NovelToon NovelToon
CEO : Arav Dan Kayla

CEO : Arav Dan Kayla

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Dikelilingi wanita cantik / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Kantor
Popularitas:9.1k
Nilai: 5
Nama Author: El Nurcahyani

Arav Hayes Callahan, seorang CEO yang selalu dikelilingi wanita berkelas, terjebak dalam situasi yang tak terduga ketika hatinya tertambat pada Kayla Pradipta, seorang wanita yang statusnya jauh di bawahnya.

Sementara banyak pria mulai menyukai Kayla, termasuk kakaknya sendiri, Arav harus menahan rasa cemburu yang terpendam dalam bayang-bayang sikap dinginnya. Bisakah Arav menyatukan perasaannya dengan Kayla di tengah intrik, cemburu, dan perbedaan status yang menghalangi mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El Nurcahyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Arav Bikin Sport Jantung

Bab 13

Setelah selesai di salon, Kayla merasa ada yang kurang saat dia tidak melihat Arav di sana. Bukankah dia sendiri yang bilang akan menjemput? Saat seorang karyawan salon memberitahu bahwa yang menjemputnya sudah menunggu di luar, Kayla merasa lega. Namun, begitu keluar, senyum tipis di bibirnya menghilang saat melihat bahwa yang menunggu di mobil ternyata Moe, bukan Arav.

Kayla menaiki mobil sambil mendengus kesal. “Katanya dia yang jemput, ternyata bohong,” gumamnya pelan, seolah mengejek seseorang yang tidak ada di sana. Moe mendengar ucapan itu dan hanya menahan senyum di balik kemudi. Ia tahu betul siapa yang dimaksud Kayla, tapi ia memilih untuk diam dan fokus menyetir.

“Kayla, kau kelihatan lebih segar sekarang,” ujar Moe untuk memecah keheningan, tapi Kayla hanya mengangguk sambil tetap memandang keluar jendela. Di pikirannya masih terbayang sikap dingin Arav yang sering membuatnya kesal tapi sekaligus membuat hatinya tak menentu.

 

Sesampainya di kantor, Kayla segera menuju ruangannya untuk mengambil berkas yang akan didiskusikan dengan Arav. Namun, begitu ia sampai di depan ruangan Arav, pandangannya langsung tertuju pada Maya yang masih berada di dalam. Maya duduk di sofa sambil membaca majalah, menunggu tanpa niatan untuk pergi sebelum mendapatkan kejelasan dari Arav.

Kayla menahan napas sejenak saat mata Arav bertemu dengan matanya. Ada sesuatu di tatapan pria itu—sesuatu yang sulit ditebak. Meskipun Arav hanya meliriknya sekilas, Kayla tahu ada pengakuan dalam tatapan itu. Bahkan Maya, yang biasanya hanya memandang remeh, kali ini terpaksa mengakui bahwa Kayla memang memiliki kecantikan yang berbeda, apalagi setelah penampilannya dipoles sedikit.

Namun, suasana menjadi panas saat Maya mulai melibatkan Kayla dalam perdebatan. Dengan nada sinis, Maya berkata, “Kayla, kau pikir bisa dengan mudah mengambil posisi yang sudah lama aku pertahankan? Kau harus tahu, di sini aku yang lebih dulu dekat dengan Arav. Kau siapa?”

Kayla, yang sudah cukup muak dengan sikap Maya, menjawab dengan tenang, “Saya hanya bekerja dan melakukan tugas saya. Kalau ada yang merasa terganggu, itu bukan urusan saya.” Nada Kayla tegas, meski ia berusaha tetap menjaga kesopanan. Namun, bagi Maya, sikap Kayla justru menambah bahan bakar amarahnya.

Perdebatan mereka semakin panjang. Arav yang awalnya hanya diam mulai menunjukkan tanda-tanda ketidaksabaran. Ia menatap Maya dengan tatapan dingin. “Maya, berhenti. Kau sudah keterlaluan,” ucapnya tajam.

Namun, Maya tidak peduli. Ia tetap berbicara dengan nada menghina pada Kayla, seakan ingin menekankan bahwa Kayla tidak pantas berada di posisinya sekarang. “Kau seharusnya tahu diri, Kayla. Jangan merasa bisa mengambil sesuatu yang bukan milikmu.”

Arav, yang merasa peringatan pertamanya tidak diindahkan, tiba-tiba mengucapkan sesuatu yang mengejutkan. “Maya, berhenti. dia pacarku.”

Ucapan itu seketika membuat suasana ruangan membeku. Kayla sendiri terpaku, tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. Namun, anehnya, Maya masih tidak berhenti. Ia terus melanjutkan caciannya seakan tidak mendengar ucapan Arav.

Merasa semakin terganggu, Arav akhirnya berkata dengan nada lebih tegas, “Maya, hargai dia. Aku akan tunangan dengannya.”

Kali ini ucapan Arav mulai mempan. Maya akhirnya berhenti berbicara dan menoleh tajam ke arah Arav, wajahnya merah karena marah dan tidak percaya. “Apa? Kau serius, Arav? Tunangan dengan gadis seperti dia? Apa dia memakai jampi-jampi untuk membuatmu jatuh cinta?”

