NovelToon NovelToon
Kekasihku Mertua Anakku

Kekasihku Mertua Anakku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Lansia
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Senja

Kinara Wirasti seorang wanita berusia 55 tahun, bertemu dengan kekasihnya di masa lalu yang bernama Anggara Tirta pria seumuran dengannya. Ternyata Anggara adalah mertua dari anaknya. Bagaimana kisah cinta mereka? Akankah bersatu di usia senja?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2 Kita Pacaran Lagi

"Ingat usia, Mas," ucap Kinara dengan nada malu- malu.

"Jadi kamu menolak ku?" tanya Anggara tidak percaya dengan apa yang baru didengarnya.

Kinara menggelengkan kepalanya, tangannya mengusap wajah tampan yang selama ini ia rindukan di setiap hari.

Anggara tidak kuasa menahan gejolak yang membara dalam dadanya, ia mulai mendekatkan wajahnya ke wajah cantik Kinara. Sebuah ciuman lembut mendarat di bibir wanita paruh baya itu.

Kinara bukannya menolak, ia justru membalas ciuman itu membiarkan gairah mereka menyatu dalam keheningan.

"Nara, aku merindukanmu," bisik Anggara.

"Aku juga, Mas," Kinara menenggelamkan wajahnya di pelukan Anggara. Bau parfum yang masih sama, membangkitkan kenangan terpendam selama ini.

Kinara kini bisa tersenyum lebar, penantian panjangnya tidak sia-sia. Namun, hubungan mereka sekarang tidak bisa sebebas dulu diketahui banyak orang. Saat ini mereka ingin merahasiakan, sampai tiba waktunya untuk mengungkapkan.

"Mas, aku mohon jangan beritahu anak-anak. Kalau kita pacaran," pinta Kinara.

"Kenapa, Nara? Justru lebih bagus kita beritahu mereka," kata Anggara bersikap tenang.

"Aku takut membuat mereka kecewa, Mas," ucap Kinara wajahnya terlihat panik.

"Iya, aku mengerti. Kita temui mereka dulu," ajak Anggara.

Ketika mereka berdua hendak keluar dari ruangan itu, terdengar suara langkah kaki. Keduanya langsung bersembunyi di balik lemari besar.

"Mamah kemana lagi? Kenapa juga kamu suruh ke lantai atas, bukannya seluruh ruangan ini milik papah mu, Nik." Angel mengungkapkan kekesalannya pada sang suami.

"Sayang, jangan cemberut gitu dong. Toilet di bawah sedang diperbaiki, tadi ada yang tersumbat saluran airnya," jelas Niko sembari mencubit gemas pipi istrinya.

"Terserah! Toiletnya sebelah mana?" Angel mengerucutkan bibirnya.

Saat hendak berjalan menuju ke toilet, tiba-tiba Anggara memanggil mereka berdua memintanya untuk segera ke ruang makan.

"Niko, Angel, ibu kalian sudah datang. Lebih baik temui mereka." Anggara berusaha mengalihkan perhatian kedua anak itu.

"Kita cari mamah dulu, Pah," tolak Angel.

Namun, Anggara mencari alasan lain agar mereka cepat pergi dari ruangan itu dan Kinara bisa keluar dari persembunyiannya. Ia juga mengatakan kalau akan menyuruh pelayan mencari keberadaan Kinara.

Keduanya pun mengikuti Anggara, mereka bertiga berjalan menuju ke ruang makan menemui Miranda ibu kandung Niko.

"Kalian sudah lama datang?" tanya Anggara.

"Baru saja," jawab Miranda dengan nada ketus.

Miranda merapikan rambut pirangnya, berharap Anggara tertarik dengannya. Selain ibunya Niko, ia juga seorang janda karena adik Anggara sudah meninggal.

Niko sendiri tidak begitu akrab dengan Miranda, sejak kecil sering ditinggalkan dan dititipkan ke Anggara.

"Angel, mana mamahku yang miskin itu?" tanya Miranda.

"Ibu, bisa bersikap sopan tidak!" Niko tidak terima mendengar Kinara disebut miskin.

