Apa yang akan terjadi jika seorang gadis yang bernama Alicia Putri Alexa dengan sejuta bakat yang dimilikinya tiba-tiba melakukan perpindahan jiwa saat tertidur.
Lalu apa yang akan dilakukan Alicia saat mengetahui fakta di balik penyebab transmigrasi nya. Ikuti terus kisah perjalanan hidup seorang Alicia Putri Alexa dalam mengungkap semua misteri dan rahasia kehidupannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nrsl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2
Saat ini Alicia sekarang sedang berada di supermarket, setelah memilih semua barang kebutuhan dapur dan beberapa cemilan untuknya serta beberapa bungkus permen karet, kemudian membawanya ke kasir untuk di bayar. Banyak pasang mata yang menatap dengan kagum dan memuji dirinya, meskipun Alicia memakai masker tetap tidak bisa menutupi kecantikannya, walaupun hanya setengah wajahnya yang terlihat tetapi tidak bisa memungkiri banyak orang yang menatapnya dengan pandangan memuji.
“Cantik”
“Sangat cantik”
“Meskipun memakai masker tetap terlihat cantik bahkan iris matanya juga cantik apalagi body nya”
“Ahh… aku sanget penasaran dengan rupa di balik masker itu”
“Paling juga wajahnya burik, kalau tidak kenapa coba dia pakai masker”
“Itu benar”
“Sirik aja lo pada, iri bilang boss”
“Iya, huuu…”
Masih banyak lagi pujian lainnya dan beberapa orang yang iri dengan Alicia, sedangkan Alicia yang mendapat tatapan kagum dan iri tersebut hanya acuh tak acuh seolah-olah bukan dirinya yang dibicarakan, sambil menunggu antrian. Sampai pada gilirannya Alicia memberi barangnya ke kasir untuk di hitung.
“Apa ada tambahan lagi kak?” ucap gadis kasir tersebut dengan ramah
“Tidak”
Setelah itu gadis kasir tersebut menghitung total semua belanjaan Alicia.
“Total semuanya Rp. 3.300.000, kak”
Kemudian Alicia menyerahkan kartu ATM-nya beserta sandinya ke penjaga kasir tersebut, karena saat ini tidak memiliki uang cash jadi dia memakai kartu ATM untuk membayar belanjaannya.
Setelah pembayaran berhasil, Alicia melangkah keluar dari supermarket sambil membawa belanjaannya. Alicia tidak senang karena dirinya tidak terbiasa memakai motor matic.
“Haish… sepertinya gue harus beli motor sport deh, gue gak terlalu terbiasa makai motor beginian” gumam Alicia dalam hati
Di kehidupan sebelumnya, semua motor yang di pakai Alicia adalah motor sport yang sudah di modifikasi sedemikian rupa karena dia menyukai balapan.
Setelah beberapa saat kemudian Alicia sampai dirumahnya lalu membuka pintu, kemudian masuk dan berjalan ke ruang tamu sambil membawa barang yang dibelinya tadi di supermarket.
Meletakkan semua barang yang dibawanya di atas meja, dia kemudian berjalan ke sofa, saat akan duduk Alicia mengerutkan keningnya saat tiba-tiba mencium bau amis darah yang meski terasa sangat samar.
Meski terasa samar-samar di udara, tetapi Alicia yang memang sensitive terhadap bau darah masih bisa merasakannya. Sebelum transmigrasi Alicia sangat sensitive dengan aroma darah karena hampir setiap hari dirinya akan mandi darah, baik mulai dari membunuh dan menyiksa semua musuh yang menyinggungnya serta akan menghilangkan serta akan menghilangkan keberadaan seseorang yang mengincar nyawanya.
Bahkan pembunuh bayaran yang di sewa oleh musuhnya untuk menghabisi nyawanya, Alicia akan menghancurkan guild pembunuh bayaran tersebut jika sudah menyinggungnya karena Alicia memiliki mottonya sendiri 'Menyinggungku maka bersiaplah bertemu sang Pencipta' tidak peduli tua atau muda, pria atau wanita akan dirinya bunuh jika sudah menyinggung dirinya. Kejam? Alicia mengakui itu karena jika dia kasihan kepada musuh sama saja dia kejam pada dirinya sendiri.
Tetapi bukan berarti Alicia adalah orang yang suka membunuh, dia akan membunuh seseorang jika orang itu tidak menyinggung dirinya.
Oleh karena itu aroma darah sudah tidak lagi asing bagi dirinya, kemudian Alicia berbicara dengan nada dingin.
“Keluar!!” satu kata yang terucap di bibir Alicia dengan nada dingin dan tajam setelah meletakkan masker yang dipakainya di meja.
Mengetahui bahwa keberadaan dirinya telah diketahui orang tersebut hanya tersenyum tipis disertai dengan kekehan ringan yang masih dapat di dengar oleh Alicia. Orang tersebut penasaran bagaimana keberadaannya diketahui, padahal hanya sedikit orang yang bisa merasakan keberadaannya saat ia menyembunyikan dirinya.
Bahkan para ahli pun akan sulit untuk mengetahui keberadaannya, karena penasaran bagaimana dia terekspos, akhirnya orang itu bertanya kepada Alicia.
