Ada seorang perempuan yang bernama Siti,usia nya 26 tahun.Siti bekerja sebagai bidan di sebuah rumah sakit besar,Siti anak pertama dari 2 bersaudara,Siti mempunyai seorang adik yang bernama Nissa,dia berumur 20 tahun dan masih mengikuti jenjang perkuliahan.siti mempunyai orang tua,ibu siti asal dari korea sedangkan bapak siti asli dari jawa.sejak saat itu ibu nya siti memutuskan untuk mualaf dan menikah dengan bapak.setelah menikah mereka memutuskan untuk tinggal di Jawa dan melangsungkan usaha orang tua nya disana.inilah kisah siti yang berusaha menjadi perempuan yang tangguh dalam melewati jalan hidup nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asmalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 2 pejuang garis dua
Ke esokan hari nya siti sudah mulai bekerja seperti biasa nya,saat siti ingin pergi ke ruangan pasien,dia sempat di ikuti seseorang dari belakang.
Dengan rasa takut siti pun berusaha menoleh ke belakang untuk melihat siapa yang mengikuti nya,saat siti menoleh tidak ada orang satupun di sekitaran ruangan tersebut disitu dia sudah mulai gelisah siapa yang mengikuti nya.
Tidak lama dari itu siti di lempar sebuah botol yang isi nya sebuah surat,Dengan rasa penasaran lalu siti membuka surat itu dari botol tersebut yang isi nya surat ancaman dari seseorang yang tidak suka dengan nya jika dia harus menjauh dari difta jika tidak nyawa nya akan terancam,siti bergegas berlari ke ruangan nya dengan rasa ketakutan.
"Ada apa dengan mu siti mengapa tergesa gesa begitu ada apa,,,"ujar sisi kepada siti.
"Ini sisi saya ingin memberitahu sesuatu sama kamu"ujar siti.
"Memang kamu ingin memberitahu apa siti"ujar siti.
"Penting sekali ini ada yang mengirim kan saya surat ini coba kamu baca"ujar siti yang penuh penasaran apa isi surat itu.
"Surat ancaman ini beb siapa yang mengirimkan ini ke kamu siti"ujar sisi menanyakan ke siti.
"Itulah masalah nya saya tidak mengetahui siapa yang mengirimkan surat ini,tadi saya sempat di ikuti seseorang tapi tidak tau siapa"ujar siti
"Yang mengirimkan ini kadang penggemar nya difta beb mungkin yang mengirimkan surat ini tidak suka melihat kamu berdekatan dengan difta"ujar sisi yang penasaran.
"Siapa coba yang mendekati nya sedang kan saya tidak respon ke difta nya"ujar siti.
"Pak dokter kan memang tampan siapa coba yang tidak ingin dengan dia saya juga ingin sekali berdekatan dengan pak dokter tampan itu"ujar sisi dengan kegirangan.
"Amit... amit lah beb masa laki laki seperti dia banyak yang mengatakan dia tampan"ujar siti.
"Awas hati hati dalam berbicara beb nanti tiba tiba suka macam mana"ujar siti dengan menatap ke siti.
"Oh... tidak mungkin beb tidak akan pernah terjadi"ujar siti dengan keyakinan nya itu.
"Ya sudah terserah kamu saja beb saya cuma ingin memberi tau saja hati hati dalam berbicara"ujar sisi.
"Oh jelas aku akan berhati hati"ujar siti dengan yakin.
Pada saat jam makan siang siti dan sisi sedang berada di kantin,tidak lama dari itu difta pun mendatangi siti.
"Boleh ikut bergabung"ujar difta kepada siti dan sisi yang sedang berada di kantin tersebut.
"Oh boleh sekali pak dokter silahkan"ujar sisi dengan kegirangan.
"Siti hanya terdiam pada saat itu".
"Kalian mau pesan apa hari ini saya akan mentraktir kalian berdua"ujar difta dengan senyuman.
"Baik sekali pak dokter"ujar sisi.
"Tidak perlu repot repot kami sudah sarapan ayo sisi kita balik ke ruangan banyak pasien hari ini"ujar siti.
"Tapi...kita belum sarapan pas sekali tau pak dokter mau mentraktir kan kita"ujar sisi dengan kebingungan nya.
