NovelToon NovelToon
THE WAR PRINCESS

THE WAR PRINCESS

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Perperangan
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Himme

Tuan putri yang memiliki berkah dari dewa perang. Kecantikan dan keanggunan dengan belahan pedang yang tajam yang mampu menebas apapun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Himme, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kebahagiaan Pangeran Keandra.

"Bukan aku, tapi kali ini kau yang ceroboh. " tatap Arlina.

DEG

Pangeran Keandra terkejut mendengarnya.

Flashback

PRANG

PRANG

BRUKK

"Awas! " teriak pria dan menangkis serangannya musuh yang akan mengenai gadisnya.

TRANG!

"K-Key.. " terkejut Mera.

"Dasar ceroboh! "

DHUAGH

BRUKK

Pria itu mendekat kearah Mera. Begitu berhasil membunuh musuhnya itu.

"Kau baik-baik saja? "

"Aku baik-baik saja.. " jawab Mera.

"Lain kali jangan ceroboh! Lihat dan waspada, jika aku tidak melihat maka kau akan terluka hari ini. "

Mera mengaruk tekuk nya tidak gatal.

"Maaf, aku tidak menyadarinya.. "

Tak!

"Akhh.. Key! " protes Mera mengusap dahinya yang disentil.

Pria itu tersenyum.

"Lanjutkan nanti. Musuh masih banyak. Ingat hati-hati dan waspada. Awas saja jika kau ceroboh lagi, aku akan menghukummu! " smirk nya.

Seketika Mera menelan ludahnya gugup melihat seringai mengerikan pria itu. Saat akan melayangkan pertanyaan, pria itu sudah kembali bertempur. Dan dirinya juga harus ikut bertempur juga.

Flashback Off

Tes!

Airmata pangeran Keandra seketika menetes membasahi pipinya.

"Apakah itu kau? Kau telah kembali.." bathinnya.

Sementara Arlina sudah menatap tajam kearah Alcidion dan Aldous yang tak kalah menatap tajam.

"Membunuh kami? Haha.. Hentikan bualanmu itu. Jika kau tidak ingin kau mati ditangan kami! " remeh Aldous dengan tatapan tajam.

"Kau mungkin berhasil membunuh rekan kami karena kau menyerang dari belakang. Tapi sekarang kau tidak akan pernah bisa menang melawan kami. " sombong Alcidion.

"Begitukah? Tapi menurutku kemampuan kalian bukan apa-apa. Malah sangat payah dan lemah. " balas Arlina menatap tajam.

Mendengar hinaan gadis didepannya membuat Alcidion dan Aldous marah.

"Brengsek! Serang! " teriak Alcidion.

Alcidion dan Aldous berlari menyerang Arlina. Arlina menyeringai dan berlari membalas serangan keduannya.

PRANG! TRANG

DHUAGH

PRANG!

SRING

BLAASSHHH

BRUKK

Arlina mengayunkan pedangnya dan membalas serangan musuh. Beberapa kali pedangnya berhasil mengores kulit musuhnya hingga berdarah. Alcidion dan Aldous tidak menyangka gadis didepannya memiliki kemampuan berpedang yang hebat, tak hanya itu mereka beberapa kali menerima tendangan dari gadis tersebut. Tak hanya mengunakan senjata, tapi beladiri dan insting kewaspadaan tinggi begitu hebat. Beberapa kali mereka terpojok.

Sementara lainnya yang melihat pertempuran tak kalah terkejut dan takjub. Bahkan Jargan tak percaya adiknya sehebat ini.

"Inikah yang dimaksud pendeta waktu itu.. " bathin Jargan mengingat adiknya itu dibaptis saat usia 5 tahun dulu.

"Strategi yang tepat. Beberapa kali Arlina memojokkan musuh. " ucap Nikolas.

"Keampunan Arlina sudah sampai ditingkat level. " takjub Anshel

"Ini bukan tentang mental lagi. Tapi keberanian yang luar biasa. " ucap Andrean.

"Tak hanya menjinakan bom tapi nyatanya dia sehebat ini. " puji Vincent.

"Benar, bagaimana bom kemarin berhasil dijinakkan membuat aku takjub. " tambah fasya.

"Aku juga setuju. Namun kali ini dia lebih dari itu. " timpal Leandro.

Ucapan pujian dan takjub terus keluar dari mulut mereka bahkan orang-orang, mulai dari Raymond, guru pembimbing dan murid lainnya. Mereka terus melontarkan pujian.

Sementara Keandra dirinya tersenyum tipis.

"Meraku, telah kembali. " bathinnya.

Arlina masih terus bertarung dengan Alcidion dan Aldous. Terlihat keduanya tidak baik-baik saja. Luka sayatan dan lebam karena tendangan maupun pukulan terus mereka rasakan.

Alcidion dan Aldous mengeram memegangi perut mereka yang terluka. Arlina yang melihat itu tidak membuang-buang waktunya.

BLAASSHHH

BLAASSHHH

"AKHHHH! "

BRUKK

Semua orang memalingkan wajah mereka melihat Arlina dengan sadis menebas kaki Alcidion dan Aldous. Keduanya jatuh dengan kaki yang terlepas dari tubuh mereka. Merasakan sakit yang luar biasa.

"Akhh! Brengsek aku akan membunuhmu! " teriak Alcidion.

"Kau akan mati! " bentak Aldous.

DHUAGH!

"Akhhhh! " teriak kesakitan Alcidion dan Aldous mendapatkan tendangan keras di perut mereka. Sampai keduanya terbatuk muntah darah.

