pernikahan merupakan impian setiap wanita. apalagi mengadakan perayaan layaknya negeri dongeng. namun hal tersebut pupus bagi seorang wanita bernama nadin.
nadin merupakan seorang gadis cantik berusia 22 tahun, kuliah nya harus terhenti disaat majikan orang tuanya memaksa nya untuk menikah dengan putranya yang bernama Andreas.
Baca cerita lengkapnya yaaa...
stay tune sayangkuu🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yaya genza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 8
Nadin menghentikan langkahnya, ia berbalik menatap bu ningsih dan dea.
"maaf mba, kalo ngomong tolong dijaga ya. Mba sendiri nggak tau kan gimana suaminya mbak di luaran sana. Apa mbak yakin kalo suami mbak nggak macam macam. Apalagi kalian jauhan loh mbak. Mana pulang sekali setahun lagi.. Hati hati mbak" ucap nadin mempengaruhi saudara ipar nya itu. Ia malas jika harus berdebat dengan mereka, malu diliatin tetangga.
"heiii..jaga mulut kau.. tau apa kamu tentang menantu saya, dia itu setia, bahkan tiap bulan selalu mengirim uang puluhan juta buat istrinya. Beda sama kamu" ucap bu ningsih yang sewot.
"uang memang dibutuhkan dimana pun dan kapanpun. Apalagi kehangatan" ucap nadin langsung pergi meninggalkan mereka berdua..
Nadin sengaja memanasi dea, agar ia berhenti merendahkan nadin dan berfikir tentang suaminya.
"lihat saja kamu nadin, dasar menantu kurang ajar! " teriak bu ningsing.
"udah ayo kita pulang, jangan pikirin apa kata wanita itu, dia cuma ingin menganggu kamu saja, mungkin dia iri sama kamu sedangkan dia miskin nggak punya apa apa" ucap bu ningsih.
"iya tante.. aku percaya kok sama mas dika. Mana mungkin mas dika berani macem macem dibelakang aku, dia kan cinta mati sama aku" ucap dea dengan percaya diri.
Nadin melihat jam dinding sudah pukul 08.00 malam, namun andreas belum juga pulang.
"mas andreas kenapa belum pulang juga. Apa dia lembur lagi. Atau jangan jangan dia pergi sama wanita yang ada di ponsel nya kemarin? " terka nadin. Namun dengan secepat kilat nadin langsung menggeleng geleng kan kepala nya.
"enggak enggak enggak.. Aku nggak boleh berfikir begitu. Aku harus berfikir positif.... "
"tapi... Bagaimana kalo memang itu terjadi. Hancur sekali hati ini ya Allah. Sudah terlalu banyak aku memendam dan menahan sakit hati..berilah petunjuk mu ya Rabb. Sebenarnya apa yang sedang kau rencanakan untukku" gumam nadin.
Hingga larut malam ternyata andreas belum juga pulang. Nadin yang sudah mengantuk memutuskan untuk merebahkan dirinya di sofa dan menutup sebagian badannya dengan selimut kecil..
****
Nadin terbangun ketika adzan subuh berkumandang. Dilihatnya sekeliling, seperti nya tidak ada tanda tanda andreas pulang dari semalam.
"ternyata mas andreas nggak pulang semalaman. Lalu ia tidur dimana? Ya Allah.. Kenapa aku jadi cemas? Padahal dia sudah terlalu banyak menyakiti aku.. " gumam nadin.
Lalu ia pergi untuk mandi dan menunaikan ibadahnya. Setelah itu nadin memilih untuk membereskan rumah, mengepel dan memasak sarapan untuk dirinya sendiri.
Jam menunjukkan pukul 10.00 pagi. Nadin yang sedang berada di dalam kamar langsung bergegas keluar ketika mendengar suara mobil andreas.
betapa terkejutnya nadin saat membuka pintu, dilihatnya andreas membukakan pintu mobil untuk seorang wanita yang sama sekali tak ia kenal. Kemudian disusul oleh mertua dan sepupu andreas yang juga turun dari mobil.
"mas... Kamu dari mana aja? Kamu semalam nginap di rumah mama? " tanya nadin.
"bukan urusanmu! " jawab andreas datar lalu menyelonong masuk dengan wanita tersebut. Bahkan ia tak memperdulikan nadin yang berada di depan pintu.
