Karna kebucinannya pada Justiv, Rena sampai rela menyerahkan sesatu yang paling berharga dalam dirinya pada sang kekasih.
Kesalahan satu malam yang telah mereka lakukan. Telah menyebabkan munculnya kehidupan baru dalam rahim Rena.
Namun di saat Rena akan memberitahu tentang kehamilannya pada Justiv, pria itu malah ingin mengakhiri hubungannya dengan Rena.
Demi melindungi masa depan dirinya dan sang anak yang tak berdosa, terpaksa Rena harus merelakan sang anak untuk dirawat oleh orang tuanya dan menganggap anak itu sebagai adiknya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 8 jam, akhirnya Zayn dan Rena tiba di kota Bogor. Tepatnya di rumah Nenek Dewi, nenek buyutnya Zayn.
Zayn dan Rena menghabiskan waktu sangat lama saat dalam perjalanan tadi, karna Rena yang buta dalam membaca Maps membuat mereka tersesat sampai berkali-kali.
"Ambilah!" Zayn melemparkan beberapa lembar uang kertas ke arah Rena.
"Apa ini?" tanya Rena dengan dahi yang mengkerut.
"Ongkos untukmu pulang naik taksi." balas Zayn. Jika Zayn membiarkan Rena pulang dengan menyetir mobil sendirian, Zayn khawatir Rena akan tersesat lagi. Jadi akan lebih baik jika Rena pulang naik taksi saja.
Lagipula mobil yang mereka gunakan saat ini adalah mobil Zayn, sedangkan mobil Rena ditinggal kantor.
"Tuan Zayn, ini sudah malam. Apa aku boleh ikut menginap di rumah nenekmu?" mohon Rena dengan wajah memelas.
"Tidak! Kau pulanglah ke rumahmu." tepis Zayn. Jika Rena ikut menginap di rumah nenek Dewi, bagaimana mungkin Zayn bisa menenangkan diri di sana.
"Kau kejam sekali tuan. Aku ini seorang wanita, bagaimana kalau terjadi sesuatu padaku di jalan dan ada orang jahat yang menggangguku." cicit Rena.
"Aku sama sekali tidak khawatir pada dirimu Rena, justru aku mengkhawatirkan orang yang mengganggumu nanti. Entah apa yang akan terjadi padanya." balas Zayn diakhiri tawa mengejek.
Belum sempat Rena menjawab kata-kata Zayn lagi, seorang wanita tua berusia 80 tahunan datang menghampiri mereka.
"Zayn kau kah itu nak? Kenapa lama sekali tidak mengunjungi nenek?" tanya nenek Dewi diiringi senyumnya yang meneduhkan.
"Maaf nek, aku sibuk akhir-akhir ini. Jadi baru sempat mengunjungi nenek lagi." Zayn memeluk nenek Dewi penuh kasih, Rena tersenyum melihat pemandangan indah itu.
"Siapa wanita cantik ini? Apa dia calon istrimu?" nenek Dewi menatap ke arah Rena.
"Halo nenek...aku adalah..."
"Dia sekretarisku nek." Zayn memotong ucapan Rena.
"Benarkah? Nenek kira dia calon istrimu? Karna kau sangat jarang membawa seorang wanita ke rumah nenek kecuali Hazel." ucap nenek Dewi.
"Jangan sebut nama wanita itu lagi nek, sekarang dia sudah menikah dengan Yusuf." kata Zayn.
"Ah iya, maafkan nenek sayang. Tapi nenek yakin kau akan segera menemukan pengganti Hazel." nenek Dewi menatap Rena penuh arti.
"Siapa namamu nak?" tanya nenek Dewi pada Rena.
"Namaku Rena nenek." jawab Rena seraya mencium punggung tangan nenek Dewi.
"Apa kalian berdua akan menginap?" tanya nenek Dewi yang sudah hapal tabiat sang cicit. Setiap kali Zayn berkunjung ke rumahnya, pasti Zayn sedang ada masalah dan akan menginap di rumahnya selama beberapa hari.
"Hanya aku yang akan menginap nek, Rena akan langsung pulang saat ini juga. Benarkan Rena?" Zayn menatap ke arah Rena dengan tatapan mengintimidasi.
