka penuh semangat dan harapan, menanti giliran untuk melangkah maju ke altar utama. Di tengah lapangan, pemimpin upacara berdiri tegak, siap memimpin ritual yang akan mengubah status anak-anak itu menjadi anggota dewasa masyarakat. Di udara, terdengar lantunan doa dan alunan musik tradisional, menambah kekhidmatan suasana.
Seorang pria paruh baya bernama Qin Hao Ran melangkah maju ke depan. Dia adalah kepala desa Kayu Hitam. Meski usianya telah menginjak 70 tahun, tubuhnya masih bugar dan semangatnya tetap membara. Dengan suara lantang dan penuh wibawa, dia berkata,
"Upacara kedewasaan dimulai. Semua anak yang mengikuti upacara kali ini, harap berbaris dengan rapi."
"Upacara Kedewasaan kali ini akan dibantu oleh petugas dari Akademi Kerajaan Qingyu yang secara khusus datang ke sini untuk membantu pelaksanaannya di Desa Kayu Hitam kita, Upacara kedewasaan dimulai. Semua anak yang mengikuti upacara kali ini, harap berbaris dengan rapi." kata Qin Hao Ran dengan lantang.
Tahap Pertama: Pembentukan Dantian
Upacara dimulai dengan langkah yang paling mendasar, yaitu pembentukan dantian. Di bawah bimbingan langsung petugas dari Akademi Kerajaan Qingyu, setiap peserta dengan sabar dibantu untuk membangun fondasi kekuatan mereka. Dantian, sebagai pusat energi dalam tubuh, merupakan kunci utama untuk memulai perjalanan kultivasi. Petugas dengan teliti menyalurkan energi Qi mereka, memastikan dantian peserta terbentuk dengan sempurna, memberikan dasar yang kuat bagi masa depan mereka.
Tahap Kedua: Kebangkitan Akar Elemen
Setelah dantian terbentuk, tahap selanjutnya adalah kebangkitan akar elemen. Proses ini dilakukan dengan hati-hati, menggunakan energi Qi untuk memancing elemen dasar yang tersembunyi di dalam dantian. Setiap anak memiliki potensi unik, dan akar elemen yang terbangkitkan akan menentukan jalur kekuatan mereka.
Seorang anak berhasil membangkitkan akar elemen air tingkat rendah bintang 3. Meski bukan yang paling menonjol, potensi ini tetap menjadi awal yang menjanjikan untuk masa depan anak tersebut.
Tahap Ketiga: Kebangkitan Spirit War
Tahap terakhir adalah yang paling menantang dan menentukan. Dalam sesi ini, petugas memberikan tekanan jiwa yang terukur kepada peserta untuk menggali potensi terdalam mereka. Spirit War, manifestasi jiwa bela diri, kemudian mulai terbentuk, mencerminkan kekuatan sejati yang dimiliki oleh peserta.
Anak pertama dengan gigih melawan tekanan tersebut dan akhirnya berhasil membangkitkan Spirit War Tombak Air dengan bola energi putih yang menyelimutinya, menandakan jika itu adalah tingkat rendah.
Namun, ketika giliran Gong Lei, suasana upacara berubah drastis. Saat dantiannya dibentuk dan akar elemennya dibangkitkan, kejutan besar terjadi. Gong Lei memunculkan akar elemen api tingkat tinggi dengan 9 bintang, sebuah pencapaian yang sangat langka dan hampir tidak pernah terlihat di Desa Kayu Hitam. Ketika Spirit Warnya dibangkitkan, semua orang tercengang.
Gong Lei memunculkan Spirit War Harimau Api, yang berselubung bola energi emas, simbol kekuatan yang luar biasa. Aura kekuatan yang terpancar begitu menggetarkan, meninggalkan kesan mendalam bagi semua yang hadir.
Kepala Desa Qin Hao Ran dan para penduduk tak bisa menyembunyikan keterkejutan dan kekaguman mereka. Bahkan petugas dari Akademi Kerajaan Qingyu, yang sudah terbiasa menyaksikan berbagai talenta hebat, terlihat terpukau.
Bahkan petugas dari Akademi Kerajaan juga memuji dia berkata,
"Sangat jarang di tempat kecil seperti ini ada seorang pemuda berbakat dangan akar elemen tingkat tinggi dengan 9 bintang, bahkan membangkitkan Spirit War tingkat menengah." ucapnya.
Gong Lei, dengan bakat dan potensinya yang luar biasa, kini dianggap sebagai harapan besar Desa Kayu Hitam. Bisikan-bisikan penuh pujian mulai terdengar di antara para penonton, menyebutnya sebagai calon kultivator hebat di masa depan.
