Dunia bernama Gaia, di penuhi hewan iblis yang di sebut sebagai Enigma. Manusia harus berjuang antara hidup dan mati untuk melawan kelompok Enigma yang melakukan Genosida. Tidak ada yang tau, sampai kapan kehancuran ini akan berakhir, dan sampai kapan manusia bisa bertahan hidup.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DenEmma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24 - Perselisihan
Dion pun sangat terkejut mendengar pernyataan Anna disana.
"Kau mencurinya dariku. Kembalikan buku itu." sahut Anna.
"Jadi, apa kau anak kecil cengeng waktu itu.?" sahut Dion.
"Iya, kenapa.? kenapa kau baru menyadarinya.? Kenapa kau tidak mengenaliku.? atau setidaknya menyadari sedikit tentang kejadian waktu itu." sahut Anna dengan kekecewaan.
Dion pun hanya menelan ludah.
"Kenapa kau baru menyadarinya sekarang. Aku sudah mencarimu kemana-mana, aku juga mencari buku itu. Tujuanku masuk kedalam Lance adalah untuk mencari seseorang yang menyelamatkan ku, dan sekaligus mencari orang yang mencuri buku itu." kaya Anna.
"Tujuanmu banyak sekali. Jadi kau pemilik buku ini.? aku menemukannya di tempat ini. Dan aku tidak tau kalau kau membawa buku kuno ini."
"Bukankah kau menyelamatkan ku di daerah ini juga.? Mungkin aku menjatuhkan bukunya di suatu tempat, karena waktu itu aku lari menyelamatkan diri dari serangan Enigma. sampai akhirnya kau datang menyelamatkanku." sahut Anna.
"Tidak kusangka aku bisa bertemu denganmu lagi. Wajahmu sangat berbeda dengan anak cengeng itu." kata Dion.
"Apapun yang kau bilang. Aku sudah tidak punya urusan denganmu, kau menolak tawaranku, dan sekarang kau memiliki bukuku. Jadi kembalikan buku itu." kata Anna.
"Kau tidak punya bukti bahwa kau pemiliknya. Meskipun kau adalah keturunan bangsawan, dan bagian dari Royal Union, aku tidak percaya padamu." sahut Dion dengan serius.
"Kau membuatku marah, buku itu sangat berharga di bandingkan nyawaku sendiri. Kembalikan padaku." sahut Anna dengan marah.
Tiba-tiba tubuh Anna pun mengeluarkan sebuah aura berwarna putih. Itu adalah aura special yang hanya di miliki oleh orang-orang tertentu.
"Gila, dia memiliki aura putih.? dia bukan orang biasa, apa dia adalah keturunan langsung dari Rachel.?" kata Dion dalam hati.
"Aku sudah salah menunjukkan buku ini padamu. Dan tentu saja, aku tidak akan menyerahkannya." kata Dion.
"Bajingan." sahut Anna
Wong. sebuah pedang pun keluar di depan Anna. Dion pun tidak tinggal diam, dia juga mengeluarkan auranya, dan kali ini, dia menunjukkan kekuatan yang sebenernya.
Aura putih pun keluar dari tubuhnya. Dan sebuah pedang keluar di depan Dion.
Dalam hati mereka berdua berkata. "Sepertinya aku pernah merasakan situasi seperti ini."
Swoosh. Mereka berdua pun menghempaskan pedang mereka.
Trang. sebuah benturan pedang.
Awan-awan pun mulai berkumpul di atas sana. Suara gemuruh petir mulai terdengar sangat menggelegar.
Anna, menunjukkan kekuatan yang sebenarnya, kekuatan yang selama ini ia sembunyikan. Karena ia tau, dia tidak akan menang melawan Dion dengan kekuatan yang lemah.
Slash, Trang Trang. Klang.
Suara pertarungan mereka berdua. Bahkan mereka bisa terbang di atas udara dan bertarung di atas sana.
"HOAAAAA." teriak Dion yang menghempaskan pedangnya ke arah Anna.
"Ha? " Trang, tubuh Anna pun sampai terpental ke belakang. Woossh.
Dep. tubuh Dion pun tiba-tiba berada di belakang Anna. Bruok. Dion pun memukul punggung Anna. "Uhaargh." sampai Anna mengeluarkan darah dari mulutnya.
"Kau tidak bisa menang dengan cara bertarung seperti ini." sahut Dion.
Ia pun langsung menendang perut Anna. Bruook. Tubuh Anna pun langsung terpental kebawah tanah. Wooosh.
dan menghantam bebatuan di bawah sana. BRDMM.
