Seorang wanita bernama Puteri mempunyai masa lalu yang kelam, membuatnya memunculkam sifat aslinya. Seperti seseorang yang mempunyai dua kepribadian, plot twist dalam setiap kehidupannya membuat kisah yang semakin seru
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SangMoon88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 17
Malam itu, jam sudah menunjukan pukul 21.00, Nino memutuskan untuk kembali ke RS, saat ia menuju ruangan Puteri ia bertemu dengan Selvi yang baru datang dari toilet.
Selvi yang terkejut bertanya secara spontan, apa yang hendak Nino lakukan disini malam-malam.
"Mau ngapain lagi kamu kesini??, masih belum puas ngeliat Puteri kehilangan anaknya, bahkan nyawanya pun hampir melayang gara-gara ulah kamu." Tanya Selvi dengan nada yang tinggi dan berwajah dingin.
"Apa maksud kamu Vi?? Jangan nuduh sembarangan!!!, aku kesini mau jagain pacar aku lah,"
"Jagain pacar kamu??, setelah kamu berselingkuh dengan wanita lain, kamu masih punya muka untuk nemuin pacar kamu??," Selvi mengatakan itu, sebab begitu ia melihat Nino, ada banyak be*as me*ah di leh*r dan lipstik di pipi kiri dan kaosnya.
"Selingkuh??, maksud kamu apa sih jangan ngada-ngada deh, udah ah aku mau masuk!!!,"
"Gak, kamu gak boleh masuk!!!, sambil menarik kaos yang dikenakan Nino, kalo mau bohong itu main rapi, jangan kek orang bego! Kamu gak sadar apa emang gak peduli sama penampilan kamu sendiri, bekas ta*da me*ah dan lipstik dimana-mana, mikir dong gimana perasaannya Puteri kalo ngeliat kamu begitu!!!,"
Nino kaget mendengar penuturan Selvi, pasalnya ia benar-benar tidak menyadari dengan apa yang telah diucapkan wanita itu, lantas ia pun hanya diam tidak bergeming.
Cekkkkkrek.. Cekreeeek.. Selvi mengambil foto Nino dengan kamera ponselnya, " Kamu mau pergi dari sini , atau foto ini akan aku kirim ke Puteri biar dia tau kelakuan kamu dibelakangnya seperti apa!!!." Ancam Selvi sambil menunjukan fotonya.
Nino hendak merampas ponsel Selvi, tapi dengan cekatan Selvi segera menjauhkannya. "Jangan macam-macam Nino, atau aku akan berteriak" Ancam Selvi lagi sambil menunjuk Nino dengan jari telunjuknya.
"Awas ya kamu Vi, aku akan buat perhitungan sama kamu,"
"Silahkan, aku tunggu, tapi sebelum itu terjadi, lihat apa yang nanti akan kita lakukan padamu!!!," Tantang Selvi dengan lantang, walau dalam hatinya ia ketakutan, pasalnya ini kali pertama dalam hidupnya harus berurusan dengan hal seperti ini. Takut jika Nino akan bertindak nekad juga kepadanya karena ia berani mengancam Nino.
Nino pun berlalu dengan wajah kesalnya. Akhirnya ia memutuskan untuk kembali lagi ke kostan Rita, karena mendengar dari papahnya bahwa besok Puteri sudah boleh pulang, maka agar tidak bulak balik ia akan menunggu disana saja.
***********************
Saat itu Rita baru beres mandi, mendengar suara pintu diketuk lalu ia membukanya. Rita mengerutkan dahi kala melihat Nino kembali dengan wajah yang ditekuk dan bau alk*hol yang menyeruak.
"Kamu kenapa sayang, kok balik lagi?? Katanya mau nemenin Puteri di RS!!!,"
"Ini semua gara-gara kamu," Jawab Nino sambil berlalu masuk kedalam.
Rita belum menyadari maksud dari ucapannya Nino, lantas ia pun mengikuti Nino setelah menutup pintu kamarnya.
"Kenapa gara-gara aku sayang??," Sambil melepaskan handuk hendak mengambil baju untuk dikenakan.
Nino langsung menariknya, menekan kedua pipi Rita dengan satu tangannya seolah menc*kik, sedangkan tangan lainnya memeluk tu*uh Rita.
"Kamu sengaja kan lakuin ini biar aku ketahuan telah berselingkuh HAH!!!," Ucap Nino dengan tatapan menyalang.
Rita hanya diam menahan sakit, "Lihat ada banyak lipstik dan ta*da me*ah, tapi kamu tidak mengatakan apapun saat aku pergi tadi!!!," Jelas Nino sambil mendorong tubuh Rita dan melepaskannya.
Rita sebenarnya menyadari apa maksud dari ucapan Nino, dan ia pun dengan sengaja melakukan itu, agar ketika Puteri melihat, ia akan marah pada Nino dan mungkin akan memutuskannya.
