Akira Yamaguchi, cucu perempuan satu-satunya di keluarga Yamaguchi. Keluarganya merupakan klan Yakuza terkuat di Jepang. Dibalik, semua orang yang melihatnya sebagai gadis tak berperasaan dan dingin, ada rahasia mengapa Akira selalu menampilkan sifat dinginnya.
Kenta Ishikawa atau biasanya dipanggil, Ken. Merupakan seorang Yakuza yang dijuluki Iblis Klan Yamaguchi. Berhati dingin, tanpa ampun, dan merupakan orang kepercayaan dari pemimpin Klan Yamaguchi. Dia jatuh hati pada cucu bosnya sejak mereka pertama kali bertemu.
Namun, Kenta tahu cintanya itu terlarang, dia hanya diam memendamnya dan terus berusaha menjaganya dan mengawasinya.
Kisah cinta terlarang anggota Yakuza dan cucu bosnya, juga konflik antar Klan Yakuza, akankan membawa pelabuhan pada hubungan mereka berdua yang hanya sekedar Nona dan Penjaganya?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KimiHaruka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Akira
Ilyevva Akira Yamaguchi.
Akira tumbuh dengan baik, menjadi gadis yang cantik. Akhir November nanti usianya menginjak 17 tahun. Namun, hatinya masih penuh luka yang masih belum bisa ia sembuhkan. Luka yang masih dia simpan rapat, dia belum bisa terbuka pada siapapun.
Akira bersekolah di SMA SWASTA TOKYO, milik keluarganya. Dia seperti anak SMA pada umumnya. Hanya memiliki satu sahabat sejak SMP, yang bisa membuat Akira nyaman berteman dengannya. Karena semua orang tahu, dia adalah cucu dari bos Yakuza.
Akira tak pernah mempermasalahkan mereka tidak mau berteman dengannya, sejak kematian ayahnya teman-temannya mulai menjauhinya.
Namun, saat masuk SMP dan sudah berada dirumah kakeknya, Akira meminta pada kakeknya dia ingin menyembunyikan nama marganya, karena dia bersekolah di yayasan milik keluarganya, dan kakeknya pun setuju.
Awalnya Asahito ingin memberitahunya masalah ini, dan ternyata Akira sendiri yang meminta. Akhirnya, Akira sampai dengan SMA pun hanya menggunakan nama Ilyevva Akira saat di sekolah, hanya beberapa guru dan staff pendataan yang tahu, sudah di pastikan mereka tutup mulut.
Visual Ilyevva Akira Yamaguchi
Cr. Pinterest (Jennie Blackpink)
Edit by Meitu AI
...----------------...
Musim Panas Bulan Juli.......
Dirumah ini, Akira telah tinggal bersama kakeknya selama 7 tahun, waktu tak begitu berasa. Namun, baginya waktu telah berhenti, Akira masih dengan luka di masa kecilnya.
Rumah kakeknya bisa dibilang besar, dengan nuansa ala rumah traditional jepang di padu sedikit modern.
Wajar saja, kakeknya merupakan bos Yakuza. Akira tak pernah mempermasalahkan itu, ayahnya beberapa kali mengajaknya dan dulu yang Akira ingat kakeknya sangat baik padanya.
"Libur musim panas ya ?" gumam gadis itu, sambil berjalan dari dapur menuju taman kecil di tengah rumahnya.
"tak ada yang bisa kulakukan, semua masih sama, luka itu"
Akira duduk termenung di bangku taman. Menatap langit sore, sambil memejamkan matanya. Entah sejak kapan dia tak bisa lagi menangis. Setiap saat dia hanya bisa menahan sakit didadanya.
"Mengingatkan akan hari dimana aku di bawa kakek kerumah ini, saat itu musim panas, seperti keluar dari penjara tapi masih terasa hampa dan sakit"
...----------------...
Flashback.....
"Akira, tempat ini sekarang menjadi rumahmu " ucap Asahito dengan suara beratnya.