Arav yang sudah kehilangan kesabarannya, tanpa berpikir panjang, mengucapkan sesuatu yang membuat semua orang terdiam. “Minggu depan aku menikah dengannya.”

Ucapan itu benar-benar membuat Maya terpaku. Untuk beberapa saat, ruangan itu penuh dengan keheningan yang menyesakkan. Mata Maya membelalak, tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. “Tidak mungkin! Kau tidak bisa menikahinya, Arav! Ini tidak adil! Kau tidak bisa semudah itu mengambil keputusan seperti ini!”

Arav hanya menatapnya dengan dingin. “Maya, andai kau dari tadi mendengar perkataanku, mungkin aku tidak akan sampai menikahinya."

Maya merasa seakan dunianya runtuh. Ucapan Arav benar-benar menghancurkan harapannya. Dengan langkah gontai, ia meninggalkan ruangan itu, tak lagi punya tenaga untuk melawan kenyataan yang baru saja dihadapinya. Air mata tertahan di pelupuk matanya, namun ia terlalu gengsi untuk membiarkannya jatuh di depan Kayla.

Kayla sendiri masih terdiam, mencoba mencerna apa yang sebenarnya baru saja terjadi. Hatinya berdebar kencang, namun ia tidak tahu harus merasa senang, kaget, atau justru marah karena Arav mengambil keputusan sepihak seperti itu. Apa maksud dari semua ini? Kenapa dia tiba-tiba mengumumkan hal yang sebesar ini?

Namun, di balik kegelisahannya, ada sedikit perasaan hangat yang muncul di hati Kayla. Di balik semua sikap dingin dan kerasnya, ternyata Arav memiliki cara yang sangat tegas dalam melindungi dan mempertahankannya, meskipun caranya terasa terlalu mendominasi.

 

Di luar ruangan, para karyawan yang mendengar dan menyaksikan semua itu dari balik kaca, berbisik-bisik penuh keterkejutan. Gosip tentang hubungan Arav dan Kayla kini semakin menguat. Beberapa dari mereka merasa iri, sementara yang lain masih terkejut dengan perubahan situasi yang begitu tiba-tiba. Namun, satu hal yang pasti, mereka semua tidak menyangka bahwa CEO mereka yang terkenal dingin itu akhirnya menunjukkan sisi emosionalnya—meskipun caranya jauh dari yang mereka bayangkan.

###

Sementara Kayla masih berjuang dengan kebingungannya, di tempat lain Maya sudah bergegas menuju kediaman keluarga Callahan. Baginya, satu-satunya cara untuk mendapatkan kembali posisi yang ia anggap miliknya adalah dengan mendapatkan dukungan dari orang tua Arav.

Setibanya di sana, Maya langsung disambut hangat oleh Nyonya Chintia dan Tuan Hayyes, orang tua Arav. Sejak lama, mereka memang sudah menganggap Maya seperti anak sendiri. Maya bahkan memanggil mereka “Mama” dan “Papa”, menunjukkan betapa dekatnya hubungan mereka.

“Mama, Papa, aku ingin bicara soal Arav,” ujar Maya dengan nada sedih dan penuh keluhan. “Dia... dia ingin menikahi, karyawan itu! Padahal kita sudah lama bersama, dan aku tahu kalian juga menginginkan aku sebagai menantu.”

Nyonya Chintia mengerutkan kening, jelas tidak senang mendengar hal itu. “Apa? Arav ingin menikahi siapa? Tidak mungkin! Sejak awal kami sudah memastikan bahwa kamu yang akan menikah dengannya. Keluarga Callahan harus memiliki menantu yang sederajat, dan kamu adalah pilihan terbaik, Maya,” tegasnya.

Tuan Hayyes mengangguk setuju. “Jangan khawatir, Maya. Kami akan berbicara dengan Arav. Dia tahu betapa pentingnya menjaga kehormatan keluarga ini.”

Maya merasa lega mendengar pembelaan itu. Di matanya, pernyataan tersebut sudah cukup untuk memastikan bahwa dirinya masih di posisi teratas dalam kehidupan Arav. Ia tersenyum puas, yakin bahwa Arav tidak akan berani melawan keputusan orang tuanya.

Padahal Tuan Hayyes dan Nyonya Chintia tahu bahwa Arav menentang keras perjodohan ini. Namun, mereka harus memberikan ketenangan pada Maya.

Bersambung...

1
El Nurcahyani -> IG/FB ✔️
Biasanya CEO maksa nikah karena keluarga cewek punya hutang. Atau ceweknya punya salah.

Ini enggak loh. Kayla tidak ada sangkut paut tanggung jawab apa pun pada CEO/Arav atau pun keluarga. Namun, dia tetap harus nikah dengan Arav.

Kira-kira alasannya apa ya? Yang gak baca novelnya, pasti gak bakal tahu alasannya.
Aruna
Boleh jadi koleksi bacaan
Aruna
Teh early grey kaya apa sih
Neneng Aisyah
seru cerita lanjut kak,aku tunggu 😅😅😅👍🏻
El Nurcahyani -> IG/FB ✔️: Terima kasih udah mampir. 🥰
total 1 replies
Daniel
tbiyuuyiiy gu
Sunrise🌞: Hallo kak mampir juga ya diceritKu

STUCK WITH MR BRYAN
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!