"Kamu masih ingat dengan surat itu kan sisi itu surat ancaman untuk kita nanti takut ada yang marah lagi ayolah"ujar siti mengajak sisi pergi.
"Lalu mereka meninggal kan difta di kantin tersebut".
"Hari ini rasa nya ada yang berbeda dengan siti mengapa siti berubah ada apa dengan siti ya"ujar difta bingung dengan sikap nya siti.
Saat jam pulang difta pun langsung mendatangi siti.
"Buru buru sekali saya antarkan pulang ya"ujar difta.
"Maaf saya bisa pulang sendiri"ujar siti.
Tidak lama dari itu ada seorang perawat yang mendatangi mereka saat kami lagi mengobrol,dia adalah putri.
"Mau pulang pak... pulang sama saya saja pak dok,karena saya tidak tau pulang dengan siapa"ujar putri dengan merayu difta.
"Lalu siti pun langsung meninggal kan mereka".
"Ayo lah pak dok"ujar putri sambil menarik tangan difta
"Ada apa dengan kamu ini,saya tidak ingin pulang dengan kamu mengerti"ujar difta dengan kesal.
Ke esokan hari nya difta pun mendatangi rumah nya siti,sesampai nya di sana,bel rumah pun berbunyi.
"Iya siapa...difta ada apa"ujar siti.
"Siapa yang datang siti,nak difta silahkan masuk nak,kamu ini bukan nya menyuruh nak difta masuk"ujar ibu menatap ke siti.
"Siti hanya terdiam pada saat itu".
"Silahkan masuk nak"ujar ibu.
"Baik bu..ya sudah ibu tinggal sebentar ya,siti temani nak difta ya Ibu ke belakang sebentar"ujar ibu.
"Siti hanya mengangguk kan kepala nya".
"Saya hanya ingin bertanya mengapa akhir akhir ini kamu berbeda sekali seakan akan ingin menjauh dari saya memang ada apa siti tolong beri tau saya"ujar difta kepada siti.
"Tidak difta,saya itu masih banyak sekali pekerjaan jadi saya malas di ganggu saja saya butuh istirahat"ujar siti.
"Apa benar itu jadi satu alasan agar saya tidak merasa curiga sama kamu,kamu tidak berbohong siti"ujar difta.
"Tidak...itu alasan saya tidak ingin di ganggu difta,setiap hari saya bekerja jadi saya juga butuh istirahat total"ujar siti yang memberi keterangan tersebut.
"Oh... ya sudah jika seperti itu tetapi jangan sampai kamu ada rencana untuk menjauh dari saya ya,karena kita teman jadi kalau bisa kita tetap bersama"ujar difta dengan nada suara yang lembut.
"Siti menggelengkan kepala nya tersebut sambil tersenyum lebar".
Tidak lama dari itu nissa pun pulang dari kuliah.
"Assalamualaikum..."ujar nissa.
"Wa'alaikum salam...oh iya kenal kan difta ini adik ku nissa,nissa ini teman mbak sewaktu sekolah dulu"ujar siti memperkenalkan nissa kepada difta.
"Nissa..."ujar nissa sambi memperkenalkan diri nya tersebut.
"Difta..."memperkenalkan diri.
"Maaf pak difta kerja sebagai bagian apa ya"ujar nissa.
"Maaf...saya dokter,saya bekerja di rumah sakit tempat siti bekerja"ujar difta.
"Oh jadi dokter,,,tampan sekali ya teman nya mbak siti coba saja saya bisa memiliki nya pasti nya bahagia sekali"ujar nissa di dalam hati.
Tiba tiba di saat kami asik mengobrol ibu pun memanggil nissa.
"Nissa tolong ke belakang sebentar ya bantu ibu buat sarapan"ujar ibu.
"Baik bu..."ujar nissa sambil menatap difta.
"Ya sudah saya pamit dulu ya,saya mau balik ke rumah sakit lagi masih banyak yang harus di lakukan"ujar difta.
"Iya difta,hati hati di jalan"ujar siti dengan perhatian nya.
"Siap...."ujar difta dengan nada semangat nya.
