Pejuang Garis Dua

Pejuang Garis Dua

Episode 1 pejuang garis dua

Tahun ini usia siti beranjak 26 tahun,siti bekerja sebagai bidan di sebuah rumah sakit besar.

Pada suatu hari siti sedang bekerja di sebuah rumah sakit,siti di tugaskan dari pihak rumah sakit untuk menjalani tugas setiap hari nya dan disitu siti tidak hanya sendiri siti bertugas dengan seorang perawat yang bernama sisi dia adalah teman siti dari masa kecil dulu.

Pada saat itu mereka di kantin jam makan siang.

"beb bagaimana kabar kamu,mengapa belum menikah kamu nya umur bertambah terus"ujar semangat nya sisi.

"Tidak dulu beb belum terpikirkan masih mau menjalankan tugas saya dulu karena tanggung jawab saya sebagai anak belum selesai saya ingin membahagiakan kedua orang tua,masalah menikah itu urusan belakang"ujar siti.

"Menikah itu penting beb buat ke depan nya jika kamu menikah kamu kan masih bisa melanjutkan pekerjaan kamu ini apalagi kalau kamu sudah ada pasangan"ujar ucap sisi.

"Hem,,iya juga tapi saya takut nikah Beb takut kejadian yang sama seperti amel itu dia menikah saja sampai di selingkuhi dengan suami nya takut nya nanti kejadian sama seperti si amel itu"ujar nya siti.

"Eh... Laki laki itu tidak semua nya seperti itu mana tau ya kamu dapat jodoh yang memang benar benar cinta mati sama kamu jika sudah seperti itu mana mau dia selingkuh"ujar sisi menasehati Siti.

"Hem,,,iya mudah mudahan saja lah ya tetapi kali ini saya tidak ingin menikah terburu buru saya hanya ingin ingin fokus ke pekerjaan dulu"ujar siti.

"Hem,,iya sudah terserah kamu saja lah Beb,saya hanya ingin memberitahu kamu saja"ujar nya sisi.

Iya sudah ayo hari ini masih banyak pekerjaan kita"ujar siti.

"Ayo lah..."ujar sisi dengan ajakan nya siti.

Pada saat jam pulang tiba siti langsung buru buru pulang.

Sesampai nya dirumah.

"Sudah pulang nak,bagaimana pekerjaan mu berjalan dengan lancar"ujar ibu nya siti.

"Alhamdulillah lancar ibu hari ini banyak pasien bu jadi siti agak telat pulang nya"ujar nya siti.

"Sudah tidak apa apa,sudah sarapan nak"ujar ibu nya siti dengan kekhawatiran.

"Belum ibu"ujar nya siti.

"Bibi sudah membuat sayur kesukaan kamu nak"ujar ibu nya siti.

"Ayuk Bu,,ibu sudah makan"ujar siti menanyakan ke ibu nya tersebut.

"Ibu sudah makan tadi nak"ujar ibu nya siti.

"Iya sudah bu kita makan ayo"ujar siti.

"Ayo nak..."ujar ibu.

Sekitar jam 8.00 malam,nissa menggedor pintu kamar siti,sedangkan siti sedang mengerjakan pekerjaan nya tersebut.

"Mbak keluar tidak malam ini nissa mau meminjam mobil karena mobil nissa lagi berada di bengkel mbak"ujar nissa kepada siti.

"memang mau pergi kemana malam malam begini"ujar siti bertanya kepada adik nya nissa.

"Ingin pergi ke rumah teman mbak ingin membuat tugas diskripsi untuk besok mbak karena besok harus bisa terkumpul"ujar nissa.

"Hem,,,iya sudah ingat pulang nya jangan malam jika tugas nya sudah selesai langsung berangkat pulang"ujar siti memperingati nissa.

"Oke mbak siap..."ujar nissa dengan kegembiraan nya.

"Iya sudah hati hati"ujar siti kepada nissa.

"Iya mbak..."ujar nissa.

Ke esokan hari nya siti mulai bekerja seperti biasa nya,sesampai di parkiran siti tidak sengaja menabrak seseorang.

"Maaf...maaf pak saya tidak sengaja"ujar siti sambil menundukkan kepala nya.

"Siti Kamu siti kan teman sekolah nya dulu"ujar difta teman sekolah dahulu.

"Kamu difta..."ujar siti sambil menunjuk ke arah difta.

"Iya saya difta kamu bekerja disini juga"ujar siti.

"Iya..kamu dokter dirumah sakit ini"ujar siti yang penasaran.

"Iya Alhamdulillah...Kamu kerja sebagai apa disini siti"ujar difta.

"Sebagai bidan difta"ujar siti kepada difta.

