NovelToon NovelToon
Anak Yang Tak Di Inginkan

Anak Yang Tak Di Inginkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Duda / Mengubah Takdir
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Dini Nuraenii

Dalam keluarga yang terhormat dan terpandang, Andi dan Risma hidup bahagia dengan dua anak laki-laki mereka. Namun, kebahagiaan itu berubah menjadi tragedi ketika Risma meninggal setelah melahirkan anak ketiga mereka yang diberi nama Annisa.

Andi yang sangat mencintai Risma, tidak dapat menerima kenyataan bahwa Annisa adalah penyebab kematian istrinya. Ia membenci Annisa dan tidak pernah menyentuhnya, bahkan ketika Annisa dewasa dan menderita penyakit serius.

Annisa yang sadar ayahnya membencinya, selalu mencari cara untuk mengambil kasih sayang Andi. Ia berusaha untuk menjadi anak yang baik dan membuat ayahnya bangga, namun Andi tetap tidak mau menerima Annisa.

Kisah ini menggambarkan konflik antara cinta dan kebencian, serta perjuangan Annisa untuk mendapatkan kasih sayang ayahnya. Apakah Annisa dapat membuat Andi mengubah pendapatnya dan menerima Annisa sebagai anaknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dini Nuraenii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34

"Loh kemana dia kalau gak ada di kamar?"

Anton beranjak dari duduk nya , Anton melihat layar cctv di ruang keluarga mereka , cctv mengawasi setiap ruangan dan juga halaman rumah kecuali kamar.

Namun Annisa tak terlihat dimanapun, Aris mencari Annisa di setiap kamar namun tak ada juga.

Mirna dan buk Mirah bertanya kepada pak Agus dan pak Mukhlis yang sedang berjaga ,namun mereka juga tak melihat Annisa.

"Kemana anak itu pergi ?"

Andi kesal , Annisa kini tak ada dirumah, sementara Ustadzah Halimah mulai khawatir , tadi Annisa sempat meminta izin untuk menambah hari libur, namun ia menolak nya ,apa Annisa merajuk pikir Ustadzah Halimah.

"biar Aris cari dia keluar yah pa !"

Aris mengambil kunci mobil nya , Aris menelepon Annisa namun tak ada jawaban ,walaupun ponsel nya aktif , di kamar Annisa juga tak ada ponsel dan dompet nya , Aris sudah memastikan bahwa Annisa memang pergi dari rumah tanpa sepengetahuan mereka.

"Tunggu dulu Aris !"

Anton menahan Aris yang hendak pergi mencari Annisa , Anton mengeluarkan ponsel nya , ia teringat saat Annisa kabur dulu dan hampir saja menjadi sasaran kejahatan dua orang preman , Anton berinisiatif memasang aplikasi pelacak di masing - masing ponsel milik keluarga, agar mengetahui titik lokasi ponsel masing - masing.

Anton mengeluarkan ponsel nya, Aris ikut melihat.

"Rumah sakit harapan ! Aris tahu Ica sedang apa ,biar Aris susul dia "

"tunggu Aris, kakak juga ikut !"

Aris dan Anton pamit kepada keluarga untuk menyusul Annisa ke rumah sakit.

"Ya Allah , Ica kenapa jadi kabur - kaburan gini"

Buk Mirah sangat khawatir.

"Halimah , Tolong nanti di pesantren , didik Annisa dengan lebih keras lagi , dia selalu saja bertindak gegabah "

Andi yang tak menunjuk kan rasa khawatirnya, ia memerintahkan Ustadzah Halimah untuk lebih keras mendidik Annisa , Ustadzah Halimah hanya terdiam ia masih memikirkan tujuan Annisa meminta libur nya di tambah.

"Dia jenguk teman nya tadi , Aris sama Intan anter sekalian periksa kandungan Intan, tapi Aris gak tahu nama teman nya " ucap Aris yang tahu bahwa Annisa sangat mengkhawatirkan teman nya ,tapi ia lupa dengan nama teman Annisa itu.

"terus , bagaimana cara kita mencari Annisa di rumah sakit sebesar itu " Anton menatap Aris yang sedang fokus menyetir.

"Ah iya  !"

"apaan sih lu dek ,kaget gue!"

Anton terkejut dengan Aris yang tiba - tiba berteriak.

"Ica nya bilang , dia di rawat di samping ruangan tempat papa di rawat dulu , masih inget kan kak?"

Anton mengangguk , ia bersyukur masih ada petunjuk yang di ketahui oleh Aris ,jadi mereka akan dengan mudah menemukan posisi Annisa.

..

"apa anak itu sakit  dan tak mau memberitahu keluarga "

Andi berbicara sendiri , muncul rasa khawatir dalam dirinya , khawatir Annisa terserang penyakit dan pergi berobat sendiri tanpa memberi tahu keluarga.

"ah masa bodo ! "

Andi tak memperdulikan itu dan membuang semua rasa khawatirnya kepada Annisa , lagi pula Annisa terlihat sangat sehat tak mungkin Annisa terserang penyakit pikir Andi

..