Pada saat itu ada seseorang tidak di kenal yang mengirim pesan singkat,disitu pesan ancaman ke dua untuk siti yang berisi kan jangan mendekati difta kalau tidak setiap hari nya siti akan di teror terus dengan yang mengirim pesan singkat itu.
Dengan rasa penasaran siti langsung mencari tau siapa yang sudah meneror siti baru baru ini.
Pukul 21.00 malam,siti menerima telfon dari rumah sakit kata nya ada pasien yang mau melahirkan Karena bidan yang jadwal malam ini tidak bertugas,jadi malam ini saya yang harus menyelesaikan persalinan itu.
Sesampai di rumah sakit aku langsung membantu persalinan mbak mbak yang ingin melahirkan tetapi siti tidak mengetahui nya jika yang melahirkan kan itu adalah mbak mika mbak nya farel mantan nya siti tersebut.
"Alhamdulillah... persalinan nya berjalan dengan lancar jenis kelamin bayi nya perempuan ya mbak ya"ujar siti.
"Kamu siti kan...tetangga mbak dulu"ujar mbak mika sambil menatap ke siti.
"Maaf,,,nama mbak siapa ya"ujar siti menanyakan kepada mbak mika.
"Ini mbak mika..siti kamu dulu pernah mempunyai hubungan sama adik mbak nama nya farel saat kamu masih tinggal di kampung"ujar mbak mika dengan semangat nya.
"Hem...mbak mika ya sudah lama kita tidak pernah bertemu bagaimana keadaan keluarga di sana mbak"ujar siti.
"Alhamdulillah sehat...oh iya kamu sudah sukses ya siti sudah tercapai cita cita kamu menjadi seorang bidan yang kamu inginkan dari dulu Bangga mbak sama kamu"ujar mbak mika dengan bangga.
"Alhamdulillah mbak...Ini semua berkat doa yang sayang sama siti sekarang siti bisa sampai sekarang ini"ujar siti dengan senyuman lebar.
Saat mereka tengah mengobrol tiba tiba mantan siti yang bernama farel datang ke ruangan persalinan tersebut.
"Mbak bagaimana keadaan mu mbak"ujar farel.
"Alhamdulillah persalinan nya berjalan lancar,oh iya mbak mau memberi tau kamu farel kamu masih ingat dengan ibu bidan ini"ujar mbak mika.
"Siti..."ujar farel dengan kebingungan.
"Farel..."ujar siti dengan kebingungan.
"Iya siti yang dulu pernah ada hubungan sama kamu farel saat kalian berdua sekolah dulu,tetapi kalian harus terpaksa memutuskan hubungan kalian berdua karena siti pindah sekolah bukan nya begitu farel"ujar mbak mika.
"Hem,,terima kasih ya sudah membantu persalinan mbak saya saat ini aku saja yang bisa menemani mbak saya"ujar difta sambil menatap ke siti.
"Maaf dari tadi saya tidak melihat suami mbak mika"ujar siti kepada farel.
"Suami nya bekerja di luar negeri siti.dia membuka cabang di sana jadi tidak bisa menemani mbak saya bersalin"ujar farel.
"Maaf orang tua kamu farel bagaimana keadaan mereka"ujar siti.
"Mereka sudah lama tiada,mereka kecelakaan siti pada saat perjalanan ke pasar"ujar farel.
"Maaf farel saya tidak tau,kejadian nya sama seperti yang menimpa dengan bapak saya,bapak saya tiada saat kejadian itu" ujar siti dengan kesedihan nya.
"Yang tabah ya siti itu sudah di garis kan seperti itu,kita tidak bisa menghindar dari apa pun yang akan terjadi dengan kita"ujar mbak mika.
"Ibu kamu sekarang bagaimana keadaan nya siti"ujar farel.
"Alhamdulillah... sehat farel"ujar siti.
"Kapan kapan boleh lah ya mbak dan farel bertamu ke rumah siti ingin silaturahmi"ujar mbak mika.
"Boleh mbak...jika ada waktu datang saja ke rumah mbak"ujar siti dengan senyuman.
"Iya siti...nanti jika mbak belum sembuh,farel saja yang akan datang ke rumah siti silaturahmi ke rumah calon mertua"ujar mbak mika sambil tersenyum.
"Siti dan farel pun tersipu malu mendengar perkataan nya mbak mika".