Cinta tidak perna tahu pada siapa dia akan berlabuh ,begitu juga yang di rasakan Aisyah dia tidak perna mengira akan mencintai sahabat nya kebersamaan mereka sejak kecil membuat keduanya selalu bersama hingga akhirnya perasaan itu timbul .
Hingga akhirnya malam panas itu membuat jarak keduanya sedikit berjarak terlebih pria yang di cintai nya akan bertunangan dengan sang kekasih .
Aisyah tidak memiliki pilihan lain selain pergi menjauh meninggalkan orang yang di cintai nya ,tanpa dia ketahui jika saat ini dia sedang hamil .
5 tahun kemudian Aisyah kembali bersama buah hatinya ,perasaan takut dan gugup itu pasti ada ,lalu bagaimana jika dia bertemu kembali dengan sahabat nya ? apa kah sahabat nya akan mengenali sang anak ? atau justru sebaliknya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yhani_HT, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Siapa ayah nya ?
Tok ...tok ...
Ketukan di pintu mengalihkan pandangan Aisyah yang tengah duduk sambil memeluk Ana yang berada dalam gendongan nya .
" Tunggu sebentar ya " Ana mengaguk sebagai jawabannya .
Ceklek
" Non Aisyah " Pelayan langsung memeluk Aisyah saat pintu sudah terbuka " Alhamdulillah akhirnya Non pulang " Lanjut nya setelah melepaskan pelukannya pada Aisyah .
" Bibi gimana kabar nya ? Sehat " Tanya Aisyah lembut menatap wanita yang sudah lama bekerja di rumah itu.
" Alhamdulillah sehat Non, tuan meminta Non untuk turun makan malam ,tadi awal nya bibi bingung dengan ucapan tuan tapi ternyata Non sudah pulang " Ujar Bibi senang .
" Apa mami ikut makan malam Bi " Bibi menggeleng tersenyum " Tuan selesai makan baru urus Nyonya Non " Aisyah menghela nafas panjang.
" Non tidak perlu khawatir Nyonya pasti akan baik² saja ,apa lagi sekarang Non sudah kembali pasti Nyonya akan segera sehat seperti dulu " Ujar Bibi lembut.
" Mama " Aisyah menatap ke arah bawahnya di mana Ana sudah berada di samping nya .
" Non ..." Bibi menatap Aisyah dan gadis kecil itu bergantian " Dia putri ku Bi ,namanya Ariana panggilan nya Ana " Bibi masih menatap keduanya bergantian .
" Bibi " Panggil Aisyah pelan .
" Maaf Non ,Bibi hanya kaget saja " Aisyah menarik senyumnya ,siapapun pasti kaget melihat nya sudah memiliki seorang putri padahal dia belum menikah sama sekali" Tidak papa Bi,kalau begitu kita ke bawah saja Bi kasian papi menunggu lama " Ujarnya lembut .
" Ah iya Non " Bibi mempersilahkan Aisyah lebih dulu setelah itu dia mengikuti keduanya dari belakang.
Sesampainya di meja makan Aisyah dan Ana tidak langsung duduk keduanya masih berdiri tak jauh dari meja makan itu .
" Apa kalian tidak makan ? " Aisyah menelan ludah nya paksa bahkan papi nya enggan menatap ke arah nya .
Dengan langkah ragu Aisyah menarik kursi yang berada di depan Papi nya lalu mendudukkan Ana .
" Makasih Pi " Ujar Aisyah serak .
" Ana mau makan apa ? " Tanya Aisyah lembut .
" Terserah mama saja " Jawab Ana pelan sambil melirik ke arah kakek nya .
Seperti nya Ana bisa memahami keadaan saat ini kalau kehadiran mereka tidak diterima dengan baik di rumah itu .
" Mama suapin ya ? " Ana mengaguk pelan " Mama tidak makan ? " Tanya Ana lirih .
" Mama masih kenyang " Yang terpenting saat ini adalah Ana ,Aisyah masih bisa menahan perut nya dengan air putih .
Papi Aisyah sudah selesai makannya tapi belum beranjak dari kursi nya .
" Bibi " Panggil Papi Aisyah .
" Iya tuan " jawab pelan berada di samping nya .
" Bawah dia main " Ujarnya menatap Ana yang sudah selesai makan .
" Ana sama Mbak dulu ya " Ana menatap Aisyah gelisah " Mama mau bicara sebentar sama kakek " Lanjut nya mengelus wajah putri nya dengan lembut .
" Non Ana mau lihat ikan tidak ? " Ana belum menjawab tapi dia terus menatap Aisyah .
" Sama mbak dulu ya ? " setelah lama di bujuk akhirnya Ana mau ikut bersama bibi .
Kini di meja makan itu tinggal Aisyah dan papi nya .
" Siapa ayah nya ? " Aisyah menundukan kepalanya " Jawab Papi Aisyah ? " Ulangnya namun tidak ada jawaban dari putri nya itu .
" Apa itu alasannya kamu pergi " Aisyah mengaguk pelan kepalanya terus menunduk .
" Maafkan Aisyah Pi " Gumam Aisyah lirih namun masih bisa di dengar pria itu .
