Dokter Amelia, seorang mata-mata cantik dan cerdas, menyusup ke dalam kehidupan Gubernur Tantra. Misinya adalah mencari kelemahan Tantra untuk kepentingan musuh politiknya. Namun, keadaan berubah ketika Tantra jatuh cinta padanya dan menikahinya. Amelia terjebak antara tugas dan cinta.
Bagaimana kelanjutannya, selamat membaca.....
Ada Giveaway untuk pembaca setia yang mau ikut komen di setiap episodenya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nur danovar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 2 Waktu Satu Bulan
Dengan wajah cemas Amelia menunggu Alvin di suatu tempat rahasia. tempat itu jauh dari keramaian dan Amelia yakin Tantra tidak akan tahu jika sat ini diam-diam Amelia menemui kekasihnya.
"Hai bidadariku" Alvin muncul tersenyum lebar menatap Amelia.
"Alvin! kemana saja kau! sejak beberapa hari kau tidak bis aku hubungi?!" omel Amelia.
"Amelia aku disini tidak kemana-mana, aku mengamati mu dari kejauhan. jadi apa kau sudah dapat informasi penting soal Tantra"
"Tidak, di rumah itu tidak ada sesuatu yang mencurigakan"
Alvin terlihat kesal tapi ia mencoba sabar di depan Amelia.
"Alvin tolong aku, Tantra bisa saja dengan leluasa menyentuhku sekarang karena. aku adalah istrinya!"
Amelia mengiba sembari menahan tangis. ia ingin menyerahkan kesuciannya pada pria yang ia cintai yaitu Alvin bukan pada Tantra yang sama sekali tidak ia cintai.
"Tapi Vin, pasti Tantra akan curiga ketika ku terus menghindar darinya"
"Aku mohon Amelia, beri aku waktu atau bulan setelah itu kau bisa meninggalkannya dan bahagia bersama ku" Alvin menggenggam erat tangan Amelia untuk meyakinkannya.
Lagi-lagi Amelia luluh, ia harus bertahan selama satu bulan lagi untuk menjadi istri sang gubernur. Amelia harus lihai mencari alasan agar Tantra tidak menyentuh dirinya.
Di tempat lain Tantra terlihat di sambut walikota dan beberapa orang penting untuk meninjau pembangunan jembatan. ia juga menemui masyarakat yang berkerumun menunggu kedatangannya.
"Mas Johan boleh kami interview dengan pak gubernur sebentar saja?" tanya kerumunan wartawan yang menunggu sejak pagi.
Johan berjalan menghampiri Tantra yang sedang berbicara dengan walikota.
"Pak media ingin wawancara dengan bapak" kata Johan setengah berbisik.
Tantra mengangguk, ia meladeni pertanyaan para wartawan seputar proyek jembatan dan permasalahan lainnya. ada juga yang bertanya masalah pribadi pada Tantra.
"Apa dokter Amelia akan mendampingi Anda di acara peresmian jembatan nanti pak?" tanya seorang wartawan.
Tantra tersenyum sumringah, ia mengangguk sambil berlalu dari kerumunan awak media iringi Johan yang siaga di belakangnya.
Setelah berada di dalam mobilnya, Tantra berpikir mungkin ia ingin melihat Amelia sebentar. ia melihat jam tangannya sekarang waktunya jam istirahat makan siang. pasti Amelia juga sedang istirahat.
"Johan kita ke rumah sakit"
Johan mengerutkan keningnya menatap ke spion memastikan apakah atasannya sedang tidak baik-baik saja sampai harus ke rumah sakit.
"Maaf apa bapak tidak enak badan?"
"Bukan Johan, aku ingin bertemu Amelia"
Johan terlihat lega, ia segera menyalakan mesin mobil dan melajukan kendaran menyusuri jalanan kota menuju rumah sakit tempat dokter Amelia bekerja.
Setibanya di rumah sakit, Tantra bergegas berjalan menyusuri lorong gedung di ikuti Johan di belakangnya. Tantra mengamati sekeliling, rumah sakit itu memiliki halaman yang cukup luas di bagian tengah gedung dengan pepohonan yang cukup teduh karena daunnya rindang. rumput hijau menghampar membuat gedung itu sedikit terlihat hidup dan tidak terkesan angker.
beberapa pasien terlihat sedang berjemur di halaman di temani perawat. mereka duduk di kursi roda.
Tantra dan Johan Toba di lantai dua disana ruang kerja dokter Amelia berada. sebuah ruangan dengan pintu bertuliskan dr. Amelia Tantra, spesialis bedah umum.
Tantra tersenyum senang melihat namanya ada di belakang nama istrinya. dengan begitu ia merasa memiliki Amelia seutuhnya.
Kebetulan pintu ruangan itu di buka, dokter Amelia nampak terkejut mendapati suaminya berdiri di depan ruang kerjanya.
terimakasih thor sdh up .. Next,🙏