Hitam tak selamanya buruk dan kotor, putih tak selamanya bersih dan suci. Hidup seorang diri membuat Letnan Rilanggana menjadi pribadi yang keras, dingin dan tidak mudah di taklukkan. Banyak yang tidak paham atau mengerti akan jalan pikir serta 'caranya bekerja'.
Berawal dari pertemuan pertama yang tak terduga, dirinya bertemu dengan adik kesayangan seniornya yang membuatnya kesal. Namun menang taruhan dengan rekannya membuat takdirnya harus mendekati gadis itu kembali.
Niatnya yang hanya bermain-main akhirnya menimbulkan perkara dan harus berhadapan langsung dengan seniornya tersebut. Hingga waktu berganti, kisah masa lalu di antara mereka membuat prahara.
KONFLIK, silakan SKIP bagi yang tidak tahan KONFLIK.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NaraY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
2. Taruhan.
"Bisa begitu, dek?? Tapi kamu nggak apa-apa, kan??" Tanya Bang Bayu.
"Ng_gak apa-apa sih, Om. Cuma genteng aja yang pecah." Jawab Lira.
"Alhamdulillah."
Lira tidak mengatakan kalau peterjun tersebut jatuh di dalam kamar mandi. Apalagi Abangnya sudah merahasiakan hal ini karena terlalu memalukan.
...
Usai melipat parasut, Bang Rilo duduk bersama kedua sahabatnya, Letnan Bayu dan Letnan Yusril.
Bang Bayu dan Bang Yusril tertawa. Ada beberapa luka di tangan sahabatnya itu tapi daripada mengurus luka sahabatnya.. Bang Bayu dan Bang Yusril lebih menyoroti zona pendaratan Letnan Rilo.
"Bagaimana bisa kau menerjang kamar mandi Bang Ribas. Untung saja tidak ada adiknya Bang Ribas yang cantik itu." Oceh Bang Yusril yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Bang Bayu.
Seketika Bang Yusril salah tingkah menutup rapat bibirnya. Bang Rilo pun ikut salah tingkah tapi ia masih mampu untuk menguasai diri.
"Gebetanmu to??" Tanya Bang Rilo.
"Nggak, hanya suka aja. Kamu nggak usah munafik lah. Andai saja di kamar mandi itu ada Lira. Kamu pasti naksir. Lekuk badannya buat mata kelilipan." Jawab Bang Bayu.
Bang Rilo tersenyum saja mendengarnya sembari menormalkan menghisap rokok sekedar menormalkan detak jantung.
'Kau pun bakalan mati berdiri kalau tau aku bersama adiknya Bang Ribas di dalam kamar mandi. Kau tak tau saja aku tadi sudah panas dingin hampir kejang di buatnya'.
"Bagaimana kalau kita buat taruhan, kita coba goda adik Bang Ribas yang kau bilang cantik itu. Kena mulut besar siapa, dia. Taruhan lima juta rupiah, kalian berani atau tidak??" Tantang Bang Yusril.
"Kalian berdua saja, aku nggak ikutan." Tolak Bang Rilo kemudian berjalan menjauh.
"Nggak seru, Lu..!!" Kata Bang Yusril.
"Aku sudah tobat, nggak mau main perempuan lagi. Sudahlah, kalian berdua saja." Jawab Bang Rilo.
"Sepertinya aku juga nggak tega, Yus." Imbuh Bang Bayu.
"Nggak mau duit, nih?????" Goda Bang Yusril.
Bang Rilo dan Bang Bayu saling pandang.
"Demi duit aja ya, Yus..!! Jangan macam-macam." Ujar Bang Bayu.
"Mulut lancip mu itu pasti kuhajar kalau kau buat masalah lagi. Nggak usah omong masalah dulu deh. Lira nangis saja.. ku buat bengep wajahmu yang sok ganteng itu." Ancam Bang Rilo gemas dengan kelakuan ajaib Bang Yusril.
Bang Bayu langsung menoleh. Rasanya sungguh syok melihat reaksi sahabatnya tapi dirinya hanya bisa diam tanpa suara.