"minggir.. kami mau lewat" bentak dea pada nadin. Nadin menggeser badannya agar mertua dan iparnya itu bisa masuk.
"heiii.. Jangan cuma bengong aja. Kamu nggak liat ada tamu. Cepat Bawakan minuman!! " perintah andreas.
Nadin mengambil nafas dalam dalam, dengan terpaksa ia pergi ke dapur untuk membuatkan minuman untuk mereka.
setelah selesai, ia kembali ke depan mengantarkan minuman tersebut. Di liat nya wanita tersebut tengah menyender mesra di bahu andreas.
"siapa wanita ini mas? " tanya nadin dengan muka merah.
"bukan urusanmu! Urus saja dirimu yang dekil dan tak bisa merawat diri itu, udah lusuh, kucel lagi" ucap andreas menghina istrinya.
"iya ya mas.. Kucel banget.. Keliatan kalo dari orang miskin nya, hihi" ledek Indri. ya, wanita yang dibawa andreas adalah indri, ia merupakan teman lama nya dea. Dea lah yang mempertemukan andreas dengan indri.
"aku berhak tau mas, semalam kamu bahkan tidak pulang sama sekali. Sekarang kamu juga bawa wanita ini kerumah" tegas nadin.
"eehh kau, wanita miskin.. suka suka andreas mau ngapain, kau itu harus sadar diri. Kau disini cuma istri pengganti, bahkan lebih cocok jadi babu. " hina dea.
"kau dengar ucapan mbak dea,.. Jadi jangan bertingkah seolah olah kamu itu istri idaman. Kau tidak pantas untuk mengatur ngatur ku, ngerti!! " bentak andreas.
Nadin mencoba untuk menahan emosinya. Ia tak ingin ribut ribut lagi, ia juga takut jika nantinya andreas akan berbuat kasar padanya jika ia terus menjawab ucapan nya seperti yang sudah sudah.
"andreas, sebaiknya kamu ceraikan saja dia, kamu bisa cari istri yang lebih cantik bisa membahagiakan kamu dan pastinya bisa memberikan keturunan buat kamu, bukan wanita mandul kayak dia" tunjuk bu ningsih dengan ujung bibirnya.
Nadin yang mendengar itu, tak dapat menahan emosinya lagi. Sudah cukup ia direndahkan dan dihina hina selama ini. Kali ini ia tak akan tinggal diam lagi. Terserah lah bagaimana pernikahan nya nanti nya, ia tak peduli lagi.
"mandul??? mama bilang aku mandul? Coba mama tanya sama mas andreas, apakah selama ini dia pernah menyentuhku? Tidak ma" tegas nadin.
"wajar saja andreas tidak mau menyentuhmu. melihat mu saja dia sudah jijik.. Hahaha" hina dea sambil tertawa.
"kamu berharap apa dari pernikahan ini? Pernikahan yang harmonis gitu? Jangan mimpi kamu nadin, menyentuh mu adalah hal yang tidak akan pernah aku lakukan. bahkan mendekatimu saja rasanya perutku sudah mual" ucap andreas.
"keterlaluan kamu mas.. Seharusnya dari awal aku tidak pernah menerima pernikahan ini, biar kalian tanggung sendiri malu karena casandra melarikan diri. " tegas nadin.
"hei.. Tutup mulut mu.. Jika bukan karena aku menikahi mu, maka orang tua mu tidak akan pernah bisa membayar hutang hutang nya. Ingat kamu!" bentak andreas.
"bukan kah itu mahar yang pantas untuk gadis miskin sepertiku.. Itu hak ku. Itu bukan bantuan kalian. Lagi pula hanya itu mahar yang kau kasih, selebihnya tidak ada lagi. Bahkan seserahan kalian ambil kembali selesai acara itu, hanya untuk menutupi rasa malu kalian!! " jelas nadin.
"disini aku sebagai wanita yang rugi" sambung nya.
"lalu mau kau apa hah?? kau itu bukan wanita terhormat. Mangkanya ngacaa!! " bentak dea menunjuk nunjuk nadin.
"aku memang bukan wanita kaya dan terhormat seperti kalian. Tapi aku tidak akan pernah diam jika kalian terus terusan menghina dan merendahkan keluarga ku! " tegas nadin..
"seharusnya sudah dari dulu aku menceraikan mu" ucap andreas.
HAPPY READING♥
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK SAYANGKU♥