NovelToon NovelToon
Archduchess Beatrice Estrillda Of Winfrey

Archduchess Beatrice Estrillda Of Winfrey

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Reinkarnasi / Cinta pada Pandangan Pertama / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Chykara

Season dua dari novel "AKU KAH ANTAGONISNYA"

tentang perjalanan cinta Beatrice dan Sankara setelah menikah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chykara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20 Pagi di Ibukota

18++ maaf bagi yang tidak nyaman dengan bahasa yang blak blakan dan aktivitas dewasa. 

"Apa yang akan kamu lakukan hari ini? Bisa kah kita menikmati berjalan jalan di ibukota, opera? Belanja? Atau hanya sekedar jalan jalan,sebelum kesibukan kita di mulai lusa" tanya Sankara sambil menyelipkan hidung nya di cerukan leher sang istri.

"Maaf sayang, aku sudah janjian dengan Alicia hari ini, Alicia ingin memberi laporan keuangan bulan ini, karena aku kebetulan ada di ibukota dia ingin memberi laporan langsung,  lagi pula sudah lama aku tidak melihat cafe ku yang di ibukota, aku ingin memberi menu baru pada koki cafe ku sekalian ingin mencatatkan ke biro business untuk mematenkan resep baru ku" ucap Beatrice sambil mengusap punggung telanjang Sankara yang tidak di tutup selimut.

Alicia adalah sekretaris pribadi Beatrice sejak dia berusia 10 tahun dan mendirikan cafe nya pertama kali saat berusia 10 tahun dahulu di wilayah Winfrey.

Tapi sekarang Alicia sudah menjadi wakil nya dalam mengurus dua cafe nya yang di ibukota sedangkan dua kafe nya yang di wilayah Winfrey saat ini di kelola kakak ipar kedua nya Mary Ann istri dari Juan Winfrey.

"Padahal kita baru sampai tapi kamu sudah di renggut dari sisi ku" rengek Sankara dengan nada manja.

"Bukan kah setiap malam ku selalu milikmu, kamu bahkan tidak pernah membiarkan aku tidur lebih awal" ucap Beatrice dengan nada menggoda.

"Itu tidak cukup Bebe, aku ingin setiap menit dalam hidup mu adalah milik ku" ucap nya dengan nada protektif, tangan nya yang melingkari perut telanjang sang istri semakin erat membawa tubuh Beatrice ke dalam dekapan nya.

"Ayo lepaskan aku, aku janjian dengan Alicia jam sembilan pagi" ucap Beatrice, dia sedikit menggeliat mencoba keluar dari dekapan sang suami, tapi sayang nya gesekan kulit mereka yang menyatu memberi reaksi lain pada tubuh Sankara.

Alih alih melepaskannya  Sankara malah semakin menarik tubuh Beatrice.

"Sayang ku, ini salah mu karena terlalu banyak bergerak," ucap Sankara, bibirnya yang berada di leher Beatrice mulai mencium dan mengecupnya leher Beatrice hingga gadis itu berteriak kegelian.

"Tidak pagi ini, aku benar benar harus pergi" ucap Beatrice di sela tawa dan gelinjangan tubuh nya.

"Maaf sayang, telat... Dia sudah terlanjur bangunan dan aku butuh kamu untuk membuat nya kembali tertidur nyenyak." ucap Sankara sambil mengungkung tubuh mungil sang istri di bawah tubuh nya hingga tidak bisa lagi melarikan diri.

***

Beatrice sedikit cemberut sambil memelototi Sankara yang masih duduk menyandar di kepala ranjang dengan tubuh bagian bawah tertutup selimut putih tipis.

Dia tertawa penuh kemenangan karena mendapatkan apa pun yang dia mau pagi itu.

Mendengar tawa Sankara, Beatrice yang setengah basah dengan rambut panjang nya yang masih meneteskan butiran air berjalan mendekati Sankara.

Dan dia berdiri di depan Sankara lalu dengan sengaja mengipaskan rambut nya hingga membasahi tubuh Sankara.

"Stop Bebe, basah" ucap Sankara sambil melindungi wajah nya dari butiran air yang memercik dari rambut Beatrice yang seperti air terjun perak.

"Tidak tidak mau berhenti " ucap Beatrice sambil mengibaskan ujung rambut nya semakin cepat.

"Benarkah? Kalau begitu ayo kita sama sama basah" ucap Sankara sambil menarik tangan Beatrice hingga terjatuh ke dada nya, hingga kipasan rambut nya berhenti mendadak.