Akira hanya memandang kakeknya dan mengangguk saja.
Mereka berjalan masuk kedalam rumah, bersama dengan seseorang yang sedari tadi mengawal mereka.
"Orang ini yang akan menjaga dan mengasuh kamu, dia Kenta Ishikawa" katanya memperkenalkan orang di sebelahnya.
Akira mendongak menatap orang itu sebentar dan segera menundukan kepalanya, ada rasa takut dalam diri Akira, dia terlihat gelisah. Kenta segera merendahkan badanya menyamakan tinggi badan Akira.
"salam kenal, Nona " suara berat dan serak itu terucap dari Kenta. Dia mengusap lembut rambut Akira.
Akira tak menampilkan ekspresi apapun hanya diam dan menunduk setelah melihat sekilas Kenta. Rasa gelisah dan takut menguasai hatinya.
Flashback End.......
...----------------...
Akira masih berada di taman, memejamkan matanya, menikmati hembusan angin musim panas yang menerpa kulit tangan dan kakinya.
Pakaian casual rumahan sering dia pakai saat musim panas hanya kaos kebesaran dan celana pendek saja.
Perlahan dia membuka matanya, menampilkan langit yang sudah gelap, namun dia tak mau beranjak.
Kenangan hari itu terlintas di dipikirannya saat bertemu Kenta pertama kali.
"pikiranku jiwaku sangat kosong saat itu, aku tak berucap apapun padanya, saat itu aku takut dan gelisah melanda hatiku kututup luka itu dengan sikapku yang dingin" batin Akira.
Akira masih dengan lamunannya dan kenangan pahit yang berputar-putar bagai kaset rusak di kepalanya. Menyiksa batin dan raganya.
...----------------...
Kenta yang sudah pulang dari pekerjaannya itu, masuk kerumah dan melihat Akira yang berada di taman dengan tatapan kosongnya.
Kenta mendekati Akira yang tampaknya tak sadar jika Kenta sudah berada di dekatnya.
"Dia tak menyadari kehadiranku, tatapannya kosong, setiap hari seperti ini " batinnya sendu.
"Hey, Akira !!" ucap lirih Kenta sambil memegang pundak Akira lembut.
Akira terlonjak kaget mendengar suara berat dan serak meskipun terdengar lirih, namun mampu membuat Akira tersentak dari lamunannya.
Akira hanya terdiam menatap manik gelap milik Kenta. Kenta menyerahkan sesuatu yang berada di tangannya dan menempelkan di pipi Akira.
"Heee, apaan sih " ucap Akira, reflek dia memegang pipinya yang di tempeli sesuatu oleh Kenta. Kenta tersenyum samar melihat tingkah Akira yang baginya lucu meskipun dengan wajah jutek dinginnya itu.
"Nih kesukaan kamu, udah waktunya makan malam belum menemui kakekmu ?" ucap Kenta sambil menyodorkan kaleng minuman bersoda kesukaan Akira yang sempat dia tempelkan pada pipinya.
"Entar " jawabnya singkat. Sambil membuka kaleng itu dan segera meneguknya.
Kenta menatap lekat Akira yang sedang meneguk sodanya itu. Senyum tipis terbit dari bibirnya, Kenta yang keras tak berekspresi luluh oleh seorang gadis bernama Akira.
Hati dan hidupnya sudah penuh dengan Akira. Meskipun Akira masih bersikap dingin padanya dia tak pernah mempermasalahkan, dia selalu berusaha menghibur Akira, hingga Akira mau banyak bicara padanya atau mungkin lebih sering marah-marah padanya.
Akira yang menyadari sedang di tatap lekat oleh Kenta, segera menoleh padanya.
"Cih, kenapa sih? " ucap Akira sambil menutup mata Kenta dengan telapak tangannya. Hanya senyuman tipis yang terbit dari bibir Kenta.
Kenta memegang telapak tangan Akira, dan segera membawanya berdiri paksa untuk segera masuk kedalam rumah karena waktunya makan malam.
