NovelToon NovelToon
Cinta Sumpit Bambu

Cinta Sumpit Bambu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual / Duda / Matabatin / Berbaikan / Fantasi Wanita
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Hum@ira211

Berawal dari pertemuan yang tidak disengaja, seorang pria yang sedang kelaparan malah di suguhi pemandangan yang tidak menyenangkan.

Bagaimana kisahnya mari kita ikuti bersama.

Oh iya, ini cerita author yang perdana.. jadi maklumin ya kalau masih belepotan..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hum@ira211, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tak tentu arah

Sulastri memandangi pria penolong yang ada di hadapannya dengan perasaan heran dan juga Iba dalam hatinya bertanya-tanya Sebenarnya apa yang terjadi padanya, punya masalah apa dia namun Sulastri tidak berani menanyakan apa yang terbersit di pikirannya .

Meskipun orangnya berada dekat di hadapannya namun terlihat jelas bahwa sorot matanya mengatakan bahwa pikiran dan hatinya entah berada dimana saat itu, terbersit dalam hati Sulastri ingin membantu meringankan permasalahannya ingin membantu pengusaha namun dia takut dikira lancang pada akhirnya Lastri mengurungkan niatnya

"Bang Adi, Bolehkah saya mengantarkan bang Adi ?" tanya Sulastri yang membuyarkan lamunan pria itu

"Eee ... Tidak nona, Saya masih belum mau pergi ke mana sebaiknya saya di sini " jawab Adi

Sebenarnya Sulastri dengan tulus ingin membantu dia itu namun setelah setengah memaksa pun sang pria menolak dengan halus akhirnya Sulastri pun menyerah

"Baiklah Bang kalau memang itu maumu Saya tidak akan memaksa Mungkin Abang sedang ingin punya waktu sendiri.." kata Sulastri

"Saya yakin Apapun masalahnya Abang mampu menyelesaikan dengan baik, buktinya Abang masih mau menolong orang lain meskipun abang juga sebenarnya membutuhkan pertolongan"

Adi hanya terdiam

"Sudah malam nona sebaiknya Nona segera pulang tidak baik wanita masih di luar rumah selarut ini" ucap adik mengalihkan bicara

"Baiklah bang Adi sekali lagi terima kasih atas pertolongannya , Lalu bagaimana dengan penjahat itu mau kita apakan ?" Tanya Sulastri

Perlu diketahui bahwa setelah penjahat itu terkapar karena lemparan batu Iya masih tergeletak di tepi jalan karena pingsan hingga saat ini dia belum tersadar

"Biar nanti dia Jadi urusan saya Nona sekarang Nona sebaiknya segera pulang keluarga nona pasti sudah menunggu di rumah. " minta Bang Adi

"Oke bang saya segera pulang namun bolehkah saya ajukan satu permintaan?"..

"Apa ?" Jawab Adi singkat

"Bolehkah aku eh saya minta nomor teleponnya ?" Sulastri bertanya dengan ragu

"Maaf Nona saya tidak punya HP" ,, tukas Adi berohong

Sebenarnya Sulastri tahu bahwa dia dibohongi namun dia tak mau memaksa

"Kalau begitu simpanlah kartu namaku ya Bang suatu saat abang butuh bantuan bisa hubungi saya Bang Saya harap suatu saat kita bisa bertemu lagi ," kata Sulastri sambil menyodorkan kartu namanya

"Oke.." jawab adik singkat

"Baiklah Bang Saya pulang dulu sekali lagi terima kasih atas pertolongannya .." Lastri pamit dengan berat hati

Adi menjawab dengan anggukan kepala ,

Sulastri pun segera masuk ke mobil dan segera berlalu , diiringi pandangan mata Adi hingga mobilpun hilang dibalik tikungan nun jauh di depan sana ..

...******...

Setelah kepergian Sulastri Adi segera menghampiri pria yang terkapar di pinggir jalan itu , Dia segera membuka penutup wajah untuk mengetahui siapa Sebenarnya dia , namun dia tidak mengenalnya.

Adi tak berniat untuk memperpanjang persoalan ini bukan karena apa-apa , tapi mengingat keadaan dirinya dan juga permasalahannya sendiri, dia tidak ingin direpotkan lagi oleh urusan yang menyangkut dengan pihak berwajib, maka Dia memutuskan untuk segera pergi dari tempat itu .

Namun sebelum dia pergi dia menyelipkan secarik kertas di tubuh pria yang tak sadarkan diri itu,

Note: kemanapun Adi pergi memang kebiasaan dia selalu membawa notebook kecil dan tentu tidak lupa dengan ballpointnya karena efek disiplin kerjaannya sebelumnya..

...*"*****...

Setelah berjalan cukup lama sampailah dia di suatu tempat yang boleh dikatakan seperti taman bermain namun ini sedikit lebih kecil , ya memang karena tujuan awal dia pergi itu untuk menenangkan hati , jadi dia memilih jalan-jalan sepi

Adi memutuskan untuk duduk sejenak di bangku yang terbuat dari semen itu, sendirian , sepi ... Iya sepi suasananya namun pikirannya tidak pernah sepi , semuanya muncul saat dia ingin melupakannya , entah sampai kapan ini semua akan berlalu

Entah karena kedinginan atau karena kelelahan akhirnya Adi tertidur dengan kepala berbantal lengan yang terlipat di atas meja taman yang berpayung seperti jamur

Tak terasa malam pun sampai di ujungnya Adi masih belum beranjak dari tidurnya hingga sinar mentari pagi menyapu lembut wajahnya, ini membuatnya terbangun

Adi menarik nafas dalam-dalam menikmati udara segar itu suasananya menyejukkan pohon-pohonnya yang begitu rindang bunga-bunga di sekitar yang sedang mekar Ingin rasanya Adi berlama-lama duduk di sana

Namun tiba-tiba ada sesuatu yang memanggil di bawah sana yang memaksa dia harus segera beranjak

" Kriuuuuk.. Kriuuukk"..