Upacara Kedewasaan di Desa Kayu Hitam tahun ini menjadi momen yang tidak akan terlupakan. Penampilan Gong Lei yang memukau membawa harapan baru bagi desa kecil ini. Bagi Gong Lei, ini adalah awal dari perjalanan panjangnya untuk menjadi pelindung Desa Kayu Hitam dan mungkin, seorang legenda yang akan dikenang sepanjang masa.
Namun, saat giliran Han Yu, semua orang terkejut dan terdiam. Ia yang digadang-gadang akan menjadi seorang jenius karena sudah mencapai tingkat Penguatan Fisik Level 9 tahap puncak, ternyata setelah dantiannya terbentuk malah membangkitkan akar elemen petir tingkat rendah dengan satu bintang.
Tidak berhenti di situ, yang membuat semua orang semakin tercengang adalah fakta bahwa Spirit War-nya berupa batu retak yang dibungkus dengan energi berwarna putih, menandakan bahwa itu adalah spiritual dengan kualitas rendah.
"Melihat hal itu, raut wajah Han Yu langsung berubah menjadi suram. Ia tidak menyangka bahwa setelah dantiannya terbentuk, ia justru membangkitkan akar spiritual elemen petir dengan satu bintang. Ditambah lagi, Spirit War-nya hanyalah sebuah batu retak berwarna putih, yang menandakan kualitas rendah. Akhirnya, ia hanya bisa menghela napas pasrah.
Tidak lama kemudian, Spirit War-nya berubah menjadi sekumpulan energi yang masuk ke dalam keningnya. Dengan langkah gontai, Han Yu berjalan meninggalkan tempat itu. Namun, baru dua langkah ia berjalan, tiba-tiba ia mendapatkan sebuah pencerahan. Tubuhnya terdiam kaku, seolah tidak bisa bergerak.
Dalam sekejap, kesadarannya seperti dibawa ke sebuah alam semesta yang berbeda. Saat itu, rahasia di balik batu retak pun terungkap.
Mata Han Yu terbuka lebar. Di dalam alam tersebut, ia melihat batu retak itu perlahan mengalami evolusi, berubah menjadi sebuah entitas luar biasa. Dengan satu langkah, jutaan mil terlampaui. Dengan satu lambaian tangan, planet-planet hancur. Dengan satu serangan, musuh-musuh terbakar menjadi abu. Kekaguman yang tak terbatas menyelimuti hatinya. Sosok tersebut terlihat seperti dewa yang tak terkalahkan, berdiri di puncak alam semesta sebagai yang terkuat.
Saat kesadarannya kembali ke dunia nyata, hanya satu detik waktu yang berlalu. Han Yu tiba-tiba tertawa terbahak-bahak dan berseru,
"Hahaha..Aku akan menjadi dewa terkuat yang tak terkalahkan di alam semesta!"
Mendengar itu, semua orang tertegun hingga tidak mampu berkata-kata. Beberapa dari mereka menggelengkan kepala sambil menghela napas. Salah satu dari kerumunan berkata dengan pelan,
"Sungguh disayangkan. Seorang jenius ini telah menjadi gila karena tidak mampu menerima kenyataan," ucapnya.
Waktu terus berjalan, tanpa terasa tujuh hari telah berlalu. Dalam satu minggu ini, banyak hal terjadi. Gong Lei kini menjadi buah bibir di Desa Kayu Hitam. Bakatnya yang mencengangkan membuat semua orang kagum, menganggapnya sebagai seorang jenius yang tak tertandingi. Statusnya meningkat drastis dibandingkan dengan sebelumnya.
Sebaliknya, Han Yu, yang sebelumnya dipuji sebagai seorang jenius, kini dianggap sampah oleh semua orang. Ia yang dulu dikagumi, kini dibenci dan direndahkan tanpa ampun. Sungguh, perubahan hati manusia bisa begitu cepat dan mencolok. Han Yu, yang dahulu seolah berada di puncak langit, kini jatuh ke dasar bumi, berada di titik terendah dalam hidupnya.
"Seperti saat ini, ketika Ling Yue sedang berjalan bersama kakaknya di pasar untuk membeli beberapa bahan herbal, terdengar bisik-bisik dengan nada menghina. Namun, karena pendengarannya yang tajam.
Ling Yue dapat mendengar semuanya dengan jelas. Mereka menghina dan merendahkan Han Yu, menyebutnya sebagai sampah yang telah mempermalukan kakek dan adiknya. Mendengar itu, Ling Yue sangat marah hingga tubuhnya gemetar
Kerumunan itu tidak lagi berani berkata dengan keras karena Ling Yue sendiri adalah sosok yang berbakat, dia telah telah membangkitkan akar elemen es bintang 9 dan Spirit War dengan wujud Dewi Bulan, yang diselimuti lingkaran energi emas yang menandakan bahwa Spirit War miliknya berada pada kelas menengah, sama dengan milik Gong Lie.
