Inilah cerita cintaku yang gagal bersamanya... Cinta Terlarang, Terhalang Status
Perempuan biasa yang sempat mendapatkan cinta dan kasih sayang dari seseorang yang dia kagumi sejak lama.. Akankah cinta terlarang ini kembali dan berlanjut ke jenjang yang lebih serius atau berhenti di tengah jalan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bellasdc, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sebuah Kotak Berpita Merah
Aku kembali masuk ke gedung acara, meninggalkan dia sendirian di taman. Aku mau menerimanya, aku senang bila bersamanya, tapi aku berpikir panjang, kami berbeda, itu tidak mungkin. Aku pergi ke meja minuman, mengambil sebuah minuman, aku asal ambil saja karena terlihat enak. Hah.. Untung minumannya tidak mengandung alkohol. Melihat orang-orang yang tertawa sambil mengobrol bersama lawan bicaranya masing-masing, melihat itu aku hanya ikut tersenyum. Aku suka acara ini, tapi temanku tidak di sampingku, karena sibuk dengan urusannya sendiri.
Ternyata acara penting kami yang sudah berlangsung dari sore itu sudah selesai, tapi masih banyak orang yang asyik mengobrol, tadinya aku akan pulang sebelum jam 11 malam tetapi aku tidak enak karena teman satu kostku, Kinan, masih mengobrol. Aku datang bersamanya, masa aku pulang duluan dan meninggalkannya.
Aku baru sadar sekarang sudah menunjukkan pukul 2 dini hari, aku menghampiri Kinan yang masih asyik sedang mengobrol dengan kekasihnya, Dimas. Kinan, sahabat baikku, sahabat terbaik, menerima aku walaupun dia termasuk ke dalam orang-orang berada, tapi dia pendengar yang baik, orang terpintar yang pernah aku kenal, hanya saja dia dengan Dimas sangat-sangatlah bucin, tidak bisa dipisahkan dengan mudah kalau sudah bertemu, pasti karena mereka sudah menjalin hubungannya dari SMA sampai sekarang kuliah di jurusan dan universitas yang sama.
Mereka tidak pernah bosan memperlihatkan kedekatan mereka dengan orang di sekitarnya, aku iri, cemburu, tapi ya sudahlah itu hubungan mereka. Oh ya, Dimas, Dimas sepertinya orang yang baik, dia ramah, pintar, salah satu laki-laki idaman para wanita juga di kampus sama seperti Aldo, sampai wanita kampus dari universitas lain pun mengenal dia, dia teman dekat Aldo, sangat dekat setahuku.
“Kinan, kita harus segera pulang, kalo tidak, aku tidak tahu apa yang akan ibu kost katakan. Aku takut dia marah dan berpikir yang tidak-tidak tentang kita yang pulang sangat larut malam.” Ajakku pada Kinan.
“Tunggu dulu, Shinta, 1 jam lagi aja yaa... Kita kan sudah izin akan pulang telat karena acara ini, dia baik kok, dan ada yang masih harus aku bicarakan dengan Dimas. Please...” Jawab Kinan memohon.
Tiba-tiba ada yang menarik tanganku, aku tidak tahu kalau laki-laki yang sedang duduk bersama mereka itu Aldo mungkin karena aku sudah lelah dan tidak memperhatikan lingkungan sekitarku, dia ada di sana sedang mengobrol dengan mereka. Dia menarik tanganku, sampai aku terduduk tepat di sampingnya.
“Apa yang kamu lakukan, Aldo, ini dilihat orang lain. Lepas!” Aku langsung berdiri.
“Aldo, lu beneran ya.. sejak kapan lo deketin si Shinta itu. Tipe lo yang kayak gitu sekarang, aneh. Ck.. Tahu gitu tinggal bilang ke pacar gue Kinan, biar lebih mudah” Ujar Dimas yang mengolokku sambil tertawa.
“Dimas.. sekali lagi lu berani ngatain Shinta kayak gitu, lo bakal tahu akibatnya” ancam Aldo pada Dimas
“Ampun.. Ampun.. Hehee..” Dimas cengengesan
“Maaf Dimas kamu salah paham, mungkin Aldo mengira aku wanitanya yang mendekati tempat kalian mengobrol” tepisku
“Hahaa.. Ya.. emang bener kamu wanitaku dari pukul 12 tadi, tega kamu tidak menganggapku, shinta” Jawab Aldo dengan gerakan tiba-tibanya hampir memelukku.
Kinan yang melihat itu merasa tidak enak, melihatku di olok-olok seperti itu dan akhirnya dia menerima ajakanku untuk pulang.
