Rara Danira, seorang gadis yang berasal dari keluarga kaya raya, namun kurang perhatian dari keluarnya.
Suatu saat dia masuk ke dalam sebuah situs terlarang dan mencari seorang laki-laki dewasa untuk menjadi sugar baby.
Levis Morelli, seorang laki-laki berusia 37 tahun yang mencari sugar baby untuk melampiaskan segala hasratnya, namun tidak ingin menikah karena di tidak percaya dengan yang namanya pernikahan.
Akankah keduanya bisa menjalani kehidupan ini dengan baik? atau malah menjadi Boomerang bagi mereka sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11. Kejutan
Levis berusaha menghubungi kekasihnya di mana keberadaan gadis itu. Sejak pagi dia tidak mendapatkan kabar apa pun dari Rara dan dia mengkhawatirkan keadaanya. Apalagi saat kembali dari Singapura waktu itu, mereka belum ada bertemu lagi dan itu pula yang membuat Levis merindukannya.
"Baby, where are you darling?" tanya Levis yang sengaja mengirimkan pesan pada gadis itu.
Dia terlihat uring-uringan karena tidak mendapatkan pesan dari gadis kesayangannya.
Melihat Levis yang semakin berubah membuat kedua temannya semakin merasa heran dengan semua itu.
"Liat temen lu, lama-lama kayak orgil!" gumam Dodi melihat sikap Levis yang semakin hari semakin aneh menurut mereka.
"Lu bener. Gue jadi mikir, atau jangan-jangan udah kena sejengkal di bawah pusar. Atau-ahk!" Bisma terkejut saat tiba-tiba saja kepalanya di pukul oleh Levis.
Levis baru saja mendapatkan balasan pesan dari Rara. Bahkan pesan yang di terimanya juga ada sebuah foto yang di kirimkan gadis itu untuknya.
"Lagi siap-siap. Doain, ya Bee." balasnya pada Levis di sertai foto gadis itu.
"Share loc, baby. I will be there for you." balasnya sambil tersenyum.
Kedua temannya semakin menggelengkan kepala mereka melihat bagaimana sikap Levis. Sungguh, sangat berbeda sekali bukan.
Balasan pesan kembali di terimanya hingga membuat Levis langsung mengambil kunci mobilnya dan pergi meninggalkan kedua manusia yang tidak ada gunanya itu. Dia memang meninggalkan Dodi dan Bisma di ruangannya tanpa memikirkan apa yang mereka berdua pikirkan tentang dirinya.
"Tunggu aku, baby." Levis langsung melepaskan jas yang di pakainya dan melemparkannya begitu saja di kursi belakang.
Dalam perjalanan Levis mendapatkan telpon dari asisten pribadinya. Wanita itu menyampaikan kabar bahwa meeting mereka sudah di setujui jam 12 siang ini. Tapi Levis tidak bisa menghadirinya karena dia akan bertemu dengan Rara.
"Batalkan kegiatan ku hari ini dan aku tidak ingin di ganggu."
"Tapi, sir-"
"Akh bilang batalkan, saja Laura! Aku sedang sibuk dan tidak ingin di ganggu hari ini. Katakan pada mereka aku siap membayar atau mengganti rugi untuk hal ini. Jadi biarkan aku tenang untuk hari ini!" putus Levis lagi yang membuat Laura, asisten pribadinya itu hanya bisa menghela nafasnya dengan berat, karena setalah ini mereka akan mengatur jadwal yang sudah tersusun dengan begitu rapinya dan harus berantakan lagi. Ah, entahlah. Namanya bos, dia bisa melakukan apa saja yang diinginkannya bukan?
Sementara itu, keluarga Rara sudah sampai di sekolahnya. Anton, papinya Rara menjadi pusat perhatian banyak orang dengan gayanya yang terlihat begitu santai memasuki area perlombaan.
Begitu juga dengan maminya. Wanita bernama Danira itu juga terlihat begitu cantik dengan penampilannya hari ini untuk menghadiri acara sang putri.
Mereka mencari tempat di mana mereka bisa duduk dan melihat putrinya bertanding. "Di sini saja, kita bisa melihat Rara dari dekat." ujar Danira yang menurutnya tempat ini sangat strategis untuk mereka.
Anton tidak banyak bicara, dia mengikuti apa yang di katakan istrinya dan mereka duduk di sana untuk menantikan penampilan putri mereka.
Rara yang sedang berada di dalam ruangannya, berusaha untuk tetap tenang. Dia berusaha menenangkan dirinya agar tidak gugup. Apalagi saat mengetahui bahwa Levis akan datang untuknya. Hal itu pula yang menjadi beban tersendiri untuknya tanpa dia ketahui jika keluarganya juga turut hadir.