"Masuk, udah ditunggu kakek kamu " ucapnya.
"Iyaaaa " jawab Akira kesal.
Kenta sengaja seperti itu jika tidak dia takut akan tak bisa menahan dirinya, karena ulah telapak tangan Akira di area wajahnya tadi. Hatinya seperti porak poranda merasakan lembut dan harum telapak tangan Akira.
...----------------...
Makan malam bersama kakeknya tidak dia lakukan setiap harinya. Karena terkadang kakeknya harus keluar dengan urusan bisnisnya. Namun, setiap harinya Kenta selalu menemaninya.
"Makan yang banyak, Akira" ucap kakeknya di sela makan malam.
"Baik kek " jawab singkat Akira.
"Bagaimana sekolahmu?" tanyanya.
"Seperti biasa "
Asahito hanya menghela nafasnya pelan atas jawaban cucunya. Dia kehilangan Akira yang dulu, Akira kecil selalu cerewet padanya yang selalu bertanya ini itu. Seberapa dalam luka yang sudah Akira alami selama ini yang membuatnya bersikap dingin.
...----------------...
Setelah makan malam, Akira berada diruang tengah, tempatnya bersantai dan kadang belajar, selain di kamarnya.
Kenta selalu menemaninya disini, membantunya belajar ataupun sekedar mengoceh mengajaknya berbicara.
Akira meletakan kepalanya di atas meja, baru beberapa menit belajar, dan tiba-tiba dadanya terasa nyeri. Ingatan menyakitkan itu terlintas dipikirannya.
"Aku merasa terbebas, tetapi hatiku masih sering sakit, dadaku masih sesak kala ingatan buruk itu terlintas di pikiranku" batinnya sendu.
Akira mendongak dan menoleh kala ada yang membuka pintu, dilihatnya Kenta yang masuk dan membawakan camilan dan minuman kesukaannya. Namun, Akira hanya bersikap acuh dan kembali meletakan kepalanya di atas meja.
Dulu dia akan takut, terkejut dan was-was, kala dia belum terbiasa adanya Kenta di dekatnya.
Kenta duduk mendekat, menaruh nampan berisi camilan kesukaan Akira di meja, setelahnya mengelus lembut rambut Akira. Tatapanya sendu kala melihat Akira seperti ini. Hatinya turut sakit, Kenta selalu menyalahkan dirinya, Kenta berusaha menghibur Akira agar dia bisa segera sembuh dan bahagia.
"Ada yang ingin kamu ceritakan ?" tanya Kenta, yang masih mengelus lembut rambut Akira.
Tatapan Akira seolah kosong, lidahnya kelu, dia ingin sekali bercerita. Namun, ada yang menahan dalam dirinya, dia takut.
"tidak ada " jawabnya lirih.
"jangan pernah kamu pendam sendiri Akira, aku ada buat kamu selamanya, jangan pernah takut, aku yang aku bertaruh melindungi kamu bahkan dengan nyawaku, aku mau kamu sembuh dan bahagia " ucap Kenta dengan suara beratnya tapi terdengar lembut dan menenangkan.
Kenta menarik Akira kedalam dekapannya. Akira tak menolak, tubuhnya lemas, sedari tadi dadanya nyeri, ingatan itu terus berputar di kepalanya. Air matanya mungkin sudah kering dan tak bisa menangis, akibatnya dadanya yang semakin sesak.
Ada rasa aneh saat Akira berada di dekapan Kenta. Dia membisikan kalimat penenang padanya, dekapan hangat Kenta untuk pertama kalinya yang Akira rasakan meredakan sedikit nyeri dadanya, tanpa sadar air mata itu meluncur di kedua pelupuk mata indah Akira.
...****************...
Cerita ini hanya FIKSI belaka, tidak ada hubungan dengan tokoh atau organisasi manapun di dunia nyata. Mohon bijak dalam membaca. Berikan komentar, saran, atau kritik yang sopan dan membangun. Arigatou Gozaimasu.