NovelToon NovelToon
Rhapsody Di Atas Langit

Rhapsody Di Atas Langit

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Penyelamat
Popularitas:11.8k
Nilai: 5
Nama Author: Galih Pratama

Era Kekacauan dimulai setelah seorang pengembara misterius datang membawa sebuah pusaka suci. Pusaka yang dikatakan memiliki kekuatan bahkan dapat membelah dunia, siapa yang bisa mendapatkannya maka dia akan berdiri di atas puncak.

Dunia dimana seni beladiri adalah segalanya, semua orang berlomba untuk mendapatkan pusaka tersebut. Seorang pemuda bernama Zhen Liang muncul sebagai orang yang tidak pernah disangka di dunia persilatan.

Kultivator muda itu membuat para orang tua dan sesepuh di dunia persilatan tercengang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Galih Pratama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2. Kematian.

Melihat pusaka suci yang dihempaskan begitu saja seolah benda tak berguna ke dalam jurang, semua orang buru-buru mengedarkan energi mereka dan satu persatu masuk ke dalam jurang bersama senjata mereka.

"Sialan kau keparat, mesum!"

"Lebih baik kau mati saja!"

"Aku tidak sudi memberikan cucu kesayanganku untuk bajingan sepertimu!"

"Setelah ini aku sungguh akan mencabut kepalamu, awas saja kau!"

Jutaan kultivator itu tidak lupa memberikan kata-kata mutiaranya pada Zhen Liang, jika bisa mereka ingin membuat telinga orang itu sampai mengeluarkan darah. Pemandangan jutaan kultivator terbang di langit, membuat perasaan takjub menyelimuti hati Zhen Liang yang seolah sedang menyaksikan ratusan bintang jatuh bersamaan.

Di dalam hatinya, Zhen Liang tertawa keras. Dia mengeluarkan kitab lainnya dari balik bajunya.

[ Rhapsody Penghancur Langit. ]

Kitab pertama yang dibuang Zhen Liang adalah sebuah umpan, hanya sebuah buku cerita dewasa saja yang tidak memiliki hubungan apapun dengan tingkat beladiri seseorang. Namun, para orang-orang bodoh yang serakah itu begitu rakus sehingga dibutakan oleh tipuan kecil. Entah apa yang akan mereka katakan setelah mendapatkan buku itu.

"Jutaan orang dewasa yang memperebutkan sebuah buku porno, bukankah harga diri mereka yang setinggi langit akan sangat ternoda?"

Sungguh lucu dan menyenangkan sekali bisa melihat para orang tua, sesepuh, bahkan para leluhur gampang dibodohi begitu saja seolah seperti anak kecil. Zhen Liang terus menerus tertawa sampai memeluk perutnya.

Zhen Liang segera terbangun dan membaca kitab di depannya, dia membuka bagian pertama dan ekspresinya masih biasa saja namun setelah mencapai bagian penutup. Zhen Liang tidak dapat menyembunyikan keterkejutannya. Setiap bagian membuat napasnya hampir terhenti.

Dirinya mengerti sekarang alasan kenapa jutaan kultivator saling memperebutkan pusaka suci membuat perang tak berujung, sampai orang-orang menyebut jaman ini sebagai, Era Kekacauan. Lalu, alasan kenapa orang yang mempelajari kitab ini bisa mencapai puncak, orang yang telah mendalami isi kitabnya sungguh akan mampu membelah dunia.

"Kitab yang sangat mengerikan." Zhen Liang mengangguk. Matanya kemudian terbelalak, melihat seseorang sudah berdiri di depannya.

"Pengembara Misterius?" Dia orang yang berkeliling dan memberikan pertanyaan kepada setiap orang yang ditemuinya. "Kenapa kau bisa berada di sini?"

Pengembara misterius ini tersenyum, "Sebuah kehormatan melihat pusaka suci dunia bisa jatuh ke tangan yang tepat. Sekarang pertanyaan ulang, bagaimana menurutmu para kultivator itu?"

Zhen Liang terdiam tampak berpikir sebentar sebelum mengatakan, "Orang bodoh yang terbutakan. Idiot yang selamanya akan jatuh ke keputusasaan dalam mengejar kekuatan sejati dan tidak akan pernah bisa puas."

"Jawaban menarik yang masih belum berubah."

"Mereka semua hanya orang tolol, bajingan yang dipenuhi keserakahan dan napsu. Singkatnya, seorang sampah di dunia sesungguhnya."

"Kau masih menganggap mereka sampah? Aku penasaran, apakah kau akan tetap menganggap kami sebagai salah satu sampah suatu saat nanti."

Mendengarkan perkataan dari Pengembara Misterius, Zhen Liang memiringkan kepalanya bertanya tentang maksud tersebut, tapi tidak mendapat jawaban. Pengembara Misterius selesai memberikan sebuah kalung kepadanya sebelum beranjak pergi.

"Percayalah kita akan segera bertemu." Dia melambaikan tangannya pada Zhen Liang.

