NovelToon NovelToon
Ternyata Dia Muridku

Ternyata Dia Muridku

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Cinta setelah menikah
Popularitas:18.9k
Nilai: 5
Nama Author: Lailatus Sakinah

Masih berstatus perawan di usia yang tak lagi muda ternyata tidak mudah bagi seorang gadis bernama Inayah. Dia lahir di sebuah kota kecil yang memiliki julukan Kota Intan, namun kini lebih dikenal dengan Kota Dodol, Garut.
Tidak semanis dodol, kehidupan yang dijalani Inayah justru kebalikannya. Gadis yang lahir tiga puluh tahun yang lalu itu terpaksa meninggalkan kampung halaman karena tidak tahan dengan gunjingan tetangga bahkan keluarga yang mencap dirinya sebagai perawan tua. Dua adiknya yang terdiri dari satu laki-laki dan satu perempuan bahkan sudah memiliki kekasih padahal mereka masih kuliah dan bersekolah, berbeda jauh dengan Inayah yang sampai di usia kepala tiga belum pernah merasakan indahnya jatuh cinta dan dicintai, jangankan untuk menikah, kekasih pun tiada pasca peristiwa pahit yang dialaminya.

Bagaimana perjuangan Inayah di tempat baru? Akankah dia menemukan kedamaian? Dan akankah jodohnya segera datang?

Luangkan waktu untuk membaca kisah Inayah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lailatus Sakinah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak Ada yang Kebetulan

Kedatangan Farhan ke sekolah Inayah sedikit banyak berpengaruh pada keadaan hatinya. Jika saat berhadapan dengan laki-laki itu Inayah mampu bersikap tegar dan tegas, nyatanya saat kesunyian menyapa jiwanya sungguh rapuh. Air mata pun sulit untuk dihentikan.

"Arrrgghhh ..." ingin rasanya Inayah berteriak mengeluarkan semua sesak di dadanya.

Tiga tahun bukanlah waktu yang sebentar untuk mereka menjalin kembali kisah masa putih abu-abu. Apalagi Inayah sempat melirik saat Farhan membuka kotak perhiasan itu, terlihat sebuah kalung dengan gantungan ukiran namanya, gelang dan cincin yang sepertinya memang terukir namanya. Desainnya persis seperti yang pernah mereka diskusikan berdua sebelum menikah.

Harusnya hari ini dia tengah berbahagia. Menyandang status baru sebagai Nyonya Fathan. Namun sayangnya takdir berkehendak lain. Hari bahagia yang selalu jadi mimpi mereka berdua tak pernah terjadi.

Lebih sakit lagi mengingat kenyataan jika laki-laki yang beberapa tahun menjadi pelabuhan hatinya, bahkan beberapa minggu lalu namanya masih bertahta di hatinya hari ini justru menjadi sumber luka yang terparah dalam hidup Inayah.

Ting ...

Notifikasi pesan masuk di ponsel Inayah mengalihkan perhatiannya. Hari ini adalah malam minggu, besok hari libur Inayah akan menghabiskan waktunya dengan rebahan. Seminggu ini Inayah merasa sangat banyak yang terjadi. Jadi dia ingin beistirahat.

'Assalamu'alaikum. Bu Inayah sayang ...besok pagi jadi kan ikut kajian. Ingat ya dress code nya. Kerudungnya udah aku kirim pake Gosend ke rumah mu tercintah ..."

Pesan dari Ulfah tentang agenda yang telah mereka sepakati sejak sebulan yang lalu.

"Astaghfirullah, lupa kalau ada agenda kajian ini." Inayah terperanjat, dia sungguh lupa dengan rencana kajian yang akan diikutinya itu padahal mereka sudah mendaftar sejak sebulan yang lalu.

"Wa'alaikumsalam. Ok! Makasih ya." balas Inayah di ruang pesan itu.

Pagi menyapa, waktu terus melaku, kehidupan terus berlangsung. Tak ada kata jeda untuk siapapun dan apapun, semuanya berjalan dengan semestinya.