“Bagaimana?” kata pria tersebut dengan singkat tanpa keluar dari persembunyiannya. Seolah mengerti perkataan pria itu Alicia menjawabnya dengan singkat.
“Darah” satu kata singat yang keluar dari mulut Alicia
Pria itu mengangguk mengerti ternyata karena aroma darah dari luka diperutnya yang menyebabkan keberadaannya diketahui oleh Alicia, tetapi sekali lagi merasa kagum karena Alicia tetap santai dan acuh tak acuh di situasi seperti saat ini. Biasanya gadis pada umumnya akan langsung berteriak ketakutan saat mengetahui ada penyusup dirumahnya, tetapi Alicia berbeda.
“Tidak hanya sangat sensitive dengan bau dari darah gadis ini bahkan sangat tenang dan santai, ini sangat berbeda dengan hasil penyelidikan itu. Ini semakin menarik” gumam pria tersenyum dalam hati
Kemudian pria itu keluar dari persembunyian yang menampakan wajah tampan dengan ekspresi datar yang memberi kesan dingin dan menyendiri. Alicia yang bahkan sudah pernah melihat banyak pria tampan baik sebelum maupun sesudah transmigrasi, tertegun bahkan dia sedikit terpukau saat melihat wajah tampan itu. Alicia mau tak mau mengakuinya dalam hati sebagai pria tertampan yang pernah di lihat olehnya, bahkan mengalahkan semua ketampanan pria yang pernah dilihatnya.
Sedangkan pria itu yang memperhatikan tatapan dari Alicia yang menatapnya kagum, pria itu menarik bibir nya ke atas membentuk senyum yang sangat tipis, pria itu kemudian mengeluarkan pistol dari balik kemejanya dan mengarahkan pistol tersebut kearah Alicia yang beberapa meter dari dirinya, lalu menarik pelatuknya.
Dor
Alicia yang melihat tembakan yang diarahkan padanya dengan reflek yang cepat, berhasil menghindari tembakan tersebut. Merasa geram Alicia mengambil pisau lipat dari sakunya kemudian melangkah kearah pria itu dengan kecepatan yang sangat cepat hampir seperti sebuah bayangan yang bergerak dan segera berada dibelakang pria itu, kemudian mengarahkan pisau itu tepat ke leher pria itu.
Sedangkan pria itu yang melihat kecepatan dari gerakan Alicia yang hanya terlihat seperti bayangan pun tertegun, takjub dengan kecepatannya tetapi segera tersadar saat suara dingin Alicia yang terdengar tepat dibelakangnya.
“Jangan main-main” ucap Alicia dengn nada dingin menekan kata-katanya. Geram karena untuk pertama kalinya lagi dirinya ditodongkan senjata.
Tetapi Alicia tidak menyukai ataupun membunuh pria itu dikarenakan tidak adanya niat membunuh yang dikeluaarkan oleh pria itu dan juga dirinya tidak ingin menyinggung pria tersebut karena instingnya mengatakan identitas pria ini tidak sederhana dan berbahaya. Setelah ini dirinya harus menyelidikinya.
Padahal semua orang yang pernah menodongkan senjata kearahnya akan segera Alicia pertemukan orang tersebut kepada sang Pencipta. Tetapi, tidak untuk pria ini karena Alicia baru bertemu dengannya tadi dirinya tidak ingin melakukan pembunuhan untuk saat ini.
Sedangkan pria itu yang mendengar perkataan dari Alicia terkejut apalagi saat merasakan benda tajam dan dingin menyentuh kulit lehernya. Ini pertama kalinya dia ditodongkan senjata oleh seorang wanita, itu pun karena dia lengah sehingga memberikan kesempatan pada Alicia.
Dia harus bisa menghindari serangan dari Alicia tetapi karena perhatiannya teralihkan sejenak tadi sehingga dia tidak tahu bahwa Alicia sudah ada dibelakangnya dan ketika dirinya sadar Alicia sudah ada dibelakangnya dengan benda dingin yang kini diarahkan kelehernya.
Dirinya juga tidak semudah itu terkecoh apalagi lengah, karena jika semudah itu dirinya tidak akan berumur panjang sampai sekarang karena banyak dari saingan bisnis dan musuhnya yang menginginkan kematiannya. Saat sedang melamun, kemudian pria itu mendengar suara dingin Alicia lagi.
“Hentikan lelucon mu” kata Alicia lagi dengan intonasi yang masih sama dinginnya. Ia kemudian menurunkan pisau lipat miliknya, lalu berjalan ke depan dengan santai menuju ke sofa.
Pria itu yang memperhatikan Alicia yang berjalan ke arah sofa, kemudian mengikutinya dan duduk di salah satu sofa tersebut.
“Kamu gadis yang sangat menarik Alicia. Sangat berbeda dengan hasil penyelidikan orang-orang ku yang mengatakan dirimu seorang gadis biasa yang baru-baru ini di usir dari keluarga angkatmu” kata pria tersebut dengan sangat santai
Sedangkan Alicia yang mendengar perkataan dari pria itu menatap nya tajam.
“Kamu menyelidiki identitas ku…"
Bersambung...
agak terganggu bacanya. gemeesshh banget seh..!
lanjut up lagi thor