"Tidak sangka ya Kita bisa bertemu disini sudah berapa tahun coba tidak bertemu, sudah lama sekali ya kan"ujar difta.

"Iya ini sudah lama sekali tidak bertemu"ujar siti dengan penuh canda tawa nya.

Saat jam makan siang siti dan sisi pergi ke kantin seperti biasa nya,tidak lama kemudian difta pun menghampiri siti dan sisi.

"Boleh ikut gabung tidak"ujar difta.

"Siapa,,,"ujar sisi sambil berbisik ke telinga siti.

"Difta pun tersenyum saat melihat tingkah lucu mereka berdua".

"Boleh...oh iya difta ingin memesan menu apa, biar saya pesan ya"ujar siti yang menawarkan menu sarapan yang ingin di pesan oleh difta.

"Tidak usah siti saya sudah sarapan tadi"ujar difta kepada siti.

"Oh baik lah"ujar siti.

"Siapa beb tampan sekali tau"ujar sisi berbisik kepada siti.

"Teman sekolah saya dulu,dia adalah dokter rumah sakit ini"ujar siti berbisik balik ke telinga sisi tersebut.

"Hem,,,perkenalkan dokter nama saya sisi"ujar sisi ambil tersenyum lebar.

"Kamu ini genit sekali"ujar siti sambil berbisik ke sisi.

"Saya difta teman sekolah siti dulu"ujar difta.

"Saya teman nya siti juga teman kecil dia dulu Senang bertemu dengan bapak"ujar sisi Dengan mata genit nya.

"Siti pun menggelengkan kepala nya tersebut".

"Oh iya siti saya duluan ya masih banyak pekerjaan"ujar difta kepada sisi.

"iya iya baik"ujar siti.

"iss.. sumpah tampan sekali"ujar sisi yang terkesan oleh ketampanan nya difta.

"Kamu ini sudah lah saya masuk ruangan sudah waktu nya bekerja"ujar siti.

"Tunggu saya beb...main tinggal saja"ujar sisi yang di tinggal kan oleh siti.

Saat jam pulang siti menerima telfon dari bibi di rumah,bibi memberitahu jika ibu di bawa rumah sakit,dengan rasa terkejut siti langsung pulang ke rumah nya tersebut.

"Ada apa beb...kamu khawatir gtu"ujar sisi kepada siti yang penuh rasa khawatir nya.

"Ibu saya di bawa ke rumah sakit sisi saya dluan ya"ujar siti dengan terburu buru.

Saat siti ingin pergi saya langsung di hampiri oleh difta.

"Siti mengapa terburu buru seperti itu"ujar difta.

"Hem,,,saya duluan ya"ujar siti meninggalkan difta pada saat itu.

"Siti seperti nya buru buru begitu sisi ada apa dengan dia"ujar difta dengan penasaran nya.

"Tadi saya mendengar ibu nya di bawa rumah sakit Itu yang saya dengar"ujar sisi sambil menjelaskan.

"Oh iya kamu ada kontak nya siti tolong kirim kan ke saya ya"ujar difta.

"Baik dok"ujar sisi.

Tidak lama kemudian difta mendapat kabar jika ada pasien yang harus dia tangani hari ini juga.

Tetapi cerita nya pasien yang dia tangani itu adalah ibu nya siti,tetapi difta tidak mengetahui nya,disaat difta menangani nya siti belum ada di ruangan tersebut.

"Sus tolong ambil kan peralatan di ruangan saya ya tolong cepat"ujar difta kepada perawat nya tersebut.

"Baik dok"ujar si perawat tersebut.

"Tidak lama dari itu siti datang".

"Ibu..ibu mengapa bisa begini bu"ujar siti sambil menangis.

"Siti..."ujar difta sambil penasaran.

"Siti pun melihat ke arah si difta sambil menangis".

"Ini ibu kamu..."ujar difta bertanya kepada siti.

"Iya difta Ini ibu saya maaf ya difta tadi saya langsung pergi karena bibi saya memberi tau saya tadi jika ibu di Bawa ke rumah sakit, Tidak tau nya ibu saya di bawa rumah sakit sini"ujar siti.

"Tidak apa apa saya mengerti"ujar si difta.

"Bagaimana keadaan ibu saya difta,,Ibu saya baik baik saja"ujar siti.

"Kamu tidak perlu khawatir ya ibu kamu cuma butuh istirahat saja"ujar difta menenangkan si siti.

"Alhamdulillah... terima kasih ya difta sudah menolong ibu saya"ujar siti.

"Iya sudah saya pamit ya"ujar difta sebelum ke ruangan nya tersebut.