Inayah sudah siap dengan gaun dan kerudung sesuai dress code kajian yang akan diikutinya hari ini. Selain menuntut ilmu dengan mengikuti kajian Inayah pun akan berusaha merecovery hatinya ayat ikhlas itu benar-benar dimilikinya.

"Assalamu'alaikum" Inayah yang baru keluar dari dalam kamar buru-buru berjalan ke ruang tamu untuk membuka pintu. Dari suaranya Inayah sangat tahu jika yang datang adalah Ulfah.

"Wa'alaikumsalam. Silakan masuk ..." Inayah mempersilakan Ulfah dengan mengulurkan tangannya, kedua saling bercanda.

"Dira sama Irfan kemana?" Ulfah gang sudah mengenal keluarga Inayah menanyakan kedua adik rekan kerjanya itu. Jika dengan Ibu tadi dia sudah bertemu saat baru datang, berpapasan dengan Ibu Ani yang akan pergi ke warung.

"Irfan latihan silat, kalau Dira kayaknya masih di kamarnya."jawab Inayah sesuai yang diketahuinya.

"Kita tunggu dulu Ibu ya sebelum pergi."

Ulfah mengangguk, di hadapannya sudah tersaji secangkir teh hangat dan sepiring ubi yang baru dikeluarkan dari dalam oven.

"Aku mau ini ya?" tanya Ulfah meminta izin untuk memakan ubi itu. Dia memang belum sempat sarapan karena buru-buru untuk datang ke rumah Inayah.

Setelah pamit kepada Ibu, Inayah dan Ulfah memakai helmnya masing-masing. Rencananya hari ini mereka akan berboncengan. Menggunakan motor Ulfah dan bersiap berangkat menuju lokasi kajian dengan alokasi waktu sekitar enam puluh menit dari rumah Inayah.

Ustadz populer yang akan mengisi kajian pun telah tiba. Lantunan syair selamat datang dikumandangkan oleh para peserta kajian yang kebanyakan perempuan.

Inayah menyiapkan buku catatannya saat sang Ustadz mulai mengucapkan salam membuka ceramahnya.

"Bismillahirrahmanirrahim." gumam Inayah dalam hatinya. Ustadz muda yang digandrungi anak-anak muda terutama kaum perempuan itu telah membuka ceramahnya dengan salam dan Inayah pun semakin fokus dengan apa yang disampaikan.

"Hadirin Rahimakumullah ..."

TIDAK ADA YANG KEBETULAN adalah tema kajian hari ini. Saat membaca temanya saja dada Inayah tiba-tiba berdegup kencang. Pikirannya memutar kilasan berbagai peristiwa yang dialaminya beberapa bulan ini. Inayah berharap setelah mengikuti kajian ini, rasa ikhlas di hatinya semakin dipupuk.

"Semua yang terjadi pada kita sudah tertulis puluhan ribu tahun yang lalu. Nah, jika hari ini apa yang terjadi pada kita sesuai dengan harapan karena Allah ingin kita bersyukur. Dan jika apa yang sedang kita alami tidak sesuai harapan maka Allah ingin kita bersabar."

"Hadirin rahima kumullah."

"Seringkali misteri kehidupan terungkap setelah semuanya terjadi. Lalu sebagian kita menjadi sadar dan menerima ketentuan takdirNya. Sebagiannya lagi terlanjur di kubangan penyesalan. Mengerutu. Mulai mengeluarkan jurus saling menyalahkan. Endingnya hidup tidak semakin tenang. Bergejolak dan meresahkan."

"Kadang apa yang kita harapkan belum tentu yang terbaik, tetapi Allah berikan yang kita butuhkan. Kadang yang kita dapati dalam hidup ini tidak sesuai harapan, tetapi itulah yang terbaik dari Allah. Karenanya tak ada taqdir yang tertukar."

"Semua kejadian pasti ada hikmahnya. Pasti. Sebab dalam hidup ini tidak ada yang kebetulan bagi orang yang beriman. Pasti, semua yang terjadi terbaik untuk kita. Percayalah Allah Maha Baik, Dia sudah mengaturnya."

