Kinara seorang gadis tomboy yang baru saja lulus kuliah harus menerima kenyataan jika dirinya di jodohkan dengan seorang Duda yang seharusnya menikah dengan kakaknya, Adisty. Tapi kakaknya menolak dengan alasan harus bekerja di luar kota. Padahal alasan utamanya adalah karena dia mendengar gosip jika calon suaminya seorang Duda dan juga bisu.
Abizar seorang Duda yang akan di jodohkan. Dan dia juga terpaksa menerima perjodohan itu karena tekanan dari kedua orang tuanya. Padahal dia masih menunggu kedatangan dari mantan istrinya yang pergi meninggalkannya sudah lima tahun.
Akankah pernikahan mereka yang tanpa cinta itu bertahan. Akankah ada cinta di antara mereka? Bagaimana jika mantan istri Abizar datang?
Apalagi selain bersaing dengan mantan istri yang masih selalu di hati Abizar, Kinara juga harus bersaing dengan banyak wanita yang datang silih berganti mendekati suaminya.
Mampukah Kinara bertahan ataukah dia menyerah? Ikutin terus yuk ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yam_zhie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30
"Ma... Pa... Kemana Kinara?" tanya Abidzar saat tiba di rumah kedua orang tuanya.
"Untuk apa kamu menanyakan Kinara? Bukankah kamu tak peduli dengan dia dan bahkan lebih mementingkan wanita tersayangmu? Sudah bertemu kan? Silahkan kalau kamu mau kembali dengan dia. Jangan anggap lagi kami kedua orangtuamu jika kau kembali kepada wanita jal*ng yang kau puja itu." emosi Mama Clara dengan mata yang sembab. Ucapan Mama Clara membuat Abidzar sakit sekali. Apalagi terlihat jelas kekecewaan dari Mama Clara kepadanya.
"Maafkan aku Ma... Sekarang tolong katakan dimana Kinara. Abi benar-benar minta maaf dan mohon satu kali lagi kesempatan. Tapi tolong beritahu Abi dimana Kinara." jawab Abidzar terduduk di lantai. Rasanya lemas dan sakit di hatinya. Selama ini dia terlalu meremehkan perasaan Kinara. Padahal dia wanita yang menerima dia apa adanya tanpa melihat penampilannya.
"Kami tidak tau Kinara pergi kemana. Dia sudah terlanjur kecewa padamu. Bahkan di saat kalian seharusnya saling bicara untuk meluruskan salah faham kalian. Kamu malah lebih fokus dengan jal*ng tercintamu. Puas kamu sekarang sudah menyakiti hati Kinara? Puas kamu sudah membuat Kinara pergi dari Mama. Jangan menyesal kalau dia nantinya menemukan pria yang benar-benar mencintai dia. Dan kau pergilah dengan wanita yang sangat kau cintai itu. Kasihan sekali kamu Kinara... Selama ini tak pernah mendapatkan kebahagiaan. Semoga saja setelah ini kamu bahagia setelah lepas dari pria tak berguna ini."emosi Mama Clara sambil menangis dan menepuk dadanya.
"Pa... Tolong katakan dimana Kinara. Abi harus minta maaf atas semua kesalahan Abi." sakit hati Abidzar melihat tangis ibunya.
"Tak ada yang tau kemana Kinara pergi. Karena dia tak mengatakan apapun kepada kami. Biarkan saja dia mencari kebahagiaannya sendiri. Jangan malah menambah rasa sakitnya. Sudah cukup kamu menyakiti dan membohongi dia. Benar kata ibumu, bukankah wanita yang selama ini kamu kejar sudah kembali. Bukankah demi dia kamu rela menyakiti dan melepaskan Kinara? Tunggulah surat pembatalan pernikahan kalian." ujar Papa Bastian. Abidzar menggeleng.
"Tidak Pa, sampai kapanpun aku tak akan melepaskan Kinara. Tidak akan." ujar Abidzar.
"Jangan egois kamu Abi. Bukankah kamu tidak mencintai dan menginginkan Kinara? Kamu begini karena kecewa melihat wanitamu ternyata pel*cur berkedok model kan? hahaha... Kau tau sekarang kelakuan wanita itu? Bahkan dari dulu kamu ingatkan kamu tapi kamu tak pernah mendengarnya. Dan sekarang kamu mencari Kinara karena kecewa dengan wanita itu? Mama tak akan biarkan kamu membuat Kinara sebagai pelampisanmu karena kecewa kepada jal*ng itu." emosi Mama Clara yang sudah tak bisa di bendung lagi. Abidzar terdiam dan menunduk.