Beatrice terpekik kaget dengan tarikan tersebut lalu spontan memukul dada sang suami

"Oke oke... Aku ngalah... Tidak lagi, aku sangat lelah dan aku punya janji yang seharus nya setengah jam lagi, dan terima kasih untuk mu yang membuat ku terlambat" ucap Beatrice sambil berdiri dan mencium pipi Sankara.

"Kamu akan pergi bersama siapa?" tanya Sankara yang melihat Beatrice membungkus rambut nya dengan handuk besar.

"Sendiri" jawab Beatrice

"Aku akan mengatur dua ksatria untuk menjaga mu selama di perjalan, dan gunakan kereta Archduchess, akan lebih nyaman" ucap Sankara

"Kereta Archduchess?" tanya Beatrice

"Iya kereta khusus yang di gunakan Archduchess saat di ibu kota. Gunakan saja, bagaimana pun dalam hitungan hari kereta itu akan resmi jadi milik mu, Archduchess Estrillda" ucap Sankara sambil merangkul pinggang Beatrice yang sedang memakai gaun di depan kaca.

Wajah Beatrice bersemu merah dan dada berdebar cepat mendengar godaan sang suami, Beatrice sama sekali tidak menyangka akan menjadi Archduchess Estrillda secepat itu, mengingat Archduke saat ini Richard Estrillda masih sehat walaupun kondisi kaki nya tidak sehat akibat kecelakaan kereta.

"Dari pada memeluk ku, bisa kah kamu membantu mengencangkan gaun ku?" tanya Beatrice setelah debaran jantung nya menjadi normal.

"Aku tidak pintar saat memasangkan pakaian mu Bebe tapi aku sangat pintar saat membuka nya, mau di buka saja?" tanya Sankara.

"Tidak terima kasih sudah cukup aku telanjang sepanjang malam karena seseorang dan aku tidak mau telanjang lagi saat matahari sudah terbit." ucap Beatrice

Sankara terbahak mendengar ucapan gamblang sang istri yang tidak biasa di ucapkan oleh wanita bangsawan yang anggun.

"Lagipula kenapa kamu tidak memanggil pelayan untuk membantu berias?" tanya Sankara.

"Bagaimana menurutmu? Apa mungkin aku memanggil pelayan saat suami ku tidak beranjak dari kasur sedang telanjang bulat di tutupi selembar selimut tipis yang yang bisa mencetak apa yang berada di balik selimut tersebut. Aku bahkan mandi dengan air dingin, karena tidak ingin memanggil pelayan untuk menyiapkan air panas, untung saja ini di ibukota yang suhu nya sudah panas sejak pagi, aku tidak bisa membayangkan jika ini di utara,aku akan beku jika mandi dengan aid dingin" ucap Beatrice.

"Baiklah, aku yang salah, aku pergi, panggil pelayan untuk membantu Bebe, karena itu sudah tugas mereka untuk membantu mu, sampai ketemu nanti sore sayang, aku sebenarnya juga harus berangkat, aku mau ke serikat dagang kita untuk melihat ketersediaan barang barang kita" ucap Sankara sambil mengecup pipi Beatrice.

"Apa kita bisa makan siang bersama nanti?" tanya Beatrice

"Mungkin, jika urusan di serikat dagang selesai dengan cepat aku akan mampir ke cafe utama, kita bisa makan siang bersama, seperti nya di dekat cafe kamu ada sebuah restoran baru yang cukup populer di ibukota." ucap Sankara

"Baiklah, bye sayang" ucap Beatrice

"Aku akan meminta David mengirim Pelayan untuk membantu mu bersiap, bagaimana kamu akan menata rambut indah mu sendiri" ucap Sankara

"Baiklah terima kasih sayang" ucap Beatrice sambil tersenyum.

"Aku juga akan meminta nya mengatur perjalanan mu, selamat bersenang senang di sana sayang" ucap Sankara sesaat sebelum menutup rapat pintu kamar Beatrice kembali.

"Tok... Tok...Tok.... Nyonya kami datang untuk membantu anda bersiap" suara seorang maid mengetuk pintu kamar Beatrice.

"Masuk" perintah Beatrice

Saat pintu terbuka tiga orang pelayan wanita dengan seragam hitam putih masuk ke dalam kamar Beatrice.

Setelah memberi hormat mereka melangkah mendekati Beatrice yang masih duduk di depan meja rias nya

"Kami akan membantu anda bersiap siap nyonya" ucap salah satu dari mereka.

***

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!