menceritakan seorang pemuda bernama Anyu yang sangat sayang kepada kedua orang tua angkatnya, karena beberapa insiden Anyu harus berpisah dengan kedua orang tuanya, semua kejadian itu membuat Anyu sangat sedih dan menyalahkan dirinya sendiri karena tidak bisa melindungi keluarganya.
beberapa tahun kemudian Ketika Anyu ingin berziarah ke kuburan orang tuanya giliran dia terkena insiden oleh orang misterius, dan itu membuat anyu tewas seketika. Anyu pikir misi hidup di dunia telah selesai, tapi tau tau dia Reinkarnasi menjadi seorang gadis cantik bernama Lyvei dengan membawa misi super sulit dari Tuhan.
karena misi super sulit dari Tuhan, dia diberkati kekuatan di atas rata-rata dan Lyvei pun bertekat untuk melindungi keluarga barunya di dunia barunya.
Akankah dia berhasil menuntaskan misi dari Tuhan sekaligus melindungi keluarganya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hayasu Reyasu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PERJALANAN MENUJU SILVERARD Part 7
Ke esokan harinya Shi bangun dari pingsannya.
“AAAA, setan” Shi.
“Bibi Shi kenapa” Lyvei bingung sembari memiringkan kepalanya.
“Duh Lucu banget ni anak” Shi.
“Eh, makasih” Lyvei.
“Hei kalian ayo sini makan” Tama.
Kemudian Shi dan Lyvei yang pipinya merah sebab dapat pujian menuju meja makan, setelah di meja makan Shi menceritakan cerita horror nya kepada mereka Tama dan Lyvei tetapi respon Tama dan Lyvei malah tertawa.
“Aku serius kemarin malam kaki ku seperti di lewati sesuatu kemudian ketika aku melihat ke depan aku melihat siluet warna hitam putih dengan matanya menyala!” Shi ketakutan.
“bibi Shi liat Tama dengan seksama” Lyvei.
Sedangkan Tama ketika mendengar cerita itu dia menahan ketawa.
“ok terus?” Shi dengan serius menatap Tama.
“bibi liat watna rambut dan kuping Tama warna apa?” Lyvei.
“sebelah HItam sebelah lagi putih” Shi dengan serius menatap Tama.
“kemudian warna matanya apa?” Lyvei.
“hijau” Shi dengan serius menatap Tama.
“nah paham kan sekarang?” Lyvei.
“paham apa maksudmu?” Shi dengan serius menatap Tama.
“aaaah. Bibi ini pura pura bodoh atau bodoh beneran sih?” Lyvei.
“Nona Lyvei jangan bilang seperti itu tidak sopan” Tama.
“maaf” Lyvei menundukkan kepala.
“oh aku mengerti sekarang yang tadi malem siluet warna putih dan Hitam dengan warna mata hijau adalah kamu Tama?” Shi mulai paham maksud Lyvei.
“yap, benar sekali maaf kan aku. aku ga espek kamu bakal pingsan, hehehe” Tama sembari ketawa kecil.
“terus terus sesuatu yang lembut melewati ku itu apa?” Shi dengan muka masih pucat.
Kemudian Tama menunduk ke bawah meja makan kemudian Tama mengambil sesuatu kemudian Tama menunjukkan nya kepada Shi.
“Ini dia yang kemarin lewat di kaki mu” Tama menunjukan Induk kucing.
“aaahhh, ternyata hanya seekor kucing, terus kemarin kamu fokus ke pojokan memangnya ada apa?” Shi menghembuskan napas panjang.
“oh itu salah mu” Tama.
“lah kok salah ku?” Shi Bingung.
“karena ketika aku ingin mengatakan apa yang aku liat aku keburu di Tarik oleh mu” Tama menyilangkan tangan nya dengan muka cemberut.
“iya maaf kan aku, aku keberu takut lah ini anak kenapa ketawa” Shi.
“ga apa apa kok bibi Shi, cuman lucu aja seorang undead takut dengan hantu” Lyvei ketawa.
Melihat Lyvei ketawa itu membuat Shi aga kesal kemudian dia mencubit pipi Lyvei.
“bibi Shi sakit” Lyvei sebari ketawa.
“ini hukuman seorang murid mengejek gurunya, Tama terus apa alasan mu fokus melihat kepojok kemarin?” Shi sembari menyubit pipi Lyvei.
“sebelum itu lepas kan dulu Nona Lyvei” Tama.
“Oh ya maaf, soalnya pipi anak ini empuk sekali” Shi melepaskan cubitannya.
“alasan ku kemarin fokus liat pokokan karena aku liat anak kucing yang warna bulunya sama seperti ku nih anak kucing nya” Tama sembari memperlihatkan anak kucing kemarin malam.
“eh iya kucing itu mirip sekali dengan mu” Shi.
Ketika Tama memperlihatkan anak kucing tatapan Lyvei seperti menunjukan ekspesi ingin mengelus nya.