"Sialan, huh huh." sahut Anna dengan terengah-engah.
Anna pun berusaha bangkit dan menatap Dion dengan sangat tajam.
"Aku seperti nostalgia." kata Anna.
"Menyerah lah, aku tidak akan menyerang lebih jauh lagi." teriak Dion di atas sana.
"Chik, itu tidak ada di dalam kamus pertempuran ku." sahut Anna.
Wosh. Matanya pun bersinar berwarna putih. Dan sebuah lingkaran terbentuk di belakang punggungnya. Itu adalah kekuatan yang sebenarnya dari seorang Awakening.
"Tidak kusangka, aku sampai mengunakan kekuatan penuh ku."
Dion yang melihatnya pun sangat terkejut. Bahkan tangannya sampai gemetar melihat lingkaran berwarna putih di belakang punggung Anna.
"Bukankah itu Gemstone.? Sialan, dia benar-benar keturunan Rachel. Gemstone warna putih, hanya dimiliki oleh 6 orang di dunia ini. Bahkan hampir mustahil orang untuk memilikinya. Kecuali Gemstone yang memiliki warna lain. Aku benar-benar bernostalgia." kata Dion dalam hati.
Anna pun mengangkat pedangnya ke arah Dion.
"Ini adalah kesempatan terakhirmu, sekarang keadaan mulai berubah. Menyerah, atau mati.? " kata Anna dengan penuh ancaman.
"Kita belum mencobanya."
"Chik."
Dep. Anna pun tiba-tiba menghilang dan tiba-tiba berada di belakang Dion sambil mengayunkan pedangnya.
"HOAAA." teriak Anna
Treet. suara petir yang keluar dari pedang Dion. Dan Trang. Dion pun menahan serangan itu. Tapi tetap saja, aura putih yang dimiliki Anna lebih kuat darinya. Mereka berdua saling berhadapan dan saling menahan pedang mereka yang sedang berbenturan.
"Uuh." Dion sampai memuntahkan darahnya.
"Sepertinya kau tidak bisa menahannya." sahut Anna.
Tiba-tiba pedang milik Anna mengeluarkan aura putih yang sangat besar. "HOAAAA." Anna pun mendorong Dion dengan sekuat tenaga.
Krak. Pedang milik Dion pun retak seketika.
"Ha.?"
Pyarr. pedangnya pun hancur berkeping-keping, lalu, Slash, Tubuh Dion langsung terkena sayatan di dadanya.
"Arrrgh."
Woosh. sampai terpental kebawah tanah dan menghantam sebuah bukit disana. BRDMM.
Anna hanya menghela nafas dan melihat sebuah bukit yang di hantam tubuh Dion.
"Sialan, aku sampai melakukannya." sahut Anna.
Dalam sekejap saja, tiba-tiba sesuatu melesat kearahnya. Woosh.
"HOAAAAAAAA." teriak Dion yang menyerang Anna dengan tangan kosong.
"Ha.? "
Saking cepatnya serangan Dion kearah Anna, ia sampai tidak bisa menghindarinya.
BRUOOOK. "a arrg." Sekali lagi, Anna terkena pukulan di perutnya. Namun, Anna hanya terpental sedikit kebelakang.
"Huh, huh, Ciuh." Anna pun memuntahkan darah dari mulutnya. Dan Dion sudah terengah-engah disana, bahkan kepala dan tubuhnya sudah di lumuri darah.
"Dia, dia bisa menyerang ku dalam mode ini.? Sialan, dia memang bukan orang sembarangan, aku sudah meremehkannya." sahut Anna.
"Huh, huh." Dion pun hampir kehilangan kesadarannya disana. Namun ia masih berdiri di atas udara.
"Tangguh sekali kau." sahut Anna.
"Cuh." Dion hanya memuntahkan darah dari mulutnya.
Wingg. sebuah lingkaran sihir keluar dari belakang tubuh Anna. Lingkaran itu terbentuk cukup besar disana.
"Kalau begitu, jangan salahkan aku karena membunuhmu."
BRRRR, sebuah pedang raksasa keluar dari lingkaran itu. Tentu saja, efek dari kekuatannya mengundang ribuan Enigma yang ada disana.
"Pedang langit kah. Dia benar-benar keturunan Rachel, atau mungkin....
Wooosh. pedang itu pun langsung melesat kearah Dion. " Sialan."
Dep. ia pun ber teleportasi kesana sini dan menghindari serangan pedang itu. Tapi anehnya, pedang langit itu juga ikut ber teleportasi mengikuti Dion.
"Tidak bisa di hindari. Sial."
BREDMMMM.
....