Awalnya Rita menganggap Nino pun sebagai pel*mpi*s*n, tapi sayang kebanyakan wanita mudah merasa baper apabila bertemu dengan pria yang membuatnya nyaman, lambat laun ada perasaan yang tumbuh di hati Rita, membuatnya ingin memiliki Nino seutuhnya dengan caranya sendiri, yaitu menghancurkan hubungannya dengan Puteri setelah sebelumnya merebut kepercayaan Nino terlebih dahulu.
Rita harus berpura-pura didepan Nino bahwa ia juga tidak mengetahui hal itu, karena memang Nino tadi langsung buru-buru pergi setelah mendapat pesan dari papahnya bahwa besok Puteri sudah boleh pulang, kesempatan itu langsung dimanfaatkan Rita untuk membuat jejak lipstik di pipi dan di bajunya, sedangkan tanda merah ia tidak sengaja melakukannya karena sedang dalam keadaan terhanyut kala berci*ta sore itu.
Rita langsung mendekati Nino dan meminta maaf bahwa ia tidak tau soal itu, membuat Nino yang sedang emosi karena gagal menemani Puteri menjadi lebih emosi karena kelalaian yang Rita buat.
Seperti sebelum-sebelumnya jika Nino emosi maka ia akan melampiaskan pada se*x, apalagi jika dalam pengaruh alk*hol seperti sekarang.
Ketika Rita hendak mengenakan bajunya, Nino langsung berbalik, dan menarik rambutnya, sehingga membuatnya hampir terjungkal kebelakang.
Rita yang kesakitan, membuanya meraung, hal itu justru membuat Nino semakin mengeraskan cengkramannya.
Nino yang memang memiliki kelainan, semakin b*rna*su melihat Rita yang meminta ampun sampai meneteskan air matanya, ia kemudian memaksa Rita untuk mengikuti inginnya lagi secara paksa dengan tangan yang menarik rambut Rita.
" Ini adalah hukuman dariku, karena kamu sudah membuat aku marah, jika bukan karena ulah kamu, aku pasti bisa bersama Puteri malam ini.
************************
Semenjak bertemu Nino, h*sr*t Rita memang terpenuhi, tapi ia juga menjadi bulan-bulanan pela*pia*an dari emosinya Nino, membuat Rita kewalahan, Rita yang sudah tidak kuat lagi hanya bisa meneteskan air mata. Ia sungguh menyesal telah terjebak bersama pria itu.
Berbeda saat Nino dengan Puteri, jika ia sedang marah Puteri akan membujuknya dengan lembut dan penuh kasih sayang, sehingga Nino akan luluh dengan mudah , mau semarah apapun, karena ia mencintai Puteri dengan tulus, dan ia melakukannya dengan penuh cinta, sehingga keni*mat*n yang ia dapat lebih pu*s walau hanya 1x berh*bung*n.
***********************
Setelah puas dengan aksinya, kini ia memb*ntingk*n Rita keatas kas*r, Rita yang sudah benar-benar ketakutan sempat menolak dan memohon untuk tidak melakukannya lagi.
Rita memberontak, namun tenaga Nino lebih kuat, dengan emosi Nino men*mpar Rita berkali-kali agar diam dan mengikuti maunya, Rita menangis kesakitan kala Nino dengan bar-bar terus meny*ksa tubuhnya.
Tangan Rita diikat menggunakan tali b*a dan meny*mpal mulutnya dengan cel*na da*am yang tergeletak dilantai, membuatnya semakin tidak bisa berkutik, baru kali ini Rita mengetahui sifat asli Nino dan membuatnya benar-benar ketakutan.
2 jam berlalu, setelah selesai menuntaskan keinginannya, Nino kembali duduk di sofa. Ia menyesap rokok dan membuka sisa minuman. Meninggalkan Rita di kamar dalam keadaan yang sama, sambil menangis terisak.
Dalam diamnya Rita ia berpikir, apakah Nino melakukan hal yang sama kepada Puteri, atau ia hanya melakukannya kepadaku??, Rita benar-benar tersiksa dan tidak tahan lagi, mengingatkannya kepada Adi, pria yang begitu mencintainya, bahkan Adi tidak pernah berbuat kasar kepadanya. lalu ia pun menangis dan tertidur karena kelelahan.
*********************
Jam sudah menunjukan pukul 5 pagi, Nino yang ketiduran disofa karena habis minum, lalu kembali ke kamar. Dilihatnya Rita tertidur masih dalam keadaan yang sama, kemudian Nino melepaskan tangan yang terikat dan sumpalan dimulut Rita, membuatnya terbangun. Rita sedikit terkejut lalu ia mundur perlahan dari duduknya hingga membentur dinding.
Nino kemudian mengajak Rita untuk m*ndi bersama. Ia memperlakukan Rita lebih baik, ketika hendak menci*um Rita, Nino membisikan kata maaf, membelai puncak kepala Rita, mem*elai tubuhnya dengan lembut, membuat Rita luluh dan mau mel*kuk*nnya lagi. Bukan karena ia menginginkannya, melainkan ia tidak ingin disi*sa lagi jika ia menolak.