“Sudahlah cukup, ayo Shinta kita pulang aja.” Ajak Kinan, mengambil tasnya, menarik tanganku. Aku lega akhirnya bisa pulang. Langkah kami terhenti tiba-tiba.
“Aku akan mengantar kalian pulang, kamu juga Dimas, ayo.” Ucap Aldo.
“Tidak usah Aldo, kami bisa pulang berdua saja, aku bawa mobil kok.” Jawab Kinan
“Tapi ini sudah malam, lebih baik aku dan Dimas mengikutimu sampai depan kost kalian.” Jawab Aldo.
“Baiklah” Kinan menerima saran Aldo.
“Atau.. jika kamu masih ingin berduaan dengan Dimas, berarti Shinta satu mobil denganku.. Gimana?” bisik Aldo pada Kinan yang entah datang darimana tiba-tiba sudah berada di samping Kinan
“Tidak!! Itu bukan saran yang bagus, aku tidak akan semudah itu menyerahkan Shinta padamu, dasar buaya!!” Jawab tegas Kinan
Aku bersama Kinan segera naik ke mobil Kinan. Aku membuka jendela mobil, merasakan angin malam. Melihat indahnya dunia beratapkan langit gelap ini dihiasi kerlap-kerlip bintang. Ternyata seperti ini angin malam, jarang aku merasakannya. Jalan yang sepi, hanya beberapa kendaraan saja yang berlalu lalang malam itu. Di belakang terlihat mobil Kinan, Aldo dan Dimas mengikuti kami, bagai pengawal pribadi.
1 jam kemudian kami sampai di depan kost, aku turun untuk membuka gerbang, kemudian Kinan masuk memarkirkan mobilnya. Sebelum aku masuk, aku menyampaikan rasa terima kasihku kepada Aldo dan Dimas yang sudah mau mengantar kami sampai depan kost.
“Aldo, Dimas, terima kasih sudah mengantar kami. Hati-hati nanti di jalan pulang.” Ucapku, lalu aku pergi melangkahkan kakiku meninggalkan mereka.
“Shinta, tunggu.” Aldo turun dari mobil, menghentikan langkahku. “Ini ada sesuatu untukmu. Jangan di buka sekarang. Tolong terima ya..” memberikan sebuah kotak berukuran kecil, terpasang pita merah di atasnya. Sepertinya di isi dengan barang mahal.
“Maaf aku tidak bisa menerimanya, aku tidak enak menerima barang darimu, ambil saja lagi.” Aku melanjutkan langkahku menuju kamar, meninggalkannya.
Berpapasan dengan Kinan yang sudah memarkirkan mobil menghampiri Dimas. “Kinan, aku masuk duluan, nanti kunci gerbang ya, jangan lupa” melangkah masuk ke pintu lobby kost.
“Aldo, lo jangan pernah mainin perasaannya Shinta ya.. Awas aja kalo lo berani ngedeketin dia, terus lo mainin dia. Gue bakalan bongkar seluruh rahasia lo” ancam Kinan.
“Lo tahu dari mana rahasia gue?” melirik Dimas.
“Oh gue tau, pasti lo ya Dimas, awas aja lo ya!”
“Dia kepo banget Do, sorry. Terpaksa, masalahnya di ancam putus, sekali lagi gue minta maaf”
“Kinan, gue boleh nitip ini ga, kasihin ke Shinta, simpen aja depan pintu atau apa gitu, tapi jangan lo buka, please?” pinta Aldo
“Apaan sih isinya? Penasaran gue.” Melihat tampilan dari kotak tersebut.
“Jangan di buka, jangan kepo lu ya!”
“Nanti gue coba bantu kasih ke dia. Udah malem, gue masuk dulu ya. Hati-hati ya di jalan” Jawab Kinan, lalu mengunci gerbang dan masuk ke dalam. Begitupun dengan Aldo dan Dimas langsung pulang, setelah memastikan Shinta dan Kinan sampai di kost dengan selamat.
Sebelum Kinan ke kamarnya, dia ke kamarku dulu, untuk memberikan kotak dari Aldo. Kinan mengetuk pintu, memanggil namaku ingin memberikan sesuatu. Tetapi aku tidak bisa membukakan pintunya karena aku sedang di kamar mandi, aku menyuruhnya untuk menyimpan di depan pintu kamar. Lalu Kinan bergegas pergi ke kamarnya untuk beristirahat.
gabung yu d cbm..
kita d sn bakal belajar dan bermain bersama
..
caranya follow akun ak dl ya.
nnti aku undang kaka
thx