"Uhuk..huk "

"Sudah seperti ini kau masih melawan! Aa kau ingin mati hah! Jika itu maumu akan senang hati aku melakukannya! " bentak Arlina.

Melihat amarah Arlina pertama kali membuat orang-orang takut. Jargan dan Keandra, sudah berdiri di bantu Nikolas dan Andrean. Keduanya tersenyum melihat Arlina sekarang.

Tak hanya mereka berdua, Leandro, Andrean, Nikolas, Anshel, Fasya, dan Vincent juga merasakan kebanggan. Aluna, Ghea dan Raymond serta guru pembimbing juga merasakan kebahagiaan.

Lalu Keandra, Jargan, Leandro, Andrean, Nikolas, Anshel, Fasya, Vincent, Aluna dan Ghea mendekat kearah Arlina. Dengan berada di tengah antara kakaknya dan pangeran Keandra.

"Aku tidak takut padamu! Dasar perempuan rendahan! " triak Alcidion.

"Kau! " Arlina melayangkan pedangnya.

TAP!

Pedang itu ditahan oleh Jargan sebelum pedang Arlina menyentuh leher Alcidion.

"Sudah cukup! Tenanglah, kita membutuhkan mereka untuk mengali informasi. Jadi kakak minta kau tenanglah. " ucap Jargan yang membujuk adiknya.

Melihat Arlina tak kunjung menurunkan lehernya, Pangeran Keandra mendekat.

"Arlina, " Mendengar itu Arlina menatap kearah pangeran Keandra.

Arlina menatap manik Keandra, semakin lama tatapan tajamnya kembali normal. Bersamaan menurunkan pedangnya pelan. Arlina merasakan tetesan airmatanya turun.

"Tenanglah. Pertempuran telah berakhir. "

"Key.. " lirihnya. Setelah itu pandangan gelap dan kesadaran mengambil dirinya.

BRUKK

PRANG

"Arlina! " teriak mereka melihat Arlina jatuh tak sadarkan diri. Keandra dan Jargan menahan tubuh Arlina sebelum menghantam tanah.

Keandra lalu mengendong Arlina.

"Kalian urus mereka! " ucapnya.

Anshel dan lainnya mengangguk. Keandra lalu pergi membawa Arlina keruang kesehatan academy. Jargan mengambil pedang adiknya sempat jatuh ke lantai. Lalu menyusul adiknya diikuti Aluna dan Ghea.

Sementara lainnya mengurus Alcidion, rekannya dan pasukannya. Baik yang masih hidup atau yang sudah mati. Mereka akan membawa mereka kekurungan kerajaan.

****

Pihak kerajaan yang mendapatkan infomasi telah terjadi penyerangan di Academy terkejut. Bahkan Anshel dan lainnya menceritakan semua apa yang terjadi di academy.

"Aku menyakini jika ini ada campur tangannya dengan Xavier. " ucap Duke.

"Aku setuju. Beruntung tidak ada korban jiwa meski ada yang terluka termasuk pangeran Keandra, kesatria utama dan Arlina. " Victor.

"Sekarang yang perlu kita lakukan adalah memperketat pengamanan. Jika begini saja kita kebobolan takutnya Xavier akan bertindak jauh. " ucap Jacky.

"Itu benar, hari ini kita selamat. Tapi besok-besoknya bisa saja kita terluka atau parahnya ada yang akan menjadi korban. " ucap Carlos.

"Kita bisa interogasi penyelusup bernama Alcidion dan Aldous. Jika mereka tetap kekeh tutup mulut maka kita jatuhi hukuman mati. " ucap Hikosi yang terlibat marah meski wajahnya yang dingin.

"Aku juga setuju. " ucap Emric.

Raja Alaska yang mendengar itu merasa setuju. Musuh kali ini benar-benar licik. Penyerangan ini menandakan pengamanan ibukota telah kebobolan dan harus diperketat. Apalagi pangeran Keandra hampir saja tewas jika Arlina tidak datang tepat waktu. Bahkan kesatria, guru pembimbing bahkan anak-anak academy akan menjadi korbannya.

Dia tidak ingin hal ini terjadi lagi. Akan berbahaya untuk ibu kota apalagi sampai penyerangan itu sampai terjadi di istana. Tentu sebagai raja dia tidak bisa membiarkan itu lagi.

"Hikosi perketat pengamanan ibu kota. Aku perintahkan kalian untuk menyelidiki hal ini. Penyerangan ini tidak boleh terjadi lagi. Pastikan keamanan baik untuk rakyat, academy dan Kerajaan! " titah raja Alaska.

"Baik Yang mulia! " patuh mereka semuanya.

Hal seperti ini jangan sampai terulang kembali. Keselamatan rakyat hal terpenting dan juga calon kesatria. Terlihat raut marah diwajah raja Alaska atas apa yang terjadi di academy kerajaan yang hampir merenggut nyawa kesatria utama, Arlina dan terutama pangeran Keandra.

1
Naturelight
bru ngintip
mw bca msih ragu, soalny gk ska ma yg pda hiatus🥺
Garl4doR
Gegara masih 5 tahun pikiranku menggambarkan Arlina kayak Anya Forger/Slight/ semangat terus thor/Grin/
Tiểu long nữ
Kehabisan kata-kata. 😶
shora_ryuuka shoyo
Gemesin banget karakternya!
Amalia Mirfada
Cerita ini memikat emosi dan perasaanku sepanjang waktu.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!