Huh !!
Aisyah mengigit bibir bawahnya gugup,tarikan napas panjang dari ayah nya membuatnya semakin takut .
" Apa sebegitu pentingnya kamu melindungi bajingan itu " Suara papi Aisyah sudah tidak terkontrol lagi .
" Kamu pergi selama 5 tahun lalu kembali membawa seorang putri, lihat mami mu Aisyah karena mu dia harus seperti sekarang ! Di mana otak mu Hah "
" Aisyah salah Pi ,Aisyah minta maaf " Ucap Aisyah terisak .
" Sekali lagi Papi tanya siapa pria itu ? " Hanya tangisan yang terdengar di ruangan itu.
" Papi " Papi Aisyah menatap ke sumber suara di mana istri nya mendekat ke arah mereka di bantu dengan pelayan sedangkan Aisyah tidak berani menatap wanita paru baya itu .
" Kenapa mami ke luar ? Papi tadi bilang nya istirahat " Kursi roda itu sudah berada di samping Papi Aisyah .
💐
💐
💐
Aisyah terus menatap putri nya yang sudah terlelap " Maafkan Mama Nak " Aisyah mengelus rambut panjang putrinya .
Aisyah tidak menyalahkan kedua orangtuanya karena memang dia salah ,belum lagi kondisi mami nya sekarang itu karena nya, apa lagi Aisyah tetap menutup rapat mulut nya saat lagi² kedua orangtuanya menanyakan ayah dari putri nya .
" Ana tidak papa kan kita kembali lagi ke tempat yang lama " Aisyah menundukan kepala terisak dadanya terasa sesak .
PUKUL 05.20
" Mama " Aisyah menatap putri nya tersenyum " Ana tidak papa kan kita kembali ke sana " Ana mengaguk tersenyum " Ana juga sudah merindukan teman² Ana " Aisyah kembali meneteskan air matanya,tidak ada teman untuk Ana karena status mereka " Iya " Jawab Aisyah mengelus lengan putrinya.
Sejak jam 5 Aisyah sudah membangun kan putri nya untuk mandi,mereka harus pergi agar tidak terlambat penerbangan nantinya .
Aisyah menautkan jari nya di sela² jari putri nya , sedangkan tangan satunya menarik koper milik nya ,untuk yang terakhir nya Aisyah menatap sekeliling kamarnya karena mungkin setelah ini dia tidak akan menginjakan kakinya kembali di sini .
" Siap " Ana mengaguk tersenyum " Ana sudah siap Ma " Jawabnya girang.
Perlahan kaki melangkah ke luar dari kamar yang sudah di tinggali selama 5 tahun ,kali ini dia kembali meninggalkan kamar itu untuk selamanya.
" Non " Panggil Bibi mendekati Aisyah dan Ana yang sudah berada di ujung tangga paling bawah " Non mau ke mana ? " Tanya Bibi panik sambil menatap koper milik Aisyah .
" Titip Papi sama Mami ya Bi " Aisyah tidak bisa menahan air matanya yang kembali ke luar " Kami harus kembali ke tempat asal kami " Lanjut nya terisak .
" Non jangan pergi kasian Tuan dan Nyonya " Bibi ikut menangis melihat putri majikannya itu " Bibi juga tidak mungkin terus menjaga Tuan dan Nyonya ,bibi sudah tidak muda seperti dulu lagi Non " Lanjut nya .
" Bibi mohon jangan pergi lagi , kasian Tuan dan Nyonya Non " Bibi langsung memeluk Aisyah yang sudah terisak .
" Aisyah harus pergi Bi " Ujarnya seseguhkan
Tanpa mereka sadari jika kini di samping mereka sudah ada Papi dan Mami Aisyah.
Tadi saat melihat Aisyah turun membawa koper salah satu pelayan yang lebih dulu melihat Aisyah langsung bergegas ke kamar majikannya .
" Apa melihat Mami tiada baru membuat mu lebih baik " Suara itu membuat keduanya menatap ke arah kanan " Apa tidak cukup selama 5 tahun ini mami menunggu kepulangan mu ,Mami selalu bertanya pada diri sendiri apa yang membuatmu pergi ? Apa karena mami bukan ibu yang baik untuk mu " Aisyah menggelengkan kepalanya cepat " Begitu juga dengan Papi yang selalu menangis saat larut malam karena merindukan mu ,papi tidak perna memperlihatkan itu di depan mami karena kondisi mami ,papi menyimpan semuanya sendirian Nak ,setiap malam papi selalu berdoa untukmu, mendoakan putri kesayangan nya putri yang dari kecil sampai remaja di rawat dengan tangannya sendiri,bahkan saat lelah pun Papi tetap memperhatikan mu meluangkan waktunya untukmu ,Papi begitu mencintai mu Sya...." Aisyah menghampiri pria yang kini membelakangi mereka memeluk nya dengan erat .
" Maaf ...maaf ....maaf kan Aisyah Pi ...Maaf " Tubuh yang selalu tegak itu kini bergetar " Maaf kan Aisyah Pi " Ulang nya terisak sambil memeluk Papi nya dengan erat .
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...