Samuel adalah seorang mantan atlet bela diri profesional, selain itu ia juga bekerja paruh waktu sebagai kurir makanan, namun semuanya berubah saat kiamat zombie yang belum di ketahui muncul dari mana asalnya membawa bencana bagi kota kota di dunia.
Akankah Samuel bertahan dari kiamat itu dan menemukan petunjuk asal usul dari mana datangnya zombie zombie tersebut?!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Baby samuel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jalan keluar
Hari mulai cerah di kota itu menunjukan waktu sudah pagi.
Samuel dan Darius yang terjebak di dalam ruangan staff apotik itu sudah mempersenjatai diri mereka dengan tombak dari kaki meja dan perisai sederhana dari kayu.
Darius bertanya perihal lukanya pada Samuel guna mengetahui keadaanya saat ini, samuel menjawab bahwa lukanya sudah terasa membaik, namun Samuel meminta Darius untuk memberikannya painkiller (penghilang rasa sakit) agar Samuel bisa berlari tanpa merasakan sakit karena luka di pahanya.
Lalu Darius pun membuka kantong tas kecil yang berisi beberapa obat obatan di tangannya dan mengeluarkan painkiller yang di minta Samuel
"Ini painkiller yang kau minta ! Pakai sesuai anjuran yang ada di botolnya agar tidak overdosis" ujar Darius memperingati Samuel
Samuel pun segera meminum beberapa pill painkiller dengan cara menelannya langsung
(Glurrppp) Bunyi Samuel menelan Pill tersebut
Mereka pun menunggu beberapa saat sampai painkiller memberikan efeknya.
Setelah beberapa saat Samuel mencoba berdiri guna mengecek obat nya sudah bekerja atau belum, dan ternyata Samuel mampu berdiri dengan rasa sakit yang minim pada pahanya.
"Baiklah aku siap sekarang !" Ujar Samuel kepada Darius yang saat itu sedang mengambil tombak untuk Samuel.
Darius lalu memberikan tombak dan perisai dari kayu kepada Samuel dan mengatakan
"Bersiaplah Samuel, kita akan keluar dari tempat ini dengan menghajar mereka, tusukan tombak ini ke arah kening mereka atau rahang mereka hingga menembus kepala ! Hanya itu satu satunya cara yang ku ketahui untuk melumpuhkan mereka, apa kau siap?!"
Samuel pun mengangguk tanda bahwa ia mengerti semua yang di katakan oleh Darius tadi.
Lalu mereka pun berdiri tepat di depan pintu keluar ruangan staff dan bersiap membuka pintu tersebut.
Darius berada di depan Samuel dan menjulurkan tangan kanannya ke gagang pintu lalu membuka pintu tersebut secara perlahan
(Kreeekkk.... Ngiiiikkk) Suara pintu terbuka
Setelah pintu tersebut di buka terlihatlah tepat di depan pintu itu beberapa orang gila menoleh ke arah mereka dan berlari menyerang mereka .
Darius yang berada di paling depan pun segera bersiap dengan serangan beberapa orang gila di depannya begitu juga Samuel yang saat itu langsung ke samping Darius dan memasang kuda kuda.
"Bersiaplah samuel, ini adalah pertarungan pertama kita ! Serang titik vital mereka!" Ujar Darius
Samuel pun mengangguk dan mulai menyerang orang gila yang mulai mendekati mereka, dengan cepat Samuel menusuk tepat di bagian kening makhluk itu .
(Jlebb) Suara tusukan Samuel bersamaan dengan darah yang keluar dari kening makhluk itu menyiprat sedikit ke muka Samuel
Begitu pula dengan Darius yang saat itu menghadang badan makhluk tersebut menggunakan perisai kayu dan langsung menusukan tombak kayu ke rahang makhluk itu sampai menembus kepala.
"Rasakan itu makhluk sialan!" Gumam Darius melepaskan kekesalannya pada makhluk tersebut
Mereka berdua pun terus menghujani makhluk itu dengan tusukan tombak yang mengarah pada titik vitalnya.
"Serang terus Samuel, kau lumayan hebat juga ya!" Ujar Darius memuji Samuel yang berada disampingnya
Samuel yang mendengar pujian dari Darius pun tak termakan oleh kata kata Darius dan terus fokus pada serangannya
Saat Samuel tengah menghadang salah satu makhluk di depannya, tiba tiba dari arah belakang muncul satu makhluk yang sudah melompat ke arah Samuel dengan cepat
Namun Samuel tak sempat menghindar dan berhasil di terkam makhluk tersebut hingga Samuel tergeletak dengan makhluk itu di atasnya dan perisai kayunya pun jatuh dari pegangannya.
Samuel mencoba menahan gigitan makhluk itu dengan menopang mulutnya menggunakan tombak kayu yang ia bawa.
Dengan sekuat tenaga Samuel menahan makhluk itu, terdengar suara dari tombak kayu yang mulai retak karena tekanan kekuatan mereka berdua.