"Okee.. jadi gimana?? Deal?????"
Akhirnya mereka bertiga menyatukan tangan.
***
Saat patroli sore, Bang Yusril melihat Lira pulang ke rumah ke rumah. Mengingat perjanjian taruhan nya kemarin, ia pun segera gerak cepat demi mencuri start. Harapnya si cantik Lira akan 'nyangkut' dalam bujuk rayunya.
"Liraa..!! Pulang kuliah ya, dek.."
Lira menoleh pada sumber suara yang menyapanya.
"Eehh.. Om..........." Lira memicingkan mata melihat nama dada pria berkulit 'legam' yang menyapanya. "Om Yusril.. nggak, tadi di jemput sama Om mudi." Jawab Lira.
'Waahh.. responnya baik nih. Sepertinya Lira langsung kepincut gantengnya aku nih'.
"Om Yus boleh minta nomer HP nya nggak??" Pinta Bang Yusril.
"Boleh Om."
...
"Kamu sudah punya pacar??"
Lira meneguk salivanya dengan kasar mendengar ucapan Bang Bayu yang tidak pernah ia sangka.
"Belum. Mana ada Abang ijinkan Lira pacaran." Jawab Lira.
"Kamu lebih takut dengan Papamu atau Abangmu??" Tanya Bang Bayu.
"Abang, donk..!!" Dari kecil Lira ikut dengan Bang Ribas karena Papa dan Mama tinggal di Singapura. Jadi yaa... wajar kan, kalau Lira lebih takut dengan Bang Ribas." Jawab Lira.
Bang Bayu mengangguk dengan senyumnya. "Gitu ya?? Kalau saya ajak kamu pacaran, mau atau tidak??"
Lira sempat ternganga mendengarnya namun dengan sikapnya yang masih tenang. Ia hanya tersenyum dengan ekspresi yang sulit untuk di artikan. "Gimana ya???" Jawabnya mengambang.
***
Keesokan harinya.
Jum'at pagi dari mess perwira, Bang Rilo sudah memakai seragam PDL lengkap. Tak sengaja ia melihat Lira sedang olahraga pagi saat dirinya akan berangkat kerja.
Ia pun berjalan dan menghentikan langkah Lira. "Mau kemana?"
"Lari pagi. Memangnya ada apa?" Jawab Lira ketus pasalnya ia masih jengkel setiap mengingat kejadian beberapa hari yang lalu.
"Ini kawasan laki-laki. Kamu tidak ingin jadi pusat perhatian mereka, kan??" Tegur Bang Rilo dengan sikap tenang.
"Mereka punya mata. Apa salahnya lihat perempuan cantik."
"Cantik dari mananya??? Mereka sakit mata???" Ujar Bang Rilo.
"Iihhh.. seperti ganteng aja Om satu ini." Gerutu Lira mencibir malas.
"Laki-laki nggak butuh ganteng, butuhnya..........."
"Apa???? Yang suka di banggakan laki-laki??? Jantan, gagah, besar..........."
"Huuuuusshhhh..." Bang Rilo membungkam bibir Lira dengan telapak tangannya. "Apa lah kamu ini, besar.. besar. Tau yang besar nggak bisa lupa kamu nanti."
Tapi kemudian mata mereka saling memandang dan mulai salah tingkah. Bang Rilo menjauh meskipun dengan gayanya yang masih cool.
Dari posisinya, Bang Yus dan Bang Bayu terlihat kesal.
"Apa selama ini Rilo dekat dengan Lira??" Tanya Bang Bayu.
"Setauku.... Antara iya dan tidak." Jawab Bang Yusril.
"Ccckk.. inilah kenapa kau tidak cepat punya pacar. Plin plan sekali kau, Yus..!!"
"Kau sendiri punya???" Ejek Bang Yus.
"Punya lah."
.
.
.
.
apa Lira dan Sitha ga bisa lepas dr Priyadi??
semoga menjadi Keluarga yg samawa yah Bang Rilo dan Bang Bayu😇
bikin penasaran...
lagi rame ini,
ayo lanjuuut kak 💪💪💪♥️♥️♥️