"Oke, Milo. Are you ready, boy?" Rara mencoba untuk bicara dengan kuda kesayangannya. Kuda yang dia dapatkan dari papinya. Kuda yang di biarkan untuk di urus oleh pihak sekolah dengan biaya yang sangat luar biasa sekali.
Dia bersiap untuk menaiki kuda kesayangannya, apalagi saat namanya sudah di panggil. Rara berusaha untuk tetap tenang. Begitu juga dengan Levis. Mendengar nama kekasihnya di sebut membuatnya buru-buru untuk masuk ke area pertandingan untuk melihat bagaimana aksi gadis kesayangannya itu.
Levis menjadi pusat perhatian banyak orang saat ini. Apalagi dengan penampilan casualnya, dengan membawa sebuah buket di tangannya yang akan dia hadiahkan untuk Rara nantinya.
Melihat gadis itu sudah keluar dengan kudanya membuat Levis tersenyum. Lihat betapa hebatnya gadis itu saat berada di atas kudanya.
Rara memang tengah fokus pada kudanya. Di sudut berlatih cukup panjang untuk pertandingan ini. Jadi dia harus bisa mendapatkan nilai terbaiknya. Apalagi saat mengetahui jika Levis datang. Hal itu pula yang membuatnya semakin bersemangat.
Melihat Levis yang berada di barisan penonton sambil melambaikan tangannya membuat Rara semakin bersemangat untuk itu.
"Love you," ucap Levis dengan gerakan bibir dan memberikan kecupan jarak jauh untuk kekasihnya.
Beruntung tidak ada yang melihat ke arahnya saat ini. Jika tidak itu akan menjadi bahan pertanyaan banyak orang tentang hubungan mereka berdua. Apalagi sejak tadi banyak pasang mata yang mencuri pandang ke arahnya. Jadi dia harus berhati-hati di sini.
"Ayo Milo, kita tunjukan pada laki-laki BerUang itu jika kita bisa. Lihat bunga itu bukan? Bunga itu untuk kita, jadi ayo tunjukan kehebatan kamu, boy!" bisik Rara di telinga kuda miliknya itu.
Dia benar-benar akan berusaha untuk memberikan yang terbaik karena Levis sudah datang untuknya. Tapi, fokusnya langsung buyar saat dia menangkap siluet keluarganya di sana. Ada mami dan papinya berserta bi Jum yang datang menghadiri pertandingannya.
"Rara, sayang..." teriak Danira ketika melihat putrinya mulai bertanding.
Rara benar-benar terkejut melihat keluarganya hadir di sana. Ini sangat mengejutkan sekali baginya, karena tidak biasanya mereka memiliki waktu luang untuk dirinya.
"Semangat sayang!!" teriak Anton yang semakin membuat Rara kehilangan fokusnya smpai di mana dia terlambat untuk memberikan kode pada kudanya hingga membuat dia terjatuh.
"Rara!!" semua orang berseru heboh saat melihatnya terjatuh dan punggungnya membentur besi penghalang tersebut.
"Ahk ..." Rara merasakan kesakitan saat dirinya terjatuh dan punggungnya membentur besi.
Levis yang sedang sibuk bicara dengan Laura, asisten pribadinya yang mengabarkan bahwa meeting memang sudah di batalkan membuatnya kembali fokus pada jalannya pertandingan.
Tapi, baru saja dia bicara dengan Laura, Levis sudah mendengar keributan dan banyak yang bicara tentang Rara membuatnya langsung memutuskan sambungan teleponnya dengan karyawannya itu.
Deg!
"Baby?" gumam Levis setelah menyadari jika Rara sudah tidak bertanding lagi dan malah di bawa keluar dari arena.
"What's wrong, baby?" gumamnya lagi setelah menyadari bahwa gadis itu mengalami kecelakaan dalam pertandingannya.
Levis langsung buru-buru turun dan meninggalkan tribun penonton untuk melihat keadaan kekasihnya.
Sayangnya ketika dia sampai di bawah, dia tidak bisa menyapa gadis itu karena ada kedua orang tuanya.
Begitu juga dengan Rara, dia hanya bisa menatap wajah Levis yang terlihat panik melihat keadaannya saat ini.
***
biasanya terjadi peristiwa seperti ith dulu baru semua masalah terselesaikan🙂
mending buang aja😌
sini aku jitak kepalamu anton biar sadar
😡😡😡
🙏👍🌹❤😁