(Drrrkkk...) Suara tombak yang retak
Samuel pun mulai berkeringat melihat tombak kayu yang hampir patah itu dan bergumam
"Sialan... Tombaknya sudah tak bisa lagi menahannya !"
Di saat yang bersamaan ternyata tombak itu pun patah dan makhluk tersebut langsung melancarkan terkamannya kepada Samuel, namun ternyata Darius dengan cepat menendang kepala makhluk tersebut sekencang mungkin hingga makhluk itu terpental dan tak sadarkan diri karena tendangan kuat dari Darius.
Sontak Samuel pun kaget sekaligus lega karena dirinya telah selamat dari makhluk itu.
Ia kaget karena tendangan Darius sangat kuat sampai bisa membuat makhluk itu terpental.
"Wow... Tendangan yang bagus! Haha" ujar Samuel memuji Darius yang sudah menolongnya
Darius pun tersenyum dan mengajak Samuel untuk pergi dari apotik itu segera.
"Terimakasih atas pujianmu Samuel namun kita harus segera pergi dari sini sebelum orang orang gila itu datang dengan membawa lebih banyak kawanannya !" Ucap Darius
Samuel pun segera bangun dan mengambil kembali tombaknya yang patah juga perisainya.
"Baiklah Darius...tapi apa kau tahu kita akan pergi kemana?!" Tanya Samuel
Darius yang mendengar hal tersebut pun langsung melihat sekeliling area, namun seluruh area di tempat itu penuh dengan para makhluk haus darah dan seolah tak ada satu sempat pun yang bisa mereka hampiri guna menjadi tempat perlindungan sementara.
"Sial ... Sepertinya kita sama sekali tak di beri kesempatan hidup oleh tuhan!" Ujar Darius
Di saat yang bersamaan, Samuel yang mendengar hal itu pun terdiam sejenak dan menjawab
"Haha.... Jika kita tak di beri kesempatan hidup oleh-Nya maka kita akan buat sendiri kesempatan itu!" Jawab Samuel menepis kenyataan dari keadaan mereka berdua
Setelah itu Samuel pun melihat kanan kiri, matanya terus mencari sampai terlihat toko swalayan di pinggiran kota yang letaknya lumayan jauh dari apotik yang mereka tempati saat ini.
"Itu dia disana (sambil menunjuk ke arah toko swalayan) ayok kita ke toko swalayan itu dan mengisi perbekalan dulu ... Eh tapi tunggu dulu!" Ujar Samuel
ia terdiam dan berfikir sejenak lalu mengatakan
"Oh ya... Kenapa kita tidak pergi ke rumah elite tempat kau bekerja saja Darius?!" Tanya Samuel
Darius pun menjawab
"Hei... Jika memang resiko untuk kembali kesana itu kecil maka aku pasti akan mengajakmu kembali kesana sedari tadi, namun lihat lah ke arah rumah tempat kerja ku itu! (Sambil menunjuk)"
Ternyata rumah elite yang mereka sebutkan sudah tak mungkin untuk di dekati karena di luar pagarnya sudah terlihat banyak sekali makhluk yang haus darah tersebut berkumpul.
Samuel yang melihat hal itu pun menghela nafasnya seakan harapannya untuk dapat tempat perlindungan yang terjamin pupus begitu saja oleh kenyataan.
Sekarang satu satunya tempat yang paling sepadan untuk di tempati adalah swalayan tersebut dan mereka sepakat untuk menghampiri tempat itu.
Samuel dan Darius pun bersiap untuk pergi dari apotik itu ke tempat selanjutnya
Darius melihat mayat makhluk yang sudah di kalahkannya ternyata mengenakan seragam militer dengan pisau belati di pinggangnya
Dengan cepat Darius mengambil pisau belati itu dan menyimpannya.
Darius menghampiri Samuel dan memberikan tombaknya kepada Samuel
"Ini pegang kau pasti butuh senjata baru !" Ujar Darius kepada Samuel sembari memberikan tombak kayunya.
Samuel pun menerima tombak kayu itu dan sedikit kebingungan, pasalnya Samuel belum tahu bahwa Darius punya senjata baru.
"Hei ... Jika kau memberikanku tombak ini maka kau akan menghajar mereka dengan apa ?!" Tanya Samuel kebingungan
Lalu Darius pun menunjukan pisau belatinya kepada samuel sambil sedikit tersenyum
"Kebetulan aku mendapatkan senjata yang lumayan bagus dari makhluk yang ku kalahkan tadi!"
Samuel yang melihat hal itu pun sedikit iri kepada Darius karena Samuel hanya bisa mengandalkan tombak kayunya saja
Darius pun segera mengajak Samuel untuk keluar dari sana dan pergi ke swalayan yang Samuel maksud tadi.
Sesampainya mereka di pintu keluar apotik, terlihat makhluk makhluk itu sedang berjalan kesana kemari seolah tanpa tujuan dan tak melihat Darius juga Samuel .
Menyadari hal tersebut adalah kesempatan untuk mereka, Darius dan Samuel segera berlari ke arah swalayan yang lumayan jauh dari apotik itu .