"Aduh sialan...pantesan hari gini udah bunyi aja , semalam aku nggak sempat makan apa-apa" Adi menggerutu sendiri

"Dimana ada warung sekitar sini?".. Sambil menengok kanan kiri..

Memang kalau urusan perut sudah tak peduli lagi akan keadaan sekitarnya.. Seindah apapun, kalau perut kerongkongan yang utama ya cari makan dulu..

Adi pun segera beranjak..

Beberapa saat kemudian ia menemukan tempat di mana seorang nenek jual makanan ringan tak jauh dari Taman tadi , ia pun segera mendekati dan menyapa si nenek

"Selamat pagi Nek Boleh saya duduk di sini ?" Sapa Adi

Si nenek pun mempersilahkan.. Adi segera memesan beberapa keping makanan ringan itu. Adi baru pertama kali melihatnya, namun karena penasaran dan juga kelaparan dengan sedikit terpaksa mau ngga mau mencobanya.

"Nek Ini makanan apa? saya baru pertama kali makan ini ?" tanya Adi

"Ini namanya serabi nak, aslinya dari Jawa makanan kampung" jawab nenek

"Berarti nenek asalnya dari Jawa Nek ?" tambah Adi ingin tahu

"Iya nak nenek aslinya orang Jawa Tengah, merantau ke sini bersama suami , Sekarang nenek tinggal sendiri di sini suami sudah nggak ada mau pulang ke kampung sudah nggak punya siapa-siapa .. " Nenek menjelaskan keadaannya

"Sekarang nenek tinggal sama siapa ?" Rasa ingin tahu Adi

"Nenek tinggal sendiri " ungkap nenek sedih

"Memangnya anak-anak nenek, Di mana mereka sekarang?"

"Nenek juga nggak tahu , sebenarnya nenek punya anak satu dia kerja di kota, namun sudah sekian lama nenek tidak mendengar kabarnya .." raut wajah nenek berubah sedih

"Maafkan saya Nek sudah membuat nenek sedih , "ada rasa menyesal di hati adik telah menanyakan hal itu

" nggak apa-apa Nak , nenek sudah terbiasa begini mau bagaimana lagi ." Ucap si nenek sambil menyodorkan teh hangat

...******...

Sekilas info : tempat jualan nenek berada di pelosok kota jadi dia menganggap anaknya pergi ke kota meskipun Sebenarnya masih satu wilayah yang sama bedanya nenek di pinggiran dan anaknya di tengah kota, iya ... Anaknya bekerja di ibukota, tepatnya di sebuah restoran ternama disana, itu menurut keterangan anaknya ketika berpamitan..

...******...

Adi tertegun mendengar kisah si nenek, tak tahu harus berkata apa, sedangkan dia sendiri masih bergulat dengan masalahnya yang begitu pelik, akankan ia segera menemukan solusinya..

...*******...

Di tempat lain..

Pria yang sedari malam tadi terkapar di pinggir jalan itu kini mulai tersadar, ia mencoba bangun dan meneriksa keadannya, ia mengalami luka lebam di dua titik, satu di lengan kanannya dan yang satunya di dahinya, mungkin ini yang membuatnya pingsan, pikirnya .. Ia mengingat kembali peristiwa semalam, namun ia yak habis pikir, mengapa ia masih di tempat itu, mengapa mereka membiarkan dirinya tanpa melaporkan ke pihak berwajib..

Dalam kebingungannya ia meraba- raba tubuhnya dan menemukan secarik kertas, dalam hati ia berpikir.. Mungkinkah ini pesan dari sang penolong gadis yang menjadi calon korban kejahatannya semalam??

... *******...

Bagaimana kelanjutan kisah Adi ini? Apa sebenarnya yg sedang dihadapinya, apakah dia mampu melewati semuanya dengan baik?

author juga penasaran dan masih belum tahu kelanjutannya 😄😄

Karena itu ikuti terus kisah ini, dan kasih masukannya di kolom komentar yach...

Terima kasih..

1
Maya Lestari
semangat authorrrrrr, aku nunggu up nya yaa
Maya Lestari
Thor, jgn lama amat flashback nya yaa. mau tau kelanjutannya yg dimasa mereka sekarang/Smile/
Amin Wahyudin: ok kak, mungkin sekitar 2 atau 3 episode lagi
total 1 replies
Agustini Sunarto
karyanya bagus ayo dilanjut
Amin Wahyudin: masih dalam proses kak..
total 1 replies
Agustini Sunarto
Kecewa
Amin Wahyudin: kalau boleh tahu apa yang membuat kaka kecewa?
total 1 replies
PetrolBomb – Họ sẽ tiễn bạn dưới ngọn lửa.
Menarik perhatian.
tecna kawai :3
Seru banget, berasa ikutan karakternya!
Amin Wahyudin: terima kasih kak atas support nya..
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!