Setelah kepergian Pengembara Misterius, kompak jutaan kultivator muncul dari balik jurang. Mereka merapatkan giginya, wajah mereka berkerut dan berwarna merah padam yang dipenuhi kemurkaan. Kompak mereka semua menatap Zhen Liang dan mengumpat sangat keras.

"Anu... Para sesepuh yang terhormat... Mohon jangan marah dulu..." Kata Zhen Liang dengan nada bergetar. Sedari awal dia tidak akan pernah bisa kemanapun bahkan semenjak dirinya mendapatkan pusaka dunia.

Tak perlu waktu lama, Pedang Keadilan Li Wei, Leluhur Pedang Gao Jiao dan Kaisar Langit Sun Ming mengeluarkan energi mereka. Diikuti ketiga orang tersebut, masing-masing para kultivator di belakangnya juga mengeluarkan energi yang tiada tara.

"Aku tidak percaya, keparat yang bahkan tidak bisa melakukan kultivasi melakukan hal seperti ini."

"Harus diakui bahwa dia cukup pandai. Kepandaiannya mungkin setara dengan seorang jenderal."

"Orang ini ingin mati saja harus menyusahkan kita semua, sialan!"

Satu detik kemudian, Zhen Liang yang terbangun mendapati tubuhnya sudah tidak berbekas. Darah dimana-mana dengan anggota tubuhnya yang sudah hilang entah dimana, dirinya mengetahui bahwa sebentar lagi dia mungkin akan mati.

"Sudah-sudah... Semuanya, kenapa tidak membiarkan apa yang berlalu, untuk kitab ini akan diteliti lebih dulu oleh Sekte Lima Racun kami."

"Dasar Ular Picik, Pak Tua keparat! Kau tidak akan pernah bisa membawa kitab itu!"

"Untuk kitab ini, biarkan saja aku, Kaisar Langit yang membawanya!"

"Jika kau menginginkan kitabnya, kurasa kau harus melewati kami lebih dulu Kaisar Langit."

"Apa katamu?!"

Ini adalah salah satu alasan kenapa Zhen Liang sangat membenci para kultivator. Mereka terlalu bengis dan kejam, berperilaku seenak jidatnya bahkan menghilangkan satu nyawa seolah itu tidak berharga sama sekali.

Suatu saat, dia ingin menyadarkan mereka semua. Suatu saat, dia ingin membuat mereka berlutut dan membayar semuanya. Suatu saat, dia ingin menghancurkan dunia mereka.

Mata Zhen Liang perlahan tertutup, pada hembusan napas terakhirnya dia mendengus dengan melihat kearah jutaan kultivator ini yang masih bertarung memperebutkan pusaka di depan matanya.

"Mereka adalah para sampah-sampah bajingan yang sesungguhnya."

Selesai mengatakan itu, mata Zhen Liang tertutup seluruhnya.

Tanpa disadari semua orang, sebuah kalung tiba-tiba mulai menyala terang.

***

"Kak... Kak..."

Suara samar-samar terdengar, seseorang berulang kali mencoba memanggil, orang itu bahkan sampai menggoyangkan badannya beberapa kali.

"Kakak!" Saat membuka mata, Zhen Liang melihat adik perempuan satu-satunya itu yang terus berteriak. Seketika matanya melebar, tubuhnya secara reflek bergerak untuk menjemputnya.

"Zhen Lia!"

"Kakak?"

Mereka berpelukan. Zhen Lia tidak tahu apa yang sedang terjadi, dia ingin bertanya tentang tingkah aneh kakaknya. Dibanding dirinya ada sesuatu yang lebih penting lagi sekarang. Zhen Lia berusaha keluar dari pelukan kakaknya yang sangat erat, seolah mereka sudah tidak bertemu sangat lama.

Setelah menumpahkan segala kerinduan, Zhen Liang yang tersadar segera mencubit dirinya. Karena rasa sakit masih dirasakan, mulut Zhen Liang terbuka lebar. Dia yakin bahwa semua ini adalah kenyataan.

Zhen Liang melihat ke sekeliling, sebuah tempat dimana dirinya dilahirkan. Dirinya berdiri dan berlari keluar. Matanya melebar, dia berada di sebuah rumah mewah milik keluarga dari Klan Zhen.

"Aku... Belum mati?" Zhen Liang menutup wajahnya, dia bersyukur. Setelahnya mata air mata tak terbendung mengalir keluar. "Apakah aku mendapatkan sebuah kesempatan kedua?"

Zhen Liang terus menangis, dirinya tidak peduli bahwa sekarang sedang banyak orang yang berkerumun, para penonton seperti para pelayan dan bahkan adiknya. Bagaimana pendapat mereka sekarang atau kenapa tuan muda mereka tiba-tiba berubah menjadi gila. Dia tidak sedang memikirkannya sekarang. Jika bisa Zhen Liang ingin memberitahukan pada dunia, dirinya sangat bahagia sekarang.

"Kenapa Tuan muda menangis di luar?"

"Tuan muda bersikap aneh. Apakah Tuan muda sudah gila?"

"Astaga, apa ada yang salah di kepala Kakak?"

1
Azekkin Ajah
They think we've game over, but the game is never over...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!