"Bagi kita semua perlu waktu untuk mengerti bahwa setiap kisah menyimpan hikmahnya. Setiap kejadian bukan untuk dilupakan begitu saja. Atau ditolak mentah-mentah. Kita hanya butuh membimbing hati dan pikiran kita agar ridho menerimanya sebagai kumpulan cerita, kisah dan peristiwa yang utuh. Dan untuk menerimanya butuh waktu dan kesabaran."

"Entah nanti atau suatu saat nanti kita bisa ambil pelajaran, di sinilah kita menjadi sadar. Lalu akan menjadi mendewasa dan pada waktunya kita akan biasa."

"Semua butuh waktu dan proses untuk menjadi. Menjadi apapun. Toh kita tetep manusia, ya tugas kita ikhtiar, dan hanya Allah yang Maha Kuasa."

"Tak perlu bersedih. Tersenyumlah.

Yang lalu biarlah berlalu."

Inayah tertunduk, menyembunyikan wajahnya. Mendengar semua ucapan sang Ustadz membuatnya kembali mengintrospeksi diri.

Ikhlas, hanya itu tugasnya dan yakin jika semua yang terjadi adalah takdir terbaik untuknya. Walau pun dengan cara yang menguras air mata dan emosi tetapi percaya jika selama Allah yang menjadi sandaran tak ada hati yang terluka.

Kajian usai, berangsur jama'ah meninggalkan tempat kajian. Saat melangkahkan kaki keluar dari mesjid itu, Inayah menghembuskan nafasnya lega seolah menghempaskan semua beban yang bercokol di dadanya.

1
Heri Wibowo
pasti ini akal-akalan Hasan agar Inayah pindah ke lantai 13
Rahmawati
Hasan tertarik ya sama inayah sampai pindah tugas ke lantai 13
nuraeinieni
wah inayah jadi incaran pak hasan,,,,kemana rayyan ya?
Tasmiyati Yati
Hasan sepupunya Rayyan dong, kira kira Rayyan datang gak ya
Yhanie Shalue
duch pak hasan ga main2 deketin Inayah nya,, semakin gencar aj ini,, Rayyan kamu dimana, dg siapa,, bu inayahmu loh diincer om mu😆
nurjen
akan ada perang antara abang dan ponakan ini mah /Drool//Drool//Drool//Drool//Drool//Drool//Drool//Drool//Drool/
Heri Wibowo
flashback ya Kak
Heri Wibowo
lanjut
nuraeinieni
aduh sudah ada yg minta kenalan nih sama inayah.
nurjen
muter-muter kepanjangan ih tapi di baca juga heheheheh/Smile//Smile//Smile/
Yhanie Shalue
duch Rayyan kamu bakal bersaing sama om kamu sendiri nih😄
Dewi kunti
yuk double up 😘
Dewi kunti
typo kakak jas lengkap ini p SM s jauhan lho🤭🤭🤭
Lailatus Sakinah: siap kakak, nanti direvisi. Makasih sudah diingatkan 💟
total 1 replies
Rahmawati
gk mgkn rayyan kan? rayyan kan blm lulus kuliah, baru jg satu tahun
Nurhartiningsih
siapa ya??masa rayyan.kan baru setahun nggak ktmu.masa Inayah nggak ngenalin?
Khadijah Nafisah
mantap... 😁
Yhanie Shalue
wah Siapakah kira2,, kl Rayyan kyy ga mkn masak iya bu Inayah ga kenal,, duchh kak Laila jgn bikin deg2an ya😄
Maulana ya_Rohman
lama gak up thor🤔🤔🤔🤔...
padahal aku pengen pas baca Inayah ketemu sama siapa ya thor...🤔🤔🤔🤔🤔 aku kok lupa🤦🏻‍♀️
Heri Wibowo
lanjut kakak
nuraeinieni
wah rayyan tuh,,,udah setahun malah ngak saling kenal;
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!