"Baik difta"ujar siti dengan kesopanan nya.

"Tidak lama dari itupun nissa menghampiri siti di ruangan".

"Mbak bagaimana keadaan ibu mbak"ujar nissa ke siti.

"Ibu butuh istirahat saja"ujar siti.

"Tidak lama dari itu ibu mereka sadar".

"Ibu mbak...ibu sadar"ujar nissa dengan rasa terkejut.

"Bagaimana keadaan ibu..."ujar siti dengan penuh kekhawatiran.

"Sudah Ibu baik baik saja nak"ujar ibu.

Tidak lama dari itu ibu memberi tau mereka sesuatu dengan rasa terkejut nya mereka jika bapak sudah tiada karena kecelakaan.

"Nak Ibu ingin memberi tau tapi kalian berdua harus tegar dan sabar untuk menghadapi cobaan ini jangan menyerah harus tetap berjuang untuk masa depan"ujar ibu.

"Pasti bu...memang ada apa bu coba beritahu kami ada apa"ujar siti dengan rasa penasaran.

"Yang tabah nya nak bapak mu sudah tidak ada bapak kamu sudah tiada karena kecelakaan"ujar ibu.

Dengan rasa terkejut mereka pun tidak tau harus bagaimana dan mereka tidak henti henti nya menangis atas kepergian bapak.

Di jam 9.00 pagi minggu,mereka pergi ikut menguburkan jenazah nya bapak disitu pun banyak yang berdatangan termasuk sisi,tidak lama dari itu dengan rasa terkejut difta mendatangi siti dan mengucapkan atas berduka cita kepada siti.

"Aku berduka cita atas meninggal nya bapak kamu ya"ujar difta.

"Iya Terima kasih ya kamu sudah datang ke pemakaman bapak ku terima kasih"ujar siti.

"Iya kamu yang tabah ya oh iya boleh tidak ya saya ikut ke rumah kamu saya ingin melihat ibu kamu bagaimana keadaan nya"ujar difta dengan perhatian nya dengan siti.

"Hem,,, boleh silahkan"ujar siti.

Difta pun tersenyum menanggapi nya.

Sesampai nya dirumah mereka bergegas menghampiri ibu di dalam kamar yg terbaring lemas.

"Assalamualaikum bu.."ujar siti mengucapkan salam oleh ibu nya.

"Wa'alaikum salam nak..siapa yang datang nak"ujar ibu.

"Ini bu perkenalkan ini difta dia dulu teman sekolah siti dulu bu dan dia sekarang dokter di tempat siti bekerja bu"ujar siti mengenakkan difta oleh ibu nya tersebut.

"Bu perkenalkan nama saya difta teman nya siti,bagaimana keadaan ibu sekarang"ujar difta memperkenalkan dirinya oleh ibu nya siti yang sedang terbaring di kasur.

"Alhamdulillah sudah membaik nak,,,"ujar ibu kepada difta.

"Ibu harus banyak istirahat dulu ya"ujar difta.

"Baik nak,,"ujar ibu.

"Ibu sarapan ya..biar saya suapin"ujar siti yang membujuk ibu nya sarapan.

"Sini biar saya suapin saja kamu duduk saja istirahat"ujar difta.

"Benar.."ujar siti.

"Benar..sudah kamu duduk saja"ujar difta.

Siti pun hanya terdiam pada saat itu.

Tidak lama dari itu sisi dan nissa menghampiri mereka di ruangan tersebut.

"Waduh...calon menantu calon mertua ini"ujar sisi kepada difta.

"Kamu ini sisi sudah diam"ujar siti sambil berbisik ke telinga sisi.

"Apa salah nya coba jika memang calon suami mana tau jodoh ya kan"ujar sisi.

"Tidak lucu tau..."ujar siti sambil ekspresi malu malu.

Difta pun menanggapi dengan senyuman.

"Iya sudah siti...saya pamit pulang dulu ya,Ibu jangan banyak gerak dulu ya harus banyak banyak istirahat ya"ujar difta menasehati ibu nya siti.

"Iya nak...siti tolong antarkan pak dokter ke depan ya"ujar ibu.

"Baik bu..."ujar siti.

"Di depan pintu masuk".

"Terima kasih ya sudah mau menjenguk ibu saya"ujar siti kepada difta.

"Iya terima kasih juga ya sudah mengijinkan saya bertamu di rumah kamu senang rasa nya bisa bertemu dengan keluarga kamu"ujar difta dengan senyuman bahagia.

"Iya sama sama"ujar siti dengan senyuman.

"Iya sudah saya pamit ya assalamualaikum"ujar difta memberi salam.

" Wa'alaikum salam..."ujar siti.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!