Seperti saat ini, ketika Ling Yue sedang berjalan bersama kakaknya di pasar untuk membeli beberapa bahan herbal, terdengar bisik-bisik bernada menghina. Namun, karena pendengarannya yang tajam, Ling Yue dapat mendengar semuanya dengan jelas. Mereka menghina dan merendahkan Han Yu, menyebutnya sebagai sampah yang telah mempermalukan kakek dan adiknya. Mendengar itu, Ling Yue sangat marah hingga tubuhnya bergetar.
Kerumunan itu tidak lagi berani berbicara keras karena Ling Yue adalah sosok berbakat. Ia telah membangkitkan akar elemen es bintang 9 dan Spirit War dengan wujud Dewi Bulan yang diselimuti lingkaran energi emas, menandakan bahwa Spirit War miliknya berada pada kelas menengah, setara dengan milik Gong Lie.
Saat ini, wajah Ling Yue terlihat sangat dingin. Elemen es yang ada di dalam tubuhnya berfluktuasi dengan liar, membuat suhu udara turun tajam. Dengan suara lantang, ia berkata,
"Siapapun yang masih membicarakan kakakku, aku akan membekukan kalian menjadi patung es!"
Seketika semua orang terdiam, karena suhu udara semakin lama semakin dingin. Setelah suara bisik-bisik hilang, Ling Yue tersenyum puas, dan suhu perlahan kembali normal.
Han Yu hanya menggelengkan kepala melihat adiknya bertindak dengan begitu agresif. Namun, ia tidak bisa menyembunyikan rasa hangat yang mengalir di hatinya. Ia hanya tersenyum dan tidak memberikan tanggapan apa pun.
Han Yu adalah orang yang paling tahu Spirit War macam apa yang telah ia bangkitkan. Itu adalah Spirit War Kaisar Perang Dewa Petir. Sederhananya, batu retak itu hanyalah cangkang luarnya saja. Bentuk paling awal sebelum Spirit Warnya benar-benar terbangun.
Setelah mendapatkan pencerahan, kegelisahannya hilang, digantikan oleh semangat juang yang tinggi dan tekad pantang menyerah. Ia memahami alasan mengapa akar elemennya hanya memiliki satu bintang dan Spirit War-nya berwarna putih. Hal itu karena akar elemen dan Spirit War miliknya adalah tipe pertumbuhan.
Keduanya dapat berkembang seiring pencapaiannya di masa depan. Berbeda dengan kualitas akar elemen pada umumnya yang sudah ditentukan sejak awal, akar elemen Han Yu memiliki potensi yang tak terbatas.
Semakin banyak energi yang ia serap dan sumber daya yang ia konsumsi, semakin cepat akar elemen petirnya serta Spirit War-nya meningkat. Dalam pencerahannya, ia melihat bahwa Spirit War-nya bukan lagi spiritual tingkat rendah berwarna putih, melainkan spiritual berwarna merah yang melambangkan kualitas tertinggi.
Tidak hanya itu, ia juga menyadari bahwa akar elemen petirnya memiliki potensi untuk berkembang hingga mencapai tingkat bintang sembilan.
Dengan pemahaman ini, bagaimana mungkin ia masih gelisah atau peduli dengan omongan orang-orang yang tidak penting?
Han Yu hanya perlu membuktikan dirinya dan membungkam semua ejekan dengan kekuatannya. Ini hanyalah masalah waktu sebelum semua itu terbukti nyata.
Melihat kakaknya hanya diam, Ling Yue menghentakkan kakinya dengan kesal dan memarahi,
"Kakak, kenapa kamu diam saja? Seharusnya kamu tidak membiarkan mereka menghina seperti itu!" ucapnya dengan cemberut.
Mendengar itu, Han Yu hanya terkekeh. Ia mengulurkan tangannya, mengusap kepala adiknya dengan lembut, dan berkata dengan suara tenang namun tegas,
"Waktu yang akan menjawab semuanya."
Merasakan usapan lembut kakaknya, Ling Yue merasa sangat nyaman. Ia sangat suka ketika Han Yu mengusap kepalanya seperti ini. Semua beban di hatinya lenyap tanpa sisa, bahkan kekesalannya pun sirna.
semangat terus kak author, semoga sehat selalu, biar bisa up terus💪🏻💪🏻💪🏻