"Kenyataan, kan? Niko, sejak menikah dengan Angel kamu jadi pembangkang." Tatapan mata Miranda tertuju ke arah Angel.

Angel hanya bisa menundukkan kepalanya, hatinya terasa perih. Mertuanya selalu menghina dan mengatakan kalau miskin.

Tak lama kemudian, Kinara datang. "Maaf, aku terlalu lama di toilet."

"Dasar tidak tahu diri! Sudah miskin masih saja berulah, jangan- jangan tidak bisa menyalakan kran air." Miranda tersenyum mengejek.

"Cukup!"

Anggara berseru, ia tidak ingin suasana ini dirusak begitu saja oleh Miranda adik iparnya yang tidak tahu diri.

"Pah, kita mulai saja makan malamnya," ujar Niko memecahkan suasana hening.

Angel yang masih menundukkan kepalanya, menjadi pusat perhatian Kinara. Ia sangat yakin, kalau putrinya sedang tidak baik-baik saja.

"Tuan Anggara, sepertinya aku dan anakku tidak pantas berada di sini. Izinkan kita berdua pamit pulang." Kinara berbicara dengan nada lembut, membuat hati Anggara tersentuh.

"Nyonya, maafkan keluarga saya. Kembalilah duduk, kita mulai acaranya. Tolong kali ini saja, saya mohon jangan merusak suasana hati yang baru kembali berbahagia setelah puluhan tahun." Mata Anggara berkaca-kaca.

"Mulutmu lemas sekali, Mas," gumam Kinara dalam hati.

Acara makan malam akhirnya selesai dengan lancar, semua makanan sudah dinikmati sampai habis hingga tidak tersisa.

Kini tinggal Kinara, Angel, Niko, dan Anggara yang berada di rumah itu.

"Mamah, nginap di sini saja. Sepertinya Niko sama Angel mau nemenin papah," ujar Niko ketika Kinara hendak pulang.

"Tidak, Niko. Kalian menginap lah di sini, mamah bisa naik taksi," kata Kinara.

"Kata Niko benar, Mah." Angel menimpali.

Kinara terus berusaha agar diperbolehkan pulang, sampai Niko beralasan kalau taksi dilarang melintas di sekitar rumahnya. Namun, tidak mengurungkan niat Kinara untuk pulang ke rumah.

"Niko, Angel, kalian butuh waktu berdua. Biar papah yang mengantarkan Nyonya Kirana pulang," sahut Anggara.

"Tidak, Tuan. Saya bisa pulang sendiri," tolak Kinara khawatir anaknya mengetahui hubungan ibunya dengan sang mertua.

"Ehem ... Ide yang bagus, Pah." Niko menahan senyuman.

Anggara terus memaksa, ia tidak menerima penolakan apapun. Walaupun sebenarnya sangat lelah, demi kekasih hatinya ia rela tidak istirahat setelah perjalanan panjang.

Kinara sendiri hanya bisa pasrah, ia mengikuti kemauan Anggara yang begitu keras kepala.

"Sayang, kita kemana?" tanya Anggara ketika berada di dalam mobil.

"Langsung pulang ke rumah saja, Mas," jawab Kinara tersenyum malu.

"Kita baru saja bertemu, Nara. Apa tidak bisa menghabiskan waktu berdua, seperti dulu lagi? Kamu masih ingat kan?" Anggara tersenyum penuh arti.

"Di rumahmu yang sepi itu." Wajah Kinara memerah menahan rasa malu.

Anggara menganggukkan kepalanya, di rumahnya yang dulu banyak sekali menyimpan kenangan. Sejak lulus SMA sudah tinggal sendiri, membuat Anggara bebas mengajak Kinara pergi ke rumahnya bahkan pernah menginap.

"Kita sudah tua, Mas. Tidak pantas bersikap seperti anak muda, malu sama Angel dan Niko," Kinara berusaha menolak ajakan Anggara.