"Assalamu'alaikum"

Anton dan Aris membuka ruang rawat Farhan perlahan seraya mengucapkan salam, setibanya di rumah sakit mereka bergegas menuju lantai dua setelah mengingat - ngingat ruangan tempat Andi di rawat dulu ,mereka berhasil menemukan ruangan Farhan.

"Masya Allah Ica !"

Anton berseru ,kala melihat Annisa yang tertidur sembari duduk di samping ranjang Farhan , Farhan juga terlihat tidur dengan lelap , Aris dan Anton melihat kondisi Farhan yang dipasangi beberapa alat medis ,membuat mereka kini paham mengapa Annisa selalu khawatir dengan kondisi teman nya itu.

"gimana ini kak ?"

Aris bertanya kepada Anton apa yang harus mereka lakukan, apa mereka harus membangun kan Annisa atau membiarkan nya.

Anton mendekati Annisa , Anton menepuk pelan bahu kanan annisa mencoba membangun kan Annisa tanpa suara.

" eh? kakak "

Annisa dengan mudah nya terbangun ,tadi Annisa dan Farhan sedang asyik bercerita namun Farhan mengantuk karena efek dari obat , sementara Annisa malah ikut tertidur.

" sstt.. !"

Anton meminta Annisa untuk diam dan mengikutinya keluar, mereka bertiga duduk di kursi ruang tunggu.

"Kenapa gak bilang - bilang mau ke rumah sakit ? kamu bikin keluarga panik tau gak ! , semua orang khawatir "

Anton mulai mengomeli Annisa.

"kecuali papa kan?"  ujar Annisa.

Aris merangkul Annisa agar tenang.

"ca , kamu kan punya dua kakak laki - laki ,ditambah dua kakak perempuan ,kamu juga punya tante , dan buk Mirah , minimal izin ke salah satu dari kami "

Anton kini tak mengomeli Annisa lagi, ia mencoba menasihati Annisa agar kejadian seperti ini tak terulang lagi.

"tapi kalaupun Annisa bilang ke kalian ,kalian gak akan bisa melawan papa ,papa pasti bakal nyuruh Annisa untuk tetap diam dirumah dan tidur ,dan papa akan mengirim Annisa ke pondok pesantren besok ! "

Annisa kini tak bisa menahan emosi nya,beruntung sudah malam jadi di rumah sakit tak terlalu banyak orang karena jam besuk juga sudah habis.

"Farhan tuh gak punya orang tua , keluarganya lagi sibuk bekerja,gak ada yang peduli sama Farhan selain Annisa , Annisa gak mau Farhan pergi, Farhan harus sehat "

Annisa tak kuasa menahan tangisnya , Anton memeluk Annisa dan mengelus rambut nya dengan lembut , Anton dan Aris membiarkan Annisa melepaskan emosi nya dengan menangis.

Aris dan Anton berpandangan, sepertinya mereka tak akan tega untuk memaksa Annisa pulang,tapi mereka harus bisa membujuk Annisa , bagaimanapun mereka tak mau Andi memarahi Annisa.

"Ca , pulang dulu yuk ,mumpung Farhan tidur "

Anton mulai membujuk Annisa ,setelah Annisa berhenti menangis dan lebih tenang.

"tapi , Ica boleh kesini lagi kan ? "

Anton mengangguk.

"nanti kakak anterin lagi Ica kesini kakak bakal ikut nemenin Farhan ,kasian dia gak ada yang jaga , tapi bagaimana pun kita harus izin ke papa dulu "

Anton setuju untuk menemani Annisa dan Farhan, Aris yang juga iba dengan Farhan akan ikut menemani .

"tapi kak, besok Ica harus ke pesantren lagi , sementara besok Farhan harus operasi transplantasi jantung , dia tak boleh sendiri "

Annisa menjelaskan kondisi Farhan, Anton dan Aris kini mengerti kenapa Annisa sampai kabur dari rumah untuk menjaga Farhan.

"Kita coba minta libur ke tante Halimah beberapa hari lagi ,mau ?"

Annisa menggelengkan kepalanya , karena ia telah mencoba meminta izin sebelumnya.

"Ica udah minta izin , tapi tante menolak nya "

Annisa menunduk , bingung harus bagaimana,annisa tak bisa meninggalkan Farhan besok.

"Kamu pasti belum memberitahu alasan nya kan? kalau tante tahu alasan nya ,pasti tante akan mengizinkan " ujar Aris.

Annisa mendapat harapan nya kembali setelah mendengar Aris , Aris benar, jika ustadzah Halimah mengetahui alasan Annisa ,kemungkinan besar Ustadzah Halimah akan mengizinkan Annisa untuk menambah hari libur.

"Sebelum izin ke papa ,izin dulu ke tante Halimah biar nanti tante Halimah yang izin ke papa, aku bosen di bentak papa ,malas ih!"

Annisa mempunyai ide bagus , Aris dan Anton juga sependapat dengan Annisa.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!