"Pa... Tolong katakan dimana Kinara. Abi harus bertemu dengan dia. Walau bagaimanapun Abi masih suami Kinara. Mungkin benar kata Mama jika aku kecewa karena tau kelakuan Gladis. Tapi sejujurnya Abi sudah mulai mencintai Kinara. Tolong Pa, katakan dimana Kinara? Dan jangan dulu daftarkan pembatalan pernikahan karena Abi harus bertemu dulu dengan Kinara." ujar Abidzar. Rasanya dia ingin memeluk ibunya. Tapi pasti wanita yang sudah melahirkannya itu akan menolak dan bahkan mengamuk padanya saat ini.
"Sudah Papa katakan. Kami tidak tau kemana Kinara pergi. Baik kami maupun kedua orang tuanya tak ada yang tau Kinara pergi kemana. Jika memang kamu memang mencintai istrimu dan ingin mengejar maaf darinya berusahalah sendiri mencarinya." jawab Papa Bastian.
"Baiklah, Abi pergi Pa, Ma... Do'akan Abi agar bisa bertemu dengan Kinara. Maafkan atas kebodohan Abi selama ini. Abi salah dan bodoh karena memang menyia-nyiakan Kinara. Tolong sekali lagi Papa jangan dulu mendaftarkan pembatalan pernikahan kami. Abi tau itu pasti permintaan Kinara." jawab Abidzar.
Kemudian dia pergi setelah mencium punggung tangan kedua orang tuanya dan meminta restu. Dia juga pergi ke rumah mertuanya untuk meminta maaf dan meminta restu. Juga bertanya siapa saja teman Kinara. Setelah mendapatkan nama-nama teman-teman Kinara, Abidzar menghubungi Devin untuk mencari tahu dimana saja teman-teman Kinara itu tinggal. Devin sempat kaget karena ternyata bosnya menikah dengan Bu Kinara yang dia kenal.
"Tak ada waktu untuk kaget dan banyak bertanya Devin. Segera minta orang yang kemarin mencari info jal*ng itu untuk mencari keberadaan Kinara." ujar Abidzar yang sudah mulai tak sabar dan kesal kepada dirinya sendiri.
"Baik Pak." jawab Devin walau masih terkaget-kaget.
Abidzar terus mencoba menghubungi Kinara. Tapi jawaban yang sama. Nomor Kinara tidak aktif. Dia kesal sendiri kepada dirinya. Kenapa begitu bodoh karena menyia-nyiakan Kinara.
"Dimana kamu Nara? Kenapa pergi meninggalkan aku secepat ini? Maafkan aku yang kemarin malah membiarkanmu pergi sendirian. Karena aku harus menyelidiki sendiri Gladis. Aku menyia-nyiakan waktuku untuk wanita jal*ng ternyata." kesal Abidzar meraup wajahnya sendiri.
Kesal kepada dirinya yang terlalu bodoh dan egois tak mendengarkan ucapan kedua orang tuanya. Bahkan dia sudah tak bisa fokus dengan pekerjaannya. Fikirannya terus memikirkan Kinara. Bayangan wajah Kinara yang kecewa saat melihat dia malah fokus dengan Gladis. Abidzar tau itu, tapi kemarin dia terlalu senang bertemu dengan Gladis yang berujung kekecewaan kepada wanita yang dia tunggu.
"Pria itu... Ya pria itu yang bernama Akbar. Aku yakin dia tau dimana Kinara. Karena saat terakhir aku melihat Kinara berbicara dengan dia. Apa dia yang menyembunyikan Kinara. Aku harus mencari pria itu." Abidzar baru ingat saat terakhir kali di lobby hotel dia melihat Kinara sedang berbicara dengan Akbar dan saat dia menyadari jika dirinya malah menjadi fokus dengan Gladis, Kinara pergi.
"Semoga saja pria itu masih ada di hotel. Aku yakin dia tau kemana Kinara pergi."Abidzar kembali ke hotel untuk mencari keberadaan Akbar