"Mungkin sekarang rasa sayangmu sudah pudar, Nara. Baiklah aku antarkan langsung ke rumah. Tunjukkan jalanya." Anggara memalingkan wajahnya, lalu menjalankan mobilnya.

Di perjalanan terasa hening, tidak ada sepatah katapun yang terucap dari mulut keduanya. Kinara menatap arah jalanan yang begitu padat kendaraan berlalu lalang, sedangkan Anggara fokus mengendarai mobilnya.

"Depan belok kiri, Mas. Rumah paling ujung, berhenti di situ." Kinara menunjukkan rumahnya yang terlihat sederhana, banyak tanaman hias di depannya membuat rumah itu terlihat sejuk.

Anggara tersenyum ketika melihat rumah Kinara bercat warna biru telur asin, warna kesukaan Kinara sejak muda dulu.

"Ternyata kamu tidak pernah berubah, Kinara," ucap Anggara.

"Mas, ini sudah malam. Besok lagi merayunya," kata Kinara tersenyum tipis.

"Aku ingin menginap di rumahmu." Anggara turun dari mobil. Ia lalu membukakan pintu untuk Kinara.

Kinara menyuruh Anggara pulang, ia merasa tidak enak jika ada tetangga yang mengetahui kedatangan Anggara di malam hari. Anggara tidak mempedulikan ucapan Kinara, ia menerobos masuk ke dalam rumah.

Anggara menutup pintu rumah Kinara, lalu mengunci pintunya.

"Mas, apa yang akan kamu lakukan?"

1
Andariya 💖
angel ini ternyata matre
pєkαᴰᴼᴺᴳ: menyimpang dari mamanya 🤭
total 1 replies
Pelita Abadi
Tua-tua keladi.
Makin tua, makin jadi🤣
pєkαᴰᴼᴺᴳ: Terima kasih kk🥰
Lupa diri mereka 😭🤧😂
total 1 replies
Andariya 💖
wah..ternyata angel ini keras kepala banget
Andariya 💖
so sweet banget sih, amggara
setuju kalian menikah saja
jamgan hiraukan angel
Andariya 💖
setuju pak, ceritakan semuanya pada niko
Andariya 💖
angel..kamu ini emang anak yg gak tahu balas budi..dasar egois
Andariya 💖
wah..kasihan kinara
semoga segera dapat donor darah yg cocok dan bisa selamat
Andariya 💖
kenapa harus marah mom kinara...ini angel egois banget sih🤪🤗
Andariya 💖
ada apa dgn masakan kinara
pєkαᴰᴼᴺᴳ: gak enak 😅
total 1 replies
Andariya 💖
akhirnya mereka bertemu kmbali
Andariya 💖
anggara, jangan menyerah dong
ayo semangat kejar kinara🥰
Andariya 💖
ini miranda, hanya harta saja yg ada d pikirannya...dasar matre😂😂😂😂
Andariya 💖
wah...ternyata niko ini cemburu berat padahal angel keluar dgn papa nya ..tp suka dgn biko yg bersikap tegas..krn angel tdk ijin duku kod niko
pєkαᴰᴼᴺᴳ: dibakar dia kk
total 1 replies
Nini 🐻
mampir dulu ah 🤭🤣
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •
ayo jangan insecure Nara, dulu sudah pernah mengalah karena keadaan, sekarang perjuangkan cintamu♥️🤭
pєkαᴰᴼᴺᴳ: 🤧🤧🤧Nara kalah sama anak sekarang 🤣
total 1 replies
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •
tikus gede🤣🤣🤣
pєkαᴰᴼᴺᴳ: kucing aja tadinya
total 1 replies
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •
waduh
🔵𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆𝕬𝘆𝗲𝘀𝗵𝗮𒈒⃟ʟʙᴄ
ciee cieeee ada yg malu malu meong rupanya/Facepalm/
pєkαᴰᴼᴺᴳ: geli aku
total 1 replies
Andariya 💖
oh..ternyata resepsionisnya memang galak...wkkkkk
Andariya 💖
wah..setuju saya dgn anggara
semoga kamu dapat restu anggara.. semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!