“Nona Lyvei ini mengelus nya ya?” Tama.
Lyvei menangguk, kemudian Tama menanya apakah anaknya boleh di elus kepada sang induk kucing dengan Bahasa kucing.
Ini adalah terjemahan percakapan Tama dan indung kucing
“apakah anak mu boleh di elus oleh majikan ku?” Tama.
“Boleh saja sekalian aja urus anak itu aku ingin kawin lagi oyen I’m coming darling” induk kucing langsung pergi.
Ketika melihat induk kucing pergi Lyvei langsung menangis karena Lyvei pikir induk kucing meinggalkan anaknya karena keinginan egois dia ingin mengelus anaknya.
“Maaf kan aku, induk kucing itu marah dan kemudian dia pergi karena ku kan” Lyvei nangis.
“tidak tidak Nona Lyvei itu memang sipat alami mereka jika anaknya sudah besar induk mereka akan meninggalkan mereka untuk survive” Tama.
Ketika mendengar itu Shi langsung mengelus kepala Tama, ketika kepala Tama di elus wajah tama memerah dan kemudian Shi mengatakan.
“Kamu juga yang sabar ya Tama” Shi mengelus kepala Tama.
Karena Shi mengatakan itu Tama langsung menyingkirkan tangan Shi kemudian Tama melompat menjauhi Shi, ekor Tama mengembang dan berdiri tegak kemudian Tama mendesis.
“shhaaa” Tama.
“lah memangnya aku salah apa” Shi bingung.
“bibi Shi sepertinya bibi menyinggung perasaan Tama deh?” Lyvei.
“apa iya, aku minta maaf Tama tolong jangan marah seperti itu” Shi menunjukan kepala dan berusaha untuk membujuk Tama agar tidak marah lagi.
Tidak lama ekor Tama kembali turun.
“Iya aku maafkan mu, dan aku juga minta maaf karena tiba tiba marah, aku tau kamu bersimpati karena kamu menganggap ku seperti anak kucing ini, yang nyatanya akulah yang telah meninggalkan ibuku” Tama.
‘lah kok kebalik kan nya?’ Lyvei berbicara dalam hati.
“kok bisa kebalik gitu kalian kan sama sama Ras kucing, cuman bedanya kamu Ras manusia setengah kucing sedang kan anak kucing ini real Ras kucing” Shi bingung.
“ya mudah nya Ras manusia kucing di bekali akal sedangkan Ras kucing asli tidak punya akal mereka hanya memiliki nafsu saja tetapi Ras kucing elemental mereka memili akal juga, Nona Lyvei nih anak kucingnya dan ibu kucing ini menitipkan anaknya kepada mu apa kamu sanggup” Tama.
“iya aku sanggup” Lyvei.
Kemudian Tama menyerah kan Anak kucing itu kepada Lyvei.
“Tama aku berjanji akan merawat anak kucing ini dengan baik” Lyvei tersenyum sembari memeluk anak kucing.
Ketika memeluk anak kucing muncul layar hologram di layar hologram tersebut tertera informasi dari kucing yang sedang di peluk Lyvei.
Informasinya dari hologramnya
Nama : -
Ras : elemental cat
Mana : 80/2
Jenis kelamin : laki-laki
Umur : 2 bulan
Element : Tanah 25%
Air 25%
Angina 25%
Api 25%
Setelah melihat informasi status anak kucing tersebut Lyvei langsung bertanya kepada Tama apakah dia boleh memberi anak kucing ini nama.
“Tama apa aku boleh memberinya sebuah nama?” Lyvei.
“boleh saja tapi nona Lyvei harus siap mana nona Lyvei terkuras” Tama.
“memangnya memberikan nama memerlukan mana?” Shi penasaran.
“Itu tergantung soalnya setahuku jika kita akan memberikan nama kepada seseorang status orang yang di beri nama akan meningkat tergantung mana si yang memberikan nama” Tama.
“Oh aku paham, semakin besar mana si pemberi mana akan semakin kuat juga yang di beri nama, kalo begitu Tama berikan aku sebuah nama baru soalnya kamu kelihatan sangat kuat” Shi.
“kamu kan manusia mana bisa, malah nanti efeknya berbalik status mu akan turun derastis kamu mau?, ok akan ku beri nama, nama mu mulai sekarang ada-“ Tama yang mulutnya langsung di tutup oleh Shi.
“engga banget kalo gitu” Shi.
‘oh seperti itu tapi aku tidak tau akan memberikan nama apa ke anak kucing ini’ Lyvei dalam hati.
“nona Lyvei apa nona siap memberi nama anak kucing ini?” Tama.
“hmm mungkin nanti saoalnya belum kepikiran” Lyvei.
Kemudian Shi menyadari sesuatu ketika dia menjadi budak Pahlawan Sou dia sangat lemah dengan mencocokkan penjelasan Tama tadi. Shi menyadari mungkin ketika dia jadi Budak Sou nama Shi telah di ganti Oleh Pahlawan Sou.