"I-iya nek aku akan langsung pulang, tapi kalau di izinkan apa boleh..."
"Di sini udaranya sangat dingin nek, lebih baik kita masuk ke dalam rumah." lagi-lagi Zayn memotong ucapan Rena.
Rena mengikuti Zayn dan nenek Dewi yang berjalan menuju rumah. Namun terhenti saat Zayn menutup pintu rumah nenek Dewi dengan kasar.
"Zayn sialan!" umpat Rena sembari menendang pintu berbahan kayu jati itu.
"Aw shit!!!" umpat Rena lagi saat kakinya terasa sakit.
"Apa yang kau lakukan?" tanya Zayn dari ambang pintu.
Wajah kusut Rena kembali tersenyum saat melihat Zayn kembali menghampiri dirinya.
"Tidak ada, aku hanya sedang olah raga malam saja." kilah Rena tersenyum kikuk.
"Ada apa tuan? Apa anda berubah pikiran dan mengizinkan aku untuk menginap?" tanya Rena penuh harap.
"Big no!" sinis Zayn.
"Aku hanya ingin mengatakan kau tidak usah pulang naik taksi, karna supir nenekku yang akan mengantarmu pulang." ucap Zayn. Walapun Rena sudah mengacaukan harinya, tapi Zayn tidak tega menelantarkan Rena begitu saja.
"Terima kasih tuan." walaupun kecewa tidak diizinkan menginap, tapi setidaknya Rena tidak usah repot-repot mencari taksi di desa terpencil seperti ini.
***
"Huhf..." Rena menghela napas berat sembari menatap ke arah jalanan yang sedang di kemudikan mang Asep, supir nenek Dewi.
"Apa aku tidak cocok bekerja kantoran ya?" batin Rena. Rena merasa sangat lelah hari ini, padahal saat bekerja sebagai model dulu, Rena tidak pernah merasa lelah walaupun harus keliling kota dan luar negri setiap hari.
"Tapi aku harus tetap bertahan demi Dilon." Rena menguatkan dirinya sendiri.
"Apa karirku sebagai seorang model sudah benar-benar berakhir?"
Air mata Rena terjatuh kala menatap banner yang menampakan dirinya saat sedang menjadi Brand Ambasador sebuah produk kecantikan, diganti dengan banner yang menampakan model lain.
"Anda tidak papa nona?" tanya mang Asep keheranan. Tuan Zayn bilang nona Rena sangat cerewet dan merepotkan. Tapi yang mang Asep lihat sedari tadi, nona Rena lebih banyak diam. Bahkan sampai menangis pula.
"Tidak papa mang." Rena mencoba tersenyum walau terlihat dipaksakan.
***
Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih satu jam, akhirnya mobil yang di kemudikan mang Asep tiba di depan rumah mewah milik dad Albian dan mom Khanza.
"Terima kasih ya mang sudah mengantar Rena pulang." ucap Rena setelah turun dari mobil.
"Sama-sama non. Mang Asep langsung pulang ya." pamit pria 40 tahunan itu.
"Loh, gak mampir dulu buat minum kopi?" ucap Rena sekedar basa-basi.
"Tidak usah non, lain kali saja. Permisi." pamit mang Asep.
Rena melambaikan tangannya pada mobil berwarna putih itu, dan baru akan masuk ke dalam rumah saat mobil yang di kemudikan mang Asep luput dari pandangannya.
"Dari mana saja kau? Kenapa jam segini baru pulang?" tanya seorang pria yang paling ingin Rena hindari.
Bersambung.
thank you juga dah semangat up date nya niiii 👍😘🤩😁🤗🤗
Semoga Zayn adalah laki2 yg akan menjadi kebahagiaan Rena di kemudian hari 👍🤗🤗
ntar klo Rena g ada pasti Zayn bkal nyariin.... pasti kangen dgn kbiasaan Rena yg bikin ngeselin...😅😅😅
Zayn apa ada mencurigai sesuatu yaa?!???
semangat nulis dan sehat selalu tor👍